Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
It's Not Easy to be A Single Dad
Suka
Favorit
Bagikan
3. After I Lost You

23. INT. RUMAH FANDY - RUANG TAMU & RUANG TENGAH. NIGHT

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Orang-orang mulai meninggalkan rumah Fandy usai acara tahlilan. Fandy dan RUDY (60) menyalami para tamu yang meninggalkan ruang tamu. Nayla bermain dengan RENA (12), DIKI (16) asik bermain ponsel, FARRAS (14) dan AGNES (20) membereskan makanan dan minuman. Di sudut ruangan SITI (55) berusaha menenangkan YULI (52) yang menangis tersendu-sendu.

SITI

"Sudah bu.. banyak banyak didoakan supaya Caca tetep tenang disana."

Datang TEGUH (57) membawa teh hangat untuk Yuli. Terlihat mata Teguh sedikit sembab.

TEGUH

"Ini Bu, diminum dulu."

Yuli meminum teh hangat yang diberikan oleh Teguh.

Setelah tamu-tamu pulang Fandy dan Rudy duduk bersebelahan.

RUDY

"Le, Nayla gimana? Kamu sanggup jaga dia sendiri di Jakarta dengan kerjaan kamu yang padet gitu?"

Fandy menatap Nayla.

FANDY

"Pasti ada cara, Pak."

Rudy menatap Fandy tidak yakin.

RUDY

"Kamu ini.."

(beat)

"Kalo kamu memang kewalahan, kabari aja Bapak atau Ibu."

(beat)

"Dan inget, jangan ngrepotin keluarga Caca ya?"

FANDY

"Iya pak, nggak usah khawatir. Bapak ibu kan masih urusin depot di Jogja. Apalagi masih ada tanggungan Dinda kuliah."

(beat)

"Aku bakal cari cara."

Fandy menundukkan kepalanya untuk menahan air mata dan Rudy menepuk-nepuk pundak Fandy untuk menguatkan anaknya.

CUT TO:

24. EXT. RUMAH FANDY - DEPAN RUMAH. DAY

Tenda terop yang bediri di depan rumah Fandy perlahan-lahan dibongkar oleh tukang. Tidak jauh, 2 mobil Avanza dengan plat AB sudah siap berangkat. Di mobil depan, Teguh duduk dikursi pengemudi dan Diki, Farras serta Rena juga sudah berada di dalam mobil. Di mobil belakang, Rudy dan Siti juga sudah siap berangkat.

Di luar mobil tinggal Yuli yang masih berpamitan dengan menantunya, Fandy.

YULI

"Kamu yakin bisa jaga Nayla sendiri? Kerjaan kamu nanti gimana?"

FANDY

"Bisa kok, Bu. Nanti saya cari cara."

YULI

"Kenapa nggak Ibu bawa aja?"

FANDY

"Ibu kan masih harus jaga adek-adek Caca. Kalo Fandy kan cuma jaga Nayla. Nggak usah khawatir Bu."

BU SRI (44) berjalan mencari JAKA (5).

YULI

"Kamu jangan panggil babysitter di rumah ya, nggak enak dilihat tetangga kalo kalian cuma berdua."

FANDY

"Iya Bu.."

YULI

"Kalo ada apa-apa langsung telpon Ibu ya? Ibu bakal cari cara juga buat jaga Nayla juga. Gimana-gimana itu kan juga cucu Ibu."

FANDY

"Iya Bu.. "

Bu Sri berjalan menjewer telinga Jaka melewati rumah Fandy.

BU SRI

(ke arah YULI)

"Lho Bu, langsung pulang?"

YULI

"Iya. Besok anak-anak masih pada sekolah."

(beat)

"Saya titip Nayla ya Bu kalau semisal Fandy sibuk kerja atau gimana gitu."

BU SRI

"Oalah, iya Bu. Saya pulang duluan ya Bu, ini Jaka main nggak tau waktu."

YULI

"Iya Bu."

(ke arah Fandy)

"Ya sudah kalo gitu nak, Ibu pulang ya.

(ke arah rumah)

"Agnes..! Ayo pulang!""

Agnes keluar rumah sambil menggandeng Nayla.

AGNES

"Nayla gamau lepas Bu."

Yuli menatap Fandy.

FANDY

"Nayla.. Mbak Agnes mau pulang. Kapan-kapan kita cari waktu buat main kesana."

Nayla menggelengkan kepalanya. Fandy kemudian mendekat dan menggendong Nayla.

Agnes dan Yuli berjalan masuk ke dalam mobil. Melihat itu Nayla mulai menangis.

NAYLA

"Mbak..!! Ikut!!"

Fandy tersenyum kepada semua sebagai kode pamit. Rudy dan Teguh melambaikan tangan sembari menutup jendela dan menyetir meninggalkan rumah Fandy.

CUT TO:

25. INT. RUMAH FANDY - KAMAR. DAY

Alarm ponsel Fandy berdering menunjukkan pukul 7 pagi. Di ranjang Fandy masih terjaga dengan pandangan kosong. Tangannya berusaha meraih alarm tersebut dan mematikannya. Tidak ada yang berubah, ia kembali menarik selimutnya, berbaring menghadap jendela dengan pandangan kosong. Tanpa ia sadari Nayla terus memanggilnya dari belakang.

NAYLA (O.S.)

"Pa."

(beat)

"Papa."

(beat)

"Papa!!"

Fandy membalikkan badanya dengan lesu dan menatap Nayla yang berdiri di depan pintu sambil membawa boneka Jessie.

Tanpa membalas, Fandy kembali tidur menghadap jendela membelakangi Nayla.

Nayla mulai menangis.

NAYLA (CONT'D)

"MAMA..!"

(beat)

(menangis kencang)

"MAMA...!!"

Fandy panik dan berlari untuk menenangkan Nayla semampunya.

CUT TO:

26. I/E. RUMAH FANDY - HALAMAN RUMAH. DAY

Seorang delivery driver tiba di depan rumah Fandy. Tak lama kemudian Fandy keluar rumah dan mengambil plastik berisi makanan dari driver.

DRIVER

"Atas nama Pak Fandy ya?"

FANDY

"Iya, saya."

DRIVER

"Ini pesenannya pak. Silahkan diperiksa dulu."

Fandy memeriksa pesanan.

FANDY

"Sudah semua. Makasih ya."

DRIVER

"Baik, sama-sama pak."

Fandy masuk ke dalam rumah bersamaan dengan driver yang pergi meninggalkan rumah Fandy.

CUT TO:

27 A. INT. RUMAH FANDY - RUANG MAKAN. DAY

Di atas meja mekan telah tersedia iga bakar dan nasi putih. Nayla dan Fandy duduk dengan jarak di antara mereka. Nayla hanya menatap Iga tersebut tanpa memakannya. Sedangkan Fandy sibuk mencari informasi Day Care di Internet ponsel.

Fandy melihat Nayla.

FANDY

"Kok nggak dimakan?"

NAYLA

"Nggak suka."

Fandy terdiam, ia baru ingat jika Nayla tidak menyukai Iga.

CUT TO:

27 B. RUMAH FANDY - DAPUR. DAY

Di atas kompor, terdapat panci yang berisikan mie instan direbus dengan air mendidih. Setelah matang Fandy meniriskan mie dan menghidangkannya untuk Nayla.

CUT TO:

27 C. RUMAH FANDY - RUANG MAKAN. DAY

Fandy kembali mencari informasi tentang Day Care di Internet dan terlihat Nayla memakan mie instan tanpa semangat.

NAYLA

"Mama kemana Pa..?"

Fandy membeku memikirkan jawaban yang tepat untuk anaknya.

NAYLA

"Pa?"

(beat)

"Nayla kangen masakan Mama.."

Fandy menatap Nayla berharap kata-kata yang akan ia ucapkan dapat dipahami oleh Nayla.

FANDY

"Mama sekarang sudah berada di tempat yang tenang."

(beat)

"Nayla nggak perlu khawatir, oke?"

Nayla menundukkan kepalanya.

NAYLA

"Mama bakal pulang nggak?"

Mendenger itu, Fandy terdiam memikirkan jawaban apa yang pantas untuk diucapkan.

NAYLA

"Mama jahat.. ninggalin Nayla."

Nayla meninggalkan meja makan dengan suara kecewa. Fandy pun juga kecewa dengan jawaban yang iya berikan, tetapi ia hanya bisa menatap anaknya pergi meninggalkannya menuju kamar.

CUT TO:

28. INT. RUMAH FANDY - KAMAR. DAY

Di atas kasur, Fandy duduk bersandar pada dinding. Ia menatap ponsel dan membaca satu persatu pesan bela sungkawa dari kerabat maupun teman yang disampaikan melalui whatsapp dan Instagram. Ia ingin membalas satu persatu tetapi pikirannya masih kosong. Sehingga ia hanya membalas dengan ucapan "terima kasih".

Dari begitu banyak pesan, Fandy hanya membalas beberapa. Ia melempar ponsel ke sebelah kirinya dan mulai merenung kembali. Tak terasa air mata mulai menetes. Satu dua tetes, Fandy mengusapnya. Menahan agar air mata yang keluar tidak semakin banyak. Tetapi ia tidak sanggup membendungnya, hingga ia menangis tersedu-sedu.

CUT TO:

29. INT. RUMAH FANDY - DAPUR & RUANG MAKAN. DAY

INSERT Alat masak masih tergeletak kotor di pencuci piring.

INSERT Iga bakar dan Mie buatan Fandy masih tersisa di atas meja makan.

CUT TO:

30 A. INT. RUMAH FANDY - DAPUR & RUANG MAKAN. NIGHT

Mata Fandy masih sembab. Ia berjalan ke arah meja makan dan menyantap Iga bakar yang sudah dingin itu.

Tiba-tiba Fandy mencium bau tidak sedap. Ia mencari sumber bau itu. Ternyata nasi di dalam rice cooker sudah basi. Fandy langsung membuat nasi basi itu ke dalam tempat sampah. Begitu pula dengan mie goreng yang sudah mengering.

Ia meletakan semua di tempat pencuci piring, hingga menumpuk tinggi. Fandy kembali menghabiskan Iga bakar.

Nayla keluar kamar dan menghampiri Fandy.

NAYLA

"Pa.. Nayla laper.

FANDY

"Mau makan apa?"

Nayla menggelengkan kepala.

NAYLA

"Nggak tau.."

Fandy membuka aplikasi delivery food dan mencari makanan untuk Nayla.

FANDY

"Nasi goreng?"

Nayla menggelengkan kepala.

FANDY

"Udang krispi?"

Nayla menggelengkan kepala.

FANDY

"Chicken katsu?"

Nayla menggelengkan kepala.

FANDY

"Ayam bakar?"

Nayla mengangguk.

FANDY

"Yaudah tunggu, Papa pesenin."

CUT TO:

30 B. RUMAH FANDY - DAPUR & RUANG MAKAN. NIGHT

Fandy mencuci piring sedangkan Nayla makan ayam goreng di meja makan. Fandy menekan botol sabun pencuci piring tetapi ternyata habis.

Fandy mencari refill sabun di laci ataupun semua rak di dapur, tetapi ia tidak menemukannya.

Fandy menyerah, ia kemudian mengisi tempat sabun dengan air. Ia mengocoknya sampai berbusa dan Fandy melanjutkan mencuci piring.

NAYLA

"Pa, Mama pergi kemana?"

Suara Nayla lirih dengan penuh rasa bersalah. Perkataan Nayla membuat Fandy mematung. Hanya ada suara air keran yang menemani keheningan di antara Fandy dan Nayla.

NAYLA (CONT'D)

"Mama kapan pulang?"

(beat)

"Nayla salah apa sampai buat Mama pergi?"

Suara Nayla bergetar menahan tangis. Tapi ia tidak bisa menahannya terlalu lama. Air mata mulai menetes satu per satu.

NAYLA (CONT'D)

"Pa.. Mama kemana?? Nayla kangen Mama.."

Nayla menangis, ucapannya terdengar betapa rindunya ia dengan sosok Caca.

Fandy yang mematung mulai bergerak. Ia kembali mencuci piring tanpa berkata sedikit pun.

CUT TO:

31. INT. RUMAH FANDY - RUANG TENGAH. NIGHT

Rumah sudah gelap. Nayla keluar kamarnya dan menatap ke dinding dimana ada foto Caca semasa muda tergantung disana. Ia menarik kursi meja makan ke dekat foto itu. Nayla menaiki kursi itu dan mengambil foto Caca. Tanpa mengembalikan kursi ke tempat semula, Nayla menuju kamar dengan membawa foto Caca.

CUT TO:

32 A. INT. RUMAH FANDY - KAMAR NAYLA. NIGHT

Di atas kasur, Nayla berbaring menghadap tembok sambil menatap foto Caca. Matanya mulai berkaca-kaca.

NAYLA

"Mama kemana.."

Suaranya bergetar dan sangat lirih. Jarinya meraba kaca yang membatasi foto Caca dengan ujung jarinya. Tiba-tiba dalam pikirian Nayla terlintas wajah Caca.

FLASHBACK Caca berbaring di kursi belakang mobil dengan mata setengah terbuka.

Nayla memeluk erat foto Caca. Air matanya menetes deras.

NAYLA (CONT'D)

"Mama, Nayla kangen.."

CUT TO:

32 B. INT. RUMAH FANDY - KAMAR NAYLA. DAY

Nayla masih memakai piyamanya, ia memeluk Jessie berbaring menghadap tembok, seakan tidak mau beranjak pergi dari kasurnya.

Fandy berdiri di samping kasur Nayla, sudah berpakaian rapi hendak pergi ke kantor. Ia menyadari ada foto Caca di pelukan Nayla.

FANDY

"Nayla, ayo ganti baju. Papa keburu telat."

Tidak ada jawaban.

FANDY (CONT'D)

"Nayla.. ini udah jam 8."

Nayla tetap diam. Fandy yang mulai kesal mengambil baju Nayla seadanya dari dalam lemari.

FANDY (CONT'D)

"Udah gausah mandi. Ganti baju aja."

NAYLA

(Lirih)

"Nayla mau di rumah aja. Nunggu mama."

FANDY

"Kalo di rumah siapa yang mau jagain Nayla? Dah yuk cepet. Nanti malem kita makan MCD."

Nayla membalikkan badannya dengan lesu.

NAYLA

"Janji?"

Fandy mengangguk.

CUT TO:

33. INT. KIDDYHUIS DAY CARE - FRONT OFFICE. DAY

Kita melihat wajah Nayla masih tidak bersemangat. Ia tidak tahu ini tempat apa. Tapi dari ruangan lain ia bisa mendengar suara anak kecil saling tertawa dan bercakap-cakap.

Fandy menggandeng tangan Nayla berdiri di depan meja front office. Nayla menggendong ransel bergambar Toy Story dengan boneka Jessie diselipkan di kantong samping tasnya. Terlihat Nayla masih membawa foto Caca di tangan kananya.

Tidak menunggu lama, datang pegawai FO.

PEGAWAI FO

"Selamat Pagi, Pak. Maaf menunggu, ada yang bisa saya bantu?"

FANDY

"Pagi mbak. Kemarin saya telpon atas nama Fandy, mau mendaftarkan anak saya."

PEGAWAI FO

"Oh.. Bapak Fandy ya? Silahkan duduk. Kalau mau daftar baru bisa silahkan isi formulir ini Pak."

FANDY

"Oh iya.."

Fandy dan Nayla duduk menunggu pegawai FO menyiapkan formulir pendaftaran.

PEGAWAI FO

"Mau ambil paket yang harian, mingguan atau bulanan pak?"

FANDY

"Bulanan aja mbak."

PEGAWAI FO

(memberikan formulir)

"Oh baik pak. Kami buka setiap senin sampai sabtu dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, apabila lebih dari jam tersebut silahkan diinfokan dan akan dikenakan charge tambahan ya pak."

Fandy mengangguk dan mulai mengisi formulir. Nayla terus memperhatikan sekekeliling ruangan.

CUT TO:

34. INT. KIDDY HUIS DAY CARE - RUANG ANGGREK. DAY

Nayla berdiri di samping seorang pengasuh. Tangannya masih menggengam foto Caca. Di hadapannya ada sekelompok anak seumurannya yang duduk melingkar sesuai bentuk meja. Mereka semua menatap ke arah Nayla.

PENGASUH

"Adik-adik, hari ini kita kedatangan teman baru ya. Adek namanya siapa?"

Nayla diam sesaat melihat semua teman barunya seperti ancaman.

NAYLA

"Nayla."

PENGASUH

"Nayla umur berapa?"

NAYLA

"Empat."

PENGASUH

"Baik, Nayla sekarang duduk di antara teman-teman barunya ya."

Nayla berjalan ke arah anak-anak yang duduk melingkar itu, mencari kursi kosong sambil menatap anak-anak lainnya dengan tatapan dingin.

Nayla menemukan kursi kosong dan menempati kursi itu. Foto Caca ia letakkan di atas meja.

PENGASUH (CONT'D)

"Baik adik-adik, hari ini jadwalnya kita belajar mewarnai ya. Yang berhasil mewarnai satu halaman penuh akan dikasih hadiah dari kakak ya."

Seorang anak laki-laki di sebelah Nayla melihat foto Caca.

ANAK LAKI-LAKI

"Siapa itu? Jelek."

Nayla langsung mendorong anak laki-laki itu hingga terjatuh dan menangis.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar