Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Cast : Dokter Farish, Sp.S berusia sekitar akhir 30-an, Dokter Ema yang berusia kurang lebih 30 tahun dan bekerja sebagai dokter jaga di IGD, Perawat Santi sebagai perawat senior, Perawat Nina, Zaidan, Rendy, Dani
1. EXT. JALANAN PROTOKOL
Sebuah ambulans melaju dengan cepat melewati beberapa mobil yang hancur karena kecelakaan beruntun.
FADE IN
2. INT. IGD RS
Dokter ema sudah siap berlari ke depan pintu igd rumah sakit menyambut ambulans yang datang, tapi sesaat kemudian masuklah pasien yang paling tidak ia inginkan berada di rumah sakit. Tubuh ema kaku seketika seperti tenggelam di lautan es tidak dapat mengeluarkan suara. Pasien didorong masuk IGD oleh paramedis dengan menggunakan brankar, pasien tersebut mengalami kejang dan akan mengalami gejala berikutnya seperti pada pasien-pasien lainnya sehingga tubuhnya terikat kencang pada brankar. Perawat Santi mengarahkan kepada paramedic, tempat untuk meletakkan pasien, perawat Santi dan paramedis bekerja sama memindahkan pasien dari brankar ambulans ke tempat tidur pasien di IGD saat kejang sudah mereda. Lalu, mereka dengan cepat mengikat pasien kembali. Perawat santi memberikan oksigen pada pasien dengan memasangkan nasal kanul dilanjutkan memakaikan pulse oximeter untuk memantau pernafasan dan detak jantung, selesai mempersiapkan pasien, perawat Santi memanggil dokter ema yang berada tidak jauh dari tempat mereka, untuk memberikan tindak lanjut pengobatan pada pasien yang baru masuk tersebut.
PERAWAT SANTI
Dokter ema. . .
DOKTER EMA
(merasa pusing dan kehilangan fokusnya, ia hanya sayup-sayup mendengar suara di sekitarnya dan juga suara perawat santi yang seperti memanggil dirinya)
PERAWAT SANTI
(memperhatikan sikap janggal dokter ema dan memperhatikan pasien dihadapannya dengan lebih seksama, lalu ia tersadar, pasien tersebut adalah orang yang paling berharga bagi dokter ema. perawat Santi menghampiri dokter ema lalu memeluknya)
CUT TO
3. INT. NURSE STATION SEBUAH IGD RUMAH SAKIT – PAGI HARI, 2 JAM SEBELUM KEKACAUAN DIMULAI, SAAT INI SEKITAR PKL 10.00.
Pagi itu IGD tampak tenang dengan Aktivitas IGD yang sangat biasa.
DOKTER EMA
Anak hebat. Nah, sebentar lagi selesai. Kalau sudah dibius jadi gak sakit kan ? (DOKTER. ema menjahit luka terbuka di kulit kepala seorang anak yang kurang lebih berusia 9 tahun dengan cekatan dan hati-hati)
ANAK
(berbicara pelan dan Masih dengan sisa isak tangisnya) sakit sedikt.
PERAWAT NINA
(bertugas memegangi tubuh noval sambil menghibur noval) noval kalau di sekolah pinter juga ya bu guru ?
BU GURU
Pinter keaktifannya sus
ANAK
Aaa, sakit
BU GURU
Kalau sakit, tarik nafas terus istighfar
ANAK
(mengikuti perintah gurunya dan menarik nafas panjang) istighfar, istighfar, istighfar
PERAWAT DAN DOKTER
(menundukkan kepalanya menahan tawa)
BU GURU
Baca bismillahirrohmanirrahim, astaghfirullah, astaghfirullah
Dokter ema menyelesaikan hectingnya (menjahit luka terbuka).
Setelah itu, Pasien mulai berdatangan satu per satu. Salah satunya adalah seorang wanita yang datang ke IGD diantar oleh rekan kerjanya, datang dengan kondisi yang lemah dan sangat kesakitan di bagian perutnya. Pasien Wanita itu diantar oleh perawat ke tempat tidur pasien dan diperiksa tanda-tanda vitalnya, perawat mengukur tekanan darah dan suhu dari wanita tersebut. Setelah perawat selesai melakukan pemeriksaan, tidak lama dokter ema datang menghampiri mereka, dokter ema melakukan anamnesa (wawancara) pada pasien tentang keluhannya.
DOKTER EMA
berapa sus tensinya ?
PERAWAT NINA
120/90, suhunya 37
DOKTER EMA
Sekarang apa yang dirasa ?
PASIEN
(pasien yang tidur dengan memiringkan tubuhnya dan menenekuk lututnya merubah posisi tidurnya menjadi terlentang dan dengan kondisi lemah menjawab pertanyaan dokter ema) perutnya sakit banget dok
DOKTER EMA
dari kapan ?
PASIEN
Tadi pagi udah mulai terasa, kirain sakit mag, jadi saya cuekkin aja dok, banyakkin minum air tapi malah jadi tambah sakit
DOKTER EMA
terus tadi pagi sarapan apa ?
PASIEN
Tadi sekitar jam ½ 10, makan nasi uduk tapi malah muntah
DOKTER EMA
Makan jam ½ 10 namanya bukan sarapan dong kak. Terus Muntahnya berapa kali ?
PASIEN
2x dok
DOKTER EMA
terakhir haid kapan ?
PASIEN
Minggu lalu dok
DOKTER EMA
saya periksa dulu ya
PASIEN
Iya dok
DOKTER EMA
(mendengarkan bunyi perut pasien dengan menggunakan stetoskop, lalu melakukan perkusi yaitu mengetuk ringan dengan meletakkan telapak tangan kirinya diatas perut pasien dan membuat ketukkan diatas telapak tangan kirinya dengan jari telunjuk)
PASIEN KOLIK
(tidak ada keluhan saat dokter memeriksa)
DOKTER EMA
(melanjutkan pemeriksaan dengan palpitasi yaitu menekan area 9 regio perut dari titik terjauh lokasi nyeri) kalau sakit, bilang ya
PASIEN
(ia meringis merasakan nyeri tekan pada seluruh perutnya namun lebih merespon nyeri di bagian epigastrik) aaa. disitu dok sakit banget
DOKTER EMA
Nah, ini area lambung. Jadi, Asam lambung yang seharusnya menghancurkan makanan malah mengiritasi lambung itu sendiri karena ga ada makanan yang masuk. Yaudah nanti dikasih obat lambung dan obat mual, kalau 1 jam masih sakit, nanti ditambah obat pereda nyeri
PASIEN
(mengangguk)
Dokter ema dan perawat kembali ke nurse station, dan dokter ema memberikan instruksi ke perawat Nina
DOKTER EMA
sus, pasien ada alergi obat gak ?
PERAWAT NINA
(melihat catatan registrasi pasien) Gak ada dok
DOKTER EMA
kalau gitu, bolus omz 40 mg dan domperidone
Dokter ema lanjut menulis laporan pada rekam medis pasien-pasien yang sudah ditanganinya dan perawat menyiapkan obat-obatan yang sudah diresepkan dan kembali ke pasien masing-masing.
Tidak lama, datang lagi pasien berikutnya, seorang kakek bersama istrinya dan anak laki-lakinya. Mereka tampak dari keluarga tidak mampu. Mereka tertahan di bagian registrasi karena kartu asuransi kesehatan yang sudah menunggak selama 3 bulan. Tapi mereka tetap meminta tolong untuk dapat masuk IGD sehingga menimbulkan suasana yang cukup ramai di bagian registrasi. Dokter ema melihat hal tersebut, ia jadi teringat akan masa kecilnya.
FLASHBACK
Sewaktu ia masih duduk di bangku kelas 5 SD, ia terkena demam berdarah dan kondisi ema sudah mengkhawatirkan, ia demam tinggi, ayahnya sambil menggendong ema dengan diantar ojek berpindah-pindah RS, mencari RS yang mau menerima hutang dan uang DP seadanya. Lalu, pada akhirnya di RS ke-4 ada seorang dokter pria paruh baya baik hati mau menerima mereka, menerima uang ayah ema dan membantu ayah ema melunasi biaya RS.
AYAH EMA
Dokter, terima kasih banyak. Terima kasih terima kasih (dengan mata yang berkaca-kaca lalu menyalami tangan dokter daddy long leg).
DOKTER DADDY LONG LEGS (DOKTER DERMAWAN)
(memeriksa kondisi ema dan melihat raut kecemasan ayah ema)
Iya pak, sama-sama. Saya mengerti perasaan bapak, karena saya juga punya anak sebesar ema
FLASHBACK END
INT. BAGIAN REGISTRASI IGD
Dokter ema menghampiri bagian registrasi, dia menyuruh mereka untuk menerima pasien tersebut.
DOKTER EMA
(Dokter ema berdiri di belakang admin dan menepuk bahu admin) sudah, lanjut aja mas Narno
ADMIN
(mengangguk paham karena ini bukan yang pertama kalinya dokter ema melakukan hal ini) yaudah dok, 3 bulan ya dok tunggakkannya.
DOKTER EMA
hooh, biaya asuransi gak naik kan ?
ADMIN
Lahhh, dokter gatau setahun belakangan ini udah naik 50% ?
DOKTER EMA
Bujugggg. serius mas ?
ADMIN
Hehe. Enggak dok, becanda. Ya ga mungkin lah biaya asuransi kesehatan naiknya sampe 50 %
Pause
Saya jadi ragu, dokter lulusnya jalur apa ya ?
DOKTER EMA
Jalur bimasakti
ADMIN
Oh, pantes..
Pasien itu akhirnya masuk IGD mendapatkan perawatan dan pengobatan yang layak berkat kebaikan Dokter ema.
INT. NURSE STATION
Dokter ema menemukan penyakit yang berhubungan dengan syaraf pusat dari pasien kakek yang ia tolong, ia menelepon dokter spesialis syaraf untuk memberikan tindak lanjut pada pasien tersebut.
DOKTER EMA
ya halo dok, dok pasien masuk IGD dengan keluhan demam sudah 4 hari, Tensi normal, GDS 90, kolesterol total 230, hasil EKG juga normal, tapi dia ada parastesia di kaki
DOKTER FARISH (OS)
Oke, sebentar lagi aku kesana
Dokter Farish sampai di IGD dan ia mengecek pasien parastesia tersebut. Lalu ia memberi instruksi obat dan meminta mempersiapkan CT Scan pada perawat Santi
DOKTER FARISH
Sus, siapkan pasien untuk CT Scan
Selesai pemeriksaan pada kakek itu, dr. farish mendatangi dr. ema
DOKTER FARISH
Em, nanti aku mau makan diluar bareng Zaidan. Kamu mau titip sesuatu ?
DOKTER EMA
Heemmm, aku titip salam aja deh buat Zaidan
DOKTER FARISH
Serius ?
DOKTER EMA
Yaiyalahh
DOKTER FARISH
Hhhheeemmm (mengangguk-angguk)
Pause
Kapan-kapan kita makan diluar yuk bareng Zaidan & Ayasha
DOKTER EMA
Boleh, asal kamu ada waktu
DOKTER FARISH
Lahh, qo jadi aku yang terkesan sibuk. Kan kamu dr. IGD panutan yang selalu SIBUK
DOKTER EMA
Hahaha. Oke oke kalo kamu maksa. Nanti aku cari waktu
DOKTER FARISH
Janji ya ? awas kalo Php doang
DOKTER EMA
Iya. Iya
DOKTER FARISH
(Menahan senyum lebarnya)
Dr. Farish berjalan keluar sambil senyum malu-malu seperti anak remaja yang berhasil mengajak kencan gebetannya. Dr. farish memang terkenal childish terutama jika sudah di hadapan dr. ema, bisa menjadi disorientasi usia. Namun, jika menghadapi pasien, ia berubah menjadi pria seusianya yang tampak bijaksana dan penuh tanggung jawab namun tetap menyenangkan.
CUT TO
EXT TANAH LAPANG BELAKANG GUDANG SEKOLAH SMA – JAM ISTIRAHAT
RENDY
Heh gendut ansos (menempeleng kepala Dani)
elo berani sama gue cuma di game doang. Realitanya ha.ha (menepuk-nepuk pipi gempal Dani)
PE-NGE-CUT (menunjukkan ibu jari menghadap ke bawah)
Salah seorang teman Rendy ada yang merekam video, ia mengarahkan hp ke wajah Dani yang pias.
DANI
(Masih dengan kepala tertunduk dan memegangi erat tali backpacknya)
i..itu kan Cuma game ren, lagian elo duluan yang nyerang, ya gue Cuma ngikutin permainan aja, gue juga gatau kalo ternyata gue bakalan menang
RENDY
Jadi, maksud lo, w cupu. Kalo gitu kita tanding ulang sekarang juga, bukan lewat hp. Tapi, dunia nyata. Kita liat siapa yg cupu, bisa gak lo sekarang ikutin permainan gue ?
DANI
(berjalan terburu-buru dan berusaha menghindari Rendy and genk yang mengerubungi dani) Sori, ren gue gak
RENDY
Huhh, bau apa nih gaes ?
TEMAN RENDY
Bau ompol lahhh..
DANI
(Melihat ke arah celananya)
Walaupun sebenarnya Dani tidak mengompol, mereka hanya mengolok-olok Dani yang ketakutan
RENDY
Heuh. Dasar gendut penakut, sok-sok’an jadi ketua klan.
Dani sudah tidak tahan dengan perlakuan Rendy, ia pun yang sudah berjalan menjauhi Rendy, berbalik ke arah Rendy dan berusaha menonjok Rendy. Namun Rendy sudah mengetahui pergerakan Dani, dengan mudah dapat menghindari pukulan yang diarahkan kepadanya. Dan, dengan cepat, Rendy mengarahkan pukulan balik ke perut Dani. Lalu, Rendy menarik kerah baju Dani.
Sebelum Rendy melancarkan serangannya lagi, tiba-tiba terdengar suara potretan kamera. Rendy melepaskan cengkraman di kerah bajunya Dani, dan melihat siapa yang berani melawannya.
ZAIDAN
Berenti lo ngelakuin ini. ini bukan rimba, ini sekolah. Ga perlu lo adu otot, lo perlu adu otak.
RENDY
Bacot lo
ZAIDAN
(berjalan mendekat ke arah Rendy dan berbicara pelan namun penuh dengan penekanan) kalo elo dendam sama gue, ga perlu elo bawa-bawa temen gue. Takut lo sama gue ?
RENDY
(wajahnya memerah karena marah, melepaskan pukulan telak ke wajah Zaidan hingga zaidan terjatuh) dasar anak pelakor lo. Bang**t
DISSOLVE TO
INT. RUANG KEPALA SEKOLAH
Tampak kepala sekolah dan wali kelas mereka sedang memarahi Rendy CS dan Zaidan yang saat ini hanya bisa tertunduk lesu dengan wajah memar, seragam berantakan
KEPSEK
Bu, telepon orangtua Rendy dan Zaidan untuk datang setelah pulang sekolah
WALI KELAS
Iya, baik bu
KEPSEK
Dan kalian (menunjuk Rendy CS) jangan bikin masalah lagi. Sudah sana kalian kembali ke kelas
RENDY
(diam)
RENDY CS dan ZAIDAN
Baik bu
Rendy melenggang pergi dari kantor, sedangkan teman-teman Rendy dan Zaidan berpamitan mencium tangan kepala sekolah dengan khidmat untuk meluluhkan hati kepala sekolah yang tampak masih sangat kesal. Mereka pun menyusul Rendy keluar kantor kepsek. Zaidan, keluar paling akhir dan Dani yang sudah menunggu sahabatnya di depan pintu kepsek segera menghampiri Zaidan
DANI
Makasih ya Zai
Dani, melihat ke arah Zaidan dan Zaidan hanya terdiam sambil memandangi punggung Rendy dari kejauhan. Lalu, Zaidan dan Dani berjalan kembali menuju kelas mereka.
DANI
Ternyata Bener ya kata orang-orang dulu, kalo berteman terlalu dekat bisa jadi musuh
ZAIDAN
Hah, siapa yang temenan, siapa yang musuhan (menjawab sekenanya dengan wajah datarnya dan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana)
DANI
Owh itu kucing item sama kucing oren dirumah gue
ZAIDAN
Owh
(Pause)
Btw dan, di dunia ini ga ada yang gratisan.
Gue Bagi Riffle M4 dong
DANI
Dasar manusia ga ada akhlak, ckckckc..
ZAIDAN
Harga dari ketampanan gue nih (ekspresi datarnya sekejap berubah menjadi ekspresi konyol, ia menaik-turunkan alis tebalnya sambil tersenyum-senyum memamerkan wajahnya yang sebenarnya tidak terlalu tampan tapi tidak jelek juga)