Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
5. EXT.TAMAN KOTA- SIANG
Venderly
Kok gue tiba-tiba malu ya..
Swilia
Udah lu gausah pake malu. Dengerin gue baik-baik. Malu itu malah malu maluin. Sekarang lo tarik nafas, tegakkin badan lo jangan bungkuk gitu, relaks, coba lo senyum.
Venderly
(Tersenyum)
Swilia
Yang ikhlas dong senyumnya. nah gitu. Biar doi lo salah tingkah ngeliat lo. Inget, cowok itu suka perempuan anggun.
Venderly
Hhmm.. Iya deh. Eh Minta parfum dong. Wangi juga perlu dong. Hehe..
Swilia
(Mengulurkan botol parfum) Ehh btw, ini kenapa jadi lo yang nungguin doi lo. Kenapa kebalik dunia?
Venderly
Iss sabar kali. Bentar lagi juga dia pasti nyampe. (Melirik penjual bakso) Mau beli bakso dulu ga?
Swilia
(Mengangguk) Pesenin.
Venderly
Dasar manja
Swilia
Ga peduli.
(Dari seberang jalan, di dalam sebuah mobil, Putra Ananta yang sudah bertambah tua, mengawasi Swilia dengan wajah tak percaya. Ia menunggu sampai Swilia selesai makan, lalu bergegas menghampirinya)
Swilia
Swilia melirik Putra Ananta yang berjalan menghampirinya. First impression, ia sudah tidak menyukainya.
Putra Ananta
Soraya?
Swilia
Soraya? Bukan.
Venderly
(Mendekati Swilia dan berbisik). Siapa?
Putra
Kamu bukan Soraya Adara?
Swilia
Bukan (wajah agak risih)
Putra
(Berlalu pergi)
Venderly
Tapi dia hampir bener. Nama lo kan Swilia Adara. Bukan Soraya Adara
Swilia
Iya juga ya
Swilia dan Venderly
(Tertawa bersama)
Swilia
Eh tapi, entah kenapa gua ga suka liat dia. Gimana ya, gue merasa kaya ada sesuatu yang kelam, yang pernah dia lakuin ke gue.
Venderly
Ckck.. Aneh-aneh aja sih lo. Eh tapi, mungkin lo pernah punya masa lalu yang buruk sama tu orang. Dan lo ga inget.
Swilia
Masa lalu? Aneh lo. Gue baru aja ketemu dia hari ini. Btw gebetan lo mana sih, bakso kita udah habis dia ga dateng-dateng. Iss.. cowok tapi kok lelet banget sih.
CUT TO:
6. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH SWILIA- SIANG
Swilia menyiram bunga di halaman belakang rumahnya. Samar-samar, ia mendengar suara orang bernyanyi sambil memainkan gitar.
ZOOM IN.
Karena terbuai, Swilia mengintip ke sumber suara. Yang bernyanyi adalah seorang laki-laki tetangganya. Swilia langsung kagum dengan laki-laki itu. Tak lama, laki-laki itu menyadari keberadaan Swilia.
Lelaki Asing
Hai..
Swilia
(Terkejut karena ketahuan mengintip dan berlari memasuki rumah)
FADE IN.
Nita
Swilia.. Ayo cepet biar mama ga telat.
Swilia
(Berlari menuju mobil. Saat melirik ke sebelah, lelaki asing itu juga baru keluar rumah. Alhasil, keduanya saling melempar pandang selama beberapa detik)
Anita
Lia..
Swilia
Iya ma (membuka pintu mobil dan masuk. Swilia kembali melirik tetangganya itu)
(Scene Swilia dan Stelios saling bertatapan)
DISSOLVE TO.
Venderly
Wil, nyontek pr Bahasa Inggris dong.
Swilia
Nih
Venderly
Ih.. Kenapa lo senyum-senyum?
Swilia
Engga kenapa-kenapa. Oh iya, gue mau beli pulpen dulu.
Venderly
Beli pulpen? Sejak kapan lo niat memilili alat tulis? Biasanya juga sekolah modal minjem kesana kemari.
Swilia
Hehh.. memancing keributan lo ya sama gue. Dah lah, bye!
Venderly: ckckck
CUT TO:
7. INT. MINIMARKET-SIANG
Swilia pergi ke minimarket tepat di seberang sekolah. Di sana, Swilia tak sengaja menyenggol parfum kaca. Syukurnya ada tangan seseorang yang sigap menangkap benda itu. Swilia mengelus dada karena lega tidak jadi ganti rugi. Dan orang yang menolongnya ternyata lelaki asing tetangganya.
Lelaki Asing
Hai..
Swilia
Ehh.. Ha.. hai (gagap)
Stelios
Gue Stelios Brown. Lo bisa panggil gue Lios (Mengulurkan tangan)
Swilia
(Menerima uluran tangan Stelios) Swilia. Bisa dipanggil Wil, atau Lia juga boleh.
Stelios
Eh.. Lo suka main musik? Atau nyanyi gitu?
Swilia
Em.. Gue suka keduanya.
Stelios
Gimana kalau kita main musik bareng? Mumpung rumah kita sebelahan.
Swilia
Em.. Ehh.. Bentar lagi kelas gue mau mulai. Duluan yah..
Stelios
Ooh.. okey
CUT TO:
8. INT. RUANG KELAS-SIANG
Venderly
Lia, liat deh kolong bangku lo.
Swilia
Apaan?
Venderly
Liat dulu!
Swilia
(Merogoh kolong bangku dan mendapati sebatang coklat)
Venderly
Tu orang masih naksir sama lo ternyata.
Swilia
Kapan dia naruh di sini? Pas gue beli pulpen?
Venderly
Bukan. Gatau deh kapan dia taruh di situ.
Swilia
Hmmm
Venderly
Ekhem.. Emang lo gaada niatan gitu buat buka hati ke dia? Udah lama loh dia nungguin lo (Meminum air)
Swilia
(Terkekeh) Kenapa harus sama anak di sekolah, kalo tetangga sendiri lebih menggoda?
Venderly
(Tersedak) Tetangga?
Swilia
Hu-um. Gue belum cerita ke lo ya?
Venderly
(Mengguncang pundak Swilia) Buruan cerita!!