Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
THE MIRROR LIED
Suka
Favorit
Bagikan
3. ACT 2 PAGE 21-25

EXT. DEPAN RUMAH CLARA - DAY

Para Polisi berpamitan kepada Clara.

POLISI 1

Terima kasih atas kerja samanya, setelah ini kami akan memeriksa tempat saudara Loki untuk menemukan petunjuk lain.

CLARA

Ya, sama-sama.

POLISI 1

Kami pamit.

Saat melihat mobil Clara Polisi 1 sempat tertahan sebentar, wajah Clara jadi pucat karena darah di bagasi lupa dibersihkan. Namun Polisi 1 lanjut berjalan lagi. 

POLISI 2

Gimana dengan dia?

POLISI 1

(menggeleng kepala)

Dari intuisi saya, bukan dia pelakunya. Dia gak punya aura pembunuh.

POLISI 2

Aura? anda bisa liat aura orang?

Polisi 1 hanya mendengus. Polisi 2 tertawa.

INT. GARASI - DAY

Dengan panik Clara membersihkan darah di garasinya, dari spion mobil, sosok psikopat berbicara.

SOSOK PSIKOPAT

Akting yang bagus.

CLARA

Jangan bilang apa-apa.

SOSOK PSIKOPAT

Bayangin kalau mereka periksa bagasi ini...

Beat.

CLARA

Kamu bisa lihat dan dengar apa yang aku alamin? kenapa?

SOSOK PSIKOPAT

Udah aku bilang, aku adalah kamu, kamu adalah aku.

CLARA

Siapa kamu?

SOSOK PSIKOPAT

...aku punya sebuah cerita, kamu mau dengar?

CLARA

Cerita siapa?

SOSOK PSIKOPAT

Cerita aku, cerita kita.

CLARA

Apa ini ada hubungannya dengan amnesia yang aku punya?

SOSOK PSIKOPAT

Mungkin?

CLARA

Bicara.

SOSOK PSIKOPAT

Aku gak mau bicara lewat cermin yang kecil, gimana kalau kita bicara di kamar?

CLARA

..terserah.

Clara lanjut membersihkan bagasi mobilnya.

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - NIGHT

Lara baru mandi, ia duduk di depan cermin riasnya.

CLARA

Sekarang, bicara.

SOSOK PSIKOPAT

(tersenyum)

Apa kamu pernah dengar, seseorang bernama Mona?

CLARA

Teman SMA aku?

SOSOK PSIKOPAT

Bukan cuma teman SMA, kita bersahabat... lumayan dekat... aku kasih tau dia, hampir semua rahasia aku, termasuk laki-laki yang aku suka...

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - DAY - FLASHBACK

Enam tahun lalu, CLARA (17) dan MONA (17) sedang mengobrol di kamar. Clara memperlihatkan sebuah foto lelaki tampan.

CLARA

Namanya Raphael, dia mahasiswa semester dua.

MONA

Cieee! Ketemu dimana?

CLARA

Di Facebook...

MONA

Boleh gue add?

CLARA

Ngapain?

MONA

Cuma temenan doang! Tenang aja, gak akan gue ambil, masa nikung temen sendiri...

CLARA

Hmm... oke deh,

SOSOK PSIKOPAT (V.O.)

Saat itu aku tak menaruh curiga apapun... sampai...

LATER - tiga bulan kemudian, Clara dan Mona mengobrol di kamar Clara. Ada VAS BUNGA di atas meja belajar.

CLARA

Gue bingung deh...

MONA

Kenapa?

CLARA

Kak Raphael ko' dua bulan terakhir ini kayak jauhin gue ya...

MONA

Hmm...

CLARA

Lo tau kenapa, Mon?

MONA

Hmm... Eh, Ra ada sesuatu yang mau gue bicarain, tapi lo jangan marah ya,

CLARA

Kenapa?

MONA

Hmm... gimana ya, bingung gue...

CLARA

Kenapa Mon? Jangan bikin gue penasaran deh,

MONA

Gini... sebenarnya... gue sama kak Raphael udah pacaran selama dua bulan ini...

Wajah Clara pucat. Mona langsung bersujud.

MONA

Maafin gue ya Ra! Sebagai gantinya gue bakal kenalin cowok--

PRANG!!

Clara memukul kepala Mona menggunakan VAS BUNGA hingga berdarah. Mona langsung menjauh.

MONA

Ra... ra...

Clara mencekik Mona yang terbaring, menindih tubuhnya dari atas.

CLARA

Kenapa semuanya kejam sama gue... KENAPA?!!

MONA

(berusaha bernafas)

Ra... ini... cuma... cowok... Ra...

CLARA

SEMUANYA JAHAT!! SEMUANYA PANTES MATI!! SEMUA JAHAT!!

MONA

Ra...

Kita melihat kaki Mona yang asalnya bergerak-gerak kini berhenti bergerak, Mona telah tewas. Clara ngos-ngosan lalu memandangi kedua tangannya. 

INT. DAPUR - CONTINUOUS

Clara mengambil sebuah PISAU DAPUR.

INT. DEPAN KAMAR TIDUR JOE & MARLINA - CONTINUOUS

Clara MENGETUK pintu kamar Joe dan Marlina.

MARLINA (O.S.)

Ya? Ada apa sayang?

CLARA

Ibu, aku mau bilang sesuatu...

JOE (O.S.)

Mungkin dia lagi sakit, cepetan buka!

MARLINA (O.S.)

Kamu lagi sakit sayang? Atau--

Pintu dibuka, Marlina muncul dengan dasternya.

MARLINA

Mau sakit?

Clara menatap Marlina penuh kebencian lalu menusuk perutnya berulang kali. Marlina BERTERIAK.

Clara masuk ke dalam kamar. Joe mengancam Clara dengan lampu tidur.

JOE

Jangan... jangan lakuin itu Clara... kamu gadis yang baik...

CLARA

...Aku bukan gadis yang baik.

Clara pun menusuk perut Joe berulangkali. Saat mendekat Joe sempat memukul kepada Clara hingga ia berdarah namun Joe tumbang. Joe dan Marlina tewas kehabisan darah.

Clara mengambil sejumlah PERHIASAN dari lemari orang tua angkatnya. Lalu mengacak-ngacak benda di sana seolah terjadi perampokan.

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - NIGHT

Clara melihat sebelah tangannya yang membawa PERHIASAN dan sebelah lagi membawa PISAU, lalu melihat jasad MONA.

Kita melihat Clara yang sedang merobek sesuatu menggunakan PISAUnya, kita tak melihat apa itu... dan ternyata yang Clara robek adalah sebuah BONEKA BERUANG berukuran sedang. Clara mengeluarkan kapas dari dalam boneka dan membakarnya, lalu meniup abunya sampai tak tersisa. 

Setelah itu Clara memasukan PERHIASAN dan PISAU ke dalam BONEKA BERUANG dan menjahitnya. Setelah itu ia membakar kulit leher MONA menggunakan api lilin agar sidik jarinya hilang. Lalu memecahkan kaca jendela, membukanya dan BERTERIAK KENCANG. Setelah itu ia pura-pura pingsan di dekat mayat Mona.  

FADE OUT

INT. KAMAR CLARA - MOMENTS LATER

Warga mulai berkumpul di luar rumah.

WARGA 1 (O.S.)

Barusan saya denger teriakan dari sini!

WARGA 2 (O.S.)

Kaca jendelanya pecah!

WARGA 1

Ya Allah! itu kan' Clara?!

WARGA 3

Ada apa nih?!

WARGA 2

Perampokan ini kayaknya, perampokan!

FADE IN

LATER -- WARGA 1 membangunkan Clara. Beberapa warga masuk ke rumah.

WARGA 1

Clara, nak Clara!

Clara pura-pura bangun dari pingsannya.

CLARA

Ada apa... (menangis ketakutan) barusan, barusan ada orang masuk ke kamar lewat jendela! 

WARGA 1

Dimana orangnya? Masih ada di dalem?

CLARA

(menangis)

Gak tau... gak tau... (melihat jasad Mona) Mona?! MONA!!

WARGA 1

Udah jangan liat, jangan liat!

CLARA

(menangis)

MONA!! MONA!!

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar