Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. HALAMAN RUMAH MARSHA - MALAM
Memperlihatkan deretan karangan buka duka cita atas meninggalnya Bapaknya Marsha.
CUT TO:
2. INT KAMAR MARSHA - MALAM
Marsha duduk di samping kasur tanpa dipan sambil memegang segelas susu dan sebuah flashdisk.Di samping kasur, ada satu foto Marsha dengan Bapak dan satu buah speaker.Marsha mencolokkan flashdisk ke speaker lalu minum susu.
SUARA BAPAK
Halo Marsha, anak Bapak yang selalu Bapak sayangi apa pun yang terjadi! Kalau kamu denger rekaman suara ini, berarti fix, Bapak meninggoy!
Marsha tersedak.
SUARA BAPAK
Kamu tahu kenapa Bapak bikin rekaman suara bukan surat wasiat? Karena Bapak tahu kamu nggak suka baca.
Marsha tersedak lagi dan batuk-batuk.
V.O MARSHA
Ya, itu Bapak gue.
FADE IN:
3. INT. HALAMAN BELAKANG RUMAH MARSHA - SORE
(Flashback video kenangan sama Bapak)
Bapak duduk di samping Asti yang lagi menunduk sambil menutup muka. Di sebrang mereka, ada Marsha dan Bianca. Bapak pakai celana pendek dan kaus butut. Marsha, Asti, dan Bianca pakai seragam SMA.
BAPAK
Kamu dapat nilai 90 aja Bunda kamu marah? Ya ampun, apa jadinya kalau dia punya anak kayak Marsha yang 70 aja nyaris mustahil.
Marsha melotot ke arah Bapaknya.
V.O MARSHA
Bapak emang suka nimbrung kalau sahabat-sahabat gue lagi pada main ke rumah.
FADE IN:
4. INT. RUANG MAKAN RUMAH MARSHA - SORE
(Flashback video kenangan sama Bapak)
Bapak, Asti, dan Marsha menyimak Bianca yang baru nge-gap pacarnya selingkuh. Semuanya pakai seragam SMA, kecuali Bapak. Bapak pakai celana jins dan kaus polo.
BAPAK
Bi, mungkin sekarang kamu berpikir karena kalau semua cowok ganteng brengsek, tapi kamu harus ingat, yang jelek belum tentu baik kok.
V.O MARSHA
Gue nggak tahu juga kenapa gue dan sahabat-sahabat gue suka curhat ke Bapak.
FADE IN:
5. INT. RUANG MAKAN RUMAH MARSHA - SIANG
(Flashback video kenangan sama Bapak)
Marsha duduk di depan Bapak yang sedang melihat rapotnya.
IBU
(Ibu teriak dari dapur)
GIMANA RAPOT ANAKNYA PAK?
BAPAK
ALHAMDULILLAH BU, DIA BUKAN YANG PALING BODOH DI KELAS KOK! DI BAWAH DIA MASIH ADA 11 ORANG LAGI YANG LEBIH BODOH.
Bapak menatap Marsha, dia tersenyum lebar dan menaik-naikkan alisnya. Marsha menunduk menutup muka.
V.O MARSHA
Emang cuma Bapak gue yang bisa bangga, padahal nggak ada yang patut dibanggain dari anaknya. Sekarang, Bapak udah nggak ada. Gue nggak siap kesepian.
WASH OUT:
6. INT. SINGGASANA - MALAM
Ruangan serba putih, ada sofa, kasur, dan satu layar besar. Bapak terbaring di kasur dengan pakaian serba putih dua orang wanita cantik duduk mengapit Bapak yang pelan-pelan membuka mata.
BAPAK
Sa... saya di mana?
BIDADARI 1
Selamat datang di Singgasana. Tugas anda di dunia sudah selesai, silakan menunggu di sini sebelum perjalanan anda berlanjut ke tempat berikutnya. Sementara itu, perkenankan kami menemani Bapak.
Bapak bangun dari tidurnya, dia duduk dan menatap kedua wanita cantik di samping kanan-kirinya berulang kali.
BIDADARI 2
Kami yang akan melayani Bapak dan memenuhi semua keinginan Bapak.
Bapak mendadak sumringah.
BAPAK
Semua? Kamu bilang semua, kan?
BIDADARI 1
Ya, semua, Pak. Bapak tinggal katakan saja kalau menginginkan sesuatu. Kami akan langsung memenuhinya.
BAPAK
Oke, pertama-tama, jangan bicara terlalu formal.
BIDADARI 2
Oke, ada lagi?
BAPAK
Panggil aku Beb.
BIDADARI 2
Oke, Beb.
Bapak turun dari ranjang lalu mengitari ruangan. Bapak berdiri di depan sebuah layar besar.
BAPAK
Ini buat apa? Aku bisa lihat apa di sini?
BIDADARI 1
Apapun yang ingin kamu lihat, bisa tampil di sana, Beb. Termasuk keadaan keluargamu di dunia dan orang-orang lainnya.
Bidadari 1 menjentikkan jari dan layar pun menyala.
CUT TO:
7. INT. KAMAR MARSHA - SORE
Bianca dan Marsha berbaring di kasur, sementara Asti duduk selonjoran dan bersandar ke pinggiran kasur.
MARSHA
Omong-omong, selamat ya, As, lo udah resmi keterima jadi mahasiswa Fakultas Kedokteran. Lo gimana Bi? Cari kampus swasta atau nunggu setahun?
BIANCA
Lo belum nanya gue lolos apa nggak, Sha.
MARSHA
Nggak usah, gue udah yakin banget sama tebakan gue.
Bianca memukul Marsha dengan bantal
BIANCA
Gue mau nyari kampus swasta yang mahal aja deh.
ASTI
Harus yang mahal ya, Bi?
BIANCA
Iyalah, gue harus balikin kepercayaan diri gue setelah ditolak sama kampus negeri yang murah itu. Lo gimana Sha?
MARSHA
Gue sebenarnya nggak mau kuliah, duitnya mending buat adek-adek gue aja. Mereka lebih layak kuliah dibanding gue.
BIANCA
Terus lo mau ngapain? Jadi anak punk?
MARSHA
Tadinya gue mau ikut-ikut Bapak gue kerja, mau belajar jadi kontraktor kayak Bapak. Tapi rencananya berubah.
CUT TO:
8. INT. RUANG MAKAN - MALAM
(Flashback semalam sebelumnya)
Setelah makan malam, Ibu menyuruh kedua adik lelaki Marsha yang masih duduk di kelas 4 dan 2 SD untuk tidur. Sementara itu, Ibu dan Marsha membereskan meja makan. Setelah rapi, Ibu dan Marsha ngobrol berdua. Mereka duduk berhadapan di meja makan.
IBU
Kalau kamu ke sekolah, coba tolong cari info universitas swasta yang sekiranya terjangkau ya Kak. Kalau bisa yang jaraknya dekat dari rumah, biar ongkosnya nggak terlalu mahal.
MARSHA
Kan rencananya aku nggak bakal langsung lanjut kuliah, Bu.Aku bakal kuliah kalau memang aku merasa perlu.
IBU
Kan kamu tahu sendiri apa yang terjadi, Kak. Emang kamu mau ngapain kalau nggak kuliah?
MARSHA
Aku sih pengin ikut kursus make up atau menjahit aja, Bu.
IBU
Apa gunanya? Kita nggak punya cukup uang kalau kamu cuma mau coba-coba.
MARSHA
Kalau aku udah punya keterampilannya kan siapa tahu bisa menghasilkan, Bu.
IBU
Apa jaminannya kalau yang kamu lakuin itu bakal menghasilkan? Siapa yang bisa jamin? Kamu berani jamin?
MARSHA
Ya nggak tahu, aku kan baru mau nyoba.
IBU
Terus terang, uang tabungan Bapak cuma akan cukup untuk biaya kuliah kamu. Itu pun kamu harus bisa lulus tepat waktu. Kita nggak bisa coba-coba, Kak. Kalau uangnya habis sebelum kamu punya penghasilan tetap, ade-ade kamu gimana? Kalau kamu kuliah, kamu cuma perlu lulus tepat waktu, terus cari pekerjaan tetap. Terserah mau PNS, BUMN, atau perusahaan swasta.
MARSHA
Kalau gitu aku kuliah sambil kerja sambilan gimana?
IBU
Kalau kamu kuliah sambil kerja, nanti kuliahnya berantakan. Kalau kuliahnya berantakan, lulusnya jadi lama. Kalau kamu belum lulus tabungan Bapak habis duluan gimana? Kamu bisa jamin penghasilan kerja sambilan kamu bakal cukup buat kita? Udah mending kamu fokus kuliah, lulus tepat waktu, cari kerja. Ibu cuma minta itu.
CUT TO:
9. INT. KAMAR MARSHA - SORE
Marsha, Bianca, dan Asti, duduk bersila melingkar di karpet.
BIANCA
Duit ya, masalahnya? Gue traktir aja mau nggak? Sampai lulus deh, terserah lo mau lulus berapa lama.
MARSHA
Lo mau jadi semacam yayasan atau gimana? Nggak mau ah gue. Masa kuliah ditraktir.
BIANCA
Kalau gitu lo gue ajarin cari duit cepet mau?
MARSHA
Gimana?
BIANCA
Lo jadi youtuber, bikin vlog catatan anak yatim. Orang-orang pada suka tuh konten kayak begitu, nggak bakal susah buat viral.
Marsha mengabaikan Bianca, dia mengambil minuman yang disimpan di nakas samping kasur.
BIANCA
Kalau lo mau lebih cepet lagi, lo harus bikin persona yang unik. Bikin satu persona anak yatim yang beda dari anak-anak yatim lainnya. Misal.... Naughty Yatim Girl.
Marsha tersedak, Asti langsung sigap mengambilkan tisu lalu mengelap semburan Marsha di karpet dan baju Marsha. Bianca bangun lalu berdiri di hadapan Marsha dan Asti.
BIANCA
Nanti lo kumpulin tuh cewek-cewek yatim, terus hangout bareng. Hai guys malam ini Naughty Yatim Girl mau dugem bareng nih... Kalian nggak mau ikut? Takut dimarahin Bapaknya ya? Hihihi.
Marsha melempar bantal ke Bianca.
MARSHA
Hahahaha emang sampah lo, Bi.
ASTI
Jujur ya, aku merasa ada satu Bianca di dunia ini aja udah kebanyakan, jangan sampai ada dua atau lebih yang kayak Bianca.
BIANCA
Tapi Naughty Yatim Girl itu keren loh buat jadi brand. Lo bisa bikin merchandise juga dari situ, gue yakin sih bakal cepet abis.
MARSHA
Iya, abisnya bukan dibeli, tapi dibakar ormas. Lo mau ngajak gue biar dibenci ibu-ibu se-Indonesia kayak lo, ya?
ASTI
Sha, aku tahu kalau kamu sayang banget sama Bianca. Tapi plis, jangan pernah nurutin sarannya dia ya. Passion dia emang aneh, sukanya ngacak-ngacak kompas moral masyarakat.
MARSHA
Temen lo tuh As, udah tahu dia dibenci ibu-ibu karena peran antagonisnya di sinetron. Udah sinetronnya tamat bukannya pencitraan gitu, malah bikin konten youtube roasting ibu-ibu.
CUT TO:
10. INT. KAMAR BIANCA - MALAM
(Bianca bikin video youtube di kamarnya)
Bianca duduk di kasur, dia bikin video reaksi untuk sebuah video amatir yang viral. Video itu berisi rekaman ibu-ibu yang marah setelah ditegur karena menyerobot antrian.
BIANCA
Gue yakin ibu-ibu yang kayak begini sama ibu-ibu yang suka komentar jahat di akun-akun artis atau selebgram itu orang yang sama. Gue yakin selain yang kerekam kamera kayak tadi, ada jutaan orang yang ngalamin diserobot ibu-ibu waktu antri, termasuk gue. Kadang-kadang, ibu-ibu itu ngasih pembelaan, bilang maaf ya saya buru-buru. Lo kira gue antri itu hobi? Mengisi waktu luang? Gue penasaran ibu-ibu kayak begini tuh ngajarin apa ya ke anak-anaknya? Antri aja nggak becus, apalagi didik anak?
CUT TO:
11. INT. KAMAR MARSHA - SORE
Asti memutar video terbaru di kanal youtube Bianca dengan ipadnya. Marsha ikut menonton di sebelah Asti. Bianca duduk bersila di hadapan mereka.
ASTI
Baru empat hari, udah mau 10 juta yang nonton. Komentarnya, 80 ribu!
BIANCA
Ya itulah enaknya dihujat sama ibu-ibu.
MARSHA
Udah bisa tuh lo bikin seminar, cara cepat kaya dengan memancing amarah ibu-ibu Indonesia.
Bianca merebahkan dirinya di karpet. Dia merentangkan tangan dan kakinya, tersenyum lebar, dan memejamkan mata.
ASTI
Kalau Bunda aku tahu aku lagi sama kamu sekarang, aku pasti langsung dipasung di rumah.
BIANCA
Nasib lo emang jelek banget As, punya temen cuma dua biji, dua-duanya di blacklist sama nyokap lo.
Ponsel Asti berdering, bunyi alarm.
ASTI
Duh, aku harus pulang dulu nih, kalian tahu kan apa yang bakal terjadi kalau aku pulang lewat jam 6.
CUT TO:
12. EXT. HALAMAN RUMAH MARSHA - SORE
Marsha dan Ibu melepas Bianca dan Asti yang pamit pulang. Asti pulang nebeng mobil Bianca.
IBU
Kakak kapan ke sekolah?
MARSHA
Kayaknya besok, Bu.
IBU
Jangan lupa tanyain info soal kampus ya, Kak.
Ibu mengelus pundak Marsha, Marsha mengangguk sambil tersenyum. Mereka berdua berbalik dan masuk rumah.
CUT TO:
13. INT. KAMAR MARSHA - MALAM
Marsha sudah bersiap tidur. Dia menyalakan speaker lalu berbaring.
SUARA BAPAK
Hei Marsha, jangan lama-lama sedihnya ya. Sebenarnya Bapaknya juga nggak mau hidup lama-lama kok. Bapak nggak mau jadi tua dan jelek. Kalau Bapak nggak meninggoy, lama-lama Bapak bakal ngerayain ulang tahun ke 157. Bayangin kalau itu kejadian, isi grup WA keluarga Bapak bakal kayak apa? Pasti Bapak bakal bosen sama keributan-keributan duniawi.
Marsha tersenyum kecil lalu terlelap dalam tidurnya.