Cuplikan Chapter ini
Andin tidak akan menyalahkan ayah tercintanya yang melarangnya ke manapun tanpa izin Dia mengerti sepenuhnya betapa ia sangat menjaga satu-satunya permata tersisa dalam hidupnya saat iniAndin menggenggam jaketnya erat Dingin menusuk tapi bukan itu yang membuat dadanya sesak Ia memandang sekelilingtemaram kebun teh siluet ayah di kejauhan dan layar ponsel yang kembali gelap Tak ada yang benar-benar bisa menggenggam kita selamanya pikirnya Pada akhirnya satu-satunya yang menggen