Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
26. INT. RUANG MAKAN – PAGI
Surya, Adit, & Cinta sudah duduk di ruang makan dan memakan makanan yang sudah di masak oleh Surya. Surya nampak sangat bahagia dan selalu memberikan makanan ke piring Cinta. Cinta masih belum terbiasa dengan sikap Surya dan nampak kaku, sementara Adit masih terlihat bersikap dingin dan sinis kepada Cinta. Namun sesekali Cinta nampak tersenyum tipis sambil memakan makanannya.
27. EXT. DEPAN RUMAH – SIANG
Cinta berdiri di depan rumah Surya sambil berbincang dengan Laras melalui handphone nya
CINTA
Iya ras gue belum bisa balik hari ini soalnya mobil gue mogok, paling cepet lusa gue baru bisa balik..
Iya gue baik-baik aja kok ras, bantu handle kerjaan gue dulu ya..
Thank you ya ras
Tidak lama Adit muncul di belakang Cinta dan berbicara kepada Cinta
ADIT
Jadi mobil kamu beneran mogok?
CINTA
Mas itu emang hobi dengerin orang telponan dan ngurusin urusan orang ya?
Lagian ngapain juga saya pura-pura, saya juga males kali lama-lama disini.. ngebosenin!
ADIT
Kalau kamu..
Tiba-tiba Surya yang sudah membawa perlengkapan lengkap seperti akan piknik muncul, dan memotong perkatan Adit
SURYA
Jalan-jalan..
Cinta jangan bosen, main sama Ayah sama Adit juga.. Ayooo
Adit dan Cinta bingung melihat Surya, mereka hanya terdiam
SURYA
Ayo..
Surya melihat kearah Cinta dan Adit kemudian tersenyum, sementara Cinta dan Adit masih nampak bingung.
28. EXT. JALANAN MENUJU PANTAI – SIANG
Cinta, Adit, dan Surya berjalan di jalanan menuju pantai, sekeliling jalanan di penuhi oleh pepohonan namun tmpak indah. Surya berjalan di depan dengan sangat bahagia dan seakan menuntun jalan, sementara Adit dan Cinta berjalan di belakang dan masih terasa kekauan diantara mereka. Setelah tiba di Pantai Cinta sangat terpukau dengan keindahan pantai
CINTA
Wah indah bangettt
Cinta langsung berlari ke tepi pantai karena melihat pemandangan pantai yang sangat indah, kemudian Surya ikut berlari mengikuti Cinta, sementara Adit tersenyum melihat tingkah Cinta dan Surya.
29. EXT. PANTAI – SIANG
Adit terlihat sedang mendirikan tenda sendirian, sementara Cinta masih bermain sendiri di pantai. Tidak lama Cinta melihat Adit kemudian menghampiri Adit dan membantunya.
30. EXT. PANTAI – SORE
Tenda telah selesai terbangun, dan matahari sudah mulai tenggelam. Tidak lama Surya datang membawa banyak ikan hasil dia memancing, Adit dan Cinta nampak sangat bahagia melihat hal itu dan langsung menghampiri Surya, sekejap kekakuan diantara mereka seakan menghilang.
31. EXT. DEPAN TENDA – MALAM
Surya, Adit, dan Cinta nampak sedang membakar ikan bersama. Sesekali mereka nampak saling bercanda untuk mencairkan suasana, mereka pun nampak semakin akrab. Surya selalu memberikan ikan yang sudah matang kepada Cinta, hingga ikan dipiring Cinta menumpuk
CINTA
(sambil tertawa)
Gimana aku makannya kalau banyak gini..
Mereka tertawa mendengar perkataan Cinta dan melihat ikan yang menumpuk di piring Cinta, lalu Cinta menyuapi Surya yang terus sibuk membakar ikan untuknya. Adit yang melihat hal itu kembali tersenyum dan nampak sangat bahagia.
32. EXT. TEPI PANTAI – MALAM
Cinta dan Adit terlihat sedang berdiri di tepi pantai berdua sambil berbincang, sementara Surya duduk di depan tenda sambil memandangi bintang di langit
CINTA
Ooh jadi mas Adit udah ikut sama Ibu dan Ayah dari kecil..
ADIT
Iya.. waktu umur aku masih 6 tahun, bapak dan ibu aku meninggal. Akhirnya Kak Adit dan kak Bintang yang urus aku..
Waktu itu mereka baru nikah dan belum punya anak, jadi mereka anggap aku anak mereka.. sampai 3 tahun baru kamu lahir..
CINTA
Kok Ayah bisa nikah sama Ibu kak?
mmmm.. maksudnya..
ADIT
Bisa lah.. mereka kan saling mencintai..
Maksud kamu pasti, kenapa kak Bintang mau sama Kak Surya ya?
Cinta diam dan wajahnya seperti malu karena Adit mengenrti maksud pertanyaan Cinta
ADIT
Semua orang punya pertanyaan yang sama kok..
Kakek dan nenek kamu juga dulu nanya hal yang sama, bahkan sampe sekarang mungkin Kakek kamu masih gak suka sama kak Surya..
Kak Bintang selalu jawab “Gak ada pria lain yang bisa mencintai aku dengan tulus seperti Surya mencintai aku, dan gak ada perempuan lain yang bisa mencintai Surya dengan ikhlas seperti aku mencintai Surya.”
Adit kemudian menengok kearah Surya yang masih asik sendiri memandangi langit
ADIT
Kamu liat kak Surya selalu keliatan bahagia kan kalau liat bintang di langit..
Kak Surya pernah bilang kalo kak Bintang gak pernah pergi, tapi kak Bintang udah jadi salah satu Bintang di langit dan memandangi Kak Surya dan kamu dari sana..
Makanya kalau di langit lagi banyak bintang kak Surya seneng banget, karena dia ngerasa bisa ketemu lagi dengan Cinta sejatinya..
Aku yakin kak Bintang juga mau kamu mencintai Ayah kamu seperti dia mencintai Kak Surya..
(sambil mengusap kepala Cinta)
Yaudah kita kesana yuk, kasian kak Surya sendirian
Cinta nampak terharu mendengar cerita Adit hingga tanpa disadari dia meneteskan air mata. Cinta mengusap air matanya, lalu Cinta dan Adit berjalan menghampiri Surya yang masih memandangi bintang di langit.
33. INT. DALAM TENDA – MALAM
Cinta sudah berada di dalam tenda, sementara Adit dan Surya tidur di luar tenda. Cinta terlihat sedang memandangi kalung hati peninggalan Ibunya sambil memikirkan perkataan Adit
ADIT (V.O)
“Tidak ada pria lain yang bisa mencintai aku dengan tulus seperti Surya mencintai aku, dan tidak ada perempuan lain yang bisa mencintai Surya dengan ikhlas seperti aku mencintai Surya.”
Aku yakin kak Bintang juga mau kamu mencintai Ayah kamu seperti dia mencintai Kak Surya..
Cinta kemudian bangun kemudian membuka tenda dan berjalan keluar tenda kemudian berjalan kearah Surya.
34. EXT. DEPAN TENDA – MALAM
Surya dan Adit sudah terlelap tidur di depan tenda, Cinta keluar tenda lalu menghampiri Surya yang tertidur pulas sambil mengigau
SURYA
Bayi harus sama Ayah..
Ayah Cinta Bayi..
Cinta..
Cinta kemudian mengusap kepala Surya, setelah itu Cinta berbaring disamping Surya dan tidur sambil memeluk Surya yang masih mengigau
SURYA
Bayi harus sama ayah..
CINTA
(perlahan)
Aku udah sama Ayah..
Kemudian tangan Surya memeluk Cinta yang ada disampingnya, wajah Cinta sangat bahagia dan merasa nyaman berada dalam pelukan Ayahnya.