Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Izinkan Hatimu Tertautkan Cintaku
Suka
Favorit
Bagikan
3. Babak 3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

105. EXT. STASIUN - NIGHT

Terlihat Reza dan anaknya keluar dari stasiun.

CUT TO

106. EXT. JALAN SETAPAK - NIGHT

Cast : Arnold – Reza

Arnold terus berjalan sambil mendorong kursi roda ayahnya. Reza yang udah lama tidak pulang kini berusaha mengingat kembali letak rumah ibunya dulu.

REZA

Ayah ingatnya Cuma lurus aja dari stasiun. Tapi udah berubah banyak dan ayah bingung mau belok dilorong mana. Nomor ibu juga nggak aktif lagi.

ARNOLD

Kita jalan aja dulu. Nanti kalau ketemu orang di depan sana, kita bisa menanyakan rumah nenek.

Tak lama setelah berjalan hadirlah dua preman yang langsung menarik tas yang ada dipangkuan Ayahnya.

REZA

Tolong... Tolong... Rampok

ARNOLD

Woi jangan kabur loh! lepasin tas gue!

Arnold mengejar dan menarik tubuh preman hingga terjatuh, tapi yang satunya malah menghajar dan mengambil tas ransel Arnold. Arnold kembali bangkit dan menghajar kedua preman itu, tapi pada akhirnya dia kalah jumlah hingga babak belur dan tangannya tergores pisadu. Preman itu pun segera pergi. Arnold yang terluka berusaha melangkah ke pohon di sebelahnya dan bersandar dibawahnya.

REZA

AAARNOOOOLD........

Sang ayah berusaha memutar roda kursinya sekuat tenaga, tapi malah terjatuh. Reza yang kasihan melihat anaknya, segera bangkit dan malah berlari mendekat ke anaknya.

REZA

Kamu nggak papa, kan? Kita ke rumah sakit ya? Maafin ayah yang tidak bisa lindungin kamu.                        

ADITYA

Kenapa ayah peduli sama aku?

REZA 

Itu hal yang wajar bagi seorang ayah untuk peduli dan cinta kepada anaknya.

ARNOLD

(Bersedih)

Jadi kalau aku bukan anak ayah, ayah nggak bakalan sepeduli ini?

REZA

Ka-kamu... Kamu sudah tahu?

ARNOLD    

Ayah juga tahu hal itu?

REZA

Ayah tahu, tapi ibumu tidak tahu bahwa ayah tahu. (Beat) Nak... makna keluarga bukan hanya untuk mereka yang memiliki hubungan darah. Tapi juga tercipta dari sebuah kasih sayang nan cinta yang ikhlas dan tak terbatas.

Mereka berdua saling tatap dan berpelukan.

ARNOLD

Ayah!!! (Kaget)

REZA 

Kenapa, Nak?

ARNOLD

Ayah sudah bisa jalan?

REZA

Hah... Jalan? (Melirik kekursi rodanya dan melihat kakiny) Alhamdulillah. nak.

Dari kejauhan Fina melihat mereka berdua dan mendekat.

AFINA

Enol! Kok bisa di sini? Dan Kamu kenapa?

REZA

Tadi dia melawan perampok dan malah jadi kek gini.

AFINA

Owh gitu ya, om. Gimana kalau om dan arnold ke rumah aku aja untuk mengobati Arnold. Kebetulan dekat dari sini.

Mereka berdua mengangguk setuju.

CUT TO

107.     EXT. RUMAH NITA – BERANDA – NIGHT

Cast : Arnold – Reza – Afina - Nita

Mereka telah sampai di rumah sederhana dengan sebuah warung kecil yang berdiri didepannya. Reza memapah anaknya. Dan kursi roda tanpa isinya didorong Afina.

FINA

Ini rumah aku, om?

REZA

Rumah kamu? Om rasanya...

Tiba-tiba ada orang yang keluar dari rumah

NITA

kamu dari mana sih? ibu cemas nyariin kamu tau nggak?

REZA

Mbak Nita!

NITA

(Marah)

KAMU! Ngapain di sini? Pergi!

REZA

Aku kan adiknya Mbak

NITA

Adik? Aku anak tunggal.

REZA

Aku minta maaf jika aku punya salah sama Mbak. Tapi aku ke sini hanya ingin bertemu sama ibu. Aku kangen ama ibu.

NITA

Kangen? Bertemu? Bukankah kamu sendiri yang memutuskan hubungan dengan kami di wa padahal waktu itu ibu baru saja meninggal.

REZA

(Terkejut & Menangis)

Apa? ibu telah meningall? (dia menangis) Aku tidak pernah menerima dan mengirim pesan apapun.

NITA

Jangan drama! Jangan banyak alasan! PERGI KAMU DARI SINI!

ARNOLD

Tante please dengarkan ak...

Arnold yang belum selesai menjelaskan, ambruk seketika.

CUT TO

108. INT. RUMAH NITA – KAMAR – NIGHT

Cast : Arnold – Reza

Arnold berbaring di salah satu kamar dan disampingnya telah duduk sang ayah yang menemaninya

REZA

Meski darahku tidaklah mengalir dalam tubuhmu, tapi percayalah kamu akan menjadi kebanggaanku, yang selamanya kujaga sampai mati.

Nita menguping dari balik pintu kamar.

CUT TO

109. EXT. KUBURAN IBUNYA - DAY

Cast : Arnold – Nita – Reza - Afina

Reza mengusap nisan ibunya, menabur bunga, dan berusaha menyekah airmatanya. Di sampingnya ada Arnold yang menguatkannya.

ARNOLD

Ayo kita pulang, Nak! Takutnya kita ketinggalan kereta nanti.

Nita dan Fina tiba-tiba hadir dihadapan mereka.

NITA

Pulang!? Memang kamu masih punya uang untuk pulang?

Reza menunduk dan terdiam.

NITA

Jangan pernah kamu berpikir bahwa aku akan membantumu untuk pulang. Aku akan mengurungmu dengan Arnold di sini untuk membantu mengembangkan warung makanku

REZA

Maksudnya, Mbak?

Nita sekilas berbalik ke Arnold. Kemudian melemparkan senyum ke Reza.

NITA

Arnold sudah menceritakan semuanya pada Mbak. Dan Mbak minta maaf karna tidak pernah mau mendengarkan penjelasanmu.

Reza mengangguk dan tersenyum, lalu memeluk kakaknya.

CUT TO

110. INT. RUMAH NITA - DAPUR - NIGHT

Cast : Nita – Reza – Afina - Arnold

Terlihat Reza dan Nita sedang mengelupas dan memotong bawang.

REZA

Sebenarnya aku ingin sih tinggalin dia. Tapi aku terlanjur janji sama ibu akan selalu setia dengannya.

NITA

Ya. ibu memang trauma dengan masa lalunya. Dia tidak ingin orang lain merasakan susahnya menjadi janda dan single parent.

REZA

Tapi dia yang meninggalkanku dan selingkuh dengan yang lain.

AFINA

What? selingkuh juga om? Sama dong dengan mama.

NITA

Dia nggak selingkuh sih. Cuma udah bosan aja ama aku dan terlalu nyaman dengan teman wanitanya.

ARNOLD

Sama aja kalau gitu.

CUT TO

111. EXT. RUMAH ADITYA – GARASI - NIGHT

Cast : Nita – Afina – Arnold - Reza

Nita, Fina, Arnold, dan Reza terlihat makan bersama.

NITA

Oiya, dek. Seluruh barang-barangmu yang dulu, Mbak asingkan di gudang ya. Itu Mbak lakukan karna saking keselnya.

REZA

Iya, Mbak. Nggak papa kok.

ARNOLD

Tante! foto nenek ada nggak? Aku mau lihat dong. Yang sekalian waktu ayah menikah.

NITA

Tunggu sebentar tante carikan di kamar nenek.

CUT TO

112. INT. RUMAH NITA – KAMAR JASMINE - NIGHT

Cast : Nita

Nita menemukan Album dan dia terfokus pada sebuah tulisan nama Dewi Anindita di foto tersebut.

CUT TO

113.     INT. RUMAH NITA – RUANG TENGAH - NIGHT

Cast : Nita – Arnold – Reza- Fina

Anita keluar dengan tergesa-gesa dan sekaligus terkejut. Reza, Fina, dan Arnold sedang menonton diwaktu itu.

NITA

Dewi Anindita nama istri kamu?

AFINA

Wanita itu kan selingkuhan papa.(Afina mengambil album itu dari Nita) Atau mungkin Cuma namanya aja yang sama. Soalnya body di sini agak bongsor dan lebih cantikan Dewi Anindita yang dekatan sama papa (Memperhatikan foto itu dengan seksama)kayaknya bukan deh. kebetulan aja namanya sama. Tapi dua cerita dan takdir yang sama.

Reza pun mengambil handphonenya dan menunjukan foto istrinya yang sekarang.

REZA

Ini kan dewi yang kalian maksud?

NITA

Ya... itu

 AFINA

Dulu dia memang bongsor. Tapi semenjak kita pindah dan kerja di singapura. Dia mulai melakukan banyak perawatan dan bahkan oplas hingga cantik seperti ini (Beat) Maaf ya Mbak, aku nggak bisa jagain istri aku hingga rebut suami Mbak.

AFINA

Mbak juga bukan istri yang bisa ngejagain suami dengan baik.

CUT TO

116. INT. WARUNG NITA - DAY

Cast : Nita – Reza – Helena

Nita dan Reza sedang sibuk mengurus warung yang ramai.

REZA

Kita bikin rumah makan yang lebih gede lagi, gimana? Kan kata Mbak, uang yang kukasih ke ibu masih ditabung dan sekarang jumlahnya pun masih banyak.

NITA

Mbak takut untuk membuka warung makan yang lebih besar dari ini. Mbak nggak berpengalaman dan tidak punya banyak ilmu.

RESA

Kan ada aku, Mbak

Kakaknya mengangguk setuju. Tidak lama setelahnya, ada mobil yang berhenti di rumahnya dan seorang wanita pun mendekat.

HELENA

Assalamualikum... Apa kabar, sayang?

NITA

Baik bu (mencium tangan helena dan memeluknya) Ibu kok nggak ngabarin mau kesini? kan aku bisa melakukan persiapan sebelumnya... Oiya silahkan duduk 

HELENA

Iya... makasih sayang (duduk) Kamu sudah menikah juga?

NITA

Dia adikku bu.. reza.

HELENA

Oh, Reza. dia itu yang sering nginap di rumah ibu waktu ibumu masih bekerja dengan ibu.

Mereka pun diam serentak dan tidak tahu mau ngomong apa. Beberapa detik kemudian, Helena pun memberanikan diri.

HELENA

Sebenarnya ibu ke sini itu, mau minta maaf sama kamu. Karna ibu kamu harus merasakan sakit hati seperti ini. Ibu nggak tahu kenapa aditya sangat berubah. Bahkan dia menikah tanpa minta doa restu sama ibu. Memberi kabar saja tidak.

NITA

Ibu nggak perlu minta maaf. Ini sudah takdir dari yang di Atas.

HELENA

Semoga kamu menemukan pria yang baik dan mencintaimu

NITA

Aamiin... Terimakasih, Bu (Beat) Oh iya bu, Aku kedalam sebentar ngambil surat yang ditulisan ibuku untuk ibu.

Helena perlahan melihat sekeliling dan beberapa menit setelahnya hadirlah Nita yang menyerahkan surat.

HELENA

Ini surat apa, Nak?

NITA

Aku nggak tahu, bu. Sepertinya surat itu sangat privasi. Jadinya aku nggak membukanya.

CUT TO

117. EXT. JALANAN - DAY

Cast : Helena

Bu Helena membuka suratnya dan membacanya di mobil.

HELENA

Putar balik, pak

SOPIR

Tapi udah jauh bu?

HELENA

Putar balik sekarang!

Supir pun menurutinya.

CUT TO

118. EXT. SUATU TEMPAT - DAY

Cast : Nita – Reza - Helena

Reza dan Nita berada disebuah tempat yang sejuk tanpa rumah satupun di sekililingnya dan hanya ada pohon-pohon dan kebun. Nita menatap sekeliling.

NITA

Ini kan tempat main kita dulu? Kamu ngapain ngajak aku ke sini?

REZA

Ehmmm.... Sebenanrya aku mau ngomong sesuatu sama Mbak.

NITA

Mau ngomong apa?

Reza membuka sebuah kotak yang berisikan cincin.

REZA

Aku sudah tidak bisa membohongi perasaanku lagi. Aku mencintai Mbak lebih dari sekadar cinta seorang adik ke kakaknya. (Beat) Jika Mbak punya perasaan yang sama, Mbak boleh ambil cincin ini, tapi...

Belum selesai bicara, cincin itu telah diambil Nita dan nampak Sedikit ada rasa bahagia dari sorot matanya. Namun cincin itu malah dilempar.

NITA

Kita ini saudara, adik-kakak. Nggak mungkin bisa menikah.

REZA

Tapi bukan saudara kandung

NITA

Nggak mungkin bisa. Kita saudara sesusuan.

REZA

Tapi aku sangat mencintaimu

NITA

Aku nggak mau dengar itu!

Nita menutup telinga dan berlari menjauh. Namun tak lama, terlihat dari belakang seorang perempuan mencegatnya.

CUT TO

119. EXT. SUATU TEMPAT - DAY

Cast : Nita – Reza - Helena

Terlihat Reza yang tadi ditinggal Nita, kini sedang berlari mencari kakaknya itu. Dia menemukan kakaknya bersama dengan Helena.

REZA

Aku minta maaf dan berjanji tidak akan mengungkit ini lagi. Anggap aja aku tidak pernah ucapkan itu.

NITA

Oke, tapi kamu harus cari cincin itu segera mungkin.  

REZA

Maksud, Mbak?

NITA

Cincinnya mahal dan sayang kalau di buang gitu aja.  

HELENA

Nggak usah sibuk mencarinya. Ini cincinnya.

Reza pun segera mengambil cincin itu di tangan bu helena.

HELENA

Nggak usah kamu ambil lagi. (Beat) Biar ibu yang memasangkan di jari mantan menantu yang akan kembali jadi menantu lagi.

REZA

Maksudnya?

Reza yang tidak mengerti apa yang terjadi malah diberikan sebuah surat yang menjelaskan semuanya. Reza membacanya.

REZA

Kenapa kakek dan nenek dulu membuang aku, bu? Apa benar ibu yang menyusui aku waktu bayi?

HELENA

Ibu menyusuimu atas permintaan bu jasmine. ibu yang baru kehilangan anak pun menerima kamu setulus hati. Tapi ibu tidak tahu bahwa kamu ternyata anak kandung ibu yang dibuang oleh nenek-kakekmu sendiri. (Beat) Sebenarnya, mereka tidak ingin kamu jadi penghalang ibu untuk kembali lagi dengan ayahnya Aditya. Ibu dulu bercerai dari ayahnya aditya yang kasar dan kabur ke suatu tempat hingga berkenalan dengan papamu... Kami jatuh cinta dan menikah. 8 bulan mengandungmu, Nenek dan kakekmu menemukan ibu dan memaksa ibu untuk kembali ke bapaknya aditya yang kaya raya. Demi harta dan pangkat, mereka tega memisahkan kita... Maafkan ibu ya nak

Reza dan helena pun saling berpelukan dan menangis

CUT TO

120. INT. RUMAH ADITYA – KAMARNYA - NIGHT

Cast : Dewi - Aditya

Aditya yang baru pulang melihat istrinya memegang sebuah foto. Diapun mengintipnya dari balik pintu kamar.

DEWI

Sebentar lagi sakit hatimu terbalaskan. Wanita perebut itu pun sudah medapatkan balasannya. Tinggal ku buat pelaku utamanya menikmati perangkat manisku dan pada akhinrya dia akan mati perlahan dan tersiksa.

Dewi pun tertawa lepas, tanpa menyadari adanya sang suami yang sedang mengintip.

CUT TO

121.   INT. RUMAH ADITYA – KAMARNYA - NIGHT

Cast : Ranita

Dewi tertidur lelap di samping Aditya. Aditya yang terjaga mulai mencari tahu semuanya. Dan dia menemukan sebuah kotak berisi diary dan juga foto dibawah lemari.

ADITYA

(Kaget)

Tidak-tidak... Ini tidak mungkin.

Istrinya pun terbangun.

DEWI

Bagus deh kalau kamu udah tahu. Sebenarnya ini baru awal yang menyakitkan. Masih banyak yang harus kamu bayar untuk sakit ibuku yang telah kau tinggalkan. Aku anak yang dikandung Anindita di waktu kau meninggalkannya. 

Suaminya terkena serangan jantung sampai tidak sadarkan diri.

DEWI

Mudah banget ya hidupmu kalau langsung mati kek gini. Harusnya lebih sadis.

CUT TO

122.   INT. RUMAH ADITYA – DAPUR - NIGHT

Cast : Dewi - Pembantu

Dewi mendekati sang pembantu yang sedang mencuci piring.

DEWI

Tolong kamu kasih tahu pak parjo untuk membawa bapak segera ke rumah sakit. Dia terkena srangan jantung. Nanti saya nyusul ya. Saya harus nelpon ibunya dan juga mencari bajunya.

PEMBANTU

Baik, bu.

CUT TO

123. INT. RUMAH ADITYA – RUANG KERJA ADITYA - NIGHT

Cast : Dewi

Terlihat Dewi tengah mengeledah ruang kerja dan mulai mengumpulkan beberapa surat-surat. Dia juga membuka brankas dan mulai memasukkan berkas dan uang ke tasnya.

CUT TO

124. EXT. RUMAH SAKIT - NIGHT

Tampilan halaman rumah sakit di tengah malam yang sunyi.

CUT TO

125. EXT. RUMAH SAKIT - LORONG - NIGHT

Cast : Dewi

Seorang suster menggunakan masker tengah berjalan di lorong rumah sakit.

CUT TO

126. INT. RUMAH SAKIT – RUANG RAWAT ADITYA - NIGHT

Cast : Ranita

Aditya kejang-kejang dan terlihat seorang suster yang memakai masker tadi sedang mencabut suntikan di botol infusnya.

DEWI

Tenang aja ayahku yang ganteng. Ini tidak mematikanmu. Ini hanya membuatmu merasakan sakit yang amat. HAHAHAAH...

CUT TO

127.   INT. RUMAH NITA – BERANDA - DAY

Cast : Nita – Reza – Arnold - Fina

Terlihat kedua calon pengantin (Reza & Nita) sedang menanti seseorang. Ke dua anaknya menghampiri mereka.

ARNOLD

Bapak penghulu udah menunggu tuh di dalam. Kalau kelamaan, nanti aku yang duluan loh sama dia.

AFINA

Emang aku mau ama kamu

ARNOLD   

Harus... dan pasti kamu mau.

FINA

Ihh... Ogah aku nikah ama kamu

Nita hanya tersenyum kecil mendengar percakapan anaknya. Sementara Reza fokus menghubungi ibunya.

REZA

Udah nyambung, Nit... Halo bu

CUT TO

128.   INT. RUMAH SAKIT – RUANG RAWAT ADITYA - DAY

Cast : Helena

Helena berada dikamar aditya sambil memegang handphone

HELENA

Ibu sedang menjaga aditya sayang. Berulang kali dia hampir dicelakai istrinya sendiri. Dan menurut kesaksian dari pembantunya dia juga kena serangan jantungan karna pengakuan dari istrinya itu.

CUT TO

129.   INT. RUMAH NITA – BERANDA - DAY

Cast : Nita - Reza

REZA

Walaaikumsalam

Reza mematikan teleponnya dan beralih menatap Nita.

NITA

Gimana mas?

REZA

Ibu nggak bisa datang. Dia menjaga aditya yang dicelakai oleh istrinya, yang katanya merupakan anak kandungnya dengan mantan pacarnya dulu.

NITA

Agsthafirullah al-adzim

CUT TO

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

130. EXT. JALANAN - NIGHT

Cast : Ranita

Tampak Dewi yang hamil tengah duduk di pinggir jalan dan mengacak-acak rambutnya sambil ketawa-ketawa

INA

Bentar lagi ayahku dan ayahmu (Menunjuk perutnya) akan mati...

CUT TO

131. INT. KANTOR REZA – RUANGAN REZA - DAY

Cast : Nita - Reza

Terlihat Nita datang membawa makanan untuk Reza. Arnold telah ada diruangan itu. Sedangkan Fina datang bersama ibunya.

NITA

Assalamualiakum

REZA

waalaikumsalam.

NITA

Mas, aku bawa makanan kesukaanmu

REZA

Makasih sayang (beat) Oiya, tadi ibu nelpon, katanya dia nyuruh kita untuk nemuin mantan suami kamu yang katanya sudah sadar dari koma. 

NITA

Lalu? Kamu nggak bilang bahwa kita sedang sibuk? Lagian hari ini itu, kita harus mengecek seluruh restoran cabang.

ARNOLD

Tenang aja, bu. Ada aku

FINA

Aku ikut kamu ya, Enol. Aku Belum siap nemuin papa.

CUT TO

132. EXT. RUMAH ADITYA - BERANDA - DAY

Cast : Aditya – Reza – Nita – Helena – Arnold - Fina

Terlihat aditya sedang menunggu nita diatas kursi roda.

NITA

Assalaikum, Mas. Apa kabar?

ADITYA

Walaikum salam. Baik. Dan jauh lebih baik saat melihatmu. Aku minta maaf untuk semuanya. dan aku pengen kita balikin lagi seperti dulu.

NITA

Aku maafin kamu. Tapi tidak mungkin kita balikan lagi.

Reza keluar dari mobil dan membawa anaknya yang menangis.

REZA

Botol susu Fadil dimana sayang?

NITA

Ini, Mas. Maaf tadi aku lupa memberikannya ke kamu

Aditya yang cemburu dan kecewa, memutar kursi rodanya sampai ke pinggir jalan. Ada sebuah mobil yang mau menabraknya. Afina yang baru tiba bersama Arnold melihat kejadian itu. Afina berlari dan mendorong ayahnya menjauh dari tempat tersebut. Anaknya pun di tabrak mobil. Semuanya sontak mendekat dan bersedih.

TAMAT

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)