Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. INT. TOKO ALAT MUSIK PERCIK NADA – THE NEXT DAYS
Cast : Ogut, Jamal dan Pak Bratasena.
Pak Bratasena sudah datang pagi sekali. Dia sedang berbincang dengan Jamal. Jamal hari ini masih mengenakan kemeja lengan panjang, sepatu pantofel, dan rambutnya klimis.
Ogut datang tepat pukul delapan pagi. Pak Bratasena langsung menyudahi perbincangannya ketika Ogut masuk toko.
Seperti biasa, Ogut selalu senyum, apalagi kalau pagi-pagi, senyumnya akan lebih sering lagi.
Ogut duduk di meja kerjanya yang sekarang bersih, kosong.
OGUT
(Ke arah Pak Bratasena dan Jamal)Selamat pagi, semuanya.
Pak Bratasena jalan menuju meja kerja Ogut.
PAK BRATASENA
Meja kerja kamu bukan di sini lagi, Gut!
Ogut mencari-cari laporan penjualan dan jurnal kerjanya.
OGUT
Oh. Di mana?
PAK BRATASENA
Di luar toko ini. Paham?
OGUT
Belum, Bos.
Pak Bratasena menarik kursi, lalu duduk berhadap-hadapan dengan Ogut dipisahkan meja kerjanya.
PAK BRATASENA
Oke, saya punya catatan.
Pak Bratasena mengambil notes kecilnya dari saku dan dibacakannya ke Ogut.
PAK BRATASENA (CONT’D)
Empat kali bolos bulan ini. Tiga kali menolak tugas servis pada pelanggan. Masih belum paham juga?
OGUT
Giliran saya bicara ya Bos. Bukan empat kali madol (bolos), tapi empat kali izin sakit.
PAK BRATASENA
Apa bedanya?
OGUT
Bukan tiga kali menolak tugas servis, tapi satu pelanggan yang tiga kali inta servis tapi sayanya lagi tidak bisa.
PAK BRATASENA
Begini saja. Kembalikan keyboardnya, kamu tak akan sanggup bayar seluruhnya kalau saya kasih jatuh tempo tiga kali cicilan setelah kamu ngantor di luar toko ini. ke sini besok tersrah jam berapa, bawa kabar soal keyboard.
LAGU “SELANGKAH KE SEBRANG” DARI KARYA FARIZ RM TERDENGAR SEPANJANG OGUT MEMBERESI BARANG-BARANGNYA, DAN MELANGKAH KELUAR DENGAN SANTAI. SETELAH DI LUAR TOKO, OGUT IKUT MENYANYIKAN LAGU ITU, DENGAN WAJAH NYEGIR KUDA.
28. INT. BEDENG CAFE – DAY
Cast : Ogut dan Om Ganteng (55, pemilik Bedeng Cafe).
Sepulang dari toko musik, Ogut memacu Vespa tuanya ke Bedeng Cafe. Di sana ada Om Ganteng pemilik Bedeng Cafe. Meski usia Om Ganteng setara almarhum bapaknya Ogut, Om Ganteng tidak kalah okemnya dari Ogut.
Om Ganteng membuka Bedeng Cafe semau-maunya. Luas cafeny tak seberapa besar. Lokasinya juga di depan rumahnya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kalau Ogut menjadikan bekas garasi mobil menjadi studio sekaligus kamar tidurnya, Om Ganteng menjadikan garasinya yang berukuran tiga kali lipat dari garasi di rumah Ogut menjadi cafe. Cara mereka mirip dalam hal ini.
Cafe itu teletak di lingkungan perumahan, bukan seperti kawasan yang digandrungi anak muda Jakarta tahun 80-an. Bukan di Majestik-Melawai-Barito, bukan di Silang Monas, bukan juga di kawasan Menteng dan Jalan Sabang. Pengunjung Bedeng Cafe masih terbilang sedikit, karena trayek bus atau mikrolet tidak masuk sampai ke lokasi.
Bedeng Cafe dibuat seperti ogah-ogahan. Tapi sebenarnya, Ogut melihatnya dari sisi yang berbeda. Di sana, orang yang datang mau dengerin musik. Musiknya bagus-bagus, dan Ogut suka.
Ogut yang sudah jadi pengangguran menemui Om Ganteng. Om Genteng sedang memainkan lagu ciptannya sendri dengan mellotron. Dia langsung menuntaskan permainannya pas lihat Ogut datang.
OGUT
Da-ay gawean gara om? Perjaka nih Ogut. (Subtitle: Ada kerjaan tidak Om? Nganggur nih gue).
Om Ganteng memberikan buku menu.
OM GANTENG
Kemek dokul, grabro, (Makan dulu, gratis), bawa enak lah Gut. Lu-ay mokin kemek pa-ay? (Lu mau makan apa?).
OGUT
Kemek yang paling juragan disokin pa-ay? Yoi Ogut mokin kemek dah. (Subtitle: Makan yang paling mahal di sini apa? Itu yang gue mau gue makan).
Om Ganteng bergegas ke dapur, meminta waitress-nya menyediakan menu Sop Buntut Juara Dua (Sop Butut terkemuka di Jakarta adalah di Hotel Borobudur). Sama enaknya, hanya beda harga murah sedikit.
OM GANTENG
Kenokap lu-ay jadi perjaka Gut? Gara nilep dokat torkap kan? (Kenapa lu jadi pengangguran, Gut? Lu enggak nyolong duit kantor kan?)
OGUT
Gara! Gara doyan begituan.
OM GANTENG
Yang kaji gara nilep. Jadi lu-ay mokin bikin usaha atau mau musik terus? (Subtitle : Yang penting enggak nyolong, jadi lu sekarang mau bikin usaha atau musik terus?)
OGUT
Mau numpang ngamen di sini.
OM GANTENG
Good Gut! Mulai Sabtu malem depan ya
Om Ganteng sangat gembira mendngar Ogut mau main musik di tempatnya.
OM GANTENG (CONT’D)
Ngemeng-ngemeng lu-ay cari doku wat pa-ay? Mokin wakin? (Subtitle: Ngomong-ngomong lu cari uang buat apa? Mau kawin?)
Pesanan Ogut sudah tersedia. Tapi Ogut meu menyelesaikan perbincangannya dulu sebelum melahap sop buntut yang katanya paling enak nomor dua di Jakarta.
OGUT
(Tertawa) Gara! Hahaha. Wat cicilan keyboard.
29. INT. RUMAH OGUT. RUANG TAMU – DAY
Cast : Ogut dan Ibu Pandan Kencana
Ogut pulang dengan wajah gembira. Senyum-senyum sendiri, dan bersiul irama lagu Sakura.
Saat masuk ke dalam rumahnya, ibunya menyambut.
IBU PANDAN KENCANA
Kok pulang pake siul-siul segala?
OGUT
Ogut senang, nyokap!
IBU PANDAN KENCANA
Siulan untuk perayaan apa itu, Gut?
OGUT
Mulai Jumat depan, Ogut main dua hari seminggu di tempatnya Om Ganteng.
IBU PANDAN KENCANA
Aduh, ibu ikut senang. Kerja nyambi-nyambi asal jaga kesehatan ya, Gut.
OGUT
Tadi kan Ogut dipecat di toko musik, Nyokap!
IBU PANDAN KENCANA
Astaga... pantesan baru 69, tadi Pak Prasdjo sama dua putrinya datang Gut... Minta langsung ke ibu, supaya kamu benerin piano mereka.
OGUT
Siokap, dua putri itu nyokap?
IBU PANDAN KENCANA
Itu yang sulung dan yang bungsu.
OGUT (VO)
Untung gue tadi ngeloyor dulu ke tempat Om Ganteng, Kalo sampe ketemu Puspa dan Citra bisa gawat urusannya sama Doi.
30. INT. RUMAH OGUT. KAMAR OGUT - NIGHT
Cast : Ogut, Romi, dan Martin
Ogut memperlihatkan komposisi dan lirik lagu DISKO 88 pada Romi dan Martin.
Ogut memainkannya dengan keyboard, lalu kedua temannya mendengarkan. Romi menyeringai, sedangkan Martin tampak gembira.
ROMI
Ini mah bukan lagu ngek-ngek-ngek, Guuut.
MARTIN
Tapi gue suka. Keren, keren.
ROMI
Ini mah masih kayak lagu kita dulu.
Ogut bangkit ari kursi keyboardnya.
OGUT
Lihat besok aja komentar aganagan itu.
ROMI
Kalo bukan buat si aganagan songong itu mah gue juga suka. Ini sedih menurut lu, gut?
Ogut nyegir kuda.
OGUT
Sedih ini. Coba simak liriknya. Gagal ini itu, nganggur, ditinggal kawin, ambil gitar, happy sendokur.
MARTIN
Itu sedih?
OGUT
Versi Ogut.
ROMI
Pas denger besok, si ganagan itu bilang apa ya kira-kira?
OGUT
Doski mau labing apa kek, bukan urusan Ogut lagi. Tugas ogut kan bikin lagu ngek.
31. RUMAH OGUT. KAMAR OGUT. – LATER - NIGHT
Cast : Ogut dan Ibu Pandan Kecana
Latihan malam ini sudah selesai sebelum jam sembilan malam. Romi dan Martin sudah pulang. Pintu kamar sengaja tidak ditutup. Ogut membiarkannya terbuka, karena sebentar lagi jam sembilan malam.
Ogut di kamar rebahan, menunggu SIARAN DALAM BERITA. Tapi dia sedang tidak ingin nonton apa-apa. Ogut memandang langit-langit kamarnya sambil meletakkan surat cinta dari Doi di dada.
SOUDNTRACK : NADA KASIH. LAGU CIPTAAN DORIE KALMAS YANG DINYANYIKAN FARIZ RM DAN NENO WARISMAN ADALAH SALAH SATU DUET ABADI DAN TERBAIK SEPANJANG SEJARAH MUSIK MODERN INDONESIA.
Sudah hampir seminggu ini Ogut tidak bertemu Doi. Bukan hanya soal rasa kangen, tapi ada pesan-pesan khusus yang darurat, yang tidak boleh salah.
Waktu tepat jam sembilan malam. Ogut menunggu saat ini.
SFX : Bunyi batu menimpa seng. Yang tiga kali.
Bunyi seng dilempari batu selau membuat ibunya lari ke kamarnya Ogut. Bunyi ketiga tadi sepertinya besar sekali. Bunyinya keras sekali.
Ibunya Ogut masuk kamar Ogut yang terbuka lebar itu.
IBU PANDAN KENCANA
Guttt! Ibu itu gemeteran kalo rumah kita dilempari batu kayak begini terus. Siapa sih itu, Guuutt Mbok ya sengnya jangan diberdirikan begitu, dan kita musti pindahin.
Ogut bangkit dari rebahannya.
OGUT
Gara apa-apa Nyokap. Kan udah biasa begini. Rokum kokit kan gara rusak.
SFX : BUNYI BATU MENIMPA SENG YANG PALING KERAS TERDENGAR LAGI. SATU KALI. TAPI PALING KENCANG DARI SERAJAH TIMPUKAN BATU SENG DI RUMAH INI.
SLOW MOTION : SEBUAH BATU BESAR MENABRAK SELEMBAR SENG GELOMBANG YANG MULAI REOT.
Ogut terkejut, tapi dia tersenyum. Dia tampak bahagia dengan lemparan-lemparan batu itu.
Meski sekali lemparan, ibu Pandan Kencana hampir lompat, mendengar timpukan batu yang paling keras sepanjang sejarah lemparan batu di rumah ini.
IBU PANDAN KENCANA
Tuh, denger. Ibu harus cari tau, siapa ini kuntilanak lempar batu malam-malam di rumah orang.