Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MERISIK
Suka
Favorit
Bagikan
3. #03
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

CUT TO

07. INT. RUANG TENGAH - PAGI.

Lukman sedang menulis catatan di bukunya di atas meja terlihat secangkir kopi dan sepiring kue.


BU DINAR (OS)

Tapi kau sudah lama tak melihatnya. Raihanun dulu tak sama dengan yang sekarang. Mungkin karena dia lama tinggal di kota, kuliah dan bergaul dengan orang-orang kaya. Potongannya pun berubah sekarang 


LUKMAN

Potongan, kayak kue aja, sepotong. Jadi kenapa rupanya kalau dia tinggal dan kuliah di kota?


CUT TO

08. EXT. BERANDA RUMAH - PAGI 

Bu Dinar masih berdiri di beranda dsn melihat ke jalan yang berada di bawah beranda.

BU DINAR

Dia modern dan cantik! Mak, suka kalau dia yang jadi menantu Emak.

Lukman keluar dari rumah dan menghampiri Bu Dinar di beranda.

LUKMAN 

Aku dulu dilarang sama Pakcik Awang berpacaran dengan Anun. Katanya aku bukan anak orang kaya. Sakit hatiku, Mak.


BU DINAR 

Si Awang tu bukan, orangtuanya Raihanun. 

LUKMAN

Iya, Mak. Pakcik Awang itu adik kandung almarhum Ayah Anun. Dia yang merawat Raihanun dari kecil, berarti dia berhak menentukan siapa jodohnya si Anun. Biar Emak paham.

BU DINAR

Ah, tunggu saja kau. Kita tengok keahlian Tok Udin Labu menjadi telangkai. Anak harimau pun dikawinkannya, apalagi cuma merisik Raihanun untuk kau, Lukman?

CUT TO

09. INT. RUANG TAMU - MALAM

Awang Kecik duduk berhadapan dengan Udin Labu.

AWANG KECIK

Apa hajat kau datang ke rumahku, Din?

Udin Labu senyum-senyum sendiri. Awang Kecik memperhatikan Udin Labu. Ia bingung sendiri melihat tingkah Udin Labu.

AWANG KECIK (VO)

Kumat lagi pelupanya ini pasti.

UDIN LABU

Kau tau maksud kedatanganku kemari?

AWANG KECIK

(kesal)

Manalah aku tau, Labu! Aku bukan ahli nujum!

Udin Labu tersenyum sendiri.

UDIN LABU

(menoleh kiri-kanan)

Kenapa sunyi sekali rumah kau ini?

AWANG KECIK

Kalau mau ramai ke pajak ikan! Di sana ramai orang berjual beli.

UDIN LABU

Kalau aku tak salah ingat, kau punya anak perempuan, kan?

AWANG KECIK

Raihanun,anak Abangku. Dia itu yatim piatu sejak kecil jadi akulah yang merawatnya sampai sebesar sekarang.

Udin Labu manggut-manggut.

UDIN LABU

Oh, keponakan?

AWANG KECIK

Iya, keponakan.

CUT TO


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)