Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
105. EXT. STASIUN - NIGHT
Terlihat Reza dan anaknya keluar dari stasiun.
CUT TO
106. EXT. JALAN SETAPAK - NIGHT
Cast : Arnold – Reza
Arnold terus berjalan sambil mendorong kursi roda ayahnya. Reza yang udah lama tidak pulang kini berusaha mengingat kembali letak rumah ibunya dulu.
REZA
Ayah ingatnya Cuma lurus aja dari stasiun. Tapi udah berubah banyak dan ayah bingung mau belok dilorong mana. Nomor ibu juga nggak aktif lagi.
ARNOLD
Kita jalan aja dulu. Nanti kalau ketemu orang di depan sana, kita bisa menanyakan rumah nenek.
Tak lama setelah berjalan hadirlah dua preman yang langsung menarik tas yang ada dipangkuan Ayahnya.
REZA
Tolong... Tolong... Rampok
ARNOLD
Woi jangan kabur loh! lepasin tas gue!
Arnold mengejar dan menarik tubuh preman hingga terjatuh, tapi yang satunya malah menghajar dan mengambil tas ransel Arnold. Arnold kembali bangkit dan menghajar kedua preman itu, tapi pada akhirnya dia kalah jumlah hingga babak belur dan tangannya tergores pisadu. Preman itu pun segera pergi. Arnold yang terluka berusaha melangkah ke pohon di sebelahnya dan bersandar dibawahnya.
REZA
AAARNOOOOLD........
Sang ayah berusaha memutar roda kursinya sekuat tenaga, tapi malah terjatuh. Reza yang kasihan melihat anaknya, segera bangkit dan malah berlari mendekat ke anaknya.
REZA
Kamu nggak papa, kan? Kita ke rumah sakit ya? Maafin ayah yang tidak bisa lindungin kamu.
ADITYA
Kenapa ayah peduli sama aku?
REZA
Itu hal yang wajar bagi seorang ayah untuk peduli dan cinta kepada anaknya.
ARNOLD
(Bersedih)
Jadi kalau aku bukan anak ayah, ayah nggak bakalan sepeduli ini?
REZA
Ka-kamu... Kamu sudah tahu?
ARNOLD
Ayah juga tahu hal itu?
REZA
Ayah tahu, tapi ibumu tidak tahu bahwa ayah tahu. (Beat) Nak... makna keluarga bukan hanya untuk mereka yang memiliki hubungan darah. Tapi juga tercipta dari sebuah kasih sayang nan cinta yang ikhlas dan tak terbatas.
Mereka berdua saling tatap dan berpelukan.
ARNOLD
Ayah!!! (Kaget)
REZA
Kenapa, Nak?
ARNOLD
Ayah sudah bisa jalan?
REZA
Hah... Jalan? (Melirik kekursi rodanya dan melihat kakiny) Alhamdulillah. nak.
Dari kejauhan Fina melihat mereka berdua dan mendekat.
AFINA
Enol! Kok bisa di sini? Dan Kamu kenapa?
REZA
Tadi dia melawan perampok dan malah jadi kek gini.
AFINA
Owh gitu ya, om. Gimana kalau om dan arnold ke rumah aku aja untuk mengobati Arnold. Kebetulan dekat dari sini.
Mereka berdua mengangguk setuju.
CUT TO
107. EXT. RUMAH NITA – BERANDA – NIGHT
Cast : Arnold – Reza – Afina - Nita
Mereka telah sampai di rumah sederhana dengan sebuah warung kecil yang berdiri didepannya. Reza memapah anaknya. Dan kursi roda tanpa isinya didorong Afina.
FINA
Ini rumah aku, om?
REZA
Rumah kamu? Om rasanya...
Tiba-tiba ada orang yang keluar dari rumah
NITA
kamu dari mana sih? ibu cemas nyariin kamu tau nggak?
REZA
Mbak Nita!
NITA
(Marah)
KAMU! Ngapain di sini? Pergi!
REZA
Aku kan adiknya Mbak
NITA
Adik? Aku anak tunggal.
REZA
Aku minta maaf jika aku punya salah sama Mbak. Tapi aku ke sini hanya ingin bertemu sama ibu. Aku kangen ama ibu.
NITA
Kangen? Bertemu? Bukankah kamu sendiri yang memutuskan hubungan dengan kami di wa padahal waktu itu ibu baru saja meninggal.
REZA
(Terkejut & Menangis)
Apa? ibu telah meningall? (dia menangis) Aku tidak pernah menerima dan mengirim pesan apapun.
NITA
Jangan drama! Jangan banyak alasan! PERGI KAMU DARI SINI!
ARNOLD
Tante please dengarkan ak...
Arnold yang belum selesai menjelaskan, ambruk seketika.
CUT TO
108. INT. RUMAH NITA – KAMAR – NIGHT
Cast : Arnold – Reza
Arnold berbaring di salah satu kamar dan disampingnya telah duduk sang ayah yang menemaninya
REZA
Meski darahku tidaklah mengalir dalam tubuhmu, tapi percayalah kamu akan menjadi kebanggaanku, yang selamanya kujaga sampai mati.
Nita menguping dari balik pintu kamar.
CUT TO
109. EXT. KUBURAN IBUNYA - DAY
Cast : Arnold – Nita – Reza - Afina
Reza mengusap nisan ibunya, menabur bunga, dan berusaha menyekah airmatanya. Di sampingnya ada Arnold yang menguatkannya.
ARNOLD
Ayo kita pulang, Nak! Takutnya kita ketinggalan kereta nanti.
Nita dan Fina tiba-tiba hadir dihadapan mereka.
NITA
Pulang!? Memang kamu masih punya uang untuk pulang?
Reza menunduk dan terdiam.
NITA
Jangan pernah kamu berpikir bahwa aku akan membantumu untuk pulang. Aku akan mengurungmu dengan Arnold di sini untuk membantu mengembangkan warung makanku
REZA
Maksudnya, Mbak?
Nita sekilas berbalik ke Arnold. Kemudian melemparkan senyum ke Reza.
NITA
Arnold sudah menceritakan semuanya pada Mbak. Dan Mbak minta maaf karna tidak pernah mau mendengarkan penjelasanmu.
Reza mengangguk dan tersenyum, lalu memeluk kakaknya.
CUT TO
110. INT. RUMAH NITA - DAPUR - NIGHT
Cast : Nita – Reza – Afina - Arnold
Terlihat Reza dan Nita sedang mengelupas dan memotong bawang.
REZA
Sebenarnya aku ingin sih tinggalin dia. Tapi aku terlanjur janji sama ibu akan selalu setia dengannya.
NITA
Ya. ibu memang trauma dengan masa lalunya. Dia tidak ingin orang lain merasakan susahnya menjadi janda dan single parent.
REZA
Tapi dia yang meninggalkanku dan selingkuh dengan yang lain.
AFINA
What? selingkuh juga om? Sama dong dengan mama.
NITA
Dia nggak selingkuh sih. Cuma udah bosan aja ama aku dan terlalu nyaman dengan teman wanitanya.
ARNOLD
Sama aja kalau gitu.
CUT TO
111. EXT. RUMAH ADITYA – GARASI - NIGHT
Cast : Nita – Afina – Arnold - Reza
Nita, Fina, Arnold, dan Reza terlihat makan bersama.
NITA
Oiya, dek. Seluruh barang-barangmu yang dulu, Mbak asingkan di gudang ya. Itu Mbak lakukan karna saking keselnya.
REZA
Iya, Mbak. Nggak papa kok.
ARNOLD
Tante! foto nenek ada nggak? Aku mau lihat dong. Yang sekalian waktu ayah menikah.
NITA
Tunggu sebentar tante carikan di kamar nenek.
CUT TO
112. INT. RUMAH NITA – KAMAR JASMINE - NIGHT
Cast : Nita
Nita menemukan Album dan dia terfokus pada sebuah tulisan nama Dewi Anindita di foto tersebut.
CUT TO
113. INT. RUMAH NITA – RUANG TENGAH - NIGHT
Cast : Nita – Arnold – Reza- Fina
Anita keluar dengan tergesa-gesa dan sekaligus terkejut. Reza, Fina, dan Arnold sedang menonton diwaktu itu.
NITA
Dewi Anindita nama istri kamu?
AFINA
Wanita itu kan selingkuhan papa.(Afina mengambil album itu dari Nita) Atau mungkin Cuma namanya aja yang sama. Soalnya body di sini agak bongsor dan lebih cantikan Dewi Anindita yang dekatan sama papa (Memperhatikan foto itu dengan seksama)kayaknya bukan deh. kebetulan aja namanya sama. Tapi dua cerita dan takdir yang sama.
Reza pun mengambil handphonenya dan menunjukan foto istrinya yang sekarang.
REZA
Ini kan dewi yang kalian maksud?
NITA
Ya... itu
AFINA
Dulu dia memang bongsor. Tapi semenjak kita pindah dan kerja di singapura. Dia mulai melakukan banyak perawatan dan bahkan oplas hingga cantik seperti ini (Beat) Maaf ya Mbak, aku nggak bisa jagain istri aku hingga rebut suami Mbak.
AFINA
Mbak juga bukan istri yang bisa ngejagain suami dengan baik.
CUT TO
116. INT. WARUNG NITA - DAY
Cast : Nita – Reza – Helena
Nita dan Reza sedang sibuk mengurus warung yang ramai.
REZA
Kita bikin rumah makan yang lebih gede lagi, gimana? Kan kata Mbak, uang yang kukasih ke ibu masih ditabung dan sekarang jumlahnya pun masih banyak.
NITA
Mbak takut untuk membuka warung makan yang lebih besar dari ini. Mbak nggak berpengalaman dan tidak punya banyak ilmu.
RESA
Kan ada aku, Mbak
Kakaknya mengangguk setuju. Tidak lama setelahnya, ada mobil yang berhenti di rumahnya dan seorang wanita pun mendekat.
HELENA
Assalamualikum... Apa kabar, sayang?
NITA
Baik bu (mencium tangan helena dan memeluknya) Ibu kok nggak ngabarin mau kesini? kan aku bisa melakukan persiapan sebelumnya... Oiya silahkan duduk
HELENA
Iya... makasih sayang (duduk) Kamu sudah menikah juga?
NITA
Dia adikku bu.. reza.
HELENA
Oh, Reza. dia itu yang sering nginap di rumah ibu waktu ibumu masih bekerja dengan ibu.
Mereka pun diam serentak dan tidak tahu mau ngomong apa. Beberapa detik kemudian, Helena pun memberanikan diri.
HELENA
Sebenarnya ibu ke sini itu, mau minta maaf sama kamu. Karna ibu kamu harus merasakan sakit hati seperti ini. Ibu nggak tahu kenapa aditya sangat berubah. Bahkan dia menikah tanpa minta doa restu sama ibu. Memberi kabar saja tidak.
NITA
Ibu nggak perlu minta maaf. Ini sudah takdir dari yang di Atas.
HELENA
Semoga kamu menemukan pria yang baik dan mencintaimu
NITA
Aamiin... Terimakasih, Bu (Beat) Oh iya bu, Aku kedalam sebentar ngambil surat yang ditulisan ibuku untuk ibu.
Helena perlahan melihat sekeliling dan beberapa menit setelahnya hadirlah Nita yang menyerahkan surat.
HELENA
Ini surat apa, Nak?
NITA
Aku nggak tahu, bu. Sepertinya surat itu sangat privasi. Jadinya aku nggak membukanya.
CUT TO
117. EXT. JALANAN - DAY
Cast : Helena
Bu Helena membuka suratnya dan membacanya di mobil.
HELENA
Putar balik, pak
SOPIR
Tapi udah jauh bu?
HELENA
Putar balik sekarang!
Supir pun menurutinya.
CUT TO
118. EXT. SUATU TEMPAT - DAY
Cast : Nita – Reza - Helena
Reza dan Nita berada disebuah tempat yang sejuk tanpa rumah satupun di sekililingnya dan hanya ada pohon-pohon dan kebun. Nita menatap sekeliling.
NITA
Ini kan tempat main kita dulu? Kamu ngapain ngajak aku ke sini?
REZA
Ehmmm.... Sebenanrya aku mau ngomong sesuatu sama Mbak.
NITA
Mau ngomong apa?
Reza membuka sebuah kotak yang berisikan cincin.
REZA
Aku sudah tidak bisa membohongi perasaanku lagi. Aku mencintai Mbak lebih dari sekadar cinta seorang adik ke kakaknya. (Beat) Jika Mbak punya perasaan yang sama, Mbak boleh ambil cincin ini, tapi...
Belum selesai bicara, cincin itu telah diambil Nita dan nampak Sedikit ada rasa bahagia dari sorot matanya. Namun cincin itu malah dilempar.
NITA
Kita ini saudara, adik-kakak. Nggak mungkin bisa menikah.
REZA
Tapi bukan saudara kandung
NITA
Nggak mungkin bisa. Kita saudara sesusuan.
REZA
Tapi aku sangat mencintaimu
NITA
Aku nggak mau dengar itu!
Nita menutup telinga dan berlari menjauh. Namun tak lama, terlihat dari belakang seorang perempuan mencegatnya.
CUT TO
119. EXT. SUATU TEMPAT - DAY
Cast : Nita – Reza - Helena
Terlihat Reza yang tadi ditinggal Nita, kini sedang berlari mencari kakaknya itu. Dia menemukan kakaknya bersama dengan Helena.
REZA
Aku minta maaf dan berjanji tidak akan mengungkit ini lagi. Anggap aja aku tidak pernah ucapkan itu.
NITA
Oke, tapi kamu harus cari cincin itu segera mungkin.
REZA
Maksud, Mbak?
NITA
Cincinnya mahal dan sayang kalau di buang gitu aja.
HELENA
Nggak usah sibuk mencarinya. Ini cincinnya.
Reza pun segera mengambil cincin itu di tangan bu helena.
HELENA
Nggak usah kamu ambil lagi. (Beat) Biar ibu yang memasangkan di jari mantan menantu yang akan kembali jadi menantu lagi.
REZA
Maksudnya?
Reza yang tidak mengerti apa yang terjadi malah diberikan sebuah surat yang menjelaskan semuanya. Reza membacanya.
REZA
Kenapa kakek dan nenek dulu membuang aku, bu? Apa benar ibu yang menyusui aku waktu bayi?
HELENA
Ibu menyusuimu atas permintaan bu jasmine. ibu yang baru kehilangan anak pun menerima kamu setulus hati. Tapi ibu tidak tahu bahwa kamu ternyata anak kandung ibu yang dibuang oleh nenek-kakekmu sendiri. (Beat) Sebenarnya, mereka tidak ingin kamu jadi penghalang ibu untuk kembali lagi dengan ayahnya Aditya. Ibu dulu bercerai dari ayahnya aditya yang kasar dan kabur ke suatu tempat hingga berkenalan dengan papamu... Kami jatuh cinta dan menikah. 8 bulan mengandungmu, Nenek dan kakekmu menemukan ibu dan memaksa ibu untuk kembali ke bapaknya aditya yang kaya raya. Demi harta dan pangkat, mereka tega memisahkan kita... Maafkan ibu ya nak
Reza dan helena pun saling berpelukan dan menangis
CUT TO
120. INT. RUMAH ADITYA – KAMARNYA - NIGHT
Cast : Dewi - Aditya
Aditya yang baru pulang melihat istrinya memegang sebuah foto. Diapun mengintipnya dari balik pintu kamar.
DEWI
Sebentar lagi sakit hatimu terbalaskan. Wanita perebut itu pun sudah medapatkan balasannya. Tinggal ku buat pelaku utamanya menikmati perangkat manisku dan pada akhinrya dia akan mati perlahan dan tersiksa.
Dewi pun tertawa lepas, tanpa menyadari adanya sang suami yang sedang mengintip.
CUT TO
121. INT. RUMAH ADITYA – KAMARNYA - NIGHT
Cast : Ranita
Dewi tertidur lelap di samping Aditya. Aditya yang terjaga mulai mencari tahu semuanya. Dan dia menemukan sebuah kotak berisi diary dan juga foto dibawah lemari.
ADITYA
(Kaget)
Tidak-tidak... Ini tidak mungkin.
Istrinya pun terbangun.
DEWI
Bagus deh kalau kamu udah tahu. Sebenarnya ini baru awal yang menyakitkan. Masih banyak yang harus kamu bayar untuk sakit ibuku yang telah kau tinggalkan. Aku anak yang dikandung Anindita di waktu kau meninggalkannya.
Suaminya terkena serangan jantung sampai tidak sadarkan diri.
DEWI
Mudah banget ya hidupmu kalau langsung mati kek gini. Harusnya lebih sadis.
CUT TO
122. INT. RUMAH ADITYA – DAPUR - NIGHT
Cast : Dewi - Pembantu
Dewi mendekati sang pembantu yang sedang mencuci piring.
DEWI
Tolong kamu kasih tahu pak parjo untuk membawa bapak segera ke rumah sakit. Dia terkena srangan jantung. Nanti saya nyusul ya. Saya harus nelpon ibunya dan juga mencari bajunya.
PEMBANTU
Baik, bu.
CUT TO
123. INT. RUMAH ADITYA – RUANG KERJA ADITYA - NIGHT
Cast : Dewi
Terlihat Dewi tengah mengeledah ruang kerja dan mulai mengumpulkan beberapa surat-surat. Dia juga membuka brankas dan mulai memasukkan berkas dan uang ke tasnya.
CUT TO
124. EXT. RUMAH SAKIT - NIGHT
Tampilan halaman rumah sakit di tengah malam yang sunyi.
CUT TO
125. EXT. RUMAH SAKIT - LORONG - NIGHT
Cast : Dewi
Seorang suster menggunakan masker tengah berjalan di lorong rumah sakit.
CUT TO
126. INT. RUMAH SAKIT – RUANG RAWAT ADITYA - NIGHT
Cast : Ranita
Aditya kejang-kejang dan terlihat seorang suster yang memakai masker tadi sedang mencabut suntikan di botol infusnya.
DEWI
Tenang aja ayahku yang ganteng. Ini tidak mematikanmu. Ini hanya membuatmu merasakan sakit yang amat. HAHAHAAH...
CUT TO
127. INT. RUMAH NITA – BERANDA - DAY
Cast : Nita – Reza – Arnold - Fina
Terlihat kedua calon pengantin (Reza & Nita) sedang menanti seseorang. Ke dua anaknya menghampiri mereka.
ARNOLD
Bapak penghulu udah menunggu tuh di dalam. Kalau kelamaan, nanti aku yang duluan loh sama dia.
AFINA
Emang aku mau ama kamu
ARNOLD
Harus... dan pasti kamu mau.
FINA
Ihh... Ogah aku nikah ama kamu
Nita hanya tersenyum kecil mendengar percakapan anaknya. Sementara Reza fokus menghubungi ibunya.
REZA
Udah nyambung, Nit... Halo bu
CUT TO
128. INT. RUMAH SAKIT – RUANG RAWAT ADITYA - DAY
Cast : Helena
Helena berada dikamar aditya sambil memegang handphone
HELENA
Ibu sedang menjaga aditya sayang. Berulang kali dia hampir dicelakai istrinya sendiri. Dan menurut kesaksian dari pembantunya dia juga kena serangan jantungan karna pengakuan dari istrinya itu.
CUT TO
129. INT. RUMAH NITA – BERANDA - DAY
Cast : Nita - Reza
REZA
Walaaikumsalam
Reza mematikan teleponnya dan beralih menatap Nita.
NITA
Gimana mas?
REZA
Ibu nggak bisa datang. Dia menjaga aditya yang dicelakai oleh istrinya, yang katanya merupakan anak kandungnya dengan mantan pacarnya dulu.
NITA
Agsthafirullah al-adzim
CUT TO
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
130. EXT. JALANAN - NIGHT
Cast : Ranita
Tampak Dewi yang hamil tengah duduk di pinggir jalan dan mengacak-acak rambutnya sambil ketawa-ketawa
INA
Bentar lagi ayahku dan ayahmu (Menunjuk perutnya) akan mati...
CUT TO
131. INT. KANTOR REZA – RUANGAN REZA - DAY
Cast : Nita - Reza
Terlihat Nita datang membawa makanan untuk Reza. Arnold telah ada diruangan itu. Sedangkan Fina datang bersama ibunya.
NITA
Assalamualiakum
REZA
waalaikumsalam.
NITA
Mas, aku bawa makanan kesukaanmu
REZA
Makasih sayang (beat) Oiya, tadi ibu nelpon, katanya dia nyuruh kita untuk nemuin mantan suami kamu yang katanya sudah sadar dari koma.
NITA
Lalu? Kamu nggak bilang bahwa kita sedang sibuk? Lagian hari ini itu, kita harus mengecek seluruh restoran cabang.
ARNOLD
Tenang aja, bu. Ada aku
FINA
Aku ikut kamu ya, Enol. Aku Belum siap nemuin papa.
CUT TO
132. EXT. RUMAH ADITYA - BERANDA - DAY
Cast : Aditya – Reza – Nita – Helena – Arnold - Fina
Terlihat aditya sedang menunggu nita diatas kursi roda.
NITA
Assalaikum, Mas. Apa kabar?
ADITYA
Walaikum salam. Baik. Dan jauh lebih baik saat melihatmu. Aku minta maaf untuk semuanya. dan aku pengen kita balikin lagi seperti dulu.
NITA
Aku maafin kamu. Tapi tidak mungkin kita balikan lagi.
Reza keluar dari mobil dan membawa anaknya yang menangis.
REZA
Botol susu Fadil dimana sayang?
NITA
Ini, Mas. Maaf tadi aku lupa memberikannya ke kamu
Aditya yang cemburu dan kecewa, memutar kursi rodanya sampai ke pinggir jalan. Ada sebuah mobil yang mau menabraknya. Afina yang baru tiba bersama Arnold melihat kejadian itu. Afina berlari dan mendorong ayahnya menjauh dari tempat tersebut. Anaknya pun di tabrak mobil. Semuanya sontak mendekat dan bersedih.
TAMAT