Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Three Days Special
Suka
Favorit
Bagikan
3. BAGIAN 3# BERTEMU (KEMBALI)

11. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Kayra Berlari mengejar pencopet.

KAYRA

Hey berhenti!

Pencopet menoleh melihat Kayra yang terus mengejar. Datang sebuah motor, lalu pencopet naik dan kabur sambil menertawakan Kayra.

KAYRA

Hey, jangan kabur kalian.

Kayra terus berlari mengejar, hingga motor tidak lagi terlihat dan Kayra bersimpuh di jalan dengan napas terengah-engah.

 CUT TO:

12. EXT. TERMINAL BUS LEUWI PANJANG - MALAM

Febi berlari menghampiri Ayu dengan panik.

AYU

Kenapa Feb lari-larian? Terus Kayra mana?

Febi panik dan terus menangis. Ayu melihatnya menjadi ikut panik

AYU

Kenapa?

Febi sesenggukan, dan menjawab.

FEBI

Kayra dicopet, Yu.

(Ayu terkejut.)

AYU

Hah Kok bisa? terus sekarang Kayra dimana?

Febi menangis makin keras.

FEBIKayra tadi lari ngejar copetnya, aku udah coba kejar dia tapi gak kekejar.

Ayu semakin panik, dan melihat sekeliling.

AYU

Aduh kok bisa sih Feb? Sekarang gimana nih?

Febi dan Ayu panik, lalu seorang wanita menghampiri dan bertanya.

IBU 1

Siapa mbak yang kecopetan?

Ayu menoleh, lalu menjawab

AYU

Itu buk temen saya.

IBU 1

Laporan aja mbak sama keamanannya. Biasanya ada di pos sebelah sana (menunjuk pos satpam)

AYU

Oh iya buk, makasih ya.

IBU 1

Sama-sama mbak. Semoga bisa ketemu ya.

AYU

Iya buk, amin.

Ayu berusaha tenang, lalu menepuk Pundak Febi, dan menenangkannya.

FEBI

Gimana Yu?

AYU

Udah, sekarang kita ke pos satpam itu aja sambil nunggu Kayra balik. Semoga barangnya ketemu dan Kayra nggak kenapa-kenapa.

Febi menghapus air matanya, lalu Febi dan Ayu berdiri menuju pos satpam.

 CUT TO:

13. EXT. JALAN RAYA - MALAM

Kayra menangis sambil berjalan lesu untuk Kembali ke terminal. Tiba-tiba dua orang preman keluar dari gang dan menghadangnya.

PREMAN 1Wengi-wengi kieu jalan sorangan wae geulis?Preman memegang dagu Kayra, lalu Kayra melengos, tidak menanggapi dan lanjut berjalan. Preman itu menghalangi Kayra lagi.

PREMAN 2

Hoyang kemana atuh, buru-buru pisan si geulis mah?

Kayra berhenti, lalu menarik napas, dan menatap wajah kedua preman itu.

KAYRA

Maaf banget nih bang, saya ngga ngerti abang-abang ini ngomong apa. Saya juga baru aja kena musibah, jadi tolong biarin saya lewat.

PREMAN 2

Mau kemana sih? Mending ikut abang pulang aja.

Kayra menghela napas dan berjalan Kembali, lalu kedua preman menarik tangan Kayra.

KAYRA

Bang, bisa lepasin nggak? Ini nggak sopan ya.

Kedua preman tidak menghiraukan Kayra, lalu memaksa menariknya.

PREMAN 1

Ayo ikut kita aja, nanti kita ajak seneng-seneng. 

Kayra takut, tapi berusaha tenang, lalu menghempaskan tangannya hingga kedua preman terdorong, dan Kayra lari dengan kencang.

PREMAN 2

Woy mau kemana lo?

Kayra terus berlari tanpa melihat ke belakang, dan kedua preman mengejarnya.

 

Sebuah motor melaju kencang, Kayra kehilangan fokus dan berjalan ke tengah.

Terdengar bunyi rem, dan motor berhenti tepat di depan Kayra yang masih sangat syok.

AKSARA

Woy, lo gila ya?

Kayra syok dan belum merespon.

AKSARA

Woy, lo kenapa?

Kayra mengangkat wajahnya, lalu menyilakkan rambutnya. Aksara terkejut melihat Kayra.

Aksara melihat ke belakang, tiga motor yang mengejarnya hampir dekat, lalu melihat kea rah depan, dua orang preman mengejar Kayra pun hampir dekat.

AKSARA

Lo mau ikut gua nggak?

Kayra diam, lalu melihat ke belakang, dua orang preman hampir mendekatinya.

AKSARA

Cepetan, kalo lo nggak mau ikut, gua cabut sekarang.

Aksara menyalakan motornya, memperhatikan Kayra yang masih terdiam bingung.

AKSARA

Cepetan. Gua nggak punya banyak waktu.

Kayra melihat ke belakang sekali lagi, lalu naik ke motor Aksara.

PREMAN 1

Woy berhenti lo pada. Sialan!!

Motor melaju cepat, meninggalkan preman dan menghindari 3 motor yang mengejarnya. Kayra memeluk erat tubuh Aksara di sepanjang perjalanan.

 CUT TO:

14. EXT. JALAN RAYA – MAGELANG – SIANG (FLASHBACK)

Hendra/ Aksara Kecil (12th) membonceng Kayra (12th) dengan sepeda. Kayra memegang erat pundak Aksara.

KAYRA KECIL

Dra, jangan cepet-cepet, aku takut.

HENDRA/AKSARA KECIL

Kamu tenang aja, aku udah jago naik sepedanya.

Hendra mengayuh sepedanya lebih cepat.

HENDRA/AKSARA KECIL

Kay pegangan, aku mau ngebut nih.

Kayra memegang lebih erat pundak Hendra.

 CUT TO:

15. EXT. DEPAN APARTEMEN AKSARA - MALAM

Kayra dan Aksara turun dari motor, lalu Aksara membuka helmnya.

KAYRA

Makasih tadi udah nolongin saya dari preman-preman itu.. tapi saya boleh minta tolong sekali lagi ngga ya?

Aksara menatap dalam wajah Kayra, memastikan sesuatu sekaligus menunggu Kayra melanjutkan omongannya.

KAYRA

Saya mau minta tolong anterin ke Terminal Leuwi Panjang.

Aksara melihat jam tangannya

AKSARA

Lo ngapain jam segini keluyuran di jalanan?

KAYRA

Tadi saya kecopetan di terminal, terus saya kejar copetnya tapi gak kekejar. Terus mau balik lagi ke terminal malah dicegat sama dua preman tadi, dan Sekarang kamu malah bawa saya ke sini.

Aksara tersenyum.

AKSARA

Gua gak bisa anterin lo sekarang.

Kayra mendongak melihat wajah Aksara.

KAYRA

Kenapa?

AKSARA

Gua tadi juga di kejar sama orang. Lo tahu kan 3 motor yang ngejar kita tadi?

Kayra mengangguk.

AKSARA

Gua yakin mereka masih nungguin gua di depan, mereka Cuma ngga berani aja nyamperin gua kesini karena ada satpam.

KAYRA

Terus saya gimana dong?

AKSARA

Lo ikut gua dulu aja, nanti kalo udah aman gua anterin lo. Gimana?

Kayra menggeleng.

KAYRA

Nggak bisa. Temen-temen saya pasti khawatir sama saya karna saya nggak balik-balik.

AKSARA

Kalo kita keluar sekarang, itu sama aja gua nyerahin diri sama mereka.

KAYRA

Yaudah saya pergi sendiri aja kalo gitu.

Aksara memegang tangan Kayra.

AKSARA

Eh tunggu. Bahaya.

Kayra menghempaskan tangan Aksara.

KAYRA

Jangan pegang-pegang saya.

Aksara mengangkat kedua tangannya.

AKSARA

Oke gua nggak akan sentuh lo. Tapi lo ikut gua dulu sekarang.

Kayra berbalik badan, lalu melanjutkan berjalan keluar.

AKSARA

Woy. Gua udah peringatin lo ya.

Aksara berdiri melihat Kayra menjauh.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar