Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
36. INT RUMAH DOI. KAMAR DOI – THE NEXT EIGTH MONTHS - NIGHT
INT. BEDENG CAFE – NIGHT - THE NEXT EIGHT MONTHS - NIGHT
Cast : Doi on right screen - Ogut on left screen
TITLE : Delapan Bulan Kemudian, Agustus 1988
Ogut dan Doi sudah lama tidak saling jumpa. Mereka masing-masing sibuk dengan dunia masing-masing.
Ogut tetap fokus di musik. Sambil terus menulis lagu, dia punya jadwal manggung. Ogut sudah mendapatkan kembali keyboard Yamaha DX 7 dari toko musik karena dia sudah punya mulai bekerja kembali. Setiap Jumat malam dan Sabtu malam, Ogut manggung di sebuah sudut Bedeng cafe yang tak seberapa besar itu.
Di sana Ogut manggung solo. Main gitar dan keyboard sendiri, sambil nyanyi. Kadang-kadang ngebetot bass, dan main drumb, kalau ada request yang perlu ada yang mengentak-entak, sesuai instrumennya.
Om Ganteng pun sudah memodali seperangkat MIDI berikut komputernya yang bisa mensuport penampilan solo Ogut.
Pengunjungnya pun tidak pernah banyak. Kadang hanya beberapa orang saja yang makan di sana. Kadang-kadang malah sepi pengunjung. Tapi Ogut tidak pernah sedih, dia sudah terbiasa main musik di tempat yang tak ada penontonnya. Di garasi rumahnya, dan di toko musik.
Selain lagu-lagu Fariz RM, single DISKO 88 ciptaan Ogut mulai sering dipentaskan di Bedeng Cafe.
Doi juga punya dunianya sendiri. Selain rutinitas di kampus, setiap hari Doi sibuk latihan menyanyi. Jadi Doi mulai selektif untuk pemotretan model kalender toko emas.
Doi tak membutuhkan pelatih vokal. Lagu cengeng yang dibawakannya cukup mudah untuk dinyanyikan semua orang. Melodinya sederhana, tanpa perlu banyak ornamen, hanya butuh penghayatan yang dalam.
Untuk menumbuhkan mood sedih, Doi mengingat peristiwa yang dia alami bersama Ogut. Hanya itu yang membuatnya merasa kehilangan. Tapi, mood sedihnya juga tak muncul ketika dia melihat-lihat lagi foto kenangannya bersama Ogut. Apalagi, kalau Doi menyetel lagu SAKURA, lagu kesayangan mereka berdua, moodnya malah ingin ajojing dan ceria.
SPLIT SCREEN
ON RIGHT
DOI
- Doi menghapal lirik dua lagu cengeng di atas kasur.
- Doi berlatih menyanyikan dua lagu cengeng.
- Doi berlatih menyanyikan lagu itu sambil melihat foto Ogut. Doi tertawa-tawa sendiri.
- Doi berlatih menyanyikan lagu itu sambil memegang botol kosong.
- Doi mendengarkan lagu Sakura, dan malah ikutan nyanyi sambil disko sendirian di bagian chorus dan reffrain.
- Doi malah nyanyi lagu Sakura sambil membaca teks lagu dari sampul kasetnya di tempat tidur.
ON LEFT
OGUT
- Ogut check sound di Bedeng Cafe.
- Ogut mangung solo di Bedeng Cafe dengan beberapa orang saja yang menonton.
- Ogut menyanyikan lagu ciptaannya sendiri, DISKO 88
- Ogut ngobrol dengan para penonton dari panggung yang sederhana.
- Ogut menyanyikan lagu BARCELONA karya Fariz RM dengan aransemennya sendiri
- Ogut manggung di malam minggu dengan beberapa orang penonton yang menyanyi sambil bergoyang.
37. INT. BEDENG CAFE. SUDUT PANGGUNG – THE NEXT MONT – NIGHT
Cast: Ogut, Om Ganteng, Doi, dan beberapa orang penonton.
Malam ini Ogut punya malam spesial. Ogut manggung di Bedeng Cafe dengan tajuk : DISKO 88 NIGHT. Om Ganteng sudah memasang iklan di beberapa majalah remaja dan radio.
Ogut sudah menyiapkan song list. Selain lagu BARCELONA yang mondar-mandir di tangga lagu populer di semua radio ibu kota, Ogut akan membawakan lagu DISKO 88 dengan aransemen yang baru dari biasanya.
Penontonnya lumayan banyak, meski tidak terlalu berjubel. Untuk Bedeng Cafe yang lumayan kecil, jumlah puluhan penonton itu sudah terbilang bagus. Dalam sejarah Bedeng Cafe, inilah malam paling banyak jumlah penonton.
Om Ganteng menghampiri Ogut di belakang panggung yang masih ngecek-ngecek sound.
OM GANTENG
Udah siap, Gut?
Ogut mengacungkan jempolnya
OGUT
Rebes, Om!
OM GANTENG
Siap-siap dikeroyok, ya.
Ogut siap beraksi. Om Ganteng memberikan kata pengantar untuk penampilan Ogut malam ini.
OM GANTENG
.... Thanks udah mau datang ke sini, kita happy-happy keroyokan ... Gue enggak perlu lama-lama ngoceh di sini, sebab ini panggung punya Ogut!! Serang Guuuuuut!!
Ogut naik ke panggung kecil ke panggung kecil di sudut cafe.
OGUT
Terima kasih udah mau happy bareng Gout. Kita goyang keroyokan, yoi.
LAGU BARCELONA KARYA FARIZ RM YANG DIARANSEMEN BARU OLEH OGUT DAN SEKALIGUS DINYANYIKANNYA SENDIRI
LAGU DISKO 88 MULAI DINYANYIKAN
Ternyata di antara penonton ada Doi. Di sana Doi ikutan nonton, ikut goyang, dengan matanya yang berbinar-binar.
Setiap Ogut berinteraksi dengan penonton, Doi selalu bersembunyi di balik punggung penonton lain.
38. INT. BEDENG CAFE. BELAKANG PANGGUNG – NIGHT
Cast : Ogut, Doi, dan waitress
Selesai menyanyikan beberapa lagu, Ogut istirahat di belakang panggung. Keringat bercucuran. Penonton tampak puas.Wajahnya happy beneran.
Ogut duduk di kursi lipat sambil mengeringkan keringat yang membasahi pipi, jidat dan tangannya.
Waitress datang membawakan segelas air.
WAITRESS
Sukses ya, Gut
Ogut menyambut segelas air purih itu dari waitress.
OGUT
Yoi! Trimkokas!
Ogut meminum segelas air putih yang diberikan waitress, lalu merapikan peralatan musiknya.
Tiba-tiba Doi datang menghampiri Ogut. Ogut sama sekali tidak menyangka Doi datang di malam spesial itu. Ogut tampak senang. Doi masih berdiri di belakang panggung dengan canggung.
Melihat Doi jalan ke arahnya, Ogut spontan beranjak dan menghampirinya.
OGUT
Doi!! Sama siokap kesokin? (Subtitle: Sama siapa datang ke sini).
Doi masih sedikit kelihatan canggung. Dan mencoba mengulurkan tangannya.
DOI
Gara Sendokur, Gut! (Subtitle: Tidk sendirian, Gut! Sama kamu dong). Sama Ogut dong. Selamat ya, Gut.
OGUT
Trimkokas, Doi.
DOI
Gue seneng liat lu manggung tadi. Emang keren tuh lagu lu.
OGUT
Ikutan goyang keroyokan di sini dari tadi?
DOI
Yoi, Gut!
OGUT
Cuma segokin? (Subtite : Cuma segitu?)
DOI
Lu hebat! Ngototnya minta ampun buat maen musik. Gue salut.
OGUT
Doi sebentar lagi juga jadi biduanita. Kapan albumnya terbit?
Doi diam beberapa saat.
DOI
Saking sibuknya, enggak pernah liat Dunia Dalam Berita, ya Gut?
OGUT
(Nyengir) Latian terus, ngamen terus, kejar setoran.
DOI
Pemerintah udah ngeralang lagu cengeng, kan Gut.
OGUT
Terus?
DOI
Ya gue gagal kontrak lah.
Ogut nyengir.
DOI
Lu bener-bener deh Gut. Kapan sih lu sedihnya?
Ogut mendekati Doi, sehingga mereka berdua hampir menempel satu sama lainnya.
OGUT
Ogut kan bukan robot, pasti bisa sedih juga, Doi
DOI
Gue enggak pernah liat.
OGUT
Enggak sampe sedetik asal ingat Doi, udah ngefly lagi.”
Doi mengambil kaset Sakura milik Ogut dari dalam tas kecilnya.
DOI
Gue enggak liat lu sedih setiap gue putusin.
OGUT
Pan Doi bakal minjem kaset Sakura lagi sama Ogut.
DOI
Idih GR.
OGUT
Daripada masuk angin, mending GR
Doi memandangi kaset SAKURA yang ada dalam genggamannya.
DOI
Gut, ini kaset Sakura punya lu. Cuma sorry, pita kasetnya sempet kusut, terus putus. Habis, gue dengerin tiap hari.
OGUT
Suput? (Subtitle : Putus?)
Doi membuka kasetnya seperti ingin memperlihatkan isi kasetnya masih utuh.
DOI
Kusutnya kusut banget. Sempat putus, terus gue selotip, nyambung lagi.
OGUT
Kayak kokit, yoi? (Subtitle: Seperti kita juga ya).
Ogut memandangi Doi dengan hangat.
OGUT (CONT’D)
Doi mau pulangin lagi kaset itu ke Ogut?
Doi menganggukkan kepalanya. Tapi seperti ragu.
DOI
Ya ini kan kepunyaan lu, Gut. Gue kan Cuma pinjem.
SLOW MOTION : LAGU SAKURA terdengar
Kaset Sakura itu sekarang berada di dua tangan. Doi memberikan ke Ogut, dan Ogut menerima. Tapi Doi sepeti tidak mau melepaskannya, dan Ogut tidak menariknya dengan kuat.
OGUT (CONT’D)
Yoi deh, (beat) Ogut ambil aja kaset Sakura-nya.
Wajah Doi setengah pucat ketika Ogut akhirnya menarik dari pegangannya, lalu masukan kaset itu ke dalam tas ranselnya. Dari dalam tas ransel itu, Ogut menggambil album terbaru Fariz RM, Living in Western World (dengan lagu BARCELONA sebagai lagu andalannya) dari dalam tasnya.
Doi tampak bingung saat Ogut menyodorkan kaset LIVING IN THE WESTERN WORLD ke arahnya.
DOI
Dipinjemin?
OGUT
Ini bukan dipinjemin, tapi buat Doi selamanya. Mau?
Doi menjawab dengan anggukan kepala dengan mata berkaca-kaca.
OGUT
Mulai sekarat Doi pantenginnya tuh lagu Barcelona, yoi. Disokin da-ay Ogut. (Subtitle: Mulai sekarang dengerinnya lagu Barcelona aja. Di sini ada gue).
Ogut seyum dengan hangat. Mata Doi berkaca-kaca, dan memeluk Ogut
DOI
Trimkokas, Gut!
OGUT
Kokit cabut yoi pake Vespa bangkotan.
Ogut merangkul Doi, dan jalan keluar Bedeng Cafe. Satu dua pengunjung cafe masih tampak di sana. Di sebuah sudut, Om Ganteng mengacungkan jempolnya ke arah Ogut. Ogut membalasnya dengan cengiran ciri khasnya. Ogut mengantar Doi pulang dengan Vespanya.
39. INT. RUMAH DOI. HALAMAN RUMAH – NIGHT.
Ogut dan Doi sudah sampai di depan rumah Doi. Doi turun, dan mulai mendekati pagarnya. Ogut mengamati Doi di atas Vespanya.
DOI
Nganter cewek cuma berani sampe depan pagar, Gut?
Ogut men-standard-kan Vespanya, jalan ke arah Doi, lalu membukakan pagar rumah Doi. Tangan Ogut menggenggam tangan Doi, lalu mereka masuk ke halaman rumah Doi.
OGUT
La-am juga Ogut gara nenangga kesokin yoi? (Subtitle: Lama juga Ogut tidak mampir ke sini ya?)
Doi mencubit pinggang Ogut. Ogut meringis.
Kamera bergerak dari halaman rumah Doi, ke arah sebelah rumahnya. Rumah Doi tepat berada di sebelah rumah Doi. Mereka bertetangga. Lalu kamera terus bergerak melintasi melompati pagar yang membatasi kedua rumah itu, terus melintasi halaman rumah Ogut dan ke arah garasi, kemudian berhenti di selembar seng bergelombang yang disandarkan ke sebuah dinding yang mulai penyok-penyok. Bebatuan bergeletakkan di bawahnya.
SOUNDTRACK :LAGU “BARCELONA” DARI FARIZ RM RM TERDENGAR.
SELESAI