Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
13 EXT RUMAH TANJUNG — DAY 13
Kita melihat Tanjung yang telah berganti pakaian dan merangkul tas ransel, mengunci pagar rumahnya.
Kemudian berpaling pergi.
14 EXT. JALANAN RUMAH TANJUNG — DAY 14
Kita melihat Tanjung yang berjalan melewati rumah-rumah yang sebelumnya kita lihat di *masa lalu, yang berada di seberang rumahnya.
(Point Of View) Tampak dari pandangan Tanjung yang melihat rumah-rumah tersebut yang tertutup, sepi dan senyap tak nampak penghuni.
Terlihat Tanjung yang berjalan sudah menjauh dari rumah-rumah di seberang rumahnya. Namun tampak samar dari kejauhan, situasi dan kondisi rumah-rumah tersebut terbalik 180 derajat dari apa yang Tanjung lihat. Tidak tutup, bahkan ada penghuni yang keluar dan masuk.
15 EXT. JALANAN — DAY 15
Tanjung berjalan di pinggir jalan melewati sekelompok bocah laki-laki berumur sekitar 10 tahun-an yang bermain sepakbola dengan bola plastik di tengah jalanan. Dengan gawang pakai sandal.
Lalu ada seorang bocah di antara mereka yang mencetak gol. Ia bersorak riang gembira dan berselebrasi seperti selebrasi irfan bachdim mencetak gol di piala AFF 2010.
CUT TO:
16 EXT. PEMAKAMAN UMUM (TPU) — DAY 16
Kita melihat Tanjung membersihkan makam ibunya. Memungut daun-daun kering, menyabut rumput sekitar makam.
Terlihat tas ranselnya yang ia taruh di samping makam ibunya.
Tampak makam ibu Tanjung dengan nisan bertuliskan, Rissa Widya - Lahir 20 Mei 1959, Wafat 11 April 1987.
Tanjung telah usai membersihkan makam ibunya. Kemudian ia duduk di samping makam ibunya, diam menunduk sejenak.
Kemudian Tanjung merenung, lalu berkata, bercerita sendiri di samping makam ibunya.
Musik sendu berputar.
TANJUNG
Tanjung terdiam sejenak, lalu menghela nafas.
Kemudian Tanjung berdiri dan berkata
TANJUNG (CONT'D)
Tanjung berpaling pergi.
Musik sendu berhenti.
CUT TO:
17 EXT. HALTE SIMPANG TPU — DAY 17
Kita melihat Tanjung berdiri di halte menunggu angkot.
Tampak langit yang mulai mendung dan terdengar gemuruh petir dari langit.
Kemudian angkot di kejauhan melaju mendekat, dan berhenti di hadapan Tanjung.
Tanjung naik ke angkot tersebut.
Lalu angkot melaju pergi.
Tampak di kaca belakang angkot yang sedang melaju, terpasang sebuah iklan provider kartu sim. “Ayo isi pulsa dan dapatkan 100 SMS dan update status facebook semaumu, buatmu gratisss. Hanya di kartu Mentari.”
CUT TO:
18 INT. ANGKOT — DAY 18
Kita melihat Seorang anak kecil pria (13/L) yang memegang dan menikmati siomay di dalam plastik, sambil kepalanya dielus-elus perlahan dengan kasih sayang oleh ibunya (35/P) yang duduk di sebelahnya.
Terlihat di bangku seberang, Tampak Tanjung yang duduk memangku tas ranselnya sambil melihati anak kecil dan ibu tersebut, dengan raut wajah yang serius dan sinis.
Lalu terdengar suara hujan turun deras dari atap angkot.
CUT TO:
19 EXT. JALANAN DEPAN KANTOR UTAMA PUBLISHING — DAY 19
Kita melihat Tanjung turun dari angkot dengan hujan yang sudah turun deras dan membasahi dirinya.
Tanjung berlari masuk ke dalam kantor penerbit, Utama Publishing.
20 INT. KANTOR UTAMA PUBLISHING - SEBUAH RUANGAN — DAY 20
Kita melihat Tanjung yang rambutnya basah, lepek terkena hujan.
Terlihat Tanjung duduk berhadapan dengan seorang yang berbadan gemuk, rambut klimis. Dia adalah editor bukunya, bernama Andi (35/L).
Mereka sedang berdiskusi tentang buku dan sinopsis baru Tanjung.
Terlihat Andi yang menatap laptop milik Tanjung yang di taruh di atas meja hadapannya, sambil mengscroll tulisan sinopsis baru Tanjung dan bergumam membacanya.
Andi mengernyitkan matanya. Kemudian ia merebahkan badannya ke kursinya.
Andi menghela nafas.
Tanjung yang melihatnya berkata
TANJUNG
Andi mengambil cangkir kopinya, kemudian menyeruput kopinya sebanyak tiga kali. Slurp ... Slurrpp ... Slurrrrpppp ... aH!
Andi menaruh cangkir, menatap Tanjung, lalu ia bergestur ingin mengatakan sesuatu ...
Tampak Tanjung yang merespon dan siap untuk mendengarkan.
Andi melirik ke arah meja, kemudian tak jadi berkata. Ia malah mengambil sepotong bolu di piring yang berada di atas meja, lalu memakannya.
Sambil mengunyah bolu, akhirnya ia berkata
ANDI
TANJUNG
Tampak Andi menelan bolu yang ia kunyah di mulutnya. Lalu mengambil kembali sepotong bolu di piring tersebut dan memakannya. Kembali berkata
ANDI
Tampak Andi yang menelan bolu yang ia kunyah di mulutnya.
ANDI (CONT'D)
Terlihat Tanjung yang hanya menatap datar Andi.
Kita melihat Andi yang melanjutkan perkataannya sambil menggaruk luka koreng bintik-bintik merah di bagian belakang lengan kirinya.
ANDI (CONT'D)
Andi berdehem merasa seret.
Andi mengambil cangkir kopi dan menyeruput kopinya sebanyak tiga kali lagi. Tapi yang ketiga kalinya ia tersedak.
Tanjung hanya melihati Andi yang tersedak dengan raut wajah yang datar dan dingin.
CUT TO:
21 EXT. DEPAN KANTOR UTAMA PUBLISHING — DAY 21
Tampak hujan sudah reda.
Terlihat tangan Tanjung membuka dompetnya dan tampak isi dompetnya yang tersisa uang lima puluh ribu dua lembar.
Lalu ia mengantungi dompetnya kembali.
Kita melihat Tanjung duduk sambil memangku tas ranselnya di sebuah kursi panjang yang berada di sekitar depan kantor penerbit utama publishing.
Kemudian Tanjung terdiam melamun melihat suasana dan kondisi jalanan sekitar.
Lalu terlihat di pinggir jalan, tampak lima orang bocah laki-laki yang umurnya sekitar 10-11 tahun, sedang berjalan dan bercanda bersama.
Tampak Bocah laki-laki 1 (Sloth), sedang berjalan sambil melihat-lihat kartu gambaran yang ia pegang. Lalu berkata kepada bocah laki-laki lainnya yang mana adalah teman-temannya.
BOCAH LAKI-LAKI 1
Terlihat Bocah laki-laki 2 (Greed), memakai baju keren dan celana setengah tiang, berkata
BOCAH LAKI-LAKI 2
Ganu aka Bocah laki-laki 3 (Lust), berkata
BOCAH LAKI-LAKI 3
Bocah laki-laki 2 tampak berpikir.
Beat.
BOCAH LAKI-LAKI 2
Terlihat Bocah laki-laki 4 (Pride), yang tampak kaku dan dingin, yang memakai kemeja pendek, berkacamata, dan berkata
BOCAH LAKI-LAKI 4
BOCAH LAKI-LAKI 2
BOCAH LAKI-LAKI 4
BOCAH LAKI-LAKI 2
Tampak Bocah laki-laki 5 (Gluttony), berpostur gemuk gempal yang selama ini tak ikut berbincang, sedang menikmati cilok yang di dalam plastik yang ia genggam.
Bocah laki-laki 2 mendekati Bocah laki-laki 5
BOCAH LAKI-LAKI 2 (CONT'D)
Bocah laki-laki 5 tampak risih, lalu ia meludahi makanan ciloknya tersebut biar tak diminta.
BOCAH LAKI-LAKI 2 (CONT'D)
Sambil mengunyah makanannya, Bocah laki-laki 5 berkata
BOCAH LAKI-LAKI 5
BOCAH LAKI-LAKI 2
BOCAH LAKI-LAKI 5
BOCAH LAKI-LAKI 2
BOCAH LAKI-LAKI 5
Beat.
Kita melihat mereka melewati Tanjung yang sedang melamun. Bocah laki-laki 2 melihatnya dan berteriak memanggilnya.
BOCAH LAKI-LAKI 2
Lalu sentak Tanjung tersadar dari lamunannya. Kemudian melihat ke arah Bocah laki-laki 2.
BOCAH LAKI-LAKI 2 (CONT'D)
Tanjung memegang dan mengelus-elus jidatnya
Sentak Bocah laki-laki 2 berkata sambil mengeluarkan gestur ledekan.
BOCAH LAKI-LAKI 2 (CONT'D)
Kemudian rombongan bocah laki-laki tersebut tertawa terbahak-bahak sambil berlari kabur.
Tampak Tanjung hanya melihat mereka dengan datar tak merespon apapun.
Beat.
Tanjung mengambil handphone blackberry miliknya dari dalam tas ranselnya. Tampak sekilas sebuah kotak handphone blackberry miliknya yang berada di dalam tas.
Tanjung menyalakan handphone blackberry nya, lalu membuka aplikasi facebook.
(Point Of View) Kita melihat Tanjung sedang bermain handphone membuka grup facebook bernama “The Boys.” Tampak foto sekumpulan pemuda yang memakai putih abu-abu dan juga terlihat anggota grup facebook tersebut berjumlah enam anggota, Alam Perdana, Bowo Baskoro, Usman Abdi, Satria Haris, Erik Martino, Tanjung Karang P.
Lalu kita melihat sebuah postingan di grup fb tersebut yang telah diposting 5 Desember 2010 lalu. Sebuah ajakan reuni dan kumpul-kumpul bareng, dari Alam Perdana pada 12 Desember 2010 di restoran Alam (sematan gambar restoran). Tampak juga komentar dan respon teman-teman satu grupnya yang excited dan beragam.
Lalu masuk sebuah pesan BBM “PING!!!” dari Alam .
Kemudian Tanjung membuka BBM, melihat ada beberapa chat yang masuk dari Alam yang belum dibaca, Grup BBM bernama The Boys yang juga belum dibaca.
Ia tak membaca pesan tersebut, lalu mengunci handphonenya.
Tanjung menghela nafas.
Beat.
Terlihat Tanjung mengangkat handphone blackberry nya ke hadapannya dan memerhatikannya. Tampak raut wajah Tanjung yang berpikir.
CUT TO:
22 INT. SEBUAH MALL — DAY 22
Kita melihat suasana dan kondisi sebuah mall.
Terlihat Tanjung yang berjalan menyusuri mall. Melewati orang-orang yang lalu lalang dan riuh di sana.
Kita melihat Tanjung melewati sebuah toko dvd.
INSERT - Toko Dvd : Terpampang dvd-dvd film horror beragam judul di toko tersebut. Seperti, Pocong vs Kuntilanak, Tuyul Ajaib, Air Terjun Perjaka Tangguh, Kuntilanak Ngesot, dll.
Lalu kita melihat Tanjung melewati dan melihat sebuah toko pakaian distro.
INSERT - Toko distro : Kita melihat seorang pemuda pria (20an) berada di dalam toko distro yang sedang mengetes sebuah celana panjang dengan melingkari pinggang celana tersebut ke lehernya.
CUT TO:
23 INT. SEBUAH MALL - COUNTER HANDPHONE — DAY 23
Tanjung menaruh handphone blackberry nya ke atas meja etalase counter, lalu berkata
TANJUNG
PENJAGA COUNTER
Tampak penjaga counter (25/L) yang berdiri di hadapannya mengambil handphone tersebut dan mengecek kondisinya.
Beat.
PENJAGA COUNTER (CONT'D)
TANJUNG
Tanjung membuka tasnya, kemudian mengambil kotak dan charger blackberry nya, lalu menaruhnya ke atas meja etalase kaca counter.
Kemudian Tanjung terahlikan pandangannya dan melihat ke isi dalam meja etalase kaca counter yang terpajang beragam handphone second.
Tampak terpajang sebuah handphone yang membuatnya tertarik dan terpaku, yaitu Nokia N-Gage.
CUT TO: