Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MELIHAT BUNDA
Suka
Favorit
Bagikan
4. ACT 2 PAGE 31-40

INT. RUANG MAKAN - MORNING

Leo dan Lulu sudah berada di meja makan, Stela pun ada di sana, duduk di kursinya, walau hanya Leo yang dapat melihatnya. Rean dan Naomi mengambil makanan dan hendak kembali ke kamar namun Leo menahan mereka.

LEO

Tunggu sebentar, ada yang mau ayah bicarakan.

Naomi dan Rean melihat ke arah Leo.

LEO

Jadi... (melirik Stela) ibu kalian sekarang ada di sini.

NAOMI

Hah? Maksudnya?

LEO

Ya! Ehm... kalian masih inget cerita ayah, waktu ayah bilang bisa liat hantu saat masih kecil?

NAOMI

Gak usah bohongin kita!

Naomi hendak pergi namun Rean tampaknya percaya. 

REAN

Ayah bisa liat hantu Bunda? Bisa bicara juga?

LEO

...Iya.

REAN

Kalo gitu tanya, apa Bunda marah sama aku, gara-gara aku minta dia jemput aku di sekolah? (menangis)

Stela mulai berlinang air mata, dan menggeleng pelan.

LEO

Gak... Bunda gak marah. Kecelakaan itu bukan salah kamu.

REAN

Terus tanya, apa Bunda pernah panggil aku waktu di sekolah, setelah kecelakaan? 

Naomi terdiam.

NAOMI

Itu... aku juga kayaknya denger...

Stela mengangguk.

LEO

Ya, Bunda beberapa hari ini coba berkomunikasi sama kalian...

STELA

Rean ngompol lagi... ini udah yang ketujuh di bulan ini...

LEO

Kata Bunda, Rean ngompol lagi... udah yang ketujuh di bulan ini...

Rean menjatuhkan piringnya.

NAOMI

Tanya Yah ke Bunda, siapa cowok yang aku suka di sekolah? Cuma Bunda yang tau itu!

STELA

Kevin...

LEO

Kevin?

REAN & NAOMI

BUNDAAAAA!!

Rean dan Naomi menangis. Mereka tahu sang Bunda ada di sana tapi mereka tak dapat melihatnya.

REAN

Bunda, bunda sekarang ada di mana? (menjulurkan tangan)

Leo mengarahkan tangan Rean untuk menyentuh pipi Stela.

LEO

Kamu lagi pegang pipi Bunda.

POV Rean, kursi yang diduduki Stela kosong, ia sedang menyentuh udara.

REAN

Gak kerasa apa-apa... ayah bisa pegang Bunda?

POV Normal. Leo mencoba menyentuh Stela, tangannya menembus tubuh Stela.

LEO

Gak bisa. Ayah cuma bisa lihat sama denger.

NAOMI

Aku juga mau sentuh Bunda!

Rean dan Naomi menggoyang-goyangkan tangannya di pipi Stela, namun tangan mereka menembusnya. Stela mencoba memeluk anaknya namun ia malah menembus mereka. Ia pun menangis.

LEO

Mungkin... kita bakal nemu cara, biar kalian bisa melihat Bunda...

Rean teringat sesuatu.

REAN

Katanya kalo kita bungkuk, terus ngintip di antara dua kaki bisa lihat hantu kak!

NAOMI

Coba dek, coba!

Rean membungkuk dan melihat diantara dua kaki, namun Stela tak terlihat.

REAN

Terus... kalo nyisir malem-malem juga katanya bisa lihat hantu!

NAOMI

Bentar aku ambil dulu!

LEO

Kalian semangat banget.

Leo dan Stela tersenyum.

LATER -- Naomi datang membawa SISIR. Lalu ia menyisir rambutnya.

NAOMI

Gak keliatan...

REAN

Coba pinjem! (mengambil sisir)

Kali ini Rean yang menyisir rambutnya.

REAN

Gak bisa...

NAOMI

Apa lagi dek?

REAN

Hmm... gosok mata pake tanah kuburan... tidur sambil pake pocongan... maen jailangkung...

NAOMI

Yang gampang dulu deh! Yang bisa dilakuin sekarang!

Rean berpikir.

REAN

Oh! Cabut bulu alis!

NAOMI

Oke, bentar!

LEO

Oke, oke stop. Semuanya gak akan bisa.

REAN

Terus gimana caranya kita lihat Bunda...

LEO

Kalian anak ayah, kalo ayah bisa lihat hantu, harusnya kalian juga bisa.

NAOMI

Ayah waktu liat Hantu, harus latihan dulu gak?

LEO

Hmm... enggak sih, mungkin cuma masalah waktu?

REAN

Aku pengen liat Bundanya sekarang...

NAOMI

Aku juga... siapa yang bakal ajarin aku nari K-pop, kalo bukan Bunda...

STELA

Kamu harus ajarin Naomi.

LEO

Tapi aku gak bisa nari!

Rean dan Naomi bingung.

REAN

Ayah bicara sama Bunda?

LEO

Iya... katanya ayah harus ajarin Naomi nari buat lomba...

NAOMI

Ayah bisa ajarin aku nari? really?

LEO

Ayah bakal coba, tapi sebelum itu... kalian bantu ayah buat katering, oke? Karena setelah ayah berhenti dari restoran, kita gak punya pemasukan lagi.

Rean dan Naomi tampak kurang semangat.

NAOMI

Aku kan' harus latihan nari...

REAN

Aku gak suka masak...

STELA

Kalian harus bantu ayah!

LEO

Bunda bilang, kalian harus bantuin Ayah..

REAN

Tapi Bun! Ayah, bilangin ke Bunda kalo aku gak bisa masak, nanti masakannya gak enak...

LEO

Langsung bilang ke Bunda aja, dia denger ko'...

REAN

Bunda denger aku kan'!

STELA

Bilang, Rean sebenernya jago masak.

LEO

Kata Bunda Rean sebenernya jago masak... (beat) oh ya?

REAN

Aku pernah masak telur buat Bunda...

LEO

Coba masak lagi, ayah pengen coba...

LATER -- Rean memasak telur tapi garamnya kebanyakan. Setelah matang Leo segera mencobanya. 

STELA

Jangan bilang keasinan!

LEO

(menahan rasa asin)

Ehm... enak, enak banget!

REAN

Masa sih, Yah?

LEO

Iya, kamu bakat jadi koki nanti, penerus Ayah!

Rean tersenyum.

LEO

Jadi gimana, mau bantuin?

Rean mengangguk.

NAOMI

Kalo aku gak bisa ya, harus latihan nari.

LEO

Latihan sendirian?

Naomi terdiam.

STELA

Bilang kalo mau bantuin kerja, kamu yang latih nanti.

LEO

Tapi--

STELA

Latih dia!

LEO

Ehm, kalau kamu mau bantu Ayah, nanti Ayah ajarin nari, gimana?

NAOMI

Ayah kan' gak bisa nari.

LEO

Ayah jago nari! ibu aja belajar dari ayah...

NAOMI

Yaudah coba nari sekarang.

LEO

Ehm... gak ada musiknya.

Naomi mengeluarkan hapenya dan memutarkan musik K-Pop.

NAOMI

Ayo nari.

STELA

Nari.

Leo pun mulai MENARI dengan kikuk seperti robot. Hal itu membuat Naomi, Rean, dan Stela TERTAWA. Leo pun ikut TERTAWA sambil masih menari.

NAOMI

Yaudah deh aku bantuin besok! Tapi bentar ya...

INT. KAMAR LEO DAN NAOMI - MORNING

Saat Leo terbangun, ia melihat sesosok hantu nenek-nenek bernama DARSIYEM (60-an) di depan kasurnya, Leo pun kaget.

LEO

WOGH! Siapa nenek? Siapa nenek?!

Stela duduk di kursi riasnya.

STELA

Dia nenek Darsiyem. Penghuni rumah ini dulu. Aku ngobrol sepanjang malem sama dia, ternyata kalo jadi hantu kita gak bisa tidur!

DARSIYEM

Halo Cu...

LEO

I-iya... halo Nek...

DARSIYEM

Nenek udah lama amatin kalian semenjak kalian pindah ke rumah ini... kalian keluarga yang bahagia, nenek jadi iri... HO-HO!

LEO

Lama amatin... jadi selama ini, apapun yang kita lakuin di kamar, nenek liat, gitu?

DARSIYEM

HO-HO-HO-HO!

LEO

Dasar, nenek penguntit!

DARSIYEM

Tenang, Nenek udah gak tertarik sama yang begituan. Nenek lebih seneng liat waktu kalian kumpul dan ngobrol bareng... rasanya jadi bagian dalam keluarga...

STELA

Nenek Darsiyem ini ada sejak Naomi masih bayi, kayak liat cucu sendiri katanya.

LEO

Emang... keluarga nenek kemana?

Nenek Darsiyem tampak sedih.

DARSIYEM

Saya dicampakan keluarga saya... saya meninggal sendirian di rumah ini... jasad saya pun baru diketahui sebulan setelah saya meninggal... makanya saya selalu iri melihat keluarga harmonis kayak kalian...

LEO

Maaf nek...

DARSIYEM

Sayangnya, Stela meninggal di usia muda (melihat Stela).

Stela menunduk. Beat.

LEO

Apa... nenek tau, cara biar Stela bisa dilihat anak-anak? Mereka pengen banget liat Bundanya.

DARSIYEM

Hmm... untuk manusia normal itu sulit. Tapi mereka anak kamu, dan kamu punya kemampuan untuk membuka indera tubuh kamu yang tersembunyi... jadi... ya, mungkin saya tau caranya...

LEO

Gimana caranya Nek?

DARSIYEM

Simpel, mereka harus mempunyai cinta yang besar kepada kamu.

Leo kaget mendengarnya.

LEO

Jadi selama ini... mereka gak cinta saya?

DARSIYEM

Bukan, Cinta yang besar saya bilang. Seperti cinta mereka ke Bundanya. Kamu harus buat mereka cinta kamu seperti mereka mencintai Bundanya sendiri. Setelah itu, barulah mereka bisa membuka kemampuan yang sama dengan kamu...

LEO

...kalau begitu saya bakal berusaha.

STELA

Aku bantuin ko', sampe mereka anggap kamu jadi aku, tenang aja.

Leo dan Stela tersenyum.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar