Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LAKON
Suka
Favorit
Bagikan
5. SEKENARIO "LAKON" SCENE 44 - 53

44. INT. BUS - PAGI

CAST : BAGAS, PENUMPANG, SOPIR, KERNET

Bagas sudah duduk di dalam bus, terlihat penumpang satu persatu memasuki Bus, duduk dan menunggu keberangkatan. Kernet mengecek kembali penumpang. Bus berangkat.

BAGAS (V.O)

Aku akan membawamu pulang.

CUT TO :

45. INT. MOBIL - PAGI

CAST : SATRIA, ELIN, PEMILIK SALON

Elin menikmati perjalanan bersama Satria, ia melihat gedung perkantoran, hotel dan mall. Satria memarkirkan mobilnya di depan salon langganannya.

ELIN

(heran)

Kenapa berhenti disini?,

SATRIA

Untuk memperbaiki wajah loe

ELIN

Wajahku, kenapa? Apa ada masalah?

Elin melihat wajahnya di kaca mobil lalu masuk ke dalam salon mengikuti Satria. Satria tidak mengiraukan pertanyaan dari Elin, ia masuk ke dalam salon dan menemui pemiliknya, Satria memintanya untuk merias wajah Elin dan menata rambutnya.

INTERCUT TO :

46. INT. SALON - PAGI

CAST : ELIN, SATRIA, PEMILIK SALON

Satria meminta Elin untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.

ELIN

Aku?

SATRIA

Iya, loe.

ELIN

Untuk apa?

SATRIA

Sudah jangan banyak tanya, nanti juga loe akan menyukainya, gue nga mau gara-garo loe, gue malu.

Elin duduk dan tidak banyak lagi, sementara pemilik salon dengan cepat merubah riasan wajah Elin dan menata rambutnya dengan sangat bagus. Elin terlihat cantik.

PEMILIK SALON

Tara….

Satria takjub melihat Elin yang jauh berbeda, Elin sangat cantik dan elegan.

ELIN

Kamu kenapa lihatin aku begitu? Aku aneh ya…?

SATRIA

Tidak…tidak, tidak ada yang aneh, loe terlihat sangat cantik. Empat jempol untuk loe,terima kasih kawan.

Elin dan Satria keluar dari salon, masuk mobil. Keduanya menuju tempat kontestan model mendaftar dan tes.

CUT TO :

47. EXT. HALAMAN RUANG TEMPAT SELEKSI MODEL - PAGI

CAST : SATRIA, ELIN, PESERTA, PANITIA

Terlihat ramai dan kesibukan panitia dan peserta yang sedang antri untuk mendaftar. Kedatangan Satria bersama Elin menjadi pusat perhatian karena Satria sudah terkenal di dunia modeling dan merupakan dewan juri yang mempunyai banyak pengemar.

ELIN

Jalan sama kamu, serasa jalan sama artis.

SATRIA

Gue lebih dari artis, loe daftar itu tempatnya, gue masuk dulu. Semoga loe berhasil.

Elin mengantri untuk mendaftar bersama peserta lainnya.

CUT TO :

48. INT. BUS - SIANG

CAST : BAGAS, PENUMPANG, SOPIR, KERNET, PENGAMEN

Bagas menikmati pemandangan yang mobil lewati di temani oleh suara pengamen yang merdu dengan menyanyikan lagu isi suara hati rakyat.

CUT TO :

49.INT. RUANG TES MODEL - SIANG

CAST : ELIN, SATRIA, DEWAN JURI LAINNYA

Elin melihat Satria dan dewan juri lainnya sedang asyik berbincang mengenai peserta, Elin merasa gugup saat di hadapan dewan juri terutama Satria. Satria berubah, ia tidak mengenali Elin.

DEWAN JURI 1

Hallo, selamat siang.

ELIN

Selamat siang.

DEWAN JURI 2

(berbisik)

Ini yang kita cari, cantik, good luking, tinggal dipoles sedikit.

SATRIA (V.O)

Itu berkat gue. Memang cantik, mungkin ini cara Tuhan untuk menyembuhkan hati gue yang terluk dengan menghadirkan Elin dalam kehidupan gue.

DEWAN JURI 1

Cob aloe, tunjukin fashion show pada kami. Anggaplah loe sudah menjadi model.

Elin dengan sangat percaya menunjukan di hadapan dewan juri, terlihat sempurna biarpun Elin berasal dari desa tapi kemampuan berjalan di atas catwalk, tatapannya dan engel cukup baik, membuat para juri menyukainya.

SATRIA

(menyerahkan sepatu)

Gue suka dengan cara loe fashion show, pake ini, akan terlihat lebuh sempurna.

ELIN

(terkejut)

Berapa centi?

SATRIA

10 cm, gue pengen lihat loe pake itu.

DEWAN JURI 1

Setuju, akan lebih bagus.

DEWAN JURI 2

Gue juga setuju, terlihat sempurna.

Elin terlihat ragu, karena ia belum pernah menggunakan sandal berhak tinggi dan seruncing itu. di hadapan dewan juri, Elin memperlihatkannya walau sesekali jatuh.

ELIN

Aduh,

SATRIA

Hati-hati dong.

Elin kesal dengan Satria, ia tidak mau kalau gara-gara sandal hak tinggi yang di berikan Satria membuatnya gagal.

ELIN (V.O)

Awas kamu, kalau aku gagal gara-gara ini.

Dewan juri salaing berunding untuk memutuskan Elin lolos atau tidak ke tahap berikutnya. Namun dewan juri 2 masih penasaran dan ingin mengetahui alasan Elin ikut kontes model.

DEWAN JURI 2

Alasan loe ikut kontes model apa?

ELIN

Aku ingin menunjukan pada teman-teman yang sudah merendahkanku, bahwa aku mampu meraih impianku untuk menjadi model. Di desa,impian menjadi model sangat tabu, bahkan ibu ku sendiri tidak menyetujuinya.

Elin tertunduk, ia ingat akan ibunya yang terpaksa ia tinggalkan di rumah. Satria dan dewan juri lainnya salut dengan yang Elin lakukan.

SATRIA

Kenapa ibu loe tidak menyutujuinya?

ELIN

Ibu, ingin aku menjadi dokter, biarpun kami miskin, ibu selalu yakin akan ada jalan untuk mewujudkannya. Jalan lain yang Allah tunjukan untuk kami adalah program beasiswa yang di adakan oleh salah satu kampus kedokteran, aku ikuti serangkatan tes untuk mendapatkan beasiswa itu.

SATRIA

Loe berhasil mendapatkannya?

ELIN

Aku nga tau hasil akhirnya.

SATRIA

Semoga loe berhasil mendapatkan besiswa itu.

ELIN

Amin, terima kasih.

Juri pun memutuskan nasib Elin.

DEWAN JURI 1

Gue ingin loe menunjukan pada teman-teman loe,bahwa loe bisa mewujudkan impian loe

Elin belum paham dengan yang di katakan juri. Elin benggong

Satria memperjelas.

SATRIA

Loe lolos

Elin sangat senang, satu persatu ia menyalami dewan juri.

CUT TO :

50. EXT. DEPAN HALAMAN TEMPAT SELEKSI MODEL - SORE

CAST : BAGAS, PESERTA MODEL

Bagas melihat peserta yang sedang menunggu giliran untuk tes, Bagas binggung bagaiamana ia mencari Elin. Bagas menanykannya pada peserta dengan menunjukan foto Elin yang berada di hp nya.

BAGAS

Maaf mba, mbak lihat cewek ini? namanya Elin, dia juga ikut kontes model.

PESERTA

Gue nga tau mas, coba tanya ke yang lain.

BAGAS

Maaf mbak, mba lihat cewe ini? namanya Elin, dia juga ikut kontes model.

PESERTA

(marah)

Aduh…jangan tanya sama gue, gue nga tau, cewe disini banyak, pusing gue, sana pergi.

Bagas seperti melihat Elin, ia pun menghampirinya.

BAGAS

Elin, akhirny…a

PESERTA

Elin?

BAGAS

Maaf salah orang.

Bagas binggung dan pusing, ia mencari tempat untuk makan. Bagas memakan roti yang ia bawa. Sambil melihat keadaan sekitarnya dan berharap menemukan Elin. Tapi Bagas tidak menemukannya. Besok hari terakhir, Bagas berharap menemukan Elin, ia mencari kamar kos.

CUT TO:

51 EXT. JALAN - MALAM

CAST : BAGAS, PENGENDARA MOTOR

Lamu jalanan ibu kota mulai menghiasi, jalanan macet. Bagas sudah sangt lelah, ia hampir menjadi korban lalu lintas, beruntung Bagas selamat dan hp miliknya rusak.

PENGENDARA MOTOR

Awas…

Bagas berusaha menghindar, hp miliknya jatuh dan terlindas oleh kendaraan lainnya. Pengendara motor jatuh dan Bagas menolongnya.

BAGAS

Hati - hati mas.

PENGENDARA MOTOR

Terima kasih mas.

BAGAS

Hp ku…

Bagas kembali melanjutkan perjalanannya untuk mencari tempat menginap yang murah.

CUT TO :

52. INT. KAMAR KOS BAGAS - MALAM

CAST : BAGAS, IBU KOS

Bagas senang akhirnya ia mendaptkan tempat untuk istrhat dengan harga terjangkau. Ibu Kos mengantarkan Bagas di depan kamar kos dan memberikan kuncinya. Bagas segera masuk dan membereskan barang bawaanya, ia langsung mandi dan istrahat.

CUT TO :

53.INT. RUMAH SATRIA - MALAM

CAST : SATRIA, ELIN

Setelah membersihkan diri, Elin ingin berterima kasih pada Satria, Elin menunggu Satria di ruang tv. Setelah sekian lama,akhirnya Satria keluar.

SATRIA

Loe belum tidur?

ELIN

Belum, akhirnya keluar juga.

SATRIA

Loe nungguin gue? Kenapa nga panggil gue? Ada apa?

ELIN

Aku takut ganggu kamu, terima kasih untuk semua kebaikan yang kamu lakukan untukku. Semua berkat kamu.

SATRIA

Bukan karena gue, loe memang punya bakat jadi model makanya lolos.

Tiba-tiba perut Satria bunyi. Satria malu dan Elin menertawakannya karena tidak lama perut Elin pun bunyi. Dan keduanya tertawa.

ELIN

Aku akan buatkan nasi goreng

SATRIA

Gue setuju,

Satria memperhatikan Elin masak, hingga Elin selesai membuatkan nasi goreng.

ELIN

Silahkan di makan.

SATRIA

Baunya menggoda

Satria dan Elin memakan nasi goreng sampai habis.

ELIN

Boleh aku pinjam hp nya? Aku kangen sama ibu.

SATRIA

Ini, telponlah

Elin tidak dapat menghubungi nomer Bagas, hingga ia mencobanya abeberapa kali.

ELIN

Tidak ada jawaban.

Menyerahkan hp Satria.

SATRIA

Tidak lama lagi loe akan masuk karantina, di karantina loe harus kuat mental karena akan banyak kejutan, gue berharap loe berhasil menyelesaikan semua tantangan yang sudah di siapkan,gue berharap loe menjadi pemenangnya.

ELIN

Amin, terima kasih untuk semuanya.

Keduanya masuk ke dalam kamar masing-masing. Satria mulai memikirkan Elin.

CUT TO :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar