Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
38 EXT. LAPANGAN SEKOLAH - PAGI HARI
Cast : Ferdian
Ferdian melihat ratusan siswa dan siswi didepan sambil menepuk tangan memberi apresiasike mereka berempat kemudian Ferdian bermonolog sambil memandang semua yang ada di sekelilingnya.
Ferdian (V.O)
Sangat speechless saat mereka melihat kami berlima yang berdiri di depan ratusan siswa yang bertepuk tangan sangat-sangat lama. Gua memandang wajah Venita dan Rizal dengan penuh malu, mungkin mereka salah tangkap terhadap gua dan Margaret yang ternyata jauh lebih hebat dari mereka. Sejak saat itu pembelajaran pun dimulai, belajar beberapa bahasa asing seperti Bahasa Jepang, Inggris dan Perancis. Jauh dari empat bahasa yang udah gua pelajari kini gua harus bisa menguasai beberapa bahasa lagi seperti Jerman dan Spanyol.
Melihat wajah wali kelas pertama gua yang cantik, baik dan fasih berbahasa Inggris membuat gua dan satu kelas aktif dalam belajar. Sesi Matematika dan Fisika menjadi daya tarik kelas bahasa untuk terus mengembangkan potensi di OSN nanti. Mengambil beberapa ekskul seperti Teater, Seni Musik, Pramuka dan Rohis. Dari sekian guru, gua hanya fokus ke satu guru yang menurut gua benar-benar seperti ibu kandung sendiri, dia adalah Bu Marnelly dan kami semua memanggil beliau yaitu "Bundo". Dia selalu bisa membantu kami dalam mengajukkan proposal untuk Pentas Seni terutama untuk kelas XII walaupun tugas tersebut untuk kelas XI, karena gua pernah belajar dan sedikit otodidak dari Youtube dan Google.
Di semester 1 dan 2 dari sinilah kita berlima saling bersaing untuk ikut berbagai macam kompetisi lomba dan mendapatkan nilai terbaik seangkatan. Dari bidang science, FLS2N, O2SN, 4 pilar PPKN, lomba MTQ, Catur, Drama, baca puisi, Pidato, olahraga. Insyira, Badai, Margaret, dan Kelvin hanya bisa beberapa bidang sedangkan gua menyapu bersih lomba-lomba tersebut walaupun kadang capek tapi seru.
Bundo sering ngajarin gua mulai dari akting, baca puisi, cipta puisi, monolog, musikalisasi puisi, penulisan naskah, cerpen, pantun, gurindam pokoknya banyak banget. Dan inilah beberapa penghargaan yang gua dapat dari kelas 10 (menunjukkan beberapa piala dan thropy). Dibidang akademik gua juga gak mau ketinggalan dari presentasi, debat dikelas, melawan opini dll. Bisa dilihat nilai gua sangat perfect.
Semester 3 tepat kelas XI tahun 2014. Sekolah diajak untuk pertukaran pelajar selama tiga bulan kandidatnya ada 30. Seleksi dilakukan dengan cerdas cermat dari Bahasa, Science and Mathematics, dan pertanyaan umum. Gua merasa insecure karena banyak murid mutasi dari sekolah-sekolah lain yang jauh lebih hebat dan cerdas daripada gua. Pada akhirnya gua harus belajar, belajar dan belajar setiap waktu. Sampai gua lupa makan, minum, sholat, ngaji dan banyak hal yang biasa gua list tapi gak gua kerjain dan yap ambisi untuk menjadi sempurna harus gua akui dan gua lolos 10 besar termasuk Margaret, Andin, Bimo yang berasal dari kelas Bahasa. Keesokan harinya ketika sesi debat Bahasa Inggris gua gak datang. Lu mau tau? Karena gua masuk rumah sakit, gua drop kalo bisa dibilang tifus? It's true. Sampai gua koma selama sebulan, efek kelelahan membuat gua hampir mati seketika. Alhamdulilahnya hampir satu sekolah gua di dukung termasuk kakak kelas dan teman-teman yang lain. Support system disekolah gua itu bener bener kek keluarga sendiri. Semua orang terdekat gua memberikan dukungan dan motivasi agar gua terus semangat dan gak perlu untuk menjadi sempurna tapi teruslah berkarya.
Untuk pertukaran pelajar gua harus merelakan sahabat gua Margaret yang harus ikut ke luar negeri di Amerika Serikat, Los Angeles. Semua murid bangga dan memberikan tepuk tangan yang meriah saat kepergian margaret ke sana, guru-guru memberikan apresiasi dan penobatan untuk murid tercerdas.
Sedangkan gua hari penobatan itu mendapat gelar murid berbakat dan mereka menyebut gua "Sang Multitalenta" atau orang yang serba bisa, gua mempelajari dan bisa mengendalikan diri gua bahwa gua punya kemampuan diatas rata-rata manusia apalagi masih remaja SMA.
Di semester ke-4, murid dan guru-guru memilih empat kandidat untuk menjadi pengurus OSIS 2015-2016. Kaliannpasti tahlah siapa kandidat tersebut dan perjalanan menjadi seorang pemimpin pun dimulai.
CUT TO