Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. RUMAH ADITYA – HALAMAN DEPAN – NIGHT
Cast : Aditya – Afina
Nampak gerimis sedang turun malam itu. Pintu pagar terbuka, dan mobil hitam perlahan masuk kehalaman rumah menuju garasi.
AFINA (OS)
Boleh ngobrol sebentar, Yah?
CUT TO
2. INT. RUMAH ADITYA – DAPUR - NIGHT
Cast : Nita
Nita terlihat sedang mempersiapkan makan malam. Sekilas ia melirik handphone yang berada disampingnya. Dilayar hpnya terlihat pemberitahuan MISSED CALL 3 kali dari ibunya. Dia pun menghubungi nomor ibunya kembali.
OPERATOR (OS)
Pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini.
Setelah memutuskan panggilan dihpnya, terdengar samar suara mobil dari luar. Segera ia letakkan celemeknya dan bergegas menuju pintu depan.
CUT TO
3. EXT. RUMAH ADITYA – GARASI - NIGHT
Cast : Aditya - Afina
Aditya berbalik sekilas menatap anaknya. Lalu beralih mengecek pesan yang tidak penting di hpnya.
AFINA
Kenapa sih ayah nggak bisa sedikitpun untuk mencint—
Aditya membuka pintu mobil saat Afina belum kelar ngomong. Nampaknya ia tidak ingin terlibat obrolan apapun dengan Anaknya.
ADITYA
(Tegas)
Ini bukan salah Ayah
Aditya turun dari mobil tanpa peduli panggilan anaknya.
AFINA
(Kesal)
Ayah... Yah... Ayah!!!
CUT TO
4. EXT/INT. RUMAH ADITYA – BERANDA/DAPUR – NIGHT
Cast : Nita - Aditya – Afina
Aditya berdiri di depan pintu sambil mengetuknya. Pikirannya yang sedang kacau membuatnya tidak menyadari pintu rumah sudah terbuka dari tadi dan malah mengetuk angin. lebih tepatnya hampir mengetuk dahi istrinya yang telah berdiri dibingkai pintu.
ADITYA
(Muka datar)
Maaf!
Nita berusaha meraih tangan suaminya, tapi tidak dijabat dan suaminya berlalu masuk begitu saja. Afina datang meraih tangan ibunya dengan wajah ceria seperti biasa.
AFINA
Assalamualaikum, ibu
NITA
Waalaikumsalam, sayang.
Nita dan anaknya melangkah masuk dan terlihat suaminya sedang ada didapur mengambil minum.
NITA
(Takut)
Maaf, Mas! tadi aku masuk..
Aditya melangkah masuk kamarnya tanpa menoleh.
CUT TO
5. INT. RUMAH ADITYA – KAMAR ADITYA - NIGHT
Cast : Aditya
Aditya menutup pintu. Menjatuhkan dirinya ketempat tidur. Tatapannya keatas dan sesekali menjambak rambutnya.
NITA(OS)
... Merapikan kamarmu tanpa izin.
CUT BACK TO
6. EXT. RUMAH ADITYA – RUANG UTAMA/RUANG KELUARGA - NIGHT
Cast : Nita
Nita tertidur di meja berbantalkan tangan dengan posisi seperti mencium album pernikahan. Ia dibangunkan bunyi hpnya yang menampilkan pemberitahuan bertuliskan “HAPPY ANNIVERSARY KE-23”. Sekilas ditatapnya foto pernikahan yang tergantung dipojokan. Nampak airmata mengalir di pipinya.
AFINA
Dua puluh tiga tahun berlalu, dan tak ada yang berubah.
Diciumnya cincin itu sambil berusaha menyeka airmatanya.
CUT TO
7. EXT. RUMAH ADITYA – TAMPILAN DEPAN - DAY
Terlihat rumah mewah Aditya yang dibalut indah dengan cahaya fajar yang baru hadir.
CUT TO
8. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Nita
Nita yang sedang memegang mukena, mengetuk-ngetuk pintu kamar Aditya.
NITA
Mas, Bangun! Udah waktunya shalat subuh.
CUT TO
9. EXT. RUMAH ADITYA – BERANDA - DAY
Cast : Helena
Tampak pintu rumah, dari luar, sedang diketuk oleh perempuan yang merupakan ibu Aditya (Helena)
CUT TO
10. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Nita
Anita yang mendengar ketukan dari luar langsung menoleh dan beralih menuju pintu depan meski tampak ragu.
CUT TO
11. EXT. RUMAH ADITYA – BERANDA - DAY
Cast : Nita - Helena
Pintu terbuka dan nampaklah Helena yang tersenyum ramah.
NITA
(Kaget & Senang)
Ibu!(Mencium tangan dan memeluknya) Aku kangen banget sama ibu.
HELENA
Sama, Nak. Ibu juga kangen. (Mengusap kepala Nita) Gimana Kabarmu, sayang? Aditya nggak macam-macam ‘kan sama kamu?
Nita terdiam sejenak, lalu mengeleng.
NITA
Aku baik, Bu... (beat) Aditya sosok suami yang baik dan perhatian.
Helena memperhatikan Nita yang berbicara sambil menunduk. Helena mengelus pundak menantunya dengan tatapan iba. Dia seakan merasakan bahwa menantunya sedang tidak bahagia.
CUT TO
12. INT. RUMAH ADITYA – RUANG KELUARGA - DAY
Cast : Nita - Helena
Helena sedang duduk di ruang keluarga sambil memperhatikan kesekilingnya dan mengangguk takjub. Terlihat Nita keluar dari dapur membawa nampan yang berisikan teh panas.
HELENA
Banyak yang berubah... Ibu suka banget dengan penataan barunya.
Nita tersenyum dan duduk disamping mertuanya.
NITA
Terimakasih, Bu... Oiya tehnya silahkan diminum
HELENA
Iyya, sayang.
Helena meraih gelasnya dan beberapa menit setelahnya dia meletakkan kembali cangkir ke meja. Beat.
HELENA
Ibu ke atas dulu ya. Kangen ama cucuku yang paling cantik itu.
Nita terlihat melamun dan tidak memperhatikan ucapan ibunya.
HELENA(Lanjutnya)
Nita kamu nggak papa,kan?
Nita terperenjat dari lamunan dan mengeleng perlahan.
NITA
Nggak papa bu.
Helena pun berdiri dan melangkah menaiki tangga
CUT TO
13. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Nita
Nita kembali mengetuk kamar suaminya dengan lebih cepat dari sebelumnya. Dia berhenti sejenak dan sedikit ragu untuk mengetuknya kembali.
CUT TO
14. INT. RUMAH ADITYA – KAMAR AFINA - DAY
Cast : Afina - Helena
Tampak pintu terbuka dan terlihat Afina tengah bersandar disudut ranjangnya sambil memegang foto yang ditatapnya dengan sedih.
AFINA
Kapan ya kehangatan itu hadir di sini?
Terlihat helena melangkah masuk dan memeluk cucunya sambil mengelus-elus kepalanya.
CUT TO
15. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Aditya - Nita
Belum sempat Nita mengetuk kembali pintu kamar suaminya, Aditya lebih dulu keluar dengan tatapan melotot kesal kepadanya. Nita menunduk memohon maaf.
NITA
Aku minta maaf, Mas! Aku tahu kamu tidak suka diganggu saat tidur. Tapi... Aku...
Tatapan suaminya memperlihatkan kemarahan dan kekesalan. Aditya menepis tangan Nita, yang tadi memegang tanganya memohon maaf, dengan sangat keras. Nita terjatuh dengan gelas yang berisikan kopi panas yang tadi dipegang ditangan kirinya
CUT TO
16. INT. RUMAH ADITYA – KAMAR AFINA - DAY
Cast : Afina - Helena
Mereka yang awalnya saling pelukan kini saling menatap satu sama lain saat mendengar suara pecahan.
AFINA
Suara apa itu, Eyang?
CUT TO
17. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Aditya – Helena – Afina - Nita
Melihat istrinya terjatuh, kemarahan Aditya perlahan pudar. Tapi sekarang dia malah bingung dan gengsian untuk tolongin istrinya
NITA
Bisa bangun sendiri?
Istrinya hanya mengangguk
HELENA (OS)
Nita??? Apa terjadi sayang?
30 Detik suara itu terdengar, orangnya pun nongol dengan cucunya dari tangga. Aditya kaget dan segera membantu istrinya untuk bangun.
HELENA
Kok bisa sampai jatuh begini? (Melihat kaki menantu) Agstrafirullah al-adzim, kakimu berdarah Nita... Aditya coba jelaskan apa yang terjadi???
ADITYA
(Gugup)
Ehhh... Anu... dia tadi ketuk pintu dan menyuruh aku un....
NITA
(Memotong)
Iyya bu... Tadi aku mau bangunin Mas Adit, tapi lantainya licin dan malah kepeleset kek gini.
HELENA
Benar begitu, Dit?
ADITYA
Iy-iya, Ma
Afina mengambil P3K. Setelahnya, ia memapah ibunya ke sofa.
AFINA
Sini, Bu... Aku bantu bersihkan lukanya ya.
Nita mengangguk kepada anaknya. Akan tetapi, Helena mendekat dan mengambil P3K-nya. Lalu menyerahkannya ke Adit
CUT TO
18. EXT. JALANAN - DAY
Suasana kota dengan mobil yang berlalu-lalang.
CUT TO
19. INT. RUMAH ADITYA –KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Aditya
Aditya telah mengenakan jas lengkap. Dan kini mulai mencari berkasnya dan memasukkannya kedalam tas.
CUT TO
20. INT. RUMAH ADITYA – DEPAN KAMAR ADITYA - DAY
Cast : Helena – Aditya - Anita
Nita yang sedang mempersiapkan makanan untuk sarapan didatangi oleh mertuanya.
HELENA
Nggak usah ngurusin yang berat-berat sayang. Tangan dan kakimu kan masih sakit. Sini biar ibu saja.
ANITA
Ta-tapi, Bu...
HELENA
Udah kamu duduk aja di sini… Kamu memang nggak mau apa dimasakin sama ibu?
Nita hanya tersenyum dan terpaksa duduk dikursi. Tak lama setelahnya, suaminya terlihat keluar dari kamar dan bergegas ingin pergi. Segera saja dia memanggil suaminya.
ANITA
Mas sarapan dulu.
ADITYA
Nanti di kantor (Tidak berbalik).
HELENA
ADITYA!!!
Aditya pun berbalik dan menghela nafas panjang.
CUT TO
21. INT. RUMAH ADITYA – RUANG MAKAN - DAY
Cast : Afina – Nita – Helena – Aditya
Terlihat suasana makan yang diselingi percakapan.
HELENA
Mungkin nanti sore ibu harus pulang.
AFINA
Kok buru-buru sih, Eyang? Kan acara ultah Dek Malik juga besok malam. Bukan nanti malam.
HELENA
Harus ada persiapan sayang. Tante kamu mana mungkin bisa ngurus yang begituan. Ngurus rumah dibantu ama pembantu aja dia masih kelipungan, apalagi kalau ngurus kek beginian... Dia itu kebalikan dari Nita, ibu kamu... Tantemu itu Pemalas.
ADITYA
Bukan malas, Bu. Kak Alita memang nggak terlalu terbiasa ngurus rumah dan lebih terbiasa dikantor. Berbedalah dengan Nita yang orang tuanya dan bahkan dia sendiri pernah jadi pembantu dirumah kita. Jadi tentulah ngurus rumah bukanlah hal yang baru lagi buatnya. Berbaka-at (Dipelototi oleh ibunya) A-Aku nggak ada maksud ngomong kek gitu.
NITA
Nggak papa, mas. Kenyatannya sesuai dengan yang Mas ucapkan kok.
CUT TO
22. EXT. KAMPUS AFINA – DAY
Cast : Afina – Lina (Sahabat Fina)
Tampak suasana di lorong kampus sedang ramai. Nita yang sedang berjalan tidak sengaja berpapasan dengan sahabatnya.
LINA
Lo habis dari mana, Fin? Gue cariin kekantin nggak ada.
Diapun memperlihatkan surat tanda bukti pembayaran ke temannya.
LINA (lanjutnya)
Tumben bayar SPP tepat waktu. Biasanya telat mulu. Bokap lo udah nggak pelit?
AFINA
Biasalah. Nenek gue ada dirumah. Dan lo tahu sendirikan gimana Ayah gue.
AFINA
Dasar lo... (Beat) Oiya daripada selalu berdoa dan berharap nenek lo selalu ada dirumah, meningan ngelamar kerja aja di restoran om gue (Memberikan brosurnya) Gajinya lumayan dan paruh waktu lagi.
Ia mengambil dan membacanya sekilas.
AFINA
Menarik juga... Makasih Lina
LINA
Oke... Gue cabut dulu ya. ada kelas dan dosennya killer.
Afina pun melanjutkan langkahnya sambil membaca brosurnya. Tiba-tiba dia tabrakan dengan Arnold yang sedang nge-vlog sambil memegang secangkir kopi. Makalah dan baju Afina basah karna ketumpahan kopi Arnold.
AFINA
Astaga. Baju dan... ah shit. makalah gue (Dia pun mendongak dengan kesal melihat pria didepannya itu) Loh harus ganti rugi untuk semuanya.
CUT TO
23. EXT. TEMPAT PARKIR – DAY
Cast : Afina – Lina (Sahabat Fina)
Aditya baru keluar dari toko perhiasan. Terlihat dia yang sedang menuju mobilnya sambil memegang kotak merah yang berisikan kalung emas. Setelah sampai dimobil diapun membukanya sambil memikirkan sesuatu.
ADITYA
Apa harus ya aku kasih kalung ini kepadanya? (Beat) Ya setidaknya biar ibu yakin bahwa aku memperlakukan istriku dengan baik. Tapi...
FLASHBACK : Aditya mengingat sewaktu dia sakit istrinya hadir menjaganya, mengompresnya, dan menyuapinya.
ADITYA
Udah keterlaluan sih sikapku. Harusnya di pernikahan yang masuk 23 tahun ini aku bisa bersikap baik.
FLASHBACK : Saat istrinya sakit, dia malah cuek. Dan teringat juga waktu dia terpaksa mengurus istrinya yang kena pecahan kaca.
ADITYA
Ngga-nggak aku nggak boleh kasihan. Karna dirinyalah aku harus menerima penderitaan dan berpisah dengan wanita yang paling aku cintai.
CUT TO
24. EXT. KAMPUS AFINA – DAY
Cast : Afina – Arnold
Afina dengan wajah keselnya masih beradu tatap dengan Arnold.
ARNOLD
GANTI RUGI? Tidak salah, nih. Dua puluh Ribu doang, lo malah minta ganti rugi. Kalau gitu gue juga akan minta ganti atas rusak hp gue. Lagian loh yang bersalah, kok
AFINA
Ta-tapi...(Wajahnya berubah panik)
ARNOLD
Gue tunggu pertanggung jawaban loh besok.
Diapun melangkah pergi sambil memperhatikan brosur di tangan Nita. Anita semakin kesal dibuatnya.
CUT TO
25. EXT. JALAN – DAY
Cast : Aditya - Dewi
Seorang perempuan yang hendak menyebrang malah hampir ditabrak mobil Aditya. Karna kaget, belanjaan perempuan itu jatuh berserakan.
AFINA
Woi!!!. (Sambil sesekali membereskan barangnya satu persatu dan menunjuk kearah mobil) keluar nggak loh.
AFINA
(Turun dari mobil) Maaf saya nggak sengaja. Saya nggak lihat ada orang yang mau nyeberang.
AFINA
Terus kamu pikir saya hantu yang kasat ma...
Perempuan tersebut akhirnya mendongak menatap Aditya dan malah terus-terusan menatapnya dalam waktu yang lama. Aditya melambaikan tangannya pada gadis tersebut.
ADITYA
Kamu nggak papa? Perlu kerumah sakit?
Wanita itu menggeleng tidak dan tersenyum ramah
ADITYA (Lanjutnya)
Senyummu Indah... Mengingatkan aku pada seseorang.
CUT TO
26. INT. KANTOR REZA SETIAWAN – DAY
Cast : Aditya - Dewi
Dewi nyelonong masuk ke ruangan suaminya dan langsung duduk dengan tatapan tajam nan kesal.
DEWI
Ngapain kamu blokir kartu kreditku segala? Lihat nih, belanjaanku Cuma segini (Memperlihatkan belanjaannya yang banyak) Aku malu tau nggak sampai-sampai tadi aku menghindar dari temanku (Beat) Mas, Bisa nggak sih kamu jangan pelit
REZA
Bisa nggak sih kamu jangan boros? Cobalah untuk berhemat.
DEWI
(Marah)
Terus, kalau aku berhemat kamu bisa mengirimkan uang kepada wanita sialan itu. Itu kan yang kamu mau. Aku tahu bahwa setiap bulan kamu mengirimkan uang jutaan bahkan puluhan kepadanya.
REZA
(Kesal)
Cukup!! Sekali lagi kamu ucap itu aku tidak segan-segan ceraikan kamu. Kalau bukan janjiku padanya, mungkin kamu bukan lagi istriku.
Dewi keluar ruangan dan menutup pintu seakan membantingnya hingga suaminya pun sempat kaget.
CUT TO
27. INT. RUMAH ADITYA - DAY
Cast : Aditya - Nita
Tampak Aditya tengah berdiri didepan pintu rumahnya. Sambil berusaha merubah ekpresi wajahnya menjadi seceria dan sebahagia mungkin. Ia pun kemudian mengetuk pintu dan memanggil istrinya.
ADITYA
Assalamualaikum, sayang.... Sayang... Aku punya sesuatu buat kamu nih.
NITA
Walaikumsalam
Pintu pun terbuka dan diapun langsung mencium tangan suaminya. Dan terlihat senyuman indah diwajahnya.
NITA (Lanjutnya)
Oiya mas, tadi ibu titip ini dan ia pun berharap kita semua bisa datang
ADITYA
HAH! ibu udah pergi?
NITA
Sejam yang lalu
Mulut Aditya kembali tertutup rapat.
NITA
Sepertinya, tadi kamu ingin kasih sesuatu ke aku.
Suaminya mengeleng dan melangkah masuk.
NITA
Lalu, itu apa mas? (Menunjuk pada kotak merah)
ADITYA
Kado untuk Malik
CUT TO
28. INT. RUMAH REZA – RUANG KELUARGA - NIGHT
Cast : Reza - Arnold
Reza terlihat santai membaca buku. Dan kemudian arnold pun duduk disebelahnya.
ARNOLD
Ayah? Aku boleh nggak mengurus salah satu cabang restoran yang ada didekat kampusku.
Reza termenung dan berpikir sejenak.
ARNOLD (Lanjutnya)
Aku hanya berniat bantu. Kan Ayah juga sedang sibuk mengurus beberapa bisnis lainnya.
REZA
Oke... Ayah izinkan kamu, tapi jangan berulah.
ARNOLD
Siap, yah!
CUT TO
29. INT. RUMAH EYANG HELENA - NIGHT
Cast : Nita – Aditya – Helena - Malik
Terlihat sebuah pesta ultah yang sangat meriah yang dihadiri oleh kerabat dekat. Tampak Nita dan suaminya bergandengan tangan menuju pada ibu dan juga malik sambil membawakan kado ultah untuk malik.
NITA & ADITYA
Selamat ulang tahun malik
MALIK
Terimakasih tante... om
Dan hadirlah Helena
HELENA
Waah... kalian udah ada disini ternyata. Ibu tadi telpon kalian, kirain lupa. (beat) Cucuku yang cantik nggak ikut?
NITA
Ada tugas kampus katanya, Bu. Jadinya nggak sempat hadir.
Helena tersenyum dan mengangguk paham.
CUT TO
30. INT. RUMAH EYANG HELENA – RUANG TENGAH - NIGHT
Cast : Tante – Sepupu(PR)– Sepupu (LK)- Nita - Aditya
Terlihat suasana berkumpul disebuah ruang keluarga.
TANTE
Mama kan sudah bilang kalau dijodohkan nggak selamanya berakhir tragis. Lihat tuh sepupu kamu, (Menunjuk kearah Aditya dan Nita) bisa bahagia kok dengan pilihan ibunya.
SEPUPU (PR)
Nggak mau ah dijodohkan... Lain sekarang lain dulu.
SEPUPU (LK)
Udahlah nikahnya kan sama abang juga. Abang janji akan bahagiain kamu. Kita kan sepupuan, jadi udah kenal satu sama lain
Dan semuanya mengeleng kepala dan tertawa mendengar percakapan mereka.
SFX : suara dering handphone
NITA
Maaf, saya permisi kedepan dulu untuk angkat telpon...
Nita pun keluar untuk mengangkat telpon.
CUT TO
31. INT. RUMAH REZA – RUANG MAKAN - NIGHT
Cast : Reza - Dewi
Dewi melemparkan bukti transfer uang yang dilakukan suaminya tadi pagi.
DEWI
Lagi-lagi kamu kirim uang banyak kepada dia. SADAR MAS, DIA ITU BUKAN SIAP-SIAP KAMU.
REZA
Dia adalah segalanya dalam hidupku.
DEWI
Stop kirim uang untuknya
REZA
Kamu siapa melarang aku? Ssmpsi kapa-panpun...
Belum sempat selesai berbicara dia lebih dulu memegang dadanya dan tampak kejang-kejang. Istrinya panik dan mendekat untuk membantu.
CUT TO
32. EXT. RUMAH HELENA – BERANDA - NIGHT
Cast : Nita
Nita berdiri sambil mendekatkan handphone ditelinga. Dia seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
NITA
Nggak... Nggak mungkin. Beberapa hari yang lalu aku menelponnya dan dia mengatakan baik-baik saja... Kamu pasti bohongkan.
CUT TO
33. INT. RUMAH JASMINE - NIGHT
Cast : Tetangga Jasmine (Ibunya Nita)
Terlihat seseorang berkumpul membaca yasin. Dan seorang perempuan terbaring kaku dengan nafas tersenggal-senggal.
TETANGGA JASMINE
Aku tidak bohong. Cepetan ke sini atau kamu nggak bakalan melihatnya untuk terakhir kalinya.
CUT BACK TO
34. EXT. RUMAH HELENA – BERANDA - NIGHT
Cast : Nita
Nita bersandar di tembok sambil menangis. Kemudian membuka handphonenya kembali dan menelpon seseorang.
NITA
Ayo angkat dek. Ayo angkat.
Tak ada respon. Diapun kemudian mengirimkan pesan kepada adiknya yang tertuliskan : ‘Dek ibu sekarat segeralah pulang’. Dan terlihat Suaminya mendekat.
NITA
Ibu mas... ibu sekarat (sambil menangis)
Suaminya terdiam tanpa ekspresi kaget atau sedih.
NITA (Lanjutnya)
Mas, sekarang kita berangkat ke rumah ibu ya!
ADITYA
Tidak! Aku tidak ingin mengacaukan acara ini.
NITA
Baiklah... Setidaknya kamu izinkan berangkat ke sana malam ini.
ADITYA
Tidak! Kita berangkat besok.
Suaminya masuk begitu saja. Nita tersungkur sedih memeluk lututnya.
CUT TO
35. INT. RUMAH REZA – DAPUR - DAY
Cast : Arnold
Arnold yang hendak mengambil minum dikejutkan dengan sebuah botol obat yang tergeletak disamping dapur. Diapun mengambil botol tersebut dan searching di google.
CUT TO
36. INT. RUMAH ADITYA – DAPUR - DAY
Cast : Arnold
Dewi sedang menyuapi suaminya yang berbaring tidak berdaya. Arnold nyelonong masuk dan menarik ibunya keluar.
ARNOLD
Aku perlu bicara sama ibu sebentar.
Dewi meletakkan piring dan mengikuti anaknya keluar.
CUT TO
37. INT. PEMAKAMAN - DAY
Cast : Nita – Afina – Helena - Aditya
Nita sedang berada didepan nisan ibunya sambil menangis.
NITA
Ibu... Maafin Ranita yang nggak bisa berbakti sama ibu.
AFINA
Udah, Ma... Mama harus kuat. Nenek pasti tidak akan suka lihat mama sedih seperti ini.
Tiba-tiba datang Ibu Helena yang memarahi anaknya.
HELENA
Kamu keterlaluan aditya, ya. Ibu nggak tahu harus ngomong apalagi. Yang pertama, kenapa kamu tidak bilang sama mama kalau mertua kamu meninggal. Dan kenapa kamu baru mengantar istrimu kemakam ibunya?... Dan harusnya kamu itu memberikan dukungan atau menghiburnya sekarang.
Nita berdiri dan mendekat kemertuanya
NITA
Udah Bu. Nggak papa (Menyeka airmata) Mungkin ini sudah ketentuan yang diatas
Helena memeluk menantunya sambil menangis
CUT TO
38. INT. RUMAH JASMINE - DAY
Cast : Nita – Afina – Aditya - Helena
Terlihat keempatnya duduk diruang tamu Bu Jasmine
NITA
Untuk malam ini, mungkin aku bermalam di sini dulu.
HELENA
Iya, nak ibu paham apa yang kamu rasakan saat ini. Kamu yang tabah ya
NITA
iya, bu. Terimakasih
Tiba-tiba ada pesan masuk di handphonenya. Diapun membukanya dan tertampil pesan dari adiknya yang bertuliskan “DIA BUKAN IBUKU, BUAT APA AKU PEDULI. Sekarang kalian berdua bukan siapa-siapaku lagi”. Dia kembali terpukul dan airmata berjatuhan kembali. Mertua dan juga anaknya mendekat untuk menghiburnya.
CUT TO
39. INT. KANTOR ADITYA - DAY
Cast : Aditya – Dewi - Resepsionis
Aditya yang baru datang langsung disambut oleh resepsionisnya.
RESEPSIONIS
Selamat pagi, pak....
ADITYA
Pagi Rena
RESEPSIONIS
Oiya, Pak. Tadi ada orang yang mencari bapak. Katanya ingin menawarkan kerjasama.
OPERATOR (V.O)
Oke, Ren. Kalau dia datang lagi, suruh langsung menghadap saya diruangan.
Sang Resepsionis pun mengangguk paham.
CUT TO
40. INT. KANTOR ADITYA - RUANGAN - DAY
Cast : Dewi - Aditya
Terlihat Aditya memegang gagang telpon.
ADITYA
Suruh masuk (Beat) Oke terimakasih, Rena
Tak lama setelah telpon ditutup, pintu ruangannya terbuka. Betapa kagetnya melihat siapa yang datang.
DEWI & ADITYA
Kamu! (Saling menunjuk satu sama lain)
Dewi pun menjulurkan tangannya
DEWI
Kenalkan namaku Dewi
ADITYA
Aditya
Dewi pun duduk setelah salaman dan mendapatkan senyuman manis dari Aditya.
DEWI
Sebenarnya aku ingin menawarkan dan mengajak Bapak untuk melakukan kerjasama. Tapi lebih bagusnya kita obrolin ini diluar saja. Biar pembicaraan tidak tegang-tegang banget.
CUT TO
41. INT. RESTORAN - DAY
Cast : Arnold - Afina
Tampak Arnold Mahesa sedang merubah nilai jeleknya dari c menjadi A. Fina yang meletakkan kopi didekatnya melihat hal tersebut.
AFINA
Yeeh... Kok malah dirubah segala. Kalau nilainya memang segitu kenapa harus dirubah.
ARNOLD
Lo lagi. Kenapa sih loh hobi banget berurusan sama gue.
AFINA
Ge-er loh
Fina pun berbalik ingin pergi. Tapi malah ditarik oleh pria itu.
AFINA
Palagi, sih?
ARNOLD
Mana ganti rugi handphone gue. Dan kemarin lo kemana aja? Gue carin ke sini tapi nggak ada.
AFINA
Suka-suka guelah mau kemana aja. Apa urusannya ama lo. (Beat) Lo naksir ya sama gue.
ARNOLD
Lo benaran nggak mau jawab? Gue beneran nggak gaji lo ya.
AFINA
Hah! Maksud lo?
Perlahan Fina yang menyadari hal tersebut mulai sedikit canggung.
CUT TO
42. INT. RESTORAN – BERANDA - DAY
Cast : Dewi – Aditya - Arnold
Terlihat Dewi dan Aditya sedang berada dimobil yang sama dan berhenti didepan restoran. Dan juga terlihat Arnold yang memarkirkan motornya dekat mobil tersebut, tapi malah bergegas pergi. Sehingga dia tidak sempat melihat ibunya.
CUT TO
43. INT. RESTORAN - DAY
Cast : Fina – Dewi - Aditya
Fina yang sedang ngobrol dengan pekerja lainnya tiba-tiba melihat ayahnya menuju ke restoran tempatnya bekerja dan ia pun segera melangkah ke toilet.
TEMAN FINA
Lo mau kenapa, Fin?
FINA
Ke toilet bentar
CUT TO
44. INT. RUMAH REZA – RUANG MAKAN - DAY
Cast : Arnold – Reza - Pembantu
Terlihat Arnold yang baru pulang berjalan melewati ruang makan menuju kamar. Dia sempat melirik sekilas pada ayahnya yang sedang disuapi oleh pembantunya diatas kursi rodanya.
REZA
Ka-kamu su-sudah makan,nak
ARNOLD
Hemmmm....
Kemudian, dia berlalu dengan cueknya.
CUT TO
45. INT. RUMAH REZA – KAMAR ARNOLD - DAY
Cast : Arnold
Terlihat Arnold sedang memperhatikan bingkai foto dengan tatapan berkaca-kaca dalam waktu yang lama
ARNOLD (VO)
Ngapain sih aku masih peduli sama dia? Nggak penting juga.
Dia meletakkan foto itu kembali. Terlihat Reza dengan Arnold saling merangkul dan tersenyum dalam foto.
CUT TO
46. INT. RESTORAN – DAY
Cast : Dewi - Aditya
Aditya dan Dewi duduk berhadapan.
ADITYA
Oke. Menarik. Saya bersedia bekerja sama.
Pelayan hadir mengantarkan makanan.
DEWI
Silahkan dimakan. Nanti saya yang bayar. Anggap aja permohonan maaf untuk yang kemarin.
CUT TO
47. INT. RESTORAN - DAY
Cast : Afina
Dari kejauhan Nita mengintip mereka berdua
FINA
kapan sih mereka pergi. Itu cewek, apanya ayah ya? (Beat) Udahlah mungkin teman kerjanya.
CUT TO
48. INT. RUMAH ADITYA – DAPUR - NIGHT
Cast : Aditya - Dewi
Dewi menatap Aditya dalam waktu yang lama.
ADITYA
Kenapa kamu ngelihatan aku segitunya?
DEWI
Kamu ngingetin aku sama seseorang. (Beat) Orang yang pernah dan sangat aku cintai. CINTA PERTAMAKU. Tapi ia malah dijodohkan dengan yang lain.
ADITYA
Tapi sekarang kamu udah berkeluarga, kan?
DEWI
Sudah, Tapi... (Menghela nafas panjang)
CUT TO
49. INT. RUMAH REZA – RUANG MAKAN - DAY
Cast : Pembantu - Reza
Pembantu yang sedang menyuapi Reza mendengar telpon yang berdering diruang depan.
PEMBANTU
Saya pergi angkat telpon dulu ya, Tuan?
Reza sendirian diruang makan. Karena terbatuk-batuk diapun berusaha untuk meraih air yang berada ditengah meja makan. Usahanya gagal dan malah terjatuh dari kursi rodanya. Tangannya tidak sengaja menarik taplak meja yang mengakibatkan semua yang ada diatas meja ikutan jatuh.
CUT TO
50. INT. RUMAH REZA – KAMAR ARNOLD - DAY
Cast : Arnold
Arnold yang sedang menatap kosong kearah jendela dikagetkan oleh suara barang jatuh dan pecah dari luar.
CUT TO
51. INT. RUMAH REZA – DEPAN KAMAR/DAPUR - DAY
Cast : Arnold – Reza - Pembantu
Arnold keluar dari kamar. Terlihat kaca berserakan dan sang ayah telah tergeletak dengan tangan berdarah sambil mengaduh kesakitan.
ARNOLD
Ngapain sih buat keributan. (Kesal) Jangan sok bisa kalau memang nggak bisa. Tambah nyusahin orang aja.
Aditya jongkok membereskan pecahan kaca. Dan sekali dia menatap kasihan terhadap ayahnya. Tapi tetap saja judes ucapannya. Dia pun mendekati ayahnya dan membantunya ke kursi roda.
REZA
Sini aku bantu berdiri.
Pembantunya hadir dengan tatapan kaget melihat ada beberapa darah di kaki majikannya dan juga sikunya.
PEMBANTU
Astagfirullah al-adzim. Apa yang terjadi, Tuan?
ARNOLD
Nggak usah nanya deh. Meningan kamu bawa kekamar dan bersihin lukannya.
Kemudian, Aditya berjalan pergi menuju kamarnya.
CUT TO
52. INT. RUMAH REZA – KAMAR ARNOLD - DAY
Cast : Arnold
Arnold menutup kamarnya. Dia menghela nafas panjang dan tampaklah kesenduhan diwajahnya.
CUT TO
53. INT. RUMAH ADITYA – RUANG UTAMA - NIGHT
Cast : Nita
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Nita tampak gelisah. Dia nampak mondar-mondar diruang tamu, dan sekali duduk sekali berdiri. Dia mencoba menghubungi suaminya tapi tidak aktif.
OPERATOR (OS)
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Dia menutup panggilan tersebut.
NITA
Kemana kamu mas?
Terlihat Fina sedang berada diatas memperhatikan ibunya.
FINA
Ngapain sih nungguin ayah? Palingan dia pulangnya subuh lagi. Dia kan sering kek gitu, ma. Meningan mama pergi istrihat, deh
NITA
Tapi nomornya nggak aktif
FINA
Hpnya lowbet mungkin. Udahlah ma, ayah pasti baik-baik saja.
NITA
lima belas menit lagi mama pergi tidur.
CUT TO
54. INT. BAR - NIGHT
Cast : Aditya
Terlihat aditya sedang duduk di depan meja bar dengan sebuah foto wanita yang dipegangnya. Yang belakangnya tertuliskan Anindita i love you.
ADITYA
Kisah dewi membuatkan teringat padamu. Kisah kita hampir sama dengannya.
FLASHBACK :
Dia mengingat potongan adegan dimana dia harus berpisah. dengan pacarnya
ADITYA
Maaf, kita harus putus. Aku terpaksa harus menuruti ibu. Aku tidak ingin dia terbaring sakit lagi. (Beat) tapi ketahuilah, aku tidak akan pernah melupakan cinta kita.
FLASHBACK END
Kembali pada Aditya yang sedang mencium foto.
CUT TO
55. INT. RUMAH REZA – KAMAR REZA - NIGHT
Cast : Ranita
Pintu kamar Reza terbuka dan tampaklah Reza sedang tidur dengan kondisi kaki dibalut perban. Arnold mendekat ke Ayahnya(Reza) yang tidur lelap mendekap sebuah foto. Di foto itu nampak dirinya dengan sang ayah. Ia pun merasa tersentuh melihatnya sampai mata berkaca-kaca. Ia mengambil foto itu dan menyelimuti Ayahnya. Namun dia dikagetkan pembantunya (Neneng) yang nyelenong masuk.
ARNOLD
kok kamu nyelenong masuk sih? kamukan punya tangan dan mulut.
NENENG
Kalau ngucap salam dan ngetuk pintu udah pasti tuang bangun.. Lagian, saya cuma mau ngambil hp yang tertinggal doang kok.
ARNOLD
Tadi sebelum diperban, sudah dibersihkan pakai alkohol, kan?
NENENG
Beres itu... Nyonya belum pulang?
ARNOLD
Memang kamu lihat Mama ada disini?
Neneng terkekeh, lalu pergi dan menutup pintu.
CUT TO
56. INT. RUMAH ADITYA – BERANDA - NIGHT
Cast : Aditya
Terlihat Aditya pulang dengan wajah lesuh dan berjalan sempoyongan. Dia membuka pintu dengan tangan bergetar.
CUT TO
57. INT. RUMAH ADITYA – RUANG UTAMA - NIGHT
Cast : Aditya – Afina - Nita
Aditya masuk kamarnya tanpa melirik dan tidak peduli juga dengan kehadiran sang istri yang tertidur pulas dikursi tamu. Bahkan pintu tidak ditutupnya kembali. Afina yang turun ke dapur untuk minum malah melihat pintu terbuka.
AFINA
Bangun, Ma! Ma, bangun!
NITA
Ada apa sayang? Ayahmu kenapa?
AFINA
Udah pulang, Ma. Tapi pintunya dibiarkan terbuka begitu aja. Untungnya nggak ada rampok yang masuk. Sampai kapan sih mama mau diperlakukan seperti ini?
Dia hanya memeluk anaknya dalam waktu yang cukup lama.
CUT TO
58. INT. RUMAH REZA – RUANG MAKAN - DAY
Cast : Reza – Dewi - Arnold
Terlihat suasana pagi yang tidak mencermikan kebersamaan. Semuanya sibuk dengan kegiatanya masing-masing. Arnold sibuk belajar dengan hp di tangan kirinya. Sementara sang ibu juga sibuk chatingan sambil senyum-senyum dan mengabaikan suaminya yang terbatuk-batuk.
REZA
Sayang... Tolong ambilkan air minum
DEWI
Bentar, Mas.
REZA
Tapi aku...
DEWI
Udah deh, Mas. Kalau kamu udah pengen banget minum ambil sendiri sana.
Baru hendak mengambilnya anaknya lebih dulu memberikan tanpa ekspresi apapun. Datar dan tanpa suara.
CUT TO