INT. RUANG MEETING STASIUN TELEVISI — PAGI HARI
Gea, Hema, dan Pak Vijay sedang seksama membaca lembaran kertas di tangan mereka, membolak-balikkan kertas.
Pak Vijay
Seperti yang tertulis disini, jadi kamu Gea harus punya patner duet. Itu sudah peraturan mutlak di kompetisi Battle Star ini. Tenang saja, kamu masih punya banyak waktu kok. Pokoknya maksimal dalam 1 minggu ini kamu sudah kasih ke saya calonnya.
Gea
Hah.. ini serius pak?
Pak Vijay
Iya, kenapa? Apa terlalu lama ya. Take your time saja. Biar kamu punya banyak pilihan juga.
Gea
Maksud saya _ _
Hema
Oke Pak Vijay, tenang saja. Itu urusan gampang, ya kan Ge?
Gea menatap kebingungan ke arah Hema, sedangkan Hema dengan yakin menggangguk ke arah Gea. Gea pun pasrah.
Suara hp berdering, Hema merogoh kantong celana dan mengeluarkan hp dari sakunya.
Hema
Maaf saya harus terima telpon ini dulu. Silahkan dilanjutkan meeting nya.
Hema keluar ruangan.
Pak Vijay
Jadi gimana, aman ya? Pokoknya kamu tenang saja. Setelah kompetisi ini, karir kamu akan naik lagi, percaya sama saya.
Gea
Ok ok.
Gea menggangguk pelan. Dia sudah bersiap memberikan tangannya untuk berjabat tangan. Tangannya sudah berada di udara.
Pak Vijay
Oh ada satu lagi Gea. Ada satu permintaan dari pemilik televisi ini. Kamu pasti menyimpan rahasia soal Rafi kan?
Gea menurunkan tangannya.
Gea
Soal itu _ _
Pak Vijay
Ayolah. Kamu pasti sebal banget sama dia. Di saat kayak gini dia malah kabur gitu saja keluar negeri. Saya denger dia juga gak hubungin kamu kamu sama sekali kan. Saya rasa kamu punya hak buat balas dendam ke dia. Ya kan.
Gea hanya tersenyum tipis. Kali ini Pak Vijay memberi tangannya untuk berjabat tangan. Pak Vijay menunggu Gea mengulurkan tangan. Dan akhirnya mereka pun berjabat tangan.