Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MERISIK
Suka
Favorit
Bagikan
2. #02
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

04. INT. RUMAH UDIN LABU - SIANG

Pak Amir dan Bu Dinar sedang berbincang dengan Udin Labu. Bu Dinar meminta Udin untuk merisik Raihanun.

BU DINAR (CONT'D)

Tok Udin, kami nak minta tolong kepada Tok Udin untuk merisik si Raihanun. Bersediakah, Tok Udin?

Udin Labu tertawa. Ia terlihat membanggakan dirinya.

UDIN LABU

Tentulah bersedia. Pantang bagi Udin Labu menolak permintaan orang yang mohon pertolongan.

PAK AMIR

Itu artinya Tok Udin bersedia merisik keluarga Raihanun?

UDIN LABU

Pucuk pauh delima batu,
Anak raja naik ke sampan
Kalau niat ingin menantu
Dengan senang hati aku carikan

BU DINAR

Ah, kami tak pandai berpantun. Maafkan kami, Tok.

UDIN LABU

Bunga melur di dalam taman,
Indah menawan di waktu pagi.
Maaf Bu Dinar hamba maklumkan
Kenapa uang jalan belum dibagi.

Udin Labu senyum malu-malu kucing.

BU DINAR

Oh, iya. Hampir lupa, untung Tok Udin ingatkan.

Bu Dinar membuka tas tangan dan mengambil duit, lalu memberinya kepada Udin Labu.

UDIN LABU (CONT'D)

Hidangan penuh di atas meja
Ada kue-kue dan juga kolak
Sebenarnya hamba malu, hendak meminta
Tapi rezeki tak boleh ditolak

Udin Labu senyum-senyum malu mengambil uang yang diberikan Bu Dinar.

BU DINAR

Kalau begitu, kami permisi dulu ya, Tok?

Udin Labu tersenyum sambil memasukkan duit ke saku celana.

UDIN LABU

Iya, iya. Hati-hati kalian di jalan, boh?

CUT TO

05. INT. RUANG TAMU - MALAM

Lukman berdiri di balik jendela. Dia memandang keluar rumah. Sedangkan Bu Dinar dan Pak Amir duduk di kursi tamu.

LUKMAN

Kenapa harus merisik Raihanun, Mak? Si Anun itu dulu kekasihku, aku sudah kenal lama sama dia. Kalau sekarang kuajak kawin pasti dia bersedia.

BU DINAR (CONT'D)

(menyela)

Menikah bukan kawin!

PAK AMIR

Serupa saja itu ...

CUT TO

06. EXT. BERANDA RUMAH - PAGI

Bu Dinar berdiri di beranda menunggu Raihanun melintas di depan rumah.

BU DINAR

Lukman, sini kau Lukman! Lihatlah sebentar lagi Raihanun pulang belanja dari kedai. Lukman! Lukman!

LUKMAN (OS)

Apalah Mamak ni, aku udah kenal sama Raihanun. Tak perlu Mamak tunjukkan lagi.

CUT TO


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)