Cuplikan Chapter ini
Arga melamun dengan air mata yang masih bercucuran Terus terang aku tidak tega untuk mencecarnya Padahal sebenarnya aku sangat penasaranSama Abang aku tidak boleh naik disuruh menunggu di kafe depan apartemennya itu Sampai sana Abang sibuk dengan headsetnya mukanya sudah tidak karuan Sudah mulai cemas kulihat Karena penasaran aku ambil satu sisi headsetnya dan ikut mendengarkan Headsetnya terhubung dengan apartemennya Mbak Dan kami mendengarkan suara Bapak yang sedang ngobrol de