Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
EXT. JALAN DESA - DAY
Kita melihat pengendara sepeda motor, sepeda, dan buruh-buruh tani dengan cangkul di pundak lalu lalang di tepi jalan. Di antara mereka, ada Teguh yang berusaha mengejar Dyah saat berangkat sekolah.
Dyah berhenti menghadap Teguh.
Dyah menghantamkan tas selempangnya ke lengan Teguh dengan kesal.
Teguh mengusap-usap lengannya.
Dyah berbalik cepat meninggalkan Teguh. Teguh berhenti tertawa, wajahnya tampak putus asa.
GUSTI KECIL (10/L), pakai seragam sekolah rapi berkilau dan tas mahal, lewat sambil naik sepeda. Ia menengok sekilas ke Dyah kecil saat melewati gadis itu, lalu menengok kesal pada Teguh kecil yang berusaha mengejar Dyah kecil.
LATER--Teguh kecil dan Dyah kecil tiba di depan sekolah. Dyah kecil berjalan beberapa meter di depan Teguh kecil. Teguh kecil berpapasan dengan Gusti kecil yang tiba-tiba muncul dan sengaja menabraknya dengan sepeda hingga jatuh. Teguh kecil tampak terkejut sambil memandangi Gusti kecil. Gusti kecil menatap Teguh dengan wajah benci, lalu meninggalkan Teguh.
Teguh bangkit berdiri.
FADE OUT.
FADE IN:
INT/EXT. RUMAH TEGUH, HALAMAN, RUANG TAMU - DAY (7 TAHUN KEMUDIAN)
Kita melihat rumah kecil. Ada dua tali jemuran yang diikat pada sepasang tiang kayu di halaman. Dyah (18/P), tinggi tubuh sedang, berisi, rambut lurus panjang, pakai baju kaus dan rok sederhana, sedang menjemur pakaian di tali. Muncul Pak Bendi dari arah jalan, berbelok ke halaman rumah. Dyah berdiri membelakangi, tidak menyadari kedatangan Pak Bendi. Pria itu menoleh sebentar memandang KAGUM pada punggung Dyah, menggeleng sambil berdecak, lalu menuju pintu rumah.
Dyah menoleh mendengar suara Pak Bendi. Pekerjaannya terhenti, wajahnya langsung KECUT. Ketika Mbok Darmi muncul di pintu, Dyah dan Mbok Darmi bertatapan dalam jarak jauh. Mbok Darmi mempersilakan Pak Bendi masuk. Gerakan mata Dyah mengikuti laki-laki itu sampai hilang ke dalam rumah. Dyah buru-buru menyelesaikan pekerjaannya, lalu menyusul masuk rumah. Kita melihat Mbok Darmi dan Pak Bendi sedang duduk berseberangan. Wajah Mbok Darmi TEGANG menatap kedatangan Dyah, sedangkan Pak Bendi berbalik TERSENYUM ke arah Dyah.
Dyah masuk ke kamar di belakang ruang tamu dengan enggan. Diam-diam, ia menguping pembicaraan dari balik pintu.
Wajah Dyah tampak terkejut.
Pak Bendi memandang kesal ke arah kamar Dyah dan Mbok Darmi, lalu keluar. Mbok Darmi merosot ke lantai.
Dyah ke ruang tamu, menyongsong Mbok Darmi dengan panik.
TEGUH (17), berwajah tampan dan berbadan tegap dalam kaus dan celana lusuh serta arit di bahu, muncul. Ia bingung melihat Mbok Darmi menangis di lantai dalam pelukan Dyah.
Mbok masih tertunduk menangis. Dyah mendongak menatap Teguh.
Teguh, Dyah, dan Mbok terdiam.
CUT TO.