Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MERISIK
Suka
Favorit
Bagikan
1. #01
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Established: Suasana perkampungan Melayu di pinggir kota Medan pagi hari.

FADE TO:

01. EXT. KANDANG KAMBING - PAGI

Seorang laki-laki sedang melihat-lihat kambing di kandang.

LUKMAN

Mana lagi kambing-kambing, Wak Dolah?

DOLAH (OS)

Tinggal itu sajalah, tak ada lagi.

LUKMAN

(menoleh ke belakang)

Kemana yang lain? Seingatku banyak kambing Wak Dolah dulu.

PAN TO:

Lukman melihat Wak Dolah sedang membakar sampah di belakang rumahnya.

WAk DOLAH

Ada yang sakit lalu mati, ada yang sudah dijual. Sekarang tinggal beberapa ekor itulah.

Wak Dolah berjalan mendekati Lukman yang masih berdiri dekat kandang kambing.

CUT TO:

02. EXT. BERANDA RUMAH PANGGUNG - PAGI

Bu Dinar keluar dari dalam rumah dan berdiri sejenak di beranda sebelum menuruni tangga dia melihat Raihanun berjalan di depan rumah.

BU DINAR

(berteriak memanggil)

Raihanun, kau itu Anun, kapan balik dari Jawa?

Raihanun berhenti melangkah dan memandang ke atas. Bu Dinar masih berdiri di beranda.

RAIHANUN

Iya, Makcik. Awak Raihanun. Baru dua hari ini sampai di rumah.

Bu Dinar buru-buru menuruni tangga rumahnya dan mendatangi Raihanun yang masih berdiri di pinggir jalan kampung di depan rumah Bu Dinar.

CUT TO:

03. INT. RUANG KELUARGA - MALAM

Lukman sedang menulis di meja ruang tengah. Pak Amir sedang duduk santai sambil berkipas-kipas, menonton televisi. Sementara itu Bu Dinar sedang menyulam duduk di samping Pak Amir.

BU DINAR

(berbisik)

Bang, bang! Tengok si Lukman itu.

Pak Amir menoleh memandang Bu Dinar.

PAK AMIR

(balas berbisik)

Kenapa si Lukman?

BU DINAR

Cemananya Abang, ni. Sudah berapa umur si Lukman, tu? Sudah 25 tahun, Bang. Tak terpikir dibenaknya untuk beristri. Apa harus kita diamkan saja?

PAK AMIR

Dia sedang giat-giatnya menjadi pedagang, biarkanlah dulu. Nanti kalau sudah mapan, baru kita suruh dia kawin.

BU DINAR

(kesal)

Menikah, bukan kawin!

PAK AMIR

Ah, serupa aja itu, apa bedanya?

BU DINAR

(kesal)

Kawin itu untuk hewan, kalau manusia,menikah!

CUT TO:


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)