Cuplikan Chapter ini
Angin dingin bulan Juni menerpa wajah Rendra saat ia menepi dan mematikan mesin si RD yang meraung lelah menanjak Batu Nafasnya masih berat jaketnya sudah terasa lembap oleh embun tapi langkahnya tetap cepat menuju base camp Pak Sigit mendadak memanggil dan itu cukup jadi alasan baginya menembus jarak malam-malam beginiPak Sigit Pak Agam Pak Adam Pak Aldi sudah berkumpul di gazebo siap dengan kopi masing-masing Dan ada Adhit juga Formasi lengkapBenar-benar malam yang dinanti