Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Pahit
Suka
Favorit
Bagikan
5. Bagian ke 5

FADE IN:

INT. KANTOR RUMAH PRODUKSI MAHA TALENTA - RUANG KARYAWAN - SIANG

Tasha (23 tahun), Cantik, berambut sebahu dan berkulit bersih berjalan, ia menghampiri rekan satu kerjanya, Lala (22 tahun), manis, berhijab. Tasha mencolek Lala, Lala pun menoleh,

LALA

Ada apa, Sha?
Tasha
Lu udah ngecek soal Sandi?
Soalnya sore ini juga bapak pengen kita dalemin info tentang dia.
LALA
Oh. Sandi yang suka mamerin sinopsisnya dia di facebooknya?
TASHA
Iya.
LALA
Waduh. Gimana, ya? Dia udah lama gak aktif di FB.
Di pc juga dia gak bales-bales masih centang satu.
TASHA
Udah coba hubungin keluarganya?
LALA
Aku cek fbnya gak nampilin riwayat keluarga, tapi yang sering komen di fbnya sih cowok yang namanya Toha.
TASHA
Hubungin dia aja. Siapa tau family nya, syukur-syukur satu keluarga.
LALA
Oh. Oke, Sha.
TASHA
Oke. Setelah tugasmu beres langsung japri Toha ya, La.
Soalnya pak bos katanya udah pengen masukin dia sebagai salah satu talent disini.
LALA
Oke. Gak heran sih bos kepincut, orang sinopsisnya rata-rata kelas internasional semua.
Itu sih... Gila. Kalo terealisasi bakal jadi legend.
Minimal penghargaan nasional dulu, lah.
TASHA
Ya udah, La.
Aku mau ke ruang bos dulu.
Mau nginfoin kalo kamu bakal hubungin Toha.
Eh, tapi. Lu punya kontaknya Toha, tah?
LALA
Tenang aja FB nya Toha gak dikunci, aku bakal DM dia, terus telpon langsung abis DM.
Aku terakhir cek FB nya dia online terus, kok.
TASHA
Add dulu dia sekarang, kan messenger biasanya kalo yang gak mutualan pesannya masuk ke spam.
Jangan sampe deh chat lu jadi gak kebaca dia.

Lala sedikit tersenyum kikuk karena malu.

LALA
Aduh, kelupaan itu.

Kamera fokus ke Lala, terdengar beberapa suara klik.

LALA (CONT'D)
Udah kuadd.
Kebetulan dia lagi online.
Semoga diapprove.
TASHA
Oke. Gue laporan ke bos dulu soal ini, ya.
LALA
Oke, Sha.

INT. KANTOR PT KOMUNIKASI JAYA - BAGIAN ADMIN - SIANG

Toha sedang sibuk mengetik, notifikasi FB di handphone nya menyala, Toha cuek. Kita bisa melihat Toha sedang chat online dengan klien.

Selang beberapa detik kostumer tidak membalas chatnya, Toha pun mengarahkan pandangannya pada handphonenya.

Toha membatin,

TOHA (V.O)
Lala Nur Nengsih?
Siapa?

Toha membuka facebooknya, dilihatnya profil Lala, mata Toha tertuju pada kota asal,kemudian tempat Lala bekerja.

TOHA (V.O)
Jakarta.
PT. Maha Talenta?

Toha tersenyum sumringah.

TOHA (V.O)
Kiye mbok perusahaan pembuatan video klip impiane Sandi.
Alhamdulillah.
Mugi-mugi uripe Sandi berubah, ya Allah.
Sesuai impiane.

Toha pun mengklik tombol konfirmasi dari permintaan pertemanan Lala, kemudian ia kembali sibuk mengetik, kebetulan suara notifikasi chat dari kostumer juga berbunyi.

INT. RUMAH SANDI - RUANG TENGAH - SUBUH

Kerah baju Sandi sedang diperbaiki oleh Rasmiati, terlihat Sandi berpakaian kemeja rapi, suara menggoreng telur terdengar dari belakang. Toha yang juga sudah rapi duduk tenang, ia menyeruput teh hangat, kemudian meletakkannya kembali di meja.

Kerah baju selesai diperbaiki, Sandi duduk di kursi. Kemudian ia berkata:

SANDI
Dadi kabeh keluhane aku disampekna ming Bu Angel.
Nah angger ditakoni efek keluhane apa piwe, mas?
TOHA
Ora bakal ditakoni, Ndi.
Bu Angel ya wis ngerti apa efek keluhanmu.
Kan berita percobaan bunuh dirimu wis nyebar ming seluruh negeri.
Dadine ra bahal takon demi kebaikan mentalmu.
Sabar bae, Ndi. Rata-rata psikiater kae morale duwur. Ra mungkin ngungkit-ngungkit aib pasien. Apamaning siki ana para dokter praktek.
SANDI
Iya, mas.

Rasmiati nimbrung dalam percakapan.

RASMIATI
Tapi mengko bengi rep ana wartawan wawancara Sandi.
Ngesih ana bae sing ngulik aibmu, Ndi.
Apa koe ra kesel, esuk ming RSJ, bengi diwawancara?
SANDI
Asal aku awane turu nganti sore karo mentale aku terjaga ya aku ora masalah, bu.

Terdengar suara Slamet dari belakang yang suaranya makin dekat dan dekat, dan ketika suaranya makin terdengar kita bisa melihat sosoknya keluar dari ruang dapur.

SLAMET
Ndok dadare wis mateng.
Pada sarapan disit.
Terutama koe, Ndi. Ben ora lemes neng umah sakit.
SANDI
Iya, pak.

EXT. JALAN - PAGI

Toha mengendarai motor dengan kecepatan sedang, sedangkan Sandi membonceng dirinya sambil memegang erat Toha.

Toha memanggil-manggil Sandi, Sandi menjawab:

SANDI
Iya.
TOHA
Wingi sore ana wong sekang Maha Talenta hubungi aku.
Jere...

Kita tidak mendengar suara Toha karena suara lalu lalang kendaraan yang begitu ramai.

TOHA
Tertarik karo naskaeh ko.
Tertarik karo bakate koe.
SANDI
Apa, mas?
Aku ra kerungu.
TOHA
Rame banget sih ya, dalane.
Ya wis mengko bae.
Bar koe priksa, ngomonge.

INT. RUMAH SAKIT BANYUMAS - RUANG TUNGGU PERIKSA - PAGI

Toha dan Sandi sedang menunggu giliran pemeriksaan, mereka menunggu sambil mengobrol

SANDI
Kae temenan, mas. Wong kang Maha Talenta ngomong kaya kue?
TOHA
Iya. Neng chat.
Aku be wis vc, lan kayane meyakinkan banget.
Aku duweih nomere bose, mas...

Tiba-tiba nama Sandi dipanggil untuk giliran konsultasi.

PERAWAT
Sodara Sandi.
Mas Sandi.

Toha pun berpesan pada Sandi

TOHA
Angger karo Bu Angel ngomonge karo bahasa Indonesia bae, Ndi.
Wong Jakarta, ra begitu paham ngomong Jawa.
SANDI
Iya, mas.
TOHA
Yakin ora dikancani?
Mbok koe keangelen ngomong.
SANDI
Tenang bae, mas.
Aku bisa sampekna kabeh dewek.
TOHA
Yakin?
Soal bundir koe wingi piwe.
SANDI
Tenang bae.
Insha Allah aku teyeng nyampekna kabeh.
TOHA
Oh. Oke.
Semoga lancar.

Sandi pun bergegas menuju ruang periksa.

INT. RUMAH SAKIT BANYUMAS - RUANG PENGAMBILAN OBAT - PAGI

Suasana rumah sakit bagian kejiwaan sangat ramai, Toha dan Sandi sedang mengantri obat.

Toha dan Sandi sendiri nampak duduk tenang sampai menunggu.

Sedangkan petugas perawat sedang memanggil giliran pasien satu persatu sesuai giliran.

PETUGAS
Mas Wahyu.
Mas Wahyu.

Seorang pria muda pun mendatangi loket pengambilan obat. Tiba-tiba Astrid (18 tahun), tingginya sedang, cantik, dan berpakaian modis menyerobot. Ia bertanya:

ASTRID
Bu giliranku kapan?
Kudune aku nomor siji, loh.
PETUGAS YANG MEMBERIKAN OBAT
Sabar, mba.
Ana gilirane.
ASTRID
Ya. Tapi, kan...

Tiba-tiba Handphone Astrid berdenging, Astrid berjalan menjauh sambil mengangkat telpon.

Sebagai penonton kita bisa mendengar yang Astrid ucapkan pada lawan bicaranya di telepon.

ASTRID (CONT'D)
Aku ngesih ngantri, koh.
Kiye bae, angger semisal rong jam maning obate hurung olih, aku turuna regane.
THP dadi 320 ewu perstrip.
Alpra dadi 480 perstrip.
Iy iya, mas.
Iya.
Sing sabar bae.
Aku be lagi ngenteni kiye.

Sandi memperhatikan, kemudian ia berpaling pada Toha karena ditanyain oleh Toha.

EXT. JALAN - SIANG

Toha yang mengendarai motor terus ditanyai oleh Sandi.

SANDI
Terus Mba Lala ne ngomong apa bae, mas?
Pas mas ngomong langka biaya ming Jakarta.
TOHA
Mba Lala ngomonge koe bisa diongkosi.
Jere langka potongan apa-apa?

Sandi memotong.

SANDI
Maksude potongan, mas?
TOHA
Dadi, maksude...
Mengko koe bakal dibiayai, lan kae ora dipotong kan bayaranmu pas mengko dadi sutradara video klip.
SANDI
Wah. Apik temen, mas. Sifate mba Lala.
TOHA
Aku be ngomong kaya kue ming mba Lala, tapi mba Lala ngomong.
"Jangan terimakasih ke saya. Terimakasih ke bos aja."
Sebab jerene kae printah bose.
SANDI
Oh, kaya kue.
Iya-iya paham.
Jujur aku ngerasa bahagia banget pas aku krungu kabar kang mu loh, mas.
TOHA
Ya, semoga bae impianmu terkabul.
Terus ya koe bisa pulih kang keadaanmu.
Pulih kang fobsos.
Eh, fobsos tah wis mandan mari, ya.
SANDI
Amin. Insha Allah, mas.
TOHA
Pulih kang skizo.
Pulih kang depresi.
Pulih kang kejang kecemasan.
Mengko dadi sutradara video klip kowe ra teyeng kerja sekarepe dewek, loh.
Malah mungkin kurang turu.
Mulane penyakit-penyakit kae kudu ilang disit.
SANDI
Amin, mas. Insha Allah.

Tiba-tiba Sandi bertanya:

SANDI
Mengko angger aku uwis sukses mas pengen ditukokna apa?
TOHA
Gampang.
Kae masalah engko.
SANDI
Eh, mas.
Perencanaan kue penting.
Apa dibukakna usaha bae?
TOHA
Iya. Usaha ya kena, Ndi.
SANDI
Dadine mas Toha ora perlu kerja karo wong seminggu 6 kali.
Amin.
TOHA
Amin, Ndi. Amin.
Insha Allah.
SANDI
Iya, mas.
Insha Allah.

INT. RUMAH TASHA - KAMAR TASHA - MALAM

Tasha menunggu telpon tersambung,kita memperhatikannya dari samping, kemudian kamera mendekat dari yang tadinya shoot secara medium long shot menjadi medium close up. Kita juga bisa mendengar, telepon dari handphone Tasha akhirnya tersambung.

TASHA
Halo, La.
Gimana tadi udah berhasil kontak Kak Toha?
Oh. Gitu, ya.
Udah ngobrol panjang lebar.
Oh. Jadi Sandi itu penderita kecemasan akut, fobia sosial sama skizofrenia.
Gak... Gak... Aku gak kaget.
Soalnya orang-orang terdekat aku juga punya sakit yang sama.
Mantanku yang sekarang di Purwokerto pun sakit serupa.
Memang orang-orang yang punya disorder kayak gitu kadang menonjol di suatu bidang.
Contohnya adik mantanku.
Kamu tau dia dapat rangking pertama pelajar di indo berapa tahun lalu 'kan?
Yup. Bener banget.
Segala sesuatu emang lebih kurangnya ada.
Mereka yang kurang tentu banget dikasih lebih sama Awloh.
Kak Toha selain disordernya Sandi cerita apa lagi?

Jeda beberapa detik ketika kita melihat Tasha mendengar penjelasan Lala di telpon.

TASHA (CONT'D)

Oh iya. Soal gantung diri di tengah-tengah masjid.
Iya. Aku juga udah denger kalo sehabis itu hidup Sandi jadi makin baik.
Dibikin konten kan kehidupan sehari-hari dia sama paguyuban pemuda setempat.
Aku rasa itu bukan eksploitasi, sih.
Selama ada persetujuan dari Sandi nya sendiri.
Lagipula kan udah jelas, uangnya untuk biayain pengobatan Sandi.
Meski 20 persennya untuk kas paguyuban pemuda, itu masih fair lah buat biaya operasional mereka buat konten.
Aku juga sejak diceritain bos jadi suka nonton konten-konten tentang Sandi.
Konten favorit bos itu.
Kamu ngobrol sama Kak Toha di messenger Facebook

Jeda beberapa saat.

TASHA (CONT'D)
Oh. Kamu langsung dikasih nomor kontaknya Toha sama Sandi pas kalian udah chat sekitar 20 menit.
Kita harus hargain itu, loh.
Dia langsung kasih kontaknya padahal baru berapaan menit chat.

Jeda beberapa saat dimana Tasha mendengarkan perkataan Lala dari balik telepon.

TASHA (CONT'D)
Oh iya sih elu bener.
Kan foto profil lu sering foto di kantor.
Iya bener, kadang juga elu sering foto di depan.
Jadi kebaca nama perusahaan kita.

Jeda beberapa saat.

TASHA (CONT'D)
Iya. Gue nelpon karena disuruh bos minta salah satu kontak nomor orang-orang yang deket sama Sandi.
Alhamdulillah elu malah dapet juga nomornya Sandi.
Oh jadi elu baru hubungin Toha aja, belum Sandi?
Aku saranin hubungin Toha aja dulu jangan Sandi nya, La.
Kan tau skizo itu gimana.
Takutnya dia udah ngarep-ngarep, kita udah janji-janji, eh, malah batal.
Kan siapa tau.
Yup, betul banget.
Oke. Gue minta kontaknya Toha sama Sandi.
Iya, gue hubungin Kak Toha dulu aja,
Kalo nomernya Sandi gue mau kasih ke bos, itu biar bos yang tanganin, sesuai permintaannya.
Katanya dia bakal hubungin langsung Sandi sendiri.
Oke. Gue udahin ya telponnya.
Jangan lupa kirim nomor hapenya Sandi ke tele gua.
Hahaha, masa lu nya lupa, gue udah gak pake wa selama bertahun-tahun karena masih trauma sama mantan gue.
Lah, ini gue telpon juga pake tele 'kan?
Elu kagak sadar dari tadi?
Bener kata orang seorang Lala tetaplah seorang Lala.
Hahaha, iya.
Udah ya, La. Gue putus sambungannya.
Bye.
Sampe ketemu besok di kantor.

INT. RUMAH KELUARGA SANDI - RUANG TENGAH — MALAM

Siregar memperbaiki mic nya, ia juga mengatakan "test test" terlebih dahulu.

Kamera menyorot dari depan secara fokus pada Siregar, dengan sudut kamera medium long shot.

Kita fokus pada Siregar yang masih mengutak-atik mic yang dia pegang.

Kamera zoom in pada Siregar, bersamaan dengan itu Siregar mulai berpidato dengan logatnya yang khas.

SIREGAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamera men zoom out seluruh ruangan sehingga seluruh ruangan terlihat, dimana dipenuhi pemuda, termasuk ada Sandi, Alex, Ujang, Bayu, dan Fikri.

SIREGAR (CONT'D)
Terima kasih dengan hadirnya seluruh pemuda desa disini,
Karena itu langsung saja, ya.
Kita semua berada disini dikarenakan saudara kita, Sandi.
Yang alhamdulilah direkrut oleh perusahaan Maha Talenta, untuk menjadi sutradara video klip.

Tepuk tangan riuh, Siregar pun ikut bertepuk tangan, lalu melanjutkan kembali pidatonya.

Kamera juga shoot pada Sandi yang nampak grogi tapi bahagia.

Lalu Siregar melanjutkan pidatonya:

SIREGAR
Ini tentu sangat membanggakan bagi warga desa, terutama bagi kita yang menjadi anggota paguyuban pemuda di desa kita ini.
Karena Sandi adalah pemuda pertama, yang sukses menjadi seorang sutradara video klip dari desa kita.
Kalo begitu kita mulai saja acara utama kita yaitu syukuran makan-makan
Karena saya juga sudah lapar.

Semua tertawa terbahak karena ucapan Siregar tersebut dan banyak yang menyahut, "Kami juga sudah lapar"

Kemudian datang Slamet menghampiri Sandi, Slamet membisiki Sandi.

SLAMET
Mengko bar kiye rampung Pak Ustadz arep ngomong, sisan Fikri arep Njaluk pangampura.
SANDI
Iya, pak.

INT. GUDANG BAHAN BANGUNAN — MALAM

Seorang supir bersiap menaiki mobil truk tronton yang akan ia kendarai, tiba-tiba salah satu temannya menghampiri sambil menyapa sekaligus melemparkan botol minum berisi kopi

TEMAN SUPIR TRUK TRONTON
Kiye aja kelalen kopine.
Rutene sing biasa koe, mbok?

Sambil menangkap botol minum berisi kopi, supir truk itu pun berkata:

SUPIR TRUK TRONTON
Iya. Rute ngelewati Purwokerto kayak biasa.
TEMAN SUPIR TRUK TRONTON
Oke. Sing ngati-ngati, ya.
SUPIR TRUK TRONTON
Iya. Suwun, ya.
Aku mankat disit
TEMAN SUPIR TRUK TRONTON
Aja kelalen bismillah.
SUPIR TRUK TRONTON
Iya.
Bismillahirrahmanirrahim.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)