Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Serpihan Sayap Dan Cinta
Suka
Favorit
Bagikan
5. Insiden Alpha Air 547

BACK TO:

EXT. APPRON MAKASAR - MORNING

Arifin melihat Jam di tangannya.

ARIFIN

Eh aku harus prepare atas nih.

TOMMY

Ok Fin. Happy landing.

ARIFIN

Yo, sama sama Tom.

TOMMY

Eh Fin !

Arifin menghentikan langkahnya.

TOMMY (CONT’D)

Loe tahu alamatnya Agus? Gue mau kirim dia undangan nikah.

ARIFIN

Agus temen kita?

TOMMY

Yoi, Agus Wawan.

FLASH BACK

INT. KELAS KADET JN - DAY

20-an orang pilot muda sedang duduk di kelas memperhatikan penjelasan Instruktur (L/45). Agus salah satu peserta, juga duduk memperhatikan Instruktur. Muncul Capt refo, berjalan menghampir Instruktur lalu berbisik sesuatu. Instruktur mengangguk.

INSERT: 6 TAHUN SEBELUMNYA

CAPT REFO

Agus Wawan?

AGUS

Ya Kep. (Ngacung)

CAPT REFO

Ikut saya sebentar.

AGUS

Siap ikutan Kep.

Capt Refo berjalan keluar, Agus mengikuti. Roni, ARIFIN, Jimmy, Tommy, Steve, memandang Agus yang keluar.

INT. CHIEF OFFICE - DAY

Capt Refo duduk di belakang meja, Agus duduk di hadapannya. Capt Refo memegang Folder merah, membukanya, menatap Agus.

CAPT REFO

Maaf, Agus. Karena alasan litsus, kakekmu dulu terlibat organisasi terlarang.

Kami tidak bisa menerimamu Agus.

Agus terbelalak heran.

AGUS

Kep, maaf ini pasti ada kesalah fahaman Kep.

CAPT REFO

Sudah Fix Agus. Maaf. DSKU akan mendapat tembusan ini.

Kemungkinan licencemu akan dicabut.

AGUS

Coba lihat Kep, saya ini tidak pernah macam-macam.

Taat pada negara. Kenapa saya yang kena getahnya?

Agus emosi, jengkel.

CAPT REFO

Agus, ini sudah peraturan perusahaan. Maaf, kamu dikeluarkan.

AGUS

Kep, tolong periksa lagi. Ini pasti kesalahan.

CAPT REFO

Agus sudahlah. Kamu jangan mempersulit situasi.

AGUS

Kapten yang mempersulit situasi saya!

CAPT REFO

Kamu nantang?

AGUS

Saya sudah berusaha mati-matian sampai sini.

Saya sudah korbankan segalanya Kep!

Dan ini Kapten seenaknya menjegal saya. Menghancurkan saya!

Saya gak terima!

CAPT REFO

Agus, kamu bisa keluar sendiri atau saya perlu panggil security?

Agus berbalik badan, meninggalkan ruangan dengan bergegas, menutup pintu dibanting.

EXT. HALAMAN ASRAMA JN - DAY

Agus mengenakan jaket, tas, wajah sedih, berpelukan satu per satu kepada Jimmy, Roni, Tommy, Steve dan ARIFIN.

Agus berjalan pergi membawa travel bag. Jimmy, Roni, Tommy, Steve dan ARIFIN menatap tajam Agus dengan pandangan iba.

FREEZE: Roni, ARIFIN, Jimmy, Tommy, Steve berdiri berjejer.

BACK TO:

EXT. APPRON MAKASAR - MORNING

ARIFIN

Alamat Agus Wawan. Waduh, aku gak tahu tuh.

Lama gak denger kabarnya.

TOMMY

Ya udah deh. Hepi lending!

Arifin mengangguk sambil berjalan ke atas, masuk pesawat. Tommy melangkah menuju pesawatnya sendiri di sisi utara.

EXT. UDARA - DAY

Pesawat Boeing-737 Alpha Air menjelajah, langit cerah.

INT. CABIN ALPHA AIR - DAY

Agus duduk diantara penumpang, melepas ear phone, mengambil HP, membukanya ternyata sebuah rangkaian bom, lalu tanganya masuk di dalam tas, mengutak utik. Lalu Agus menulis di secarik kertas.

CU Kertas: CPT REFO, SEE ME NOW. SQK 7700

Agus memencet bel Pramugari. Pramugari AA #1 menghampiri Agus, sambil tersenyum.

PRAMUGARI AA #1

Iya pak? Bisa dibantu?

AGUS

Mbak. Bisa tolong ini dikasihkan ke Kapten. Penting.

Agus memberikan secarik kertas ke Pramugari AA #1. Pramugari AA #1 tersenyum menerima kertas dari Agus.

PRAMUGARI AA #1

Iya Pak.

AGUS

Makasih.

Pramugari AA #1 mengangguk, lalu berjalan menuju cockpit.

Beberapa saat, Capt Refo muncul, berdiri memandang Agus tajam, lalu berjalan menuju Agus. Agus bangkit berdiri di tengah lorong cabin, sambil memegang tombol Bom. Capt Refo terbelalak memandang Agus.

CAPT REFO

K-kau?!

AGUS

Jadi masih ingat saya kep.

Agus memencet tombol Bom. Bom meledak!

EXT. UDARA - MORNING

Pesawat Alpha Air 547 lambungnya pecah,. Lalu jatuh, spin, menghantam laut dan pecah berkeping-keping.

FADE OUT.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar