Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Menata Cerah Di Tanah Si Mbah
Suka
Favorit
Bagikan
10. Senyum Kemenangan Sang Mafia

105. EXT. KANTOR DESA – LAPANGAN - PAGI

Karta sudah menunggu kedatangan Arya di lapangan depan kantor desa. Sesaat kemudian Arya sudah sampai lapangan.

KARTA

Sudah saya duga, meski libur di hari minggu libur ini anda akan tetap ke kantor, luar biasa memang pak Arya ini, luar biasa dedikasi anda pak.

ARYA

Loh ko’, saya sudah sampaikan sebelumnya pak bahwa saya tidak berminat berbisnis dengan bapak jadi sudahi ya pak tidak perlu untuk mencoba merayu saya kembali sebab saya tidak akan mengubah keputusan saya.

KARTA

Pak Arya sabar sabar, kita santai saja ngobrolnya engga perlu pakai uratlah cape nanti pak Arya. Ni pak saya kasih liat sesuatu ke anda agar lebih jelas dan santai.

Karta mengeluarkan hp-nya dan memperlihatkan sesuatu kepada Arya, lalu Arya berkata dengan kesal.

ARYA

Biadab anda. Pergi anda darisini sebelum saya melakukan sesuatu yang akan membuat anda menyesal.

KARTA

Santai saja pak Arya santai, lalu pikirkan kembali keputusan anda dan saya akan kembali lagi nanti, selamat pagi pak Arya yang terhormat.

Karta pergi meninggalkan Arya yang terpaku.

CUT TO

106. EXT. KANTOR DESA – GREBANG KANTOR DESA – PAGI

Makian Arya yang sangat kencang terdengar oleh Joyo yang baru sampai di gerbang kantor desa untuk menjalani rutinitas liburannya belajar di perpustakaan.

JOYO (VO)

Pak Arya kenapa ya? ko’ sampe begitu ke pakde?

CUT TO

107. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH - PAGI

Arya sedang menundukkan kepalanya di depan meja kerjanya.

ARYA (VO)

Brengsek! Tidak akan kubiarkan kau seenaknya kepada warga desa, Karta.

Ucap Arya sambil menggebrak mejanya. Kemudian terdengar pintu diketuk, lalu terdengar suara Joyo untuk izin masuk ke dalam.

ARYA

Jangan sekarang Yo, saya tidak sedang ingin diganggu.

CUT TO

108. INT. KANTOR DESA – PERPUSTAKAAN - PAGI

Joyo sudah di dalam perpustakaan.

JOYO (VO)

Kenapa pak Arya sampai terlihat seperti itu ya?, apa yang sudah dibicarakan antara pak Arya dan pakde Karta?

Sambil masih bertanya-tanya dalam benaknya, Joyo membuka kembali website youtop. Saat sedang membuka youtop, Joyo melihat iklan sebuah obat tidur yang sepertinya Joyo merasa familiar dengan obat itu, namun Joyo langsung kembali kepikiran dengan makian Arya.

JOYO (VO)

Selama ini aku kenal bahwa pak Arya adalah pribadi yang halus, ramah, baik hati serta murah senyum. Tapi pagi ini, ko’ bisa pak Arya berubah galak kepada pakde?, terjadi sesuatukah?

Makian Arya yang didengar Joyo tadi itu benar-benar membuat Joyo sangat kaget sehingga membangkitkan rasa ingin tahu Joyo untuk mencari tahu. Sesaat kemudian jowo melihat suatu konten di layar youtop.

JOYO (VO)

Nah kebetulan sekali, pokonya aku harus cari tau. Kayanya pak Arya sedang dalam masalah besar.

Tidak lama, Joyo bergegas keluar dari perpustakaan.

CUT TO

109. EXT. JALANAN UTAMA – PAGI

Joyo memacu sepedanya dan telah melewati gerbang desa, lalu terus meluncur ke arah pasar.

CUT TO

110. EXT. PASAR – TOKO BARANG BEKAS – PAGI

Joyo sudah sampai pasar dan berhenti di depan toko barang bekas milik Suro.

JOYO

Permisi pakde.

SURO

Wah kamu toh Yo, cari barang untuk benerin jam lagi?

JOYO

Engga pakde. Saya mau liat-liat dulu pakde, boleh?

SURO

Monggo Yo. Pakde tinggal sebentar ke dalam ya Yo.

JOYO

Terima kasih pakde.

Suro berlalu ke dalam tokonya, lalu Joyo mencari sesuatu barang yaitu hp rusak dan kabel yang dibutuhkan untuk projek kali ini.

CUT TO

111. INT. RUMAH KARTA – RUANG TENGAH - PAGI

Karta dan Nunik sedang ngobrol.

NUNIK

Pak, bapak mau ke kantor lagi kapan toh pak untuk lanjutin rencana kita?

KARTA

Sabar bu nanti segera bapak ke kantor lagi tenang aja.

NUNIK

Iya tapi kira-kira pastinya kapan pak’eee?

KARTA

Besok bu besok, tenang aja.

NUNIK

Besok itu jam berapa toh pak’eeee?, yang jelas gitu loh.

KARTA

Jam 7 bu jam 7 masih sepi sebelum warga dateng kesana. Lagi juga kenapa si ibu kaya mau bapa keluar dari rumah aja?

NUNIK

Ya engga gitu loh pak, ibu udah engga sabar aja mau pake perhiasan barunya toh pak.

Ucap Nunik sambil masuk ke dalam kamar. Karta agak curiga dengan tingkah Nunik akhir-akhir ini.

KARTA (VO)

Si ibu kenapa si?, aku jadi penasaran.

CUT TO

112. EXT. PASAR – TOKO BARANG BEKAS – PAGI

Joyo sudah mendapatkan barang yang dicari.

JOYO

Pakde, saya ambil ini. Berapa pakde?

SURO

Udah ambil aja Yo.

JOYO

Gratis pakde?

SURO

Iya Yo, udah ambil aja.

JOYO

Makasi banyak pakde.

Joyo pun pergi dari Toko dengan sepedanya.

CUT TO

113. EXT. SAWAH – PAGI

Jarwo dan Jono sedang duduk di pinggir sawah usah bercocok tanam.

JARWO

Owalah Jon, semalem anakku balik sambil nangis. Aku tanya kamu diapain sama Arya ‘eh tapi dia bilang engga diapa-apain, terus langsung masuk kamar, mumet aku kalo gini Jon. Aku mau samperin aja ni abis ini ke rumahnya Arya, aku mau kasih pelajaran dia kalo sampe aku tau kenapa anakku semata wayang itu sampe nangis tadi malam.

JONO

Semalem de’ Runi engga diapa-apain pakde. De’ Runi memang langsung lari sambil nangis saja setelah ngobrol sama dia. Aku ya kesel liat de’ Runi nangis, ya langsung aja aku hajar dia semalem pakde, biar tau rasa dia.

JARWO

Hah?, kamu disana Jon?, owalaaah gusti. Bingung aku urusan pemuda-pemudi macem kalian itu, kolingkatid.

JONO

Komplikatid pakde.

JARWO

Iya itu Jon.

JONO

Tapi aku juga penasaran pakde kenapa ko’ de’ Runi sampe nangis begitu padahal saya perhatikan dari awal mereka berdua ngobrol biasa aja tapi akhirnya begitu.

JARWO

Hmm yang aku tau bahwa pak Arya itu orangnya baik makanya aku izinin anakku untuk ketemu sama dia semalem. Tapi nanti aku tanya anakku lagi deh lebih jelasnya kenapa. Kalau benar telah terjadi sesuatu dengan anakku semata wayang maka takkan aku lepaskan si Arya itu Jon.

CUT TO

114. INT. RUMAH JOYO – BELAKANG RUMAH - PAGI

Joyo sudah berada di belakang rumahnya dengan barang-barang yang baru saja didapat dari toko Suro. Tiba-tiba Narto muncul.

NARTO

Bikin apa lagi toh Yo?

JOYO

Bukan apa-apa mbah, ada sedikit projek aja.

NARTO

Owalah Yoo Yo.

Narto masuk kembali ke dalam meninggalkan Joyo.

CUT TO

115. EXT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH - SIANG

Arya sudah tidak ada di ruangannya. Joyo mengintip dari luar jendela ruangan Arya dan tidak melihat Arya maka setelah itu Joyo langsung masuk ke dalam ruangan Arya sambil membawa beberapa projek barang bekas yang didapatkan dari toko Suro. Lalu setelah beberapa lama, Joyo keluar dari ruangan Arya dan langsung menuju ke arah perpustakaan.

CUT TO

116. INT. KANTOR DESA – PERPUSTAKAAN - SIANG

Joyo membuka komputer lalu menarik kabel yang berada di atas atap loteng. Setelah didapatkan kabel tersebut, Joyo langsung mencolokkan kabel USB tersebut ke komputer.

JOYO (VO)

Nah, semoga dengan cara ini saya bisa cari tau kenapa dengan pak Arya dan saya bisa membantu pak Arya setelah ini.

CUT TO

117. INT. RUMAH JARWO – KAMAR TIDUR – MALAM

Runi sedang memandangi anting yang ditemukannya sambil berbaring.

SERUNI (VO)

Apa aku udah keterlaluan ya sama ka Arya?, ka Arya kan engga salah apa-apa tapi kenapa ko’ aku kesel banget sama dia. Apa sebab ka Arya engga bales cinta aku?, atau karena aku masih curiga bahwa ka Arya punya wanita lain?, anting ini buktinya. Besok aku engga ke kantor desa dulu deh hmmm.

Runi memejamkan matanya.

CUT TO

118. INT. RUMAH KARTA – RUANG TENGAH - PAGI

Karta sudah siap ke kantor desa untuk menemui Arya.

NUNIK

Pak, jadi kan jam 8 pagi ini ke kantor desa?

JARWO

Jadi bu. Ibu kenapa toh jadi bawel banget?

NUNIK

Engga apa-apa toh pak cuma mastiin aja. Itu jangan lupa amplopnya pak.

Ucap Nunik sambil masuk ke kamarnya. Karta yang semakin curiga lalu merencanakan sesuatu. Sebelum berangkat, Karta meletakkan sesuatu di ruang tengah, lalu keluar rumah setelah itu.

CUT TO

119. EXT. KANTOR DESA - GERBANG KANTOR DESA – PAGI

Joyo sedang memperhatikan kantor desa dari kejauhan, tepatnya menunggu Karta masuk ke kantor desa. Tidak lama, Karta melewati Joyo yang sedang berpura-pura membersihkan gerbang depan desa. Setelah Karta masuk, Joyo pun mengikuti tanpa sepengetahuan Karta.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar