Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Rising Legacies
Suka
Favorit
Bagikan
2. ACT 1 - PART 2

22. INT. KERAJAAN-SORE.

(DAPUR ISTANA)

Conor mengagetkan nenek pengasuh Andrew, Amber, 75, yang sedikit latah. Conor tertawa.

AMBER

Kurang ajar. Kau selalu saja mengagetkanku!

CONOR

Karena aku selalu rindu latahmu. Eh maksudku rindu masakanmu. Hahaha.

Conor memakan kue buatan Nenek Koki dengan lahap. (Beat). Amber berubah sedih.

AMBER (CONT’D)

Dia dari semalam belum makan. Wajahnya juga kacau saat pulang. Memangnya kenapa dia?

CONOR

Dia…

Tiba-tiba pelayan-pelayan muda Ratu, 25, 25, lewat dan tak menyadari keberadaan mereka.

PELAYAN 1

Meskipun Pangeran Andrew anak haram… Tapi setahuku dia lebih pintar dari pangeran Henry. 

PELAYAN 2

Iya. Dia juga lebih tampan.

PELAYAN 1

Hmmmm. Andai kita bisa dapatkan mereka. Pasti salah satu dari kita akan jadi Ratu.

Kedua pelayan tertawa bersamaan lalu pergi. Conor melongo dan kesal.

CONOR

Dasar haters munafik!!! Selalu menghina dan membenci Andrew, tapi juga jadi penggemarnya.

Pelayan Ratu, 33, datang ke dapur.

PELAYAN RATU

Raja dan Ratu sudah siap menuju meja makan.

Semua pekerja dapur terburu-buru dan sedikit panik.

AMBER

Ayo, ajak dia makan.

Conor mengangguk sambil minum.

CUT TO:

(KAMAR ANDREW)

Andrew sedang berkaca dan merapikan penampilannya dengan muka datar. Ia seolah tak menyadari ketampanannya. Conor membuka pintu dan mengagetkan Andrew. Andrew kaget dan akan memukul Conor.

CONOR

Eitsss. Jangan. Aku belum makan. 

Andrew lanjut berkaca. Conor membisiki Andrew di depan kaca.

CONOR

Bersiaplah. Kau akan jadi Raja, kawanku!!!

Andrew tersenyum sinis.

ANDREW

Kenapa kau tak gabung jadi hatersku juga?

CONOR

Karena aku percaya. Kemungkinan buruk akan terjadi, dan kau akan jadi Raja.

Andrew tertawa tipis dan sinis.

ANDREW

Aku selalu menanti kemungkinan terbaiknya. Aku sudah muak dengan semua ini. Dan juga, takdir tak akan mungkin memilihku.

CONOR

NO NO NO. Meskipun sering menyakitkan. Tapi takdir tak pernah salah membuat cerita indahnya.

Conor menggoda Andrew lagi di depan kaca.

CONOR

Lihatlah. Kau sangat pantas jadi Raja… Raja patah hati.

Conor tertawa. Andrew memukul Conor.

ANDREW

Ayo kita makan agar aku bisa membunuhmu.

Keduanya tertawa lalu ke ruang makan.

CUT TO:

(TANGGA)

Saat mendekati tangga, keduanya bertemu dengan Lily dan Ibu Suri, Ester, 80. Conor dan Andrew membungkukkan badan dan memberi jalan.

ANDREW

Selamat malam Nenek. Selamat malam Ratu.

Ester marah dan Lily hanya terdiam sinis mendengar salam Andrew.

ESTER

Aku bukan nenekmu!!! Kau pikir kau siapa!

LILY

Ayo ibu.

Andrew tertunduk diam. Ester dan Lily menuruni tangga. Conor bergumam.

CONOR

Memang kau tak pantas jadi nenek Andrew. Dasar nenek sihir!

Suara pijakan tangga tiba-tiba terhenti (SFX. Suara berdebar). Andrew dan Conor terkejut dan ketakutan.

Andrew segera mengalihkan perhatian.

ANDREW

Hahaha kau pandai bermain drama. Tolong ajari aku besok. Ayo kita ke bawah. Aku sudah sangat lapar.

Conor bersiul menanggapi acting Andrew.

CONOR

Gampanggg. Ayoooo. Aku juga sudah lapar.

Suara tangga yang dipijak berlanjut. Andrew dan Conor lega. Keduanya mengelus dada.

ANDREW

Kau cari mati! Lain kali jaga perkataanmu!

Conor sedikit ciut. Mereka berdua turun menuju ruang makan Kerajaan.

CUT TO:

(MEJA MAKAN)

Raja William, 60, ayah Andrew dan Henry, berjalan ke meja makan dengan menahan sakitnya. Semua membungkukkan badan menghormati. Henry memotong Andrew menanyai ayah mereka.

HENRY

Apa ayah sudah sembuh?

William menjawab pertanyaan Henry tetapi melihat dan tersenyum ke Andrew. Semuanya duduk.

WILLIAM

Sudah agak mendingan nak.

Lily dan Ester terlihat lebih antusias dari biasanya.

ESTER

Kapan kau akan mengangkat penggantimu? Aku rasa sudah saatnya.

William menjawab sambil batuk.

WILLIAM

Tentu. Secepatnya.

Lily mengelus-elus rambut Henry dan membanggakan anaknya.

LILY

Bersiaplah. Kau akan gantikan ayahmu jadi raja nak.

HENRY

Baik ibu.

Conor pura-pura tersedak. Andrew menginjak kaki Conor.

ESTER

Benar. Raja yang terpilih nanti... Haruslah hasil dari pernikahan resmi.

Makan Andrew terhenti. Tangan Andrew menggenggam pisau dan garpu dengan Erat. Namun seperti biasanya, amarah Andrew tak bisa ia luapkan. William tiba-tiba meninggalkan meja makan.

HENRY

Cepat sembuh ayah.

William tidak menjawab.

LILY

Lanjutkan makan kalian semua. Mungkin raja sedang banyak pikiran.

Semuanya kembali melanjutkan makan mereka.

CUT TO:

(BALKON KAMAR ANDREW)

Andrew memandangi lukisan foto keluarga yang baru ia lukis dengan sedih.

ANDREW

Ibu, andai ibu masih di sini bersamaku, pasti ibu akan membelaku. Aku tahu ibu tidak jahat. Aku yakin ibu bukan perebut seperti yang mereka katakan.

Air mata Andrew menetes. William tiba-tiba datang lalu mengelus-elus kepala Andrew dengan lembut.

ANDREW

Ayah?

WILLIAM

Kenapa kau terlihat sedih?

ANDREW

Aku membayangkan yang tidak-tidak ayah.

William penasaran dan melihat lukisan apa yang membuat Andrew sedih.

ANDREW (CONT’D)

Aku rindu ibu Ayah. Aku ingin memeluknya.

Air mata William juga menetes. William mengusap air matanya secara diam-diam lalu mengalihkan pembicaraan.

WILLIAM

Sudah saatnya kau punya pendamping. Ayah akan sangat senang jika kau mengenalkannya pada ayah.

ANDREW

Saat ini aku belum memilikinya ayah.

Andrew tersenyum sedih.

ANDREW (CONT’D)

Lagipula… Ayah pasti tak akan mengenal jodohku kelak.

Air mata William kembali menetes.

WILLIAM

Ayah bersumpah tak akan membiarkanmu pergi dari sini.

Pengawal William datang.

WILLIAM

Ayah istirahat dulu ya Nak.

ANDREW

Iya ayah. Cepat sembuh ayah.

William kembali ke kamarnya. Andrew membuka lembaran lukisan selanjutnya. Ia menatap lukisan Rosy dengan pandangan kosong dan nelangsa. (Beat). Andrew mengehembuskan nafas kesal.   

ANDREW

Tjih!!! Kau bukan takdirku. Dasar wanita jahat!!!

Conor tiba-tiba datang mengagetkan Andrew sambil memakan Roti.

CONOR

Heyyy. Selalu takdir yang kau bicarakan.

ANDREW

Tapi ini memang nyata. Dia tak mungkin memilihku. Mungkin karena aku hanya…

INSERT:

 23. INT. GEDUNG PERTUNJUKAN-LORONG RUANG WARDROBE-MALAM.

Conor menarik baju Andrew yang akan menuruni tangga.

CONOR

Hmmmm. Jangan sok kuat. Jalanmu sudah seperti zombie.

Andrew hanya mengangguk dengan lemas. Keduanya memasuki lift.

CUT TO:

(DALAM LIFT)

Pintu lift tertutup. Conor tertarik melihat Rose Andrew dan merebutnya.

Conor tertusuk duri Rose dan ia kesakitan. Rose Andrew jatuh berantakan. Conor mengibas-ngibaskan tangannya.

CONOR

Aduh sakit sekali.

ANDREW

Dia juga melukaiku tadi. Dan cukup sakit, karena aku tak menyadarinya.

Conor memunguti Rose yang jatuh.

CONOR

Kenapa tak kau berikan pada Rosy?

ANDREW

Dia lelah dan tak ingin bertemu siapapun setelah tampil.

Conor heran dan berpikir.

CONOR

Tapi... sepertinya tadi aku melihatnya bersama Henry dan Ratu setelah pertunjukan.

Andrew heran. Lift tiba-tiba mati. Conor phobia gelap dan memeluk Andrew. Andrew risih.

ANDREW

Lepas! Apa kau tak malu dengan status playboymu?

CONOR

Tidak. Yang memalukan itu playboy takut patah hati.

Pegangan Conor semakin erat. Andrew sedikit kasihan.

CONOR

Asal kau tahu saja. Aku hampir mati ketakutan saat saat ibuku menghukumku di kegelapan saat aku kecil.

Andrew memejamkan mata teringat traumanya.

INSERT:

24. INT. KERAJAAN-GUDANG-MALAM.

Suara pintu ditutup dengan keras. Seorang anak kecil menangis ketakutan dalam gudang.

ANDREW KECIL

Tolong buka pintunya Ibu.

LILY

Aku bukan ibumu!

ANDREW KECIL

Tapi ini sangat gelap. Aku takut.

LILY

Ini balasannya karena kau buat Ayahmu memarahi Henry. Aku tidak akan mengeluarkanmu sampai Ayahmu pulang! Rasakan ini!

(SFX. Suara binatang malam berbunyi).

Andrew gemetaran dan lemas.

CUT BACK TO:

(DALAM LIFT)

Lampu lift menyala. Conor dan Andrew lega. Andrew melototi muka Conor. Conor spontan melepaskan pegangannya pada Andrew.

CONOR

Iyaaaa. Iyaaaa. Maaf. Tapi terima kasih, pelukanmu cukup hangat.

Andrew jijik. Conor kembali memunguti Rose dengan membelakangi pintu lift.

CONOR

Roseee. Roseee. Ibuku dulu juga sangat senang jika ayahku memberinya Rose.

ANDREW

Tentu. Rose adalah simbol cinta dan ketulusan. Kurasa itu universal.

Suara alarm berbunyi.

ANDREW

Kenapa kau lama sekali? Ayo cepattt. Pintunya segera terbuka.

CONOR

Iyaaa. Iyaaa. Aku masih trauma dengan durinya. Hmmmm. Tapi apa pacarku juga akan suka jika kuberi dia Rose?

Pintu lift terbuka. Andrew tertegun melihat yang ada di depannya dan menjawab pertanyaan Conor dengan datar.

ANDREW

Tenang saja. Semua wanita pasti akan menyukainya. Apalagi Rose yang sangat besar.

Conor mendongakkan kepala.

CONOR

Wohooooo. Kenapa kau jadi sangat romantis kali ini?

ANDREW

Aku memang romantis. Lebih romantis dari takdirku sendiri.

Conor selesai menata bunga dan berdiri lalu memberikan Rosenya ke Andrew (masih membelakangi pintu lift).

ANDREW

Tapi ku rasa semua wanita juga akan sama. Kau tak akan dianggap jika memberi Rose yang kecil.

Andrew membuang Rosenya ke tong sampah di pojok lift. Conor heran dan kesal.

CONOR

Heyyyyy. Kenapa kau membuangnya? Aku sudah susah-susah merangkainya. Dasar aneh!

Conor membalikkan badan dan melihat ke depan. Di ujung lorong, Rosy sedang berjalan dengan Henry dan memeluk buket Rose yang sangat besar dari Henry sambil tersenyum. Conor melongo dan meringis menatap Andrew.

Pintu lift menutup.

CUT BACK TO:

(BALKON KAMAR ANDREW)

Andrew lanjut memaki dirinya.

ANDREW (CONT’D)

Aku hanya anak haram yang tak seharusnya ada di dunia ini. Pantas saja dia memilih Henry.

CONOR

Hey hey. Kalau aku jadi kau. Aku akan berdoa agar kemungkinan buruk terjadi. 

ANDREW

Untuk apa? Tuhan sudah mentakdirkan semua kemungkinan terbaik untuk Henry. Menjadi pasangan Rosy dan menjadi Raja. Sebenarnya, aku tak masalah dengan perlakuan jahat mereka padaku. Yang membuatku sakit adalah karena mereka selalu menghina ibuku. Jika bukan karena ayahku dan pengasuhku, aku pasti sudah tinggalkan Kerajaan sialan ini.

Andrew mengehela nafas.

ANDREW (CONT’D)

Sekarang, aku hanya ingin hidup tenang dengan ayahku dan mencari wanita yang benar-benar mencintaiku. 

Andrew merobek lukisan Rosy dengan keras, dengan muka kecewa tetapi masih berharap. Conor melongo kaget lalu penasaran.

CONOR

Lukisan apa lagi ini?

ANDREW

Wanita ini... Dia ada di mimpiku akhir-akhir ini. Tetapi, entah kenapa aku tak bisa melukis wajahnya. 

Conor akting bijaksana.

CONOR

Biasanya... Tuhan akan mengganti sesuatu yang hilang dalam hidup kita. Hmmm. Mungkin saja dia jodohmu.

 ANDREW

Semoga saja.

(Beat). 

CONOR.

Kau benar-benar percaya kata-kataku tadi?

Andrew mengangguk. Conor tertawa keras.

                 CONOR                  

Ada-ada saja kau. Bagaimana mungkin wanita tanpa muka jadi jodohmu? Apa kau mau dengan hantu? 

Andrew melempar kuas bercat pada Conor.

ANDREW

Kurang ajar! Teman macam apa kau?

Conor membalas dan keduanya tertawa. (Beat). Keduanya menghela nafas.

CONOR.

Ikutlah denganku besok. Aku akan mengajakmu ke orang yang paham takdirmu.

Andrew tersenyum sinis.

ANDREW

Ah, aku tak yakin orang seperti itu ada.

CONOR

Ahhhhh. Sudahlah. Ikut saja.

CUT TO:

25.   INT. KAMPUNG GANGSTER-RUANG TAMU KETUA GANGSTER-LARUT MALAM.

Dua orang sedang berbincang sambil merokok cerutu (Ketua gangster, Jacob, 30, terlihat mukanya dan satu orang lainnya tidak).

Seorang lelaki datang. Lelaki tersebut mengangguk dengan tersenyum. Jacob mematikan cerutunya.

JACOB

Bagus, kau bisa pergi.

Lelaki itu mengangguk dan keluar. Jacob tertawa sinis.

JACOB

Akhirnya dia menyerah juga.

Lelaki di depan Jacob menyemburkan asap dari cerutu yang ia hisap dalam-dalam.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar