Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
"Kebahagiaan. Semua orang mengharapkan itu dalam hidupnya, termasuk diriku sendiri. Seperti apa rasa bahagia untuk selamanya? Berhasil membuat ibu bangga? Kebebasan? atau menjadi penulis seperti yang selalu aku impikan? Apa itu akan cukup membuatku bahagia selamanya? Atau, aku memang tidak dituliskan untuk bahagia? Entah akan seperti apa hidupku terlihat. Aku hanya ingin mendapatkan kebahagiaan yang kuimpikan itu," ucap Erilan Tamaindra.
Premis
Seorang remaja yang mempertanyakan kebahagiaan dalam hidupnya setelah banyak dikecewakan, hingga suatu saat yang ia dapatkan bukan kebahagiaan, namun makna dari kebahagiaan itu.
Pengenalan Tokoh
Pengkhianatan sahabat dan kekecewaan terhadap ayahnya, membuat Eril membenci hampir semua orang, terutama yang kerap menatapnya. Ia menyalahkan semuanya pada Ayah hingga memepertanyakan bahwa ia takkan bahagia. Hingga kemudian ia bahagia dengan seseorang yang bernama Bella yang bisa menghubahnya, namun karena kecelakaan Eril kehilangan kenangan itu dan menjadi membenci Bella. Ia menjalani hari-harinya dengan cobaan demi cobaan datang menghampiri, menguji kecemasan berlebihnya yang kambuh. Kekecewaan pada ibu, kebohongan kekasihnya dan hingga ia bertekad mengakhiri hidupnya, namun akhirnya terselamatkan. Karena Fiki, yaitu sahabat barunya, ia mendapat banyak hikmah dan nilai-nilai yang sebelumnya ia tidak pernah ketahui dalam hidup hingga akhirnya ia memahaminya. Memahami bahwa yang kita butuhkan bukan bahagia, melainkan ketenangan dalam menjalani kehidupan.