Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Toko Tanah Bambang
Suka
Favorit
Bagikan
9. Perjuangan 7 hari untuk 9 juta

FADE IN

75. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — KAMAR BIMA — MALAM

BIMA Menulis skema strategi penjualan baju hasil belajar di kelas mentoring.

Beberapa kali BIMA membuka ulang catatan materi kemarin. Kemudian searching di YouTube.

BIMA menelpon BONO

BIMA

Bon, toko gamis kita diujung tanduk nih. Kalo dalam seminggu kita gak bisa dapetin 9juta, aset bajuku akan dijual murah. Dan aku nggak dibolehin sewa toko lagi. Artinya, sisa toko tinggal aset bajumu dan kamu akan nanggung sewa dan segala printilannya sendirian.

BONO

(Suara dari telepon)
Duh, ngga enak dong buat gue.

BIMA

Yaa ngga enak buat gue juga. Jadi gimana nih?

BONO

Yaudah besok gas. Kita maksimalkan apa yang kita bisa.

BIMA

Tolong bikinin brand design, Bon.

BONO

Hah? Brand design gimana?

BIMA

Sementara Cukup logo, hangtag sama plastik sablon aja.

BONO

(Dengan nada tinggi)
KELUAR DUIT LAGI??

BIMA

Udah, percaya aja. Hasil belajar mentoring nih.
(Beat)
Bikin yang bisa langsung cetak ya.. 100pcs aja dulu.

BONO

Yaudah, oke.
Apa logonya? Masa TOKO TANAH BAMBANG?

BIMA

Ya emang itu aja. Salah satu tips agar brand kita cepat dikenal banyak orang adalah dengan dimirip-miripin sama brand yang sudah ada.
Ada toko tanah abang? Kita ada toko tanah Bambang.

CUT TO:

DAY 1

76. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — KAMAR BIMA/DAPUR — SHUBUH/PAGI.

Selesai sholat Subuh, BIMA tidak langsung tidur, melainkan mandi, siap-siap dan menyiapkan sarapan untuk dia dan LINDA.

BIMA terlihat masih kaku saat membuat sarapan, karena selama ini dia tidak pernah sama sekali menyentuh peralatan dapur. Bahkan sesederhana membuat tempe goreng, BIMA harus memutar video tutorial di YouTube.

CUT TO:

77. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — KAMAR LINDA — PAGI

Pukul 06.00 BIMA mengantarkan sarapan ke kamar LINDA. BIMA membuka lebar jendela kamar LINDA kemudian memutar lagu kesukaan LINDA melalui DVD recorder. LINDA yang masih terbaring di kasur tampak terharu melihat apa yang dilakukan oleh BIMA.


BIMA

Ma, doain BIMA bisa dapet omset puluhan juta dalam waktu seminggu ya. Nanti siang BIMA balik.
Assalamualaikum


LINDA

(Berusaha menjawab sebisanya)

CUT TO:

78. INT. TOKO TANAH BAMBANG — PAGI

BIMA segera membantu BONO beres-beres toko dan menyiapkan properti pemotretan.

BONO mengeluarkan plastik sablon dan hangtag dari dalam totebagnya dan mulai repacking baju berdasarkan jenisnya.

BIMA

Hari ini kita fokus iklanin daster. Kita kasih nama setiap daster kita biar lebih eksklusif.
Tadi malem aku search kompetitor kita, ada daster merk Lencana merah. Daster mereka materialnya sama kaya punya kita, dia bandrol dengan harga 70.000. nah kita jual ini harga 67.000. Margin masih oke kok pake harga segitu. Nanti jam 10.15 kita live di Tuktuk Yaa. Itu waktu strategis untuk live karna itu jam istirahatnya emak-emak. Target terjual hari ini 50pcs.

BONO

(Tampak heran melihat perubahan BIMA, geleng-geleng tapi sambil tersenyum senang)

BIMA dan BONO live streaming di Tuktuk dengan maksimal. Bahkan beberapa kali BONO dan BIMA mencoba daster untuk menunjukkan kepada penonton live. BIMA untuk ukuran L, dan BONO mencoba ukuran XXL.

Hanya ada 30 penonton, dan 5 orang yang membeli daster.

Tertera di layar pundi-pundi yang sudah didapatkan = 325.000

BONO

Trus?

BIMA

Target market selanjutnya adalah TK, promosi daster ke para macan ternak, kasih katalog dan akun Instagram kita. Minimal mereka tau kita jualan daster, sukur-sukur beli.

BONO

Bentar.. bentar.. Macan ternak?

BIMA

Iya.. Mama Cantik Anter Anak.

BONO

(menepok jidatnya)
Emang legal? Kalo diusir gimana?

BIMA

Kita kongsi sama gurunya, mereka kan kebanyakan honorer yang gajinya minimalis. Jadiin mereka reseller kita dengan komisi 5.000/pcs.

BONO

Berkurang lagi dong margin kita?

BIMA

Tapi kan lebih cepet muternya.

BONO

Oke lah, yuk gas.

BIMA

Kok yuk? Salah satu aja. Toko jangan sampe tutup.

CUT TO:

79. EXT. HALAMAN TOKO TANAH BAMBANG — PAGI

BONO menenteng tas besar berisi gamis-gamis untuk dibawa ke TK.

BONO

Giliran yang beginian ya gue lagi.

CUT TO:

80. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SORE

BIMA dan BONO menghitung pendapatan mereka hari ini.

Tertulis di layar 325.000 + 420.000 = 745.000.


DAY 2

81. INT. RUMAH KELUAR BIMA — PAGI

BIMA tampak baru saja selesai menyeka badan LINDA dengan handuk dan air hangat.

BIMA

Ma, nanti Bulek Santi mau jenguk dan rawat Mama. Katanya Bulek mau menginap 3 hari.
(Beat)
Alhamdulillah ya, banyak yang sayang sama Mama.

CUT TO:

82. INT. TOKO TANAH BAMBANG – PAGI

BIMA sedang live di Tuktuk. Kali ini yang dijualnya adalah gamis syar’i yang dijual serba 150ribuan. Terjual 3pcs melalui live. Terkumpul 450.000 + 745.000 = 1.195.000

Tidak lama kemudian, datang dua Ibu Guru TK ke toko, untuk mengambil stock daster dan gamis.

Ibu Guru A

(Menulis sesuatu di buku kecil)
Mas, ini yang gamis saya dapet komisi berapa per/pcs?

BIMA

15ribu ya Bu... Kalo mau dinaikin harganya juga masih oke loh Bu. Dijual 175ribuan masih pantes.

Ibu Guru B

Ok, ini detail ukuran dan bahan udah ada di katalog ya?.

BONO

Iya Bu. Ada panjang baju, lingkar dada, lingkar lengan sama lingkar pergelangan tangan. Lengkap.

Ibu Guru B

Okee siaaaap

Ibu Guru A

Nanti sore saya ke sini lagi Yaa untuk kembaliin barang yang belum laku.

BIMA

Ngga ada yang kembali juga nggakpapa Bu, seneng malah kita. Artinya laku semua.

Ibu Guru B

Atau habis digarong, hihi.

BONO

Ehhh nanti Ibu saya garong balik loh, rawr!

Ibu Guru A

(Tertawa khas ibu-ibu)

83. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SORE

BIMA dan BONO membereskan baju-baju yang tidak terjual dan menggantungnya kembali.

Jumlah baju terjual 5 gamis dan 7 daster. 675.000 + 420.000 = 1.095.000 + 1.195.000 = 2.290.000

CUT TO:

DAY 3

84. INT. RUMAH KELUARGA BIMA — DAPUR — PAGI

Tampak BULIK SANTI sedang membuat sarapan. BULIK SANTI adalah adik bungsu LINDA yang berusia 38 tahun.

BULIK SANTI

(Mencicip sayur lodeh)
Bulik seneng loh liat ada anak muda yang semangatnya luar biasa kaya kamu, Bim. Udah punya toko sendiri pula.
Kalah mas-mu yang masih aja kerja ke orang lain.

BIMA

(Ikut mencicip sayur dengan sendok)
Bisa aja Bulik, gaji mas Bayu itu 10x lipat dari penghasilanku loh Bulik. Ini bahan makanan sehari-hari, mas Bayu yang kirimin uang.

BULIK SANTI

Gimana? Udah enak?

BIMA

Enak Bulik.. kok bisa mirip banget sama masakan Mama, Yo?

BULIK SANTI

Ya lah, wong yang ngajarin Bulik masak Yo Mamamu.

BIMA

(tersenyum sedih)

CUT TO:

85. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SORE

BONO

Hari ini kita Cuma laku gamis syar’i 2pcs Bim, itupun harga reseller. 270.000


Uang terkumpul 270.000+2.290.000 = 2.560.000

CUT TO:

Day 4

86. INT. TOKO TANAH BAMBANG — PAGI-SORE

BIMA melakukan live streaming

BONO promosi di grup emak-emak.

Uang terkumpul 520.0000 + 2.560.000 = 3.080.000

CUT TO:

Day 5

87. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SIANG

Pak Bambang datang kembali bersama kenalannya, juragan yang doyan belanja tanpa liat harga.

Uang terkumpul 1.095.000 + 3.080.000 = 4.175.000

CUT TO:

Day 6

88. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SIANG

BIMA baru selesai live streaming gamis syar’i, dan total penjualan sebanyak 6pcs dengan jumlah nominal 900.000.

Uang terkumpul 5.075.000

BIMA

(Mengehela nafas)
Bon, ternyata kalo jualannya lebih serius, hasilnya juga lumayan ya..


BONO

Ya.. tapi untuk terkumpul 9juta masih kurang sekitar 4juta lagi Bim...


BIMA

Dapet dari mana ya.. 4juta? 5juta yang kita kumpulin aja masih omset kan, bukan laba. Kalo labanya aja paling kita baru dapet sekitar 2jutaan Bon. Belum kalo dibagi dua. Dan ini juga belum kepotong uang sewa, listrik, air..

BONO

Coba kalo ada yang ujug-ujug order seragam se-RT.


BIMA

Eh, Anita gimana kabarnya ya?


BONO

Masih berharap? Jelas-jelas dia kabur seenaknya tanpa kasih kepastian.


BIMA

Kenapa ngga dipastiin aja?
(Menelefon Anita)


ANITA

(suara dari seberang)
Halo, Bim?


BIMA

Gimana jadinya, Nit? Seragamannya?


ANITA

Masih pada rempong nih emak-emaknya. Mereka pengin nyobain sendiri, gimana?

BIMA

(Memberi kode kepada BONO, meminta pertimbangan)


BONO

(Berbisik)
Tanyain kapan?


BIMA

Kapan, Nit?


ANITA

Minggu depan gue ke toko Lo ya?

BIMA

Besok aja deh aku kabarin lagi.
(Mematikan telfon)


BONO

Minggu depan toko ini udah ngga ada ya?


BIMA

Kalo kamu masih pengin buka ya masih tetep ada, Bon.


BONO

Dih, males banget nanggung sewa sama listrik sendirian.


BIMA

(Tersenyum kecut)

DAY 7

89. INT. TOKO TANAH BAMBANG — SORE

BIMA dan BONO menghitung bersama uang hasil penjualan hari ini, terkumpul 700.000. total pendapatan selama seminggu 5.775.000


BIMA

(bersandar di kaca etalase)
Kita hebat banget ya... Seminggu omsetnya udah jutaan.
(Matanya sedikit berair)


BONO

(masih memegang uang)
Masih ngga nyangka kalo toko ini besok ditutup. Ntar kalo guru-guru itu dateng ke sini gimana?


BIMA

Iya.. kalo Anita kesini gimana?
(menatap langit-langit toko, menahan agar air matanya tidak tumpah)


BONO

Habis ini kita ngapain, Bim?


BIMA

Ya.. mau nggak mau kita cari kerja, Bon.


BONO

Ya elu lulusan sarjana Bim, gue yang cuma lulusan SMA dapet kerja apa ya?


BIMA

Maafin aku ya Bon, gara-gara aku ngotot ikut kelas mentoring, jadi panjang gini.


BONO

Udah takdir, Bim.
Lagian mungkin bener juga kata mas Bayu. Ada baiknya kita cari kerja aja, pendapatannya bisa lebih jelas.


CUT TO:


90. INT.RUMAH KELUARGA BIMA — KAMAR BIMA — MALAM.

Bima Membuka map berisi ijazah dan dokumen penting lainnya. Laptopnya menyala menampilkan leaflet lowongan pekerjaan di sebuah toko percetakan.

CUT TO:

91. INT. TOKO TANAH BAMBANG — PAGI

BIMA dan BONO mengosongkan kan toko, baju-baju yang semula terpajang diturunkan dan dimasukkan ke dalam karung. BIMA dengan lemas mencopot segala pernak-pernik interior yang ada di setiap sudut toko.

PAK BAMBANG datang melihat BONO dan BIMA dengan tatapan sedih.

PAK BAMBANG

(melihat sekeliling)
Dah dipikir bener-bener cah?

BIMA

Sampun pak.
(Mengambil tangga, mencoba menurunkan banner)

PAK BAMBANG

(Tergopoh-gopoh lari ke luar toko)
Eh, eh. Jangan dulu. Saya masih seneng nyawang banner ini.

BONO

Lah, kan udah ngga ada jualannya pak? Ini barang-barangnya mau dipindah ke rumah BIMA.

PAK BAMBANG

Yo biarin, tanah-tanah saya kok.

BIMA

(Tertawa kecil melihat tingkah PAK BAMBANG)

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar