Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Obsesi Cinta Arwah Di Villa Tua
Suka
Favorit
Bagikan
3. HanTu dAN CinTA
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR - VILLA - NIGHT

Phone berdering KRING… KRING…

ALFIAN

Ya hallo?

DHANI (V.O)

Ini gua Editor loh, lu udah di sono.

ALFIAN

oh udah, lupa gua mau ngabarin lu.

DHANI (V.O)

Baguslah berarti lu nulis dong?

ALFIAN

Ya, ada beberapa hal menarik di rumah ini—

TUT… TUT… TUT…

ALFIAN (CONT)

Hallo… loh mati… sinyalnya

TOK… TOK… TOK…

ALFIAN (CONT)

Mas?
Beat.

Alfian memperhatikan sekitar melihat cincin di bawah hadapannya.

ALFIAN(CONT)

Ha? kenapa cincinnya bisa ada disini?

Alfian terduduk Mengambil Cincinnya dan mengecek sakunya.

ALFIAN (CONT)

loh, jangan jangan jatuh.

Alfian seketika menjulurkan tangannya, ,melakukan pose seperti sedang melamar kekasihnya dengan mata terpejam.

ALFIAN (CONT)

Laras, maukah kamu menjadi istriku, menemaniku sampai akhir hayatku…

Seorang hantu wanita, LARAS berada tepat di hadapan Alfian.

ALFIAN (S.O)

Melewati Segala arus kehidupan, sampai akhir hayat ku aku akan selalu…

ALFIAN

Mencintaimu.
Beat.
Gua ngapain sih, mana pakai nyebut nama yang ada di lukisan itu lagi…

Alfian kembali ke kamarnya tanpa menyadari keberadaan sosok di hadapannya.

INT. KAMAR - VILLA - NIGHT

ALFIAN

Gua 3 jam di depan layar, gak ada satupun kata yang gue tulis, perasaan tadi gak gini dah tadi.
gak tau kenapa, tapi cincin ini memikat untuk terus diliat. gua harus ceritaain soal cincin ini ke Dhani, tapi sinyalnya… 

Alfian menuju tempat tidurnya, tetap memegang cincinnya.

ALFIAN (CONT)

Cantik aja gak cukup, ini lebih daripada kata cantik. 

Alfian menguap dan tertidur.

LARAS (O.S)

Jadi kapan kamu akan berikan aku cincin itu?

ALFIAN

Siapa?

Seorang wanita bersembunyi di balik bayang, wajahnya tak tampak.

ALFIAN (CONT)

Hallo…

wanita itu menerkam Alfian dan mencekiknya, saat itu terlihat wajah paling yang pernah dilihat Alfian.

KAMAR - VILLA - MORNING

ALFIAN

(Gelisah)
Cuma mimpi kan?

Alfian memandang sudut tempat hantu itu muncul.

ALFIAN (CONT)

(Lega)
jelas cuma mimpi…

EXT./INT. - VILLA - DAY

ALFIAN

Eh mas, kenapa pagi-pagi?

PENJAGA

eh gini pak, bapak sudah makan belum?

ALFIAN

Belum

PENJAGA

Pas banget, mbah mau ngajak mas makan.

ALFIAN

Siapa mbah?

PENJAGA

Petua di sini pak, dia juga orang sakti, jadi bapak bisa tanya apa aja ke dia.

ALFIAN

Kan saya sudah bilang, kalau saya gak percaya begituan.

PENJAGA

Ini mah itung-itung silaturahmi aja pak.

ALFIAN

Yaudah saya ikut kamu.

JALAN - DAY

Penjaga menunjuk ke arah sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu

PENJAGA

itu dia tempat nya pak.

RUMAH KAYU - DAY

PENJAGA

Mbah… ini loh, bapaknya sudah datang.

MBAH (V.O)

Oh iya-iya.

Mbah datang dengan beberapa lauk.

MBAH (CONT)

Oh, salam kenal, sini makan.

ALFIAN

Salam mbah.

Alfian makan bersama Penjaga Villa dan Mbah yang baru ia kenal.

MBAH

Nama Raden siapa?

ALFIAN

Alfian mbah.

PENJAGA

Mbah, Alfian kan tinggal dirumah tua itu… gak kenapa-kenapa kan Mbah?

MBAH

Mbah gak tau, mereka yang iri dengan manusia, tak akan pernah merasakan cinta sampai hari penghakiman datang.
Beat
Tetapi jika mereka merasakan cinta,apakah itu benar cinta?

ALFIAN

Maksudnya mbah?

MBAH

Boleh Mbah liat, cincin yang kamu bawa?

ALFIAN

Ini Mbah…
Beat.
Kalau Mbah mau, ambil aja.

MBAH

Ini bukan punya Mbah, walaupun Mbah ambil pasti kembali ke kamu juga.

ALFIAN

Maksudnya Mbah? ini punya saya.

MBAH

Jika kamu mau tau itu punya kamu atau bukan, coba deh kamu kasih lagi kembalikan lagi ke dia, tapi hati-hati dengan keputusanmu…

INT. KAMAR - VILLA - DAY

Alfian yang baru kembali dikejutkan dengan seorang wanita yang duduk di kasurnya membelakangi dirinya.

ALFIAN

Halo, kamu siapa ya?
Beat.
Hai?

LARAS

Jadi kapan kamu akan berikan cincin itu kepada ku.

ALFIAN

cincin ini punya kamu?

LARAS

Bukanya kamu sudah ngelamar aku pakai cincin itu.

ALFIAN

kapan aku ngelamar kamu?

LARAS

(Marah)
Jadi kamu gak pernah mencintai aku!

Wajah gadis itu menjadi seram, kemarahannya membuat ia mencekik Alfian.

Alfian tercekik, dan nafasnya menjadi sesak.

ALFIAN

(Panik)
Tunggu… Aku… 
Beat
Mari Kita Berkenalan dulu, mari kita saling mengenal!

Wajah gadis yang menyeramkan kembali seperti semula, di moment itu Alfian tersadar wajah itu yang ada di lukisan.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar