Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Marsden
Hai. Aku punya roti tawar, kornet, keju, dan beberapa makanan lain. Kalian mau?
(Mengulurkan kantong makanan )
Zein dan Pram yang terkejut, bingung dengan tawaran Marsden. Mereka bertukar pandang, melemparkan pertanyaan lewat mata.
Pram
Bener nih, Om?
Marsden
(Mengangguk)
Iya
Pram
Gratis?
Zein
(Menepuk pundak Pram)
Pram
Pram
Aku hanya memastikan, Zein. Kalau beneran gratis, alhamdulillah. Besok pagi kita bisa sarapan roti dengan kornet dan keju. Seperti orang kaya di film dan sinetron.
Zein
Ya Allah. Pram.
Marsden
Semua ini gratis. Kalian mau?
Pram
(Mengangguk dengan antusias)
Tentu saja mau, Om. Tapi....
Marsden
Apa?
Pram
Ini bukan prank kan, Om? Saya sudah terlalu bahagia, ternyata cuma prank.
(Menghela napas pendek)
Kan saya jadi kecewa, sedih.
Senyum lebar terbentuk di bibir Marsden.
Marsden
Gratis dan bukan prank. Ini, rejeki dari Tuhan untuk kalian berdua.
(Mendekatkan kantong makanan)
Ayo, ambil.
Pram
Zein, lekas ambil. Sebentar lagi lampu hijau menyala.
Dengan malu-malu, Zein mengambil kantong makanan dari tangan Marsden, melatakkan kantong itu di antara dia dan Pram.
Zein
Terima kasih banyak ya, Om. Semoga Allah membalas kebaikan om dengan senantiasa menjaga dan melindungi om dalam setiap langkah, dalam setiap helaan napas. Serta menjaga om selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya. Aamiin.
Pram
Kalau om belum menikah, semoga segera ketemu jodoh dan menikah. Aamiin.
Zein
(Menepuk bahu Pram)
Aamiin.
(Menatap Marsden)
Maaf ya, Om.
Marsden
(Tersenyum)
Tidak apa-apa.
Pram
Om, lampu hijaunya sudah menyala. Kami duluan ya, Om.
Zein
Terima kasih ya, Om.
(Tersenyum sambil menganggukkan kepala)
Sepanjang perjalanan menuju rumah, senyum terus membayang di bibir Marsden.
Dan suasana hati Marsden yang suram beberapa hari terakhir ini, membaik.
CUT
25. Bengkel Motor Limar – Siang
Limar sedang memperbaiki motor seorang pelanggan ketika sepasang sepatu yang dipoles sempurna, tertangkap oleh matanya.
Limar mengangkat kepala, menengadah, untuk melihat pemilik sepatu yang jelas mahal.
Alis Limar bertaut melihat siapa yang berdiri satu kaki darinya.
Limar mengembalikan pandanganya pada motor yang dia perbaiki dan mengabaikan Marsden.
Marsden
Limar. Hai.
Limar tidak berusaha menyembunyikan rasa tidak sukanya pada Marsden.
Limar
Apa yang kamu lakukan disini? Ini bengkel motor. Bukan bengkel mobil.
Marsden
Aku kesini bukan untuk memperbaiki mobil. Aku datang untuk membicarakan sesuatu, yang penting denganmu.
Limar
Aku sibuk. Tidak punya waktu untukmu.
Marsden
Sebentar saja. Hanya beberapa menit.
Limar
Kamu lihat laki-laki itu?
(Mengial ke laki-laki muda yang duduk di depan bengkel, sibuk dengan ponsel)
Dia menunggu aku memperbaiki motornya.
Marsden
Limar….
Limar
Masih ada dua motor lagi yang harus aku perbaiki sebelum aku berangkat kerja. Jadi, aku tidak punya….
Marsden
Ini tentang Kila.
Limar langsung berdiri.
Kedua matanya menatap Marsden dengan sorot mengancam.