Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Wonderful Miss A
Suka
Favorit
Bagikan
1. Jab; pukulan lurus ke depan

ACT 1

1. INT. AULA RESITAL SINGAPURA - NIGHT

Cast : GERALD, PERS

Kita melihat GERALD (25) berdiri di atas panggung memainkan biolanya, berada di bagian akhir lagu. Hadirin memberikan standing ovation padanya. Gerald membungkuk hormat.

Kamera pers menyala. Menampilkan Gerald yang tengah duduk dengan tuksedo hitamnya.

GERALD

Oke ini sudah mulai?

Gerald mengangguk. Tatapannya terpaku pada pers, lalu dialihkan pada kamera.

GERALD (CONT’D)

Seputar kehidupan saya sebelum sukses? (beat) Tidak ada yang unik sebenarnya. (beat) Em … tapi apa kita mau membahas tentang bagaimana saya bermain biola kembali? (beat) Ya, saya sempat vakum dari dunia musik. Sebelum kehadiran seorang gadis unik dalam hidup saya, saya tidak akan pernah berdiri di sini, mengadakan resital biola solo.

 

2. INT. SANGGAR TINJU NASIONAL - NIGHT

Cast : ALETA, LAWAN MAIN ALETA, JURI, PENONTON, ANDRI, CANDRA

Kita melihat salah satu pintu di sisi panggung terbuka. Layar di atasnya menampilkan foto Aleta. ALETA (25), ANDRI, dan CANDRA keluar dari pintu tersebut. Aleta berdiri di tengah. Penonton menyorakkan namanya.

CASTER

Dan mari kita sambut petinju wanita dari kelas berat enam puluh lima kilogram, Aleta Chandradinata.

 

Aleta turun dari panggung dan berjalan menuju sisi luar ring. Lawan mainnya sudah berdiri di sisi lainnya. Mereka bersiap mengenakan peralatan tinju. Lantas, berjalan ke depan pintu ring dari sisi masing-masing. Aleta menghela napas.

3. INT. AULA RESITAL - SINGAPURA - NIGHT

Cast : GERALD, PERS

GERALD

Apa kalian mau mendengar cerita tentang masa SMA Gerald dan Aleta? (beat) Oke (tersenyum)

DISSOLVE TO:

CUT TO FLASHBACK:

4. EXT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LAPANGAN - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, PARA SISWA

Note : Tujuh tahun lalu

Kita melihat Aleta memasuki gerbang sekolah. Berjalan lurus melewati para siswa yang memandanginya di tepi.

SISWA #1

Lihat lengan itu. Bukankah dia atlet tinju yang rumornya masuk ke sekolah ini?

SISWA #2

Ya, itu dia. Aleta Chandradinata.

Aleta terus berjalan. Hingga JINGGA (18), wanita berbandana itu menyegatnya.

JINGGA

Hai! Aleta, bukan?

ALETA

Eh, iya. Elo?

JINGGA

(menyodorkan tangan)

Gue Jingga. Jingga Apriliana, ketua kelas elo.

ALETA

Oh, oke, gue nggak perlu ngenalin diri lagi, kan?

Jingga terkekeh dan merangkul Aleta.

JINGGA

Ayo, gue tunjukin seputar sekolah ini dulu!

Mereka berjalan beriringan.

CUT OUT:

Hingga berada di lapangan basket yang diapit oleh gedung-gedung ruangan.

JINGGA (CONT’D)

Ini destinasi outdoor terakhir kita, lapangan basket.

ALETA

Keren! Sebesar ini?

Jingga mengangguk, lalu melirik arloji.

JINGGA

Hm … masih ada waktu sebelum pelajaran pertama. Mau lanjut ke indoor?

ALETA

Boleh.

4A. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LORONG - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, DEVANO, ANJANGSANA, MARK, GERALD

Jingga dan Aleta terus berjalan menyusuri lorong. Terkadang tertawa bersama ketika salah satu melemparkan guyonan.

JINGGA

Sumpah gue kira elo itu anaknya yang serem, tomboi gitu.

ALETA

Em … gue bisa jadi kayak gitu loh.

Keduanya bersitatap dan tertawa beberapa saat setelahnya.

Kita melihat di salah satu ujung lorong gelap ada GERALD (18) tengah dirisak oleh DEVANO (18), ANJANGSANA (18), dan MARK (18).

DEVANO

Gue nggak yakin lo bisa nahan ini semua.

Aleta dan Jingga yang mendenger kegaduhan di lorong tersebut melongok. Jingga memasang raut masam dan segera menggandeng tangan Aleta.

ALETA

Siapa di sana?

JINGGA

Ah, udah itu mereka lagi main. Biasalah.

ALETA

Gue ke sana dulu.

JINGGA

Aleta.

Aleta melangkah cepat mendekati Gerald dan Devano. Jingga mengekor di belakangnya sembari menepuk-nepuk jidat.

ALETA

Apa yang kalian lakuin?

Suara Aleta membuat aksi Devano terhenti. Devano menatap Aleta dan menyeringai.

DEVANO

Anak baru jangan sok keras. Udah pergi aja! Gue nggak mau urusan sama cewek.

ALETA

(melinting baju)

Kalau berani satu lawan satu dong. Masa iya di tempat sepi keroyokan gini. Pengecut.

DEVANO

Apa? Apa lo bilang?

ALETA

Pe-nge-cut.

Aleta dan Devano bersitatap tajam.

DEVANO

Teman-teman, ayo pergi. Masih untung lo cewek, ya. Kalau enggak, udah gue sikat lo.

 

Devano dan teman-temannya melangkah pergi. Aleta memegang bahunya dari belakang.

ALETA

Emang kenapa kalau cewek? Sikat aja.

Devano balik kiri dan menatap Aleta lagi. Aleta menarik tangannya ke belakang dan melontarkan pukulan persis mengenai perut Devano. Membuat Devano terempas beberapa langkah ke belakang.

ANJANGSANA

Eh, kurang ajar elo, ya!

DEVANO

Udah-udah biarin. Ayo pergi!

Anjangsana dan Mark membantu Devano pergi. Devano meringis kesakitan. Aleta meniup kepalan tangannya. Jingga terpelongo.

JINGGA

Serius?

Aleta tersenyum. Aleta beranjak, mendekati Gerald di belakangnya.

ALETA

Elo nggak papa?

GERALD

(menatap tajam)

Kenapa lo ikut campur? Ada yang minta lo nolong gue? Gue bisa ngatasi.

 

Gerald berdiri dan meninggalkan Aleta. Aleta mengernyitkan dahi, menatap Jingga yang berdiri di kanannya. Jingga mengangkat bahu.

ALETA

Siapa?

JINGGA

Gerald, anak MIPA dua.

ALETA

Kita MIPA berapa?

Jingga mengangkat alis, kedua matanya membelalak pada Aleta.

4B. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KANTIN - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA, GERALD

Kita melihat suasana kantin yang ramai. Aleta berjalan dengan Jingga membawa nampan berisi makanan.

JINGGA

Gimana kelas pertama tadi? Mudeng?

ALETA

Oh iya. Lumayan, sih. Udahlah gue laper. Duduk di mana kita?

Aleta dan Jingga memutar mata. Seseorang melambai pada mereka, ALANA (18).

JINGGA

Oh di sana. Ikut aku.

Aleta mengekor di belakang Alana.

JINGGA (CONT’D)

Nah, kalian harus kenalan dulu. Aleta ini …

ALETA

Alana.

JINGGA

Eh?

Aleta dan Alana terkekeh.

ALANA

Kita udah saling kenal.

JINGGA

Sejak?

ALETA

Jaman purbakala.

JINGGA

Seriusan.

ALETA

Canda. Orang tua kita itu sahabatan. Ayah gue bilang kalau ada anak temennya sekolah di sini. Tapi ini kali pertama kita ketemu, bukan?

ALANA

Iya. (beat) Wah, tubuh seorang atlet emang beda, ya. Sehat.

JINGGA

Elo kan juga atlet, Al.

ALANA

Al? Alana apa Aleta?

JINGGA

Eh, iya. Sama juga ya nama kalian. Wah ini nggak adil. Apa gue juga harus ganti nama panggilan?

ALANA

Jadi apa?

ALETA

Aljing?

Mereka tertawa, termasuk Jingga.

ALANA

Kayak guk-guk dong.

JINGGA

Ih, udah bully-nya?

ALETA

Maaf-maaf. Panggil gue Leta aja. Biar Alana tetep pake Al.

Alana dan Jingga mengangguk sembari menyantap makanannya.

ALETA (CONT’D)

Btw, lo di kelas mana, Al?

ALANA

Gue kan sekelas sama kalian. (beat) Oh tadi gue dispen. Persiapan Kompetisi Hari Olahraga. Lo nggak ikut?

ALETA

Oh, iya. Lo atlet panah, kan?

Alana mengangguk.

ALETA (CONT’D)

Gue ikut kompetisi itu juga.

JINGGA

Alana ini jadwalnya padet, Let. Sekali jalan nggak cuma satu kompetisi yang diikuti. Jadi jangan heran kalau dia sering nggak di kelas.

ALETA

Oh iya?

Alana mengangguk kecil.

JINGGA

Gimana hubungan elo sama Devano, Al?

ALETA

Devano?

JINGGA

Iya, cowok di lorong tadi.

ALANA

Gue nggak mau bahas itu dulu. (beat) Em … kalian mau nggak besok pulang sekolah mampir ke rumah gue?

JINGGA

Mau! (beat) Lo bisa, kan, Let?

ALETA

Oke.

JINGGA

Enak juga, ya, panggilnya Let. Kayak omlet.

Alana dan Aleta menatap Jingga dengan raut datar.

JINGGA (CONT’D)

Enggak lucu, ya? Ehehe …

5. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ALETA - NIGHT

Cast : ALETA, CANDRA

Kita melihat Aleta dan ayahnya, CANDRA (42) tengah menggotong pompa air ke atas pick-up.

CANDRA

Udah taruh situ aja.

Mereka meletakkannya di bagian belakang pick-up. Candra menghela napas panjang.

ALETA

Apa sangat melelahkan, Ayah?

CANDRA

Seharusnya enggak buat orang seusia Ayah.

ALETA

Ayah.

CANDRA

Iya?

ALETA

Tunggu sebentar lagi. Aleta akan menjadi atlet hebat.

CANDRA

Astaga. Apa Ayah tampak seperti orang tua yang mengemis pada anaknya? (beat) Jika kamu lelah, bicaralah pada Ayah. Ayah akan mendengarkannya.

 

Aleta mengangguk dan tersenyum.

CANDRA (CONT’D)

Oh iya, sudah ketemu sama anaknya temen Ayah?

ALETA

Alana? Sudah, Yah. Dia anak yang cantik, baik, dan ramah.

CANDRA

Baguslah berarti. (beat) Masuk ke pick-up. Ayah tebengi kamu ke sanggar.

 

Aleta mengangguk.

6. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, ANDRI

Aleta masuk ke sanggar dan meletakkan tasnya di kursi. Lantas menghampiri pelatihnya, ANDRI (41), yang tengah memukul samsak tinju.

ALETA

Hai, Coach!

ANDRI

Hai!

Andri memukul samsak untuk terakhir kali dan merangkul Aleta.

ANDRI (CONT’D)

Gimana sekolah barunya?

ALETA

Lumayan.

ANDRI

Udah dapet pandangan?

ALETA

Pandangan?

ANDRI

Cowok, Let. Ada cowok ganteng nggak di sana?

Aleta melepas rangkulan Andri dan menutup mulutnya.

ALETA

Astaga, Coach. Coach mau Aleta kenalin gitu?

Andri menatap Aleta datar dan memukul tengkuknya. Aleta terkekeh.

ANDRI

Pake sarung tinjunya. Kita duel sekarang.

ALETA

Hah? Duel? Coach, Aleta cuma bercanda tadi.

ANDRI

Lo harus diberi pelajaran, Let. (terkekeh)

CUT TO:

Kita melihat Aleta dan Andri bersitatap di atas ring tinju. Aleta mulai menyerang, tetapi Andri berhasil mengelak. Jual-beli pukulan dilakukan selama beberapa saat dan Aleta terkapar karena pukulan terakhir Andri.

ANDRI

(melepas pelindung kepala)

Kalau lo gini terus, jangan percaya diri bisa menang di kompetisi. Beberapa hari lagi udah babak penyisihan.

 

Andri mengulurkan tangan pada Aleta. Aleta menjabatnya, tetapi Andri melepasnya. Membuat Aleta kembali jatuh terduduk.

ALETA

Aduh

ANDRI

Jangan mudah percaya sama orang. Di bawah ring gue Coach elo, tapi di atas ring kita mu-suh.

ALETA

Coach!

Andri terkekeh.

7. INT. KAFE - TONGKRONGAN DEVANO - NIGHT

Cast : DEVANO, ALANA, MARK, ANJANGSANA

Kita melihat Alana dan Devano bersitatap dalam keadaan berdiri.

ALANA

Kenapa kamu selalu kayak gini? Kamu lebih milih temen-temen kamu daripada aku? Wah, sungguh pria macam apa ini.

DEVANO

Astaga, Al. Mau sampai kapan kamu kayak gini. Aku juga nggak mau mutus pertemanan karena kehadiran kamu. Kita punya skala prioritas dan tentu saja skala lebih berbeda.

ALANA

(membuang muka)

Aku mau kita putus.

Alana melepas jam tangannya dan meletakkannya bersama dengan tas di atas meja.

ALANA (CONT’D)

Ini barang-barang pemberian kamu. Makasih.

DEVANO

Al … Apa separah ini sampai kita harus putus?

ALANA

Kamu yang parah.

Alana pergi. Devano membatu terpelongo. Mark membantu dia duduk.

MARK

Udah, Dev. Nggak papa. Bukannya masih ada Jingga yang juga cantik.

DEVANO

Gue pukul lo

Devano menatap tajam ke arah meja.

8. INT. RUMAH ALANA - KAMAR - NIGHT

Cast : ALANA

Kita melihat Alana tidur tengkurap di atas kasur. Dia menangis. Lantas beberapa detik setelahnya mengusap air mata, lalu meraih ponselnya. Dia tersenyum dan membuka twitter. Menuliskan sesuatu di cuitan.

ALANA (V.O.)

Malam berangin membuat hatiku dingin. Butuh kehangatan, tetapi hubungan dengan pacar udah berakhir.

 

Alana mengetuk tombol kirim. Lantas puluhan balasan masuk ke akun twitter-nya.

TEMAN #1

Alana putus sama Devano?

TEMAN #2

Lo nggak papa, Al?

TEMAN #3

Gue baru keluar dari gua. Ada yang bisa jelasin ini kenapa?

Alana tersenyum sembari sesekali mengusap air matanya.

9. EXT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LAPANGAN - DAY

Cast : ALETA, ALANA, PARA SISWA

Aleta melangkah melewati gerbang sekolah. Teman-teman memandang ke arahnya. Aleta merasa ada yang aneh dan menoleh ke belakang. Mendapati bahwa seluruh mata memandang bukan ditujukan padanya, tetapi Alana di belakangnya.

ALANA

Aleta!

Alana berlari ke arah Alana dan merangkulnya.

ALANA (CONT’D)

Gimana semalem? Tidur nyenyak?

ALETA

Ya. Elo? (beat) Eh, kenapa mata lo bengkak? Siapa yang ngelakuin ini ke elo?

ALANA

Enggak. Lo kira ada yang mukul gue. Biasalah, gue baru putus sama pacar gue.

ALETA

Hah? Si itu? Siapa namanya? Dewangga?

ALANA

Devano kali. Dewangga saha atuh, Neng?

ALETA

Eh, iya. (beat) Udah nggak usah ditangisi, cowok kayak gitu terlalu beruntung dapetin elo.

ALANA

Iya, kah?

ALETA

Tentu dong.

Alana tersenyum. Mereka berdua berjalan menuju ke gedung kelas.

9A. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LORONG - DAY

Cast : ALANA, ALETA, JINGGA, DEVANO, MARK, ANJANGSANA, PARA SISWA

Kita melihat Alana dan Aleta berjalan di lorong. Lantas berpapasan dengan Devano, dkk. Alana dan Devano bersitatap.

ALANA

Bisa minggir?

Para siswa melihat ke arah mereka.

DEVANO

Mau sampai kapan kamu kayak gini? (berbisik di telinga Alana) Apa pacaran cuma jadi ajang sensasi buat kamu?

 

Alana terbelalak dan menghindar. Jingga datang dari belakang Alana dan Aleta.

JINGGA

Eh, keributan apa ini?

ALETA

(menatap tajam Devano)

Devano! (mengepalkan tangan ke atas)

Devano dan teman-temannya melanjutkan jalan. Pandangan Jingga terpaku pada Anjangsana.

JINGGA

Argh, ganteng.

Mark mengedipkan mata pada Jingga.

JINGGA (CONT’D)

Ih, apaan sih?

Alana tertunduk dan berjalan ke kamar mandi. Aleta mengikutinya. Jingga masih terdiam.

JINGGA (CONT’D)

Eh, tungguen gue kali. (berlari)

9B. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KAMAR MANDI - DAY

Cast : ALANA, ALETA, JINGGA

Alana menatap dirinya di cermin. Jingga masuk ke dalam kamar mandi.

JINGGA

Al, ada surat buat elo.

Jingga menyerahkan surat di tangannya pada Alana.

ALANA

Dari siapa?

JINGGA

Siapa sih tadi namanya? (beat) Oh, Gerald.

ALANA

Anak kelas sebelah?

Jingga mengangguk. Alana membaca surat tersebut.

TEXT:

Aku menunggu kehadiranmu di halaman belakang sekolah.

JINGGA

Em … Aleta ke mana?

Alana menyelidik dan baru mengetahui Aleta tidak ada. Alana dan Jingga bersitatap. Lantas ada suara kentut dari salah satu bilik kamar mandi.

JINGGA (CONT’D)

Seriusan lo, Let!

Mereka berdua tertawa.

ALETA

Udah kalian pergi dulu. Pergi sana pergi!

Alana mendorong Jingga untuk pergi bersamanya. Jingga mengolok Aleta.

JINGGA

Nggak papa, Let. Puas-puasin aja dulu. Ahahaha …

9C. EXT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - HALAMAN BELAKANG - DAY

Cast : ALANA, GERALD

Kita melihat Alana datang ke halaman belakang. Mendapati Gerald tengah berdiri membelakanginya. Alana mendekat.

ALANA

Ada apa nyuruh gue ke mari?

Gerald balik kanan dan menyerahkan setangkai bunga pada Alana.

GERALD

Kamu … mau jadi pacar aku?

ALANA

Hah?

GERALD

Aku suka sama kamu.

ALANA

Kenapa?

GERALD

Karena kamu cantik, kamu …

ALANA

Nggak. Kenapa itu harus kamu?

Alana menangkis tangkai bunga di tangan Gerald dan beranjak pergi.

10. INT. RUMAH ALANA - LAPANGAN PANAHAN - DAY

Cast : ALANA, ALETA, JINGGA

Kita melihat Aleta dan Jingga duduk di kursi lonjer kayu sembari mengudap camilan. Sementara Alana berlatih panahan di depan mereka.

ALETA

Udah lama temenan sama Alana?

JINGGA

Nggak juga. Kami temenan mulai kelas sebelumnya. Gue sama dia sekelas dulu, terus sekelas lagi.

 

Kita melihat ekspresi wajah Alana seperti tengah dibebani pikiran akan perkataan Gerald tadi.

ALETA

Kalau Devano sama Alana, udah lama pacaran?

JINGGA

Paling lama.

ALETA

Maksudnya?

Alana menghampiri Aleta dan Jingga.

ALANA

Jingga, elo punya nomor anak yang tadi ngasih surat ke gue?

JINGGA

Siapa? (beat) Oh, ada.

ALANA

Kirim ke nomer gue, ya. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar