Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Janitra Asvathama (Putra Putri Matahari)
Suka
Favorit
Bagikan
1. Pendidikan Dasar (Diksar)

1 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DATARAN BERUMPUT — PAGI

Film dibuka dengan close up setiap wajah JUNIOR MAPALA yaitu OLA 18 th, RAFAEL 18 th, JUAN 18 th, TEGAR 19 th, GEA 19 th, dan DHAFIN 18 th yang sedang push up berantai. Para junior mapala terlihat kesusahan untuk melakukan push up berantai. 


OLA(V.O.)
Aku Ola. Junior paling mungil. Itulah kenapa aku ada di barisan paling depan. 


Ola mengangkat badannya dengan sekuat tenaga dan meletakkan kaki di pundak Rafael. Rafael terlihat sedikit keberatan mengangkat kaki Ola di pundaknya.


OLA (O.S.)
Ini Rafael. Senior menjulukinya si paling bawel. Dia selalu punya jawaban atas setiap pertanyaan senior.


Rafael berhasil mengangkat badannya. Terlihat Juan mengeluh “BAJINGAN” tanpa suara. 


OLA (O.S.)
Juan, si makhluk paling sok cool, cerdas, tapi pemalas. 


Sambil menahan lapar, Tegar akhirnya bisa meluruskan kedua tangannya ke tanah.


OLA (O.S.)
Tegar, manusia paling doyan makan.


Gea kesusahan meletakkan kaki di pundak Dhafin.


OLA (O.S.)
Gea, satu-satunya junior yang pernah ikut Sispala (Siswa Pencinta Alam).


Wajah Dhafin tkena sepakan sepatu Gea layaknya keset. 


OLA (O.S.)
Terakhir Dhafin. Si cuek, namun sangat peduli. Dia di barisan paling akhir karena dia berani menanggung beban teman-temannya. 


Para junior mapala terlihat sudah siap melakukan push up berantai. Ola menengok ke belakang untuk melihat kesiapan teman-temannya.


OLA
Siap?


Dhafin, Gea, Juan, Tegar, dan Rafael mengangguk. 


5 SENIOR MAPALA yaitu PONGKI 24 th, EPAN 19 th, KRISNA 22 th, SALIM 22 th, dan ABIGAIL 25 th sedang mengawasi para juniornya. Para junior mapala berhasil melakukan push up berantai dengan hitungan kompak mulai dari satu sampai lima.


ABIGAIL
(nada tegas)
Dah cukup, silakan berdiri. 


Abigail melihat wajah-wajah juniornya yang kelelahan.


ABIGAIL
(nada tegas)
Kenapa? Udah pada capek 5 hari diksar di hutan? Mau pulang?
(pause)
Sekarang, kemasi barang-barang kalian. Ikuti Mas Pongki dan Mas Epan. 
(pause)
Ayo cepat! 


Para junior mapala bergegas mengemas barang-barangnya ke dalam tas carrier berukuran 80 liter. Mereka berjalan mengikuti Pongki dan Epan.


CUT TO:

2 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - BANYAK PEPOHONAN — PAGI

Para junior meletakkan tas carriernya di dekat pohon rindang. Pongki dan Epan sebagai pendamping lapangan menyiapkan alat untuk membuat trap atau jebakan hewan.


PONGKI
(Berhadapan dengan barisan junior mapala)
Salah satu poin penting agar kalian bisa survive di hutan adalah tahu cara mencari dan mengolah makanan.
(pause) 
Aku bakal nyontohin cara buat trap untuk burung.


Pongki dan Epan membuat trap burung sambil menjelaskan caranya ke para junior mapala. Para junior mapala memperhatikan dengan seksama.


PONGKI
(menunjuk trap)
Nah kurang lebih seperti ini cara membuat trap. Ketika kaki burung masuk ke trap, dia tidak akan bisa terlepas. Udah pada paham kan?


Para junior mapala mengangguk. 


PONGKI 
(nada tegas)
Hari ini dan besok kalian tidak akan kami beri makanan dan minuman. Silakan berburu dan meramu makanan dari bahan-bahan yang disediakan alam. 
(pause)
Hari ini kalian tidak boleh mendirikan bivak buatan. Kalian harus mendirikan bivak alami.


Para senior berjalan meninggalkan para juniornya. Para junior membuat bivak alami dari daun-daun dan ranting-ranting yang ada di hutan. Setelah itu mereka berkumpul.


JUAN
Kita bagi tugas. 
(pause)
Aku sama Rafael buat trap. Tegar sama Gea petik buah beri hutan dan cari pakis. Ola sama Dhafin ambil air di sungai. 


Ola, Rafael, Tegar, Gea, dan Dhafin menganggukan kepala tanda setuju dengan ide Juan.


CUT TO:

3 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - ALIRAN SUNGAI KECIL — SIANG

Ola dan Dhafin mengisi 2 botol air mineral berkapasitas 1,5 liter dan 3 jerigen berkapasitas 5 liter. Mereka lama terdiam. Ketika 2 botol terakhir hampir penuh barulah Dhafin mengajak Ola berbicara.


DHAFIN
Udah penuh semua?


OLA
Udah, tinggal ini aja.


CUT TO:

4 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DEKAT BIVAK — SIANG

Tegar memetik buah beri hutan. Dia menarik baju bagian bawah dan menjadikan itu sebagai wadah. Rasa lapar tak tertahan, membuat Tegar memakan sebagian buah beri yang ia petik. Tak jauh dari Tegar, Gea sedang memilih dan memotong pakis dari pohon dengan pisau kecilnya.


CUT TO:

5 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DEKAT POHON RINDANG — SIANG

RAFAEL 
Kita mau pasang trap di mana nih?

JUAN
(melihat sekeliling)
Pasang di sini aja, banyak jejak burung dan ayam hutan.


Rafael dan Juan memasang satu trap di dekat trap yang dibuat oleh Pongki dan Epan. Selama memasang jebakan, Rafael ngomong panjang lebar tentang keluh kesahnya selama diksar. Namun, Juan mengabaikannya dan hanya fokus membuat trap.


CUT TO:

6 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - TEMPAT BIVAK DIDIRIKAN — SIANG

Ola, Dhafin, Juan, Rafael, Gea, dan Tegar berkumpul di dekat bivak. Mereka menyiapkan kompor portable, sendok, nesting, piring, dan pisau. Mereka memakan buah beri. Ola bergerak merebus pakis dan menambahkan banyak garam. Setelah beberapa saat, Juan mencicip rebusan pakis.


JUAN
(Ekspresi keasinan)
Asin banget woi. Kenapa kamu masukin garam banyak-banyak?

OLA
Ini beracun kan kalau gak dikasih garam? Kudu kasih banyak biar gak pahit juga.

JUAN
Gak sebanyak itu juga ngasih garamnya. Ini jadi gak bisa dimakan. 


Ola hanya terdiam sambil mencicip rebusan pakis. Ternyata memang terlalu asin dan tidak bisa dimakan. Pongki dan Epan datang membawa cacing dan ulat.


EPAN
(memberikan ulat dan cacing)
Ini silakan dimakan. 
Setiap orang harus makan. 

PONGKI
Kalau ada satu orang yang nggak makan, semuanya akan kena hukuman.


Akhirnya, para junior makan ulat dan cacing yang sudah mereka panggang di atas nesting. Wajah mereka terlihat jijik dan tidak menyukai makanan itu. Pongki dan Evan tertawa kecil melihat para juniornya.


PONGKI
(tertawa kecil)
Kalian buat trap di mana?

RAFAEL
(menunjuk tempat trap)
Kita buat di sana mas.


Pongki, Epan, Rafael, dan Juan berjalan menuju tempat trap.


CUT TO:

7 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DEKAT POHON RINDANG — SIANG


PONGKI
Wah gak ada yang kena jebak nih.


Krisna datang membawa seekor burung dan tas kecil.


KRISNA
Gimana trapnya? Gak ada yang terjebak ya?

RAFAEL
Iya mas, gak ada yang terperangkap.

KRISNA
Kalian mau burung ini? 

EPAN
Ya kali, kalian gak mau.

RAFAEL
Mau mas!

JUAN
Boleh mas.

KRISNA
Eits, gak segampang itu. Coba pegang peta ini. Tebak, kita ada di posisi mana sekarang? 

RAFAEL
Okey mas. Kita coba kalibrasi dulu ya.

KRISNA
Silakan, ini peta, kompas, dan protaktor navigasinya.


Rafael dan Juan mencari tempat terbuka. Mereka serius mencari tahu di mana lokasi mereka sekarang. Sekitar 10 menit, mereka akhirnya memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan senior. 


RAFAEL
Permisi mas, kita sudah dapat titik petanya.

KRISNA
Kalian sudah yakin? Kesempatan menjawabnya cuma sekali loh.

RAFAEL
(Menjawab dengan ragu)
Mmm, semoga bener mas.

PONGKI
Coba di mana?

RAFAEL
(Menunjuk titik di peta)
Di sekitar sini mas.

KRISNA
(Menunjuk titik lain di peta)
Wah salah. Bukan di sini, tapi di sebelah sini. Beda sedikit di peta itu bisa jadi beda ratusan meter di tempat aslinya. Jadi, hati-hati ya. 
(pause)
Karena kalian sudah berusaha mencari tahu, ini burungnya. Bagi-bagi ke teman yang lainnya ya. Jangan egois.

RAFAEL DAN JUAN
Terima kasih banyak mas.


CUT TO:

8 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - TEMPAT BIVAK DIDIRIKAN — SIANG

Rafael dan Juan kembali ke tempat bivak didirikan. 


RAFAEL
Kita dapat burung nih guys! Tapi, bukan dari trap kita. Kita dikasih sama mas Krisna. Siapa yang mau nemenin gue menyembelih?

DHAFIN
Gue gak tega. Tegar aja tuh yang makannya banyak.

TEGAR
Ayo gas. Gue yang pegang, lu yang nyembelih ya El.

RAFAEL
Oke kalau gitu.


Rafael dan Tegar pergi menyembelih dan membersihkan burung. Burung hasil trap sudah siap dibakar. Rafael dan Tegar kembali ke bivak. Saat mereka membakar burung, tiba-tiba DUA PENJAGA HUTAN datang.


PENJAGA HUTAN 1
Lagi pendidikan dasar dek? 
Dari kampus mana?

GEA
Iya betul pak. Kami dari Universitas Biru Yogyakarta.

PENJAGA HUTAN 1
Hati-hati ya. Dijaga teman-temannya, jangan sampai ada yang meninggal lagi kayak mapala sebelah. Hari ini ada yang meninggal satu orang. Tadi baru diantar ke rumah sakit. 

GEA
(Terbata-bata)
Oh…iya pak. Turut berduka cita. Terima kasih pak infonya.

PENJAGA HUTAN 1
Iya, yaudah kami tinggal dulu.


Semuanya terdiam. Sementara Tegar asyik menelan suwir demi suwir burung yang sudah matang. Selang lama, Pongki datang dari arah basecamp senior. Dia mengajak para junior untuk pergi mengikutinya.


CUT TO:

9 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DEKAT BASECAMP — SORE


PONGKI
Duduk.


Para junior duduk membentuk setengah lingkaran. Di depan mereka sudah ada INA (20 th) dan Epan yang sedang memasak bubur kacang hijau.


INA
Gimana, tadi kalian dapat dan makan apa saja?

RAFAEL
Makan beri hutan, burung yang tadi dikasih sama mas Krisna, cacing, ulat, sama pakis kak.

INA
Cukup kalian makan itu?

RAFAEL
Enggak kak hehe, tadi kami banyak minum air sungai.

PONGKI
Sekarang, ada yang merasa sakit?

DHAFIN
Aku aman mas. Ola mas yang sakit, tadi dia muntah-muntah.

PONGKI
Selain Ola, ada lagi yang sakit?

PARA JUNIOR MAPALA
Nggak ada mas.

PONGKI
Ayo Ola, ikut aku.

OLA
(suara lemas)
Oke mas.


Pongki membawa tas P3K dan berjalan ke belakang pohon. Ola berjalan mengikuti Pongki. 


PONGKI
Tadi muntah berapa kali?

OLA
Sekitar tiga atau empat kali mas.

PONGKI
Muntah makanan atau air?

OLA
Kebanyakan muntah air mas.

PONGKI
Kamu gak makan ya?

OLA
Makan kok mas, tapi dikit.

PONGKI
(Memberikan obat)
Oh, ya udah ini diminum obatnya. Nelen pakai air bisa kan?

OLA
Bisa mas.


Ola minum obat itu dengan sekali teguk.


CUT TO:

10 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - DEKAT BASECAMP — MALAM

INA
(memberikan bubur kacang hijau di nesting ke Ola)
Ini dimakan. Gantian ya, semuanya harus kebagian rata.

OLA
Terima kasih kak.


Setelah makan satu suap, Ola memberikan nesting berisi bubur kacang hijau ke Gea. Ola, Gea, Rafael, Juan, Dhafin, dan Tegar bergantian memakan bubur kacang hijau. Sambari menghabiskan kacang hijau, mereka berbincang.


INA
Kita ngobrol santai ya. 
Jawab saja sejujurnya gak perlu takut. Di sini gak akan ada yang bentak-bentak. 
(pause)
Kalian kenapa pada masuk mapala?
(pause)
Dari Tegar dulu deh.

TEGAR
Hmm kalau aku pengen nyoba berkegiatan di alam sih kak.

INA
Mau nyoba doang nih? Kan gak harus masuk mapala, kamu bisa pakai travel agent.

TEGAR
Biar lebih tau SOP berkegiatan di alam seperti apa kak.

INA
Sekarang sudah ngerti?

TEGAR
Masih belajar kak.

INA
Oke bagus.
(memandang Ola)
Kalau kamu la?

OLA
Pengen keluar dari zona nyaman kak.

EPAN
Ngapain keluar zona nyaman? Banyak loh yang pengen di zona nyaman. Kalau kamu bilang begitu berarti mapala sesuatu yang buat tidak nyaman.

OLA
Enggak kak. Saya pengen coba sesuatu yang baru pas kuliah. Jadi gak hanya jadi kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Sambil belajar time management juga antara kuliah dan mapala. Semoga nanti bisa lulus tepat waktu dan cumlaude. 

PONGKI
Hahaha yakin kamu?

OLA
Semoga bisa kak.

INA
Gea yang pernah ikut sispala kan?

GEA
Iya kak. Kalau saya pengen ngelanjutin kak.

PONGKI
Bagus.

INA
(memandang Dhafin)
Kamu kenapa fin mau ikut mapala?

DHAFIN
Saya, Rafael, dan Juan diajak Parto masuk mapala kak. 

INA
Parto itu siapa?

DHAFIN
Parto teman kuliah kita kak. Tadinya dia mau masuk mapala, tapi pas hari H ternyata dia kabur.

INA
Oh, Parto yang waktu itu ikut technical meeting juga?

DHAFIN
Iya kak.

INA
Terus gimana sekarang? 
Tetap mau lanjut ikut mapala?

DHAFIN
Iya kak dicoba dulu. 

JUAN, TEGAR
Sama kak.


Mereka berbincang hingga matahari tenggelam. Ola, Gea, Rafael, Juan, Dhafin, dan Tegar diminta untuk kembali ke bivak untuk beristirahat.


FADE OUT:

11 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - TEMPAT BIVAK DIDIRIKAN — PAGI

PONGKI
(Nada teriak sambil menggoyang-goyangkan bivak)
Banguun!! Bangun!!

EPAN
(Nada teriak sambil menggoyang-goyangkan bivak)
Banguun woy!! 
Buruan! jangan lelet!


Para junior sontak terbangun. Mereka lantas merapikan barang-barang dan memasukannya ke dalam tas carrier. 


EPAN
Udah gak usah bawa barang-barang. 
(menunjuk lapangan luas)
Buruan lari ke sana!


Para junior berlari sekuat tenaga dengan kesadaran yang belum penuh. Wajah mereka terlihat masih mengantuk. Beberapa tali sepatu mereka belum terikat dengan benar sehingga terlepas. Tegar terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.


CUT TO:

12 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - LAPANGAN LUAS — PAGI


ABIGAIL
(Nada teriak)
Buruan woi lama banget!

SALIM
(Nada ngeledek)
Masih ngantuk kak!


Para junior sampai di depan para senior. Mereka terlihat ngos-ngosan. Pongki dan Epan menyusul dari belakang.


ABIGAIL
(Nada teriak)
Baris yang rapi! 


Para junior berbaris sejajar. 


INA
Belum pada mandikan?
(memberikan beberapa 
tetes sabun mandi cair)
Nih ada sabun buat cuci muka.


Ina selesai memberikan sabun ke para juniornya. Ina kembali ke barisan senior.


SALIM
Yok silakan cuci muka.

RAFAEL
Maaf mas, airnya gak ada.

SALIM
Udah gak usah pakai air. 
Langsung aja cuci muka kalian biar seger.


Dengan bodohnya, para junior mencuci wajah mereka tanpa air, hanya dengan sabun mandi cair. 


INA
Udah selesai? Mau keramas juga gak? Kakak kasih sampo nih buat keramas. 


Ina selesai memberikan sampo ke para junior. Ina kembali ke barisan senior. Para junior keramas menggunakan sampo.


SALIM
(berdiri di depan Ola)
Ini apa nih? Iklan sampo hijab?


Ola terdiam. Sementara semua temannya melihat kelakuan Ola yang mengoleskan sampo ke hijabnya. Para senior puas tertawa. PITA (20 th) datang dari kejauhan membawa seember air dan gayung.Pita memberikan segayung air ke setiap junior tanpa mengucapkan sepatah katapun. Para junior membasuh wajah dan membilas sampo di kepala mereka.


KRISNA
Nah udah pada seger’kan sekarang? Kalian masih ingat ini hari ke berapa?

RAFAEL
Hari keenam mas, hari terakhir.

KRISNA
Iya, plan awalnya kita hanya enam hari di sini. Tapi tanggung, kita sudah jauh-jauh ke sini masa gak naik puncak Gunung Lawu? 
(pause)
Sekarang, kalian coba diskusikan. Ada yang keberatan gak nambah dua hari untuk naik puncak Gunung Lawu dan budgetnya.


Para junior pun berdiskusi. Wajah-wajah mereka terlihat kecewa. Namun, tidak ada satupun yang berani untuk menolak rencana senior ini. 


ABIGAIL
Gimana sudah selesai diskusi?

TEGAR
Sudah mbak.
(pause)
Kami bersedia untuk lanjut ke puncak Lawu.

KRISNA
Bagus!
(pause)
Sekarang kemasi barang-barang kalian. Aku kasih waktu 5 menit dari… 
(pause)
sekaraang!!


Para junior lari terbirit-birit ke tempat mereka membuat bivak semalam. Setelah menunggu lebih dari 5 menit, akhirnya terlihat para junior dari kejauhan. 


ABIGAIL
(nada teriak)
Buruan lari! 
Sudah lebih dari 5 menit.

Para junior ngos-ngosan. Mereka kembali berbaris sejajar. 

KRISNA
Kalian telat 34 detik!
Sekarang, ambil posisi. 
Push up 34 kali.


Para junior meletakkan tas carrier, mereka lalu ambil posisi push up. Krisna memberi aba-aba dengan peluit. Para junior kompak push up sambil berhitung 1 sampai 34. Setelah push up mereka berdiri dan kembali berbaris.


KRISNA
Sekarang tutup mata kalian. Gunakan apapun yang kalian punya!


Para junior kebingungan mengapa mata mereka harus ditutup. Namun, mereka tetap saja melakukan apa yang diminta oleh para senior. Setelah menutup mata, para senior mengecek apakah penutup matanya benar-benar rapat atau tidak. 


Para junior diminta untuk jongkok. Mereka berbaris ke belakang dan memegang bahu teman di depannya dengan kedua tangan. Juan yang paling depan dituntun menuju ke suatu tempat.


Para senior menyanyikan lagu Syukur. Para junior ikut menyanyikan lagu tersebut. Di sepanjang perjalanan, para junior disiram dengan air. Para junior terlihat menggigil karena air pegunungan yang terlalu dingin.


CUT TO:

13 EXT. KAKI GUNUNG LAWU - ALIRAN SUNGAI — PAGI

Para junior sampai di aliran sungai yang lebar, tapi dangkal. Mereka berbaris sejajar. Lagu Syukur terus dikumandangkan.


KRISNA
(Berbisik pada setiap telinga junior)
Buka penutup matanya.


Di depan para junior terlihat semua senior (Pongki, Epan, Krisna, Salim, Abigail, Ina, Pita, ANA 25 th, dan IFAH 20 th) berjejer rapi. Ifah membawa kertas dan membacakan SK (Surat Keputusan). Lagu Syukur terus dikumandangkan. Suara Ifah mendadak nyaring saat bagian akhir.


IFAH
MEMUTUSKAN.
MENETAPKAN.
a. Anggota baru angkatan XXIV MAPALA BARRA, 
dengan nama angkatan “Janitra Asvathama” 
adalah sebagai berikut:
1. Abigail Ge Santoso
2. Dhafin Putra Anugrah
3. Muhammad Juan Idrus 
4. Ola Saskara
5. Rafael Sutejo
6. Tegar Satria
(pause)
Ditetapkan di Jobolarangan, Gunung Lawu. 
Pada 12 Oktober 2015.
MAPALA BARA.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Biru Yogyakarta.


Semua yang hadir di tempat tersebut terharu. Beberapa berusaha menyeka air mata. Terlihat Dhafin menangis tersedu-sedu. Pelatihan dan pendidikan dasar akhirnya selesai.


CUT TO:

14 EXT. PERUMAHAN WARGA/BASECAMP GUNUNG LAWU — SIANG

Para senior dan junior mapala berjalan menuju ke salah satu rumah warga yang dijadikan basecamp. Mereka membawa semua barang dan sampah-sampah.


Abigail berjalan beriringan dengan Ola.


ABIGAIL
(menepuk bahu Ola)
Gimana diksarnya?

OLA
Capek mbak hehe.

ABIGAIL
Capek, tapi seru kan?


Ola hanya tersenyum. 


OLA (V.O)
Nggak ada seru-serunya sih ini, taruhannya nyawa. 

ABIGAIL
(nada menasihati)
Kok diem aja? Tenang mas mbak di sini sebenarnya baik-baik kok. 
Di diksar mereka memang dituntut untuk keras agar terbentuk mental kalian.
(pause)
Dilanjut terus ya sampai selesai, sampai lulus. Sayang, udah capek-capek diksar 6 hari di hutan. Nanti, bisa kok lulus tepat waktu. Pinter-pinter aja bagi waktunya.

OLA
Hehe iya mbak.

OLA (V.O)
Antara udah tanggung atau lebih baik berhenti aja sampai sini sebelum lebih jauh?

Ola dan Abigail melewati tempat pembuangan sampah warga.  


ABIGAIL
Sampahnya buang sini aja.


Ola membuang sampah-sampah botol yang dia ikat di tas carriernya.


CUT TO:

15 EXT. KOS OLA - TERAS — SORE

ENJEL (18 th) sampai di teras kos Ola. Dia mengetuk pintu kos Ola. Ola membuka pintu kos.


ENJEL
(nada heboh)
Eh la, untung lu udah balik. Gue kirim pesan lewat Line sama SMS gak kekirim ya?

OLA
Iya nih baru aja sampai kos.
Baru masuk nih pesannya, tapi belum sempat aku baca.
(pause)
Baru kelar kelas Pancasila ya?

ENJEL
Iya, makanya gue langsung datang ke kos lu. Ada kabar buruk!

OLA
Apaan?

ENJEL
(berbicara dengan cepat)
Lu kan kemarin minta TA (titip absen) untuk beberapa mata kuliah. Kemarin-kemarin aman tuh gak ada yang ketahuan.
(Enjel menarik napas)
Nah, tadi ketahuan pas kelas Pancasila. Pak Rio manggil mahasiswa satu persatu. Ketahuanlah lu gak datang, tapi ada tanda tangannya.

OLA
Terus-terus?

ENJEL
Gue ngaku kalau gue yang tanda tangan. Terus kalau mau selamat alias gak ngulang matkul kita suruh menghadap beliau di kantor.

OLA
Mampuss..Hadeh ada-ada aja, baru selamat dari hutan, masuk ‘hutan’ lagi nih.

ENJEL
Yaudah mau gimana, pokoknya besok kita ke kantor bareng.

OLA
Oke-oke siap! Thanks ya Njel.

ENJEL
Iya, sama-sama. Gue balik dulu ya mau mandi. Lu mandi sana!

OLA
Iya, nunggu badan dingin dulu nih. Masih panas dari luar.

ENJEL
Yaudah ya! Assalamualaikum.

OLA
Waalaikumsalam.















Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar