Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
THE MIRROR LIED
Suka
Favorit
Bagikan
1. ACT 1 PAGE 1-10

FADE IN :

INT. RUMAH CLARA - NIGHT

CLARA (8) seorang gadis kurus penuh luka disekujur tubuhnya sedang dirantai di sebuah ruangan gelap penuh debu. 

Tak lama kemudian pintu terbuka dan kita melihat MARLINA (40an) dan JOE (40an) masuk dan memeluk Clara dengan penuh kasih sayang.

Karena cahaya dari luar ruangan, kita dapat melihat wajah Clara yang lebam dan pipi yang basah oleh air mata.

Melihat itu, Marlina melotot kepada Joe.

MARLINA

Udah gue bilang, JANGAN PUKUL MUKANYA!

Marlina menampar keras Joe.

JOE

Aku gak bisa tahan... liat, dia jadi keliatan lebih kasihan kan'...

Marlina memandang Clara penuh rasa iba.

MARLINA

Oooooww... anak ibu... kasihan, sini sayang, (memeluk erat Clara)

JOE

(sambil menitikan air mata kasihan)

Nanti kita beli mainan yah, kita beli semua yang kamu suka! Kamu seneng kan'?

Clara diam saja tanpa ekspresi.

MARLINA

Kamu seneng kan' sayang?

Marlina mulai mencubit keras pinggang Clara. Kita melihat Clara menitikan air mata sambil berusaha tersenyum.

JOE

Dia seneng! Dia seneng! (mengelus kepala Clara)

MARLINA

Nah gitu dong... makanya,

CLOSE ON wajah Clara dengan tatapan mata kosong.

MARLINA (O.S.)

Jadi gadis yang baik, semua orang bakal sayang kamu.

CUT TO :

EXT. JALAN PERUMAHAN - JAKARTA - MORNING - 14 YEARS LATER

CLOSE ON wajah Clara (22) yang tersadar dari lamunan dan tampak kebingungan. Menggunakan baju tidur, ia mendapati dirinya sedang berdiri di tengah jalan. Dengan telanjang kaki, Clara segera berlari ke rumahnya, berusaha tak mempedulikan orang-orang yang memandang aneh dirinya.

INT. RUMAH CLARA - MORNING

Clara segera pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower. Ia menangis di bathtub.

INT. RUANG MAKAN - RUMAH CLARA - MORNING

Clara menelepon LOKI (22) kekasihnya sambil sarapan sereal.

CLARA

Kejadian lagi.

LOKI (V.O.)

Tapi kamu gak apa-apa kan', Ra?

CLARA

Enggak Ki, cuma... aku takut, sama bingung.

LOKI (V.O.)

Denger, udah aku bilang, kamu itu punya gangguan kecemasan. Pikiran bawah sadar kamu masih belum bisa lupain peristiwa, waktu orang tua angkat kamu... tewas sama perampok di sana. 

CLARA

Udah aku bilang aku gak inget apa-apa tentang orang tua angkat aku. Atau kejadian perampokan, atau apapun. Yang aku tau aku udah ada di rumah ini, dan mereka udah meninggal.

LOKI (V.O.)

Aku bilang, pikiran bawah sadar kamu yang inget. Ingatan yang gak kamu sadarin tersimpan dalam kepala kamu.

Clara menghela nafas.

CLARA

Aku gak ngerti yang kayak gituan.

LOKI (V.O.)

Atau mungkin gara-gara PTSD ya? jadi ingatan lama kamu hilang? Aku masih belajar sih tentang itu...

Clara membuka kulkas dan meminum susu.

CLARA

Gimana kuliah kamu?

LOKI (V.O.)

Baik, oh ya ngomong-ngomong kuliah... aku bisa pinjem sejuta lagi gak, Ra?

CLARA

Buat apa?

LOKI (V.O.)

Gini... kemarin uang aku abis buat penelitian sosial, mereka yang jadi objek penelitian aku, harus dibayar juga kan'? jadi sekarang... aku bener-bener gak pegang uang Ra, mana tugas lagi banyak... kossan belum dibayar...

Beat.

LOKI (V.O.)

Ra? Ayolah... kamu baik kan'? Gak ada cewek sebaik kamu.

CLARA

...Yaudah nanti aku transfer.

LOKI (V.O.)

YES! Makasih Clara, pacar aku paling baik sedunia!

Clara tersenyum.

CLARA

Iyaa...

INT. SANGGAR BALLET - MORNING

Clara sedang melatih ballet kepada anak-anak. Saat break, JASMINE temannya sesama pelatih, mendekati Clara.

JASMINE

Ra!

CLARA

Hey, Jas.

JASMINE

Ra, ehm... gue minta tolong lagi, boleh gak?

CLARA

Kenapa?

JASMINE

Gini... malam ini kan' gue ada jadwal ngajar, nah, lu bisa gantiin gue dulu gak?

CLARA

Lho? sore ini juga gue ada jadwal... lu mau kemana emangnya?

JASMINE

Itu... ehm, nyokap gue, dirawat di rumah sakit, jadi harus gue tungguin. Bisa ya Ra? Urgent banget soalnya.

CLARA

Hah? Sakit apa? Tar gue tengok.

JASMINE

Biasalah sakit orang tua. Tengoknya tar aja ya kalo udah di rumah? kayaknya gak akan lama sih dirawatnya. Tau kan' nyokap gue, udah sering bolak-balik rumah sakit.

CLARA

Oh yaudah kalo gitu, cepet sembuh deh yah.

JASMINE

Iya, makasih Clara... (memeluk Clara) temen gue paling baik sedunia.

CLARA

Iyaa...

INT. SANGGAR BALLET - NIGHT

Clara selesai melatih ballerina pemula menari. Ia tampak kelelahan.

CLARA

Oke, segitu dulu ya teman-teman. Lusa pelatihnya Jasmine lagi. Tinggal lanjut aja gerakan yang tadi.

Para murid mengucapkan terima kasih, lalu mereka berpamitan.

INT. MOBIL CLARA - NIGHT

Clara yang kelelahan menyandarkan kepalanya ke jendela saat lampu merah sambil melihat-lihat instagram di hape. Ia langsung terbangun ketika melihat foto Jasmine yang sedang party bersama teman-temannya di bar. Rupanya ia telah berbohong tentang ibunya yang sakit.

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - NIGHT

Clara merebahkan diri di ranjang, kecewa pada Jasmine, lalu ada telepon masuk dari INTAN (22) teman SMA nya, Clara pun mengangkatnya.

CLARA

Ya?

INTAN (V.O.)

Ra, lu ikut kan'?

CLARA

Ikut apa?

INTAN (V.O.)

Itu yang di grup, kita mau reunian.

CLARA

Oh... tapi...

INTAN (V.O.)

Iya, iya tentang amnesia lu gara-gara perampokan itu kan'? Kita udah denger ko'. Santai aja, mungkin dengan kumpul bareng kita, ingatan lu jadi balik?

CLARA

...Kapan acaranya? Gue belum baca.

INTAN (V.O.)

Sabtu depan, bisa kan'?

CLARA

Hmm... oke gue liat dulu ya.

INTAN (V.O.)

Usahain ya Ra, temen-temen udah kangen soalnya, masa dari lulus SMA lu gak pernah hadir di reunian sih?

CLARA

Kangen? masa?

INTAN (V.O.)

Iya, makanya dateng ya.

Beat.

CLARA

Oke deh, gue datang.

INTAN (V.O.)

Sip. Sampe ketemu ya sabtu depan.

CLARA

Iyaa...

Clara tersenyum ternyata ada orang yang merindukannya, lalu membuka album masa SMA, banyak moment yang tak ia ingat, lalu saat melihat foto Mona dan dirinya, tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit, dan Clara mendengar sayup suara Mona dari arah tembok kamarnya.

MONA

(merintih)

Cla... ra...

Clara merasa takut, ia pun segera masuk ke dalam selimut dan berusaha tidur. Menganggap bahwa suara itu hanya halusinanya.

INT. KAFE - AFTERNOON

Teman-teman SMA Clara sudah berkumpul di sana. Saat Clara datang mereka pun bersorak.

INTAN

Clara!

Clara bingung melihat intan.

INTAN (cont'd)

Gue Intan, yang semalem nelpon!

CLARA

Oh!

INTAN

Pangling ya?

Clara mengangguk.

INTAN (cont'd)

(ke teman-teman SMA)

Ke mereka juga pasti pangling kan'?

Clara mengangguk lagi.

CLARA

Aku gak... sorry aku bener-bener gak inget...

INTAN

Wah parah ya amnesia lu, bener-bener bikin trauma banget ya, kejadian dulu.

CLARA

Gue juga gak inget kejadian waktu perampok ke rumah gue...

INTAN

Hmm... yaudah lah, gak usah omongin itu, kita hepi-hepi aja ya?

Clara tersenyum.

INT. CAFE - NIGHT

Clara dan teman-temannya masih asyik berbincang, kini mereka sudah terlihat akrab.

TEMAN SMA #1

Clara baik juga ya orangnya, ramah, beda sama yang dulu.

CLARA

Emang dulu gue kenapa?

TEMAN SMA #1

Dulu lu judes, jarang gaul. Pilih-pilih temen.

CLARA

Masa?

INTAN

Iya, kemana-mana cuma berdua sama si Mona--

Saat mendengar nama Mona, semuanya terdiam sedih.

INTAN (cont'd)

Sorry, gue...

TEMAN SMA #1

Lu inget Mona, Ra?

Clara menggeleng pelan.

INTAN

Dulu kalian itu sahabatan. Kemana-mana bareng terus. Mona juga sama pendiemnya kaya lu, jadi kalian cepet akrab. Sebangku lagi.

CLARA

Terus kemana Mona sekarang? Ko' gak dateng?

Semua saling lihat.

TEMAN SMA #1

Dia gak tau...

INTAN

Dia hilang Ra, banyak yang bilang dia diculik, soalnya dulu lagi rame banget kasus penculikan anak SMA.

CLARA

Diculik?!

INTAN

Iya. Mungkin gara-gara itu lu terpukul banget ya Ra? Orang tua lu meninggal gara-gara perampok, ditambah sahabat lu ilang... 

CLARA

Gue...

Teman-teman SMA menyentuh tangan Clara, bersimpati kepadanya, namun Clara tak mengingat apapun tentang itu.

INT. RUMAH CLARA - NIGHT

Clara sedang duduk di sofa, memikirkan sosok Mona yang tak ia ingat, dan tiba-tiba ada pesan misterius di hapenya, yang berkata,

PESAN MISTERIUS

Gue tau lu pembunuh Mona.

Clara kaget, takut, dan bingung. Ia segera menyingkirkan hapenya. Lalu bel rumah berbunyi.

EXT/INT. DEPAN RUMAH CLARA - NIGHT

Rupanya Loki, ia datang dengan wajah babak belur dan bau alkohol. Clara kaget.

CLARA

Loki? Wajah kamu kenapa? ...kamu lagi mabuk?

Loki langsung masuk ke dalam.

LOKI

Kita harus bicara Ra.

Clara melihat halaman rumah,

CLARA

Motor kamu mana?

INT. RUMAH CLARA - NIGHT

Loki duduk di sofa sambil memegang kepalanya dengan kedua tangan.

CLARA (cont'd)

Ada apa?

Beat.

LOKI

Aku butuh sepuluh juta.

CLARA

Hah?

LOKI

Aku hutang sama orang...

CLARA

Hutang? Hutang apa?

LOKI

Kasih aku sepuluh juta, aku bicarain nanti.

Clara mendengus.

CLARA

Aku gak bisa begitu aja kasih kamu uang sepuluh juta, kamu pikir itu sedikit?

Loki langsung ke kamar Clara.

CLARA (cont'd)

Loki? Mau kemana?

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - CONTINUOUS

Loki mengacak-acak laci dan lemari Clara, mencari uang.

CLARA (cont'd)

LOKI? KAMU NGAPAIN SIH?! LOKI?! LOKI!!

LOKI

AKU BUTUH SEPULUH JUTA BUAT BAYAR SABU! AKU HUTANG KE MEREKA, KALAU AKU GAK BAYAR, MALAM INI AKU BAKAL DIBUNUH!

CLARA

Ap--apa?! Sabu?! kamu pake sabu?!

LOKI

IYA!

Beat.

CLARA

Keluar.

Loki lanjut mencari uang, tak mendengarkan.

CLARA (cont'd)

KELUAR! KITA PUTUS!

Clara menarik baju Loki, lalu Loki langsung memukul Clara hingga pingsan.

INT. RUMAH CLARA - NIGHT

Saat terbangun, Clara mendapati tangannya penuh darah, dan di depannya, ia melihat MAYAT LOKI yang dadanya sudah tertancap PISAU DAPUR. Clara pun berteriak histeris, dan ia mendengar suara dari bayangannya di cermin,

SOSOK PSIKOPAT

Halo, Clara.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar