Cuplikan Chapter ini
Pak apa kabarMas Abisatya tersenyum teduh yang selalu aku dan mungkin kami semua yang ada di panti ini rindukan Dia menaruh kuasnya lalu berbalik sempurna menghadapkuAku tidak berkata-kata lagi Aku menangis merindukannya Tapi aku cukup tahu diri untuk tidak lagi mendekatinya demi keselamatannyaBolehkah aku bernegosiasi dengan Tuhan Paling tidak kalau memberiku ujian tolong jangan bertubi-tubi begini Aku masih terengah-engahAku baru saja menghabiskan energiku untuk bisa me