Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG MAKAN - MORNING
Leo dan Lulu sudah berada di meja makan, Stela pun ada di sana, duduk di kursinya, walau hanya Leo yang dapat melihatnya. Rean dan Naomi mengambil makanan dan hendak kembali ke kamar namun Leo menahan mereka.
LEO
Tunggu sebentar, ada yang mau ayah bicarakan.
Naomi dan Rean melihat ke arah Leo.
LEO
Jadi... (melirik Stela) ibu kalian sekarang ada di sini.
NAOMI
Hah? Maksudnya?
LEO
Ya! Ehm... kalian masih inget cerita ayah, waktu ayah bilang bisa liat hantu saat masih kecil?
NAOMI
Gak usah bohongin kita!
Naomi hendak pergi namun Rean tampaknya percaya.
REAN
Ayah bisa liat hantu Bunda? Bisa bicara juga?
LEO
...Iya.
REAN
Kalo gitu tanya, apa Bunda marah sama aku, gara-gara aku minta dia jemput aku di sekolah? (menangis)
Stela mulai berlinang air mata, dan menggeleng pelan.
LEO
Gak... Bunda gak marah. Kecelakaan itu bukan salah kamu.
REAN
Terus tanya, apa Bunda pernah panggil aku waktu di sekolah, setelah kecelakaan?
Naomi terdiam.
NAOMI
Itu... aku juga kayaknya denger...
Stela mengangguk.
LEO
Ya, Bunda beberapa hari ini coba berkomunikasi sama kalian...
STELA
Rean ngompol lagi... ini udah yang ketujuh di bulan ini...
LEO
Kata Bunda, Rean ngompol lagi... udah yang ketujuh di bulan ini...
Rean menjatuhkan piringnya.
NAOMI
Tanya Yah ke Bunda, siapa cowok yang aku suka di sekolah? Cuma Bunda yang tau itu!
STELA
Kevin...
LEO
Kevin?
REAN & NAOMI
BUNDAAAAA!!
Rean dan Naomi menangis. Mereka tahu sang Bunda ada di sana tapi mereka tak dapat melihatnya.
REAN
Bunda, bunda sekarang ada di mana? (menjulurkan tangan)
Leo mengarahkan tangan Rean untuk menyentuh pipi Stela.
LEO
Kamu lagi pegang pipi Bunda.
POV Rean, kursi yang diduduki Stela kosong, ia sedang menyentuh udara.
REAN
Gak kerasa apa-apa... ayah bisa pegang Bunda?
POV Normal. Leo mencoba menyentuh Stela, tangannya menembus tubuh Stela.
LEO
Gak bisa. Ayah cuma bisa lihat sama denger.
NAOMI
Aku juga mau sentuh Bunda!
Rean dan Naomi menggoyang-goyangkan tangannya di pipi Stela, namun tangan mereka menembusnya. Stela mencoba memeluk anaknya namun ia malah menembus mereka. Ia pun menangis.
LEO
Mungkin... kita bakal nemu cara, biar kalian bisa melihat Bunda...
Rean teringat sesuatu.
REAN
Katanya kalo kita bungkuk, terus ngintip di antara dua kaki bisa lihat hantu kak!
NAOMI
Coba dek, coba!
Rean membungkuk dan melihat diantara dua kaki, namun Stela tak terlihat.
REAN
Terus... kalo nyisir malem-malem juga katanya bisa lihat hantu!
NAOMI
Bentar aku ambil dulu!
LEO
Kalian semangat banget.
Leo dan Stela tersenyum.
LATER -- Naomi datang membawa SISIR. Lalu ia menyisir rambutnya.
NAOMI
Gak keliatan...
REAN
Coba pinjem! (mengambil sisir)
Kali ini Rean yang menyisir rambutnya.
REAN
Gak bisa...
NAOMI
Apa lagi dek?
REAN
Hmm... gosok mata pake tanah kuburan... tidur sambil pake pocongan... maen jailangkung...
NAOMI
Yang gampang dulu deh! Yang bisa dilakuin sekarang!
Rean berpikir.
REAN
Oh! Cabut bulu alis!
NAOMI
Oke, bentar!
LEO
Oke, oke stop. Semuanya gak akan bisa.
REAN
Terus gimana caranya kita lihat Bunda...
LEO
Kalian anak ayah, kalo ayah bisa lihat hantu, harusnya kalian juga bisa.
NAOMI
Ayah waktu liat Hantu, harus latihan dulu gak?
LEO
Hmm... enggak sih, mungkin cuma masalah waktu?
REAN
Aku pengen liat Bundanya sekarang...
NAOMI
Aku juga... siapa yang bakal ajarin aku nari K-pop, kalo bukan Bunda...
STELA
Kamu harus ajarin Naomi.
LEO
Tapi aku gak bisa nari!
Rean dan Naomi bingung.
REAN
Ayah bicara sama Bunda?
LEO
Iya... katanya ayah harus ajarin Naomi nari buat lomba...
NAOMI
Ayah bisa ajarin aku nari? really?
LEO
Ayah bakal coba, tapi sebelum itu... kalian bantu ayah buat katering, oke? Karena setelah ayah berhenti dari restoran, kita gak punya pemasukan lagi.
Rean dan Naomi tampak kurang semangat.
NAOMI
Aku kan' harus latihan nari...
REAN
Aku gak suka masak...
STELA
Kalian harus bantu ayah!
LEO
Bunda bilang, kalian harus bantuin Ayah..
REAN
Tapi Bun! Ayah, bilangin ke Bunda kalo aku gak bisa masak, nanti masakannya gak enak...
LEO
Langsung bilang ke Bunda aja, dia denger ko'...
REAN
Bunda denger aku kan'!
STELA
Bilang, Rean sebenernya jago masak.
LEO
Kata Bunda Rean sebenernya jago masak... (beat) oh ya?
REAN
Aku pernah masak telur buat Bunda...
LEO
Coba masak lagi, ayah pengen coba...
LATER -- Rean memasak telur tapi garamnya kebanyakan. Setelah matang Leo segera mencobanya.
STELA
Jangan bilang keasinan!
LEO
(menahan rasa asin)
Ehm... enak, enak banget!
REAN
Masa sih, Yah?
LEO
Iya, kamu bakat jadi koki nanti, penerus Ayah!
Rean tersenyum.
LEO
Jadi gimana, mau bantuin?
Rean mengangguk.
NAOMI
Kalo aku gak bisa ya, harus latihan nari.
LEO
Latihan sendirian?
Naomi terdiam.
STELA
Bilang kalo mau bantuin kerja, kamu yang latih nanti.
LEO
Tapi--
STELA
Latih dia!
LEO
Ehm, kalau kamu mau bantu Ayah, nanti Ayah ajarin nari, gimana?
NAOMI
Ayah kan' gak bisa nari.
LEO
Ayah jago nari! ibu aja belajar dari ayah...
NAOMI
Yaudah coba nari sekarang.
LEO
Ehm... gak ada musiknya.
Naomi mengeluarkan hapenya dan memutarkan musik K-Pop.
NAOMI
Ayo nari.
STELA
Nari.
Leo pun mulai MENARI dengan kikuk seperti robot. Hal itu membuat Naomi, Rean, dan Stela TERTAWA. Leo pun ikut TERTAWA sambil masih menari.
NAOMI
Yaudah deh aku bantuin besok! Tapi bentar ya...
INT. KAMAR LEO DAN NAOMI - MORNING
Saat Leo terbangun, ia melihat sesosok hantu nenek-nenek bernama DARSIYEM (60-an) di depan kasurnya, Leo pun kaget.
LEO
WOGH! Siapa nenek? Siapa nenek?!
Stela duduk di kursi riasnya.
STELA
Dia nenek Darsiyem. Penghuni rumah ini dulu. Aku ngobrol sepanjang malem sama dia, ternyata kalo jadi hantu kita gak bisa tidur!
DARSIYEM
Halo Cu...
LEO
I-iya... halo Nek...
DARSIYEM
Nenek udah lama amatin kalian semenjak kalian pindah ke rumah ini... kalian keluarga yang bahagia, nenek jadi iri... HO-HO!
LEO
Lama amatin... jadi selama ini, apapun yang kita lakuin di kamar, nenek liat, gitu?
DARSIYEM
HO-HO-HO-HO!
LEO
Dasar, nenek penguntit!
DARSIYEM
Tenang, Nenek udah gak tertarik sama yang begituan. Nenek lebih seneng liat waktu kalian kumpul dan ngobrol bareng... rasanya jadi bagian dalam keluarga...
STELA
Nenek Darsiyem ini ada sejak Naomi masih bayi, kayak liat cucu sendiri katanya.
LEO
Emang... keluarga nenek kemana?
Nenek Darsiyem tampak sedih.
DARSIYEM
Saya dicampakan keluarga saya... saya meninggal sendirian di rumah ini... jasad saya pun baru diketahui sebulan setelah saya meninggal... makanya saya selalu iri melihat keluarga harmonis kayak kalian...
LEO
Maaf nek...
DARSIYEM
Sayangnya, Stela meninggal di usia muda (melihat Stela).
Stela menunduk. Beat.
LEO
Apa... nenek tau, cara biar Stela bisa dilihat anak-anak? Mereka pengen banget liat Bundanya.
DARSIYEM
Hmm... untuk manusia normal itu sulit. Tapi mereka anak kamu, dan kamu punya kemampuan untuk membuka indera tubuh kamu yang tersembunyi... jadi... ya, mungkin saya tau caranya...
LEO
Gimana caranya Nek?
DARSIYEM
Simpel, mereka harus mempunyai cinta yang besar kepada kamu.
Leo kaget mendengarnya.
LEO
Jadi selama ini... mereka gak cinta saya?
DARSIYEM
Bukan, Cinta yang besar saya bilang. Seperti cinta mereka ke Bundanya. Kamu harus buat mereka cinta kamu seperti mereka mencintai Bundanya sendiri. Setelah itu, barulah mereka bisa membuka kemampuan yang sama dengan kamu...
LEO
...kalau begitu saya bakal berusaha.
STELA
Aku bantuin ko', sampe mereka anggap kamu jadi aku, tenang aja.
Leo dan Stela tersenyum.