27. INT. RUANGAN PODCAST — PAGI
Cast : Kayana, Wolof(28) dan Paulus(45)
Wolof berdiri di pojok ruangan dan mengacungkan kedua jempol lalu mengacungkan 3 buah jarinya ke arah Kayana yang perlahan menjadi 2 dan 1 jari, tanda Podcast dimulai.
Di layar televisi yang ada di ruang podcast, tampak gambar tikus dengan tulisan besar :
Projek Pembangunan Jembatan dengan biaya 16,5 Milyar,
diduga dikorupsi 2 Milyar.
Kayana :
Hai, Guys, welcome to my Podcast, with me Kayana di Griya Bincang. Kali ini Pak Paulus akan membagikan pandangannya, terkait kasus yang akhir-akhir ini sedang viral dan kalian minta untuk di bahas di podcast ini.
Selamat pagi, Pak Paulus.
Paulus :
Selamat pagi, Kayana.
Kayana :
Terima kasih Pak Paulus mau bergabung dengan kami, pagi ini.
Lagi viral, Kasus salah satu pejabat, dengan dugaan korupsi projek pembangunan jembatan.
Alasan sakit bisa menjadi salah satu senjata yang digunakan, untuk menghindari panggilan untuk pemeriksaan. Menurut Pak Paulus, apakah alasan sakit dapat diterima atau harus dilakukan jemput paksa?
Paulus :
Sebagai pejabat publik yang dianggap memahami hukum di negara ini, adalah baik untuk memenuhi panggilan dari lembaga yang berwenang. Kalaupun sakit, kita punya aturan main, kita punya dokter yang independent dan semua harus dibuktikan secara terbuka.
Kayana :
Menurut Pak Paulus, apakah kasus ini akan sampai ke persidangan atau perlahan menghilang? Mengingat, tokoh ini memiliki posisi yang cukup kuat di partai dan juga pemerintahan sekarang?
Paulus :
Kasus ini sudah viral dan kasus viral sulit untuk menghilang begitu saja. Kita harus percaya bahwa para penegak hukum masih memiliki niat yang serius untuk menangani kasus ini, sesuai dengan hukum yang berlaku. Terus kita kawal dan ikuti saja prosesnya dengan baik.
(masih terus berbicara, tapi suara sudah menghilang dan kamera perlahan menjauh)
28. INT. RUANG MEETING — SIANG
Cast : Wolof, Serli, Chika dan Kayana.
Wolof sedang memandangi layar laptopnya. Kayana, Serli dan Chika tampak sedang ngobrol.
Tampak komen dari netizen di screen.
ToniAjja 8 hours ago
Kita kawal terus kasus ini
Mariana Cintahilang 6 hours ago
Kak Kayana makin keren podcastnya. Berasa makin pinter nih gua
Mirza 4 hours ago
Pejabat Publik harus jadi contoh, peraturan jangan kalah sama harta dan tahta
Vina 2 hours ago
Koruptor = hukuman mati
Pingkan 1 hours ago
Apa ada laki-laki yang setia? Putus mungkin jalan terbaik.
Susanto_budakcinta 1 hours ago
Kok?
Pinkan 1 hours ago
Kok apa?
Susanto_budakcinta 1 hours ago
Gua baru jadian lagi
Pinkan 1 hours ago
Gak nanya
Chika :
Berita di internet gimana, Lof?
Wolof :
Penerimaannya positif dan sudah gak bahas-bahas lagi masalah Andi atau cenayang.
Chika :
Good. Eh, gua mau ngobrol serius sama kalian dong.
(Mereka memandangi Chika dengan wajah serius)
Chika (CONT'D) :
Beberapa hari yang lalu, anak-anak datang ke gua dan mengeluh tentang Kayana. Sebenarnya gua males ngurusin hal kaya gini dan ini bukan kerjaan gua juga. Mengingat akan ada banyak projek dan kita butuh kondisi yang mendukung, gua berfikir untuk mengganti beberapa dari mereka.
Serli :
Dipecat?
Chika :
Bisa jadi. Masalah internal ini sudah terlalu lama dibiarkan. Itu satu. Kedua, Serli, lo akan segera berangkat ke Korea untuk persiapan kantor di sana, mereka sudah dapat kantornya. Gua harap lo bisa belajar banyak dengan tim Arnold di sana. Setelah 3 bulan, tim Arnold akan jalan lagi ke negara lain, jadi lo harus cepat belajar dan bisa meng-handle projek di sana.
Chika (CONT'D) :
Kedua, Wolof, lo udah harus jalan bulan depan ke Thailand ya. Nanti tim-nya Febi yang akan kerja bareng lo. Kalian masing-masing akan ada tim baru, dengan orang-orang baru.
Wolof :
Ok, Chik.
Chika :
Ini yang terakhir. Gua akan mulai memisahkan tim Wolof dan Serli, ke depannya kalian berdua harus independent. Bisnis ini harus berkembang, karena kita banyak memiliki tanggung jawab ke investor-investor. Investor kita banyak, karena semakin banyak yang percaya sama kita. Pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.
(semua mengangguk mendengar perkataan Chika)
Serli :
Chika, ada yang mau gua omongin. Gua rasa ini waktu yang tepat untuk gua bicara. (terdiam sesaat) Mengenai orang-orang yang kerja disini, yang akan lo pecat, tolong jangan. Gua saja yang akan mengundurkan diri, karena isu internal ini terjadi, karena pembiaran dari gua juga.
(yang lain tampak terkejut mendengar perkataan Serli)
Chika :
Lo sudah yakin mau mengundurkan diri?
Serli :
Iya, gua sudah yakin, Chik. Sebelum gua keluar, gua akan bicara dengan anak-anak di sini.
Chika :
Gini aja Ser. Gua kasih lo waktu 1 bulan untuk memikirkan kembali, setelah itu, kasih keputusan lo ke gua. 1 bulan itu, bisa lo gunakan untuk memperbaikin keadaan disini. Satu hal yang harus lo tanamkan di otak lo, kapal istimewa gak akan datang di kehidupan, 2 kali. Jangan sampai menyesal sampai tua.
Serli :
(mengangguk) Terima kasih Chika untuk semuanya.
Wolof :
Pikirkan lagi dengan baik, Ser. Ini semua adalah perjuangan kita bersama. Kita gak selalu muda, umur kita semakin bertambah. Gua sudah memiliki hidup sendiri, Kayana juga akan memiliki hidupnya sendiri. Bagaimana dengan kehidupan kamu?
(Perkataan Wolof, membuat Serli kaget dan menoleh ke arah Wolof. Serli mulai meneteskan airmata. Wajahnya tampak tidak percaya dengan perkataan Wolof.)
Kayana :
Jangan keras kepala, Ser.
Chika :
(menyenderkan punggungnya ke kursi dan tersenyum) Mereka berdua sayang sama kamu, Ser. Kamu beruntung. Lo lihat gua, gua gak punya sahabat dan sendirian. Gua gak punya cerita seperti kalian. Pesan gua cuma satu, pergunakan waktu 1 bulan dengan sebaik-baiknya.
(Serli tertunduk dan tidak bisa berkata apa-apa, hanya sesekali menghapus airmata yang mengalir di pipinya)
CUT TO:
29. INT. LOBI GEDUNG - SORE
Cast : Wolof dan Ade.
Ade tampak berdiri di lobi gedung, menunggu seseorang. Saat melihat Wolof, dia langsung menghampirinya.
Ade :
Wolof, bisa bicara?
Wolof :
(tampak santai melihat kedatangan Ade) Bang Ade, lama tidak ketemu.
Ade :
Boleh minta waktunya sebentar? gua mau ngomong.
(mereka berjalan ke sudut gedung yang tidak terlalu ramai)
Wolof :
Ada apa, bang?
Ade :
(menelan ludah beberapa kali) Kayana minta gua bicara sama lo. Mengenai uang pinalti itu. Perusahaan kita kan tidak jadi kerjasama dan gak ada keuntungan apa-apa untuk gua. Bisa gak,...hm...gua minta balik uang pinalti itu? atau setidaknya dikuranginlah.
Wolof :
Terus, uang pinalti gua yang waktu itu, bagaimana?
Ade :
Hm..., itu kan sudah ada perjanjiannya, Lof, apa lo mau balas dendam sama gua? semua ini elo rancang untuk balas dendam? Seharusnya lo profesional dan dewasa dong.
Wolof :
(melongok dengan ekspresi tidak percaya) oh ya?
(berusaha menenangkan diri) Kalau begitu, untuk apa lo ketemu gua? kan lo juga sudah tanda tangan perjanjian pinalti?
Ade :
Ya, kan beda jumlahnya, lof. Pinalti yang gua bayar, jauh lebih banyak dari pinalti yang elo bayar waktu itu. Gak adil dong. Gua lagi kesulitan ekonomi nih Lof, tolong dong, balikin duit gua.
Wolof :
(menarik nafas panjang) Jangan ngomong masalah adil atau engga sama gua. Waktu gua harus bayar pinalti, hidup gua juga lagi susah, tapi lo bahkan gak mau nemuin gua, apalagi nolong gua.
Wolof (CONT'D) :
You know what? gua akan ambil uang pinalti yang dulu gua bayarkan dan sisanya akan gua kembalikan ke elo.
Gua menyesal dan gak mau lagi kenal sama orang seperti elo.
Ade :
Benar Lof, elo balikin uang gua. Kapan? gua lagi perlu banget nih.
Wolof :
Tidak semuanya ya ! ada potongannya ! (tersenyum sinis lalu segera meninggalkan Ade)
Wolof (V.O) :
Dasar orang licik, gak tahu malu.
CUT TO:
30. INT. PANTRY KANTOR — SORE
Cast : Serli, Virli, Tika, Tlina dan Weni.
Serli sedang makan bekal yang dia bawa dari rumah. Tidak lama, karyawan cewek-cewek masuk ke dalam Pantry.
Virli :
Ada ibu Serli, sore bu.
Weni :
Bawa bekal ya bu?
(mereka duduk di dekat Serli)
Serli :
Kalian darimana?
Tlina :
Makan mie ayam di samping, bu (tersenyum)
Serli :
(mengangguk) Sekarang kan masih jam kantor. Kalau kalian memang lapar, bisa makan di pantry. Ibu Kayana kan sudah pernah memberitahu.
Virli :
Iya bu, maaf. Lain kali kita tidak begini lagi.
Serli :
Tlina, kok kamu masih ke sini? tugas kamu sudah selesai di sana? Saya dengar, di kantor sana sering kosong, tidak ada yang standby.
Tlina :
Eh, iya bu. Saya kembali ke sana (buru-buru berdiri)
Serli :
Duduk dulu, saya mau bicara dengan kalian semua. (merapikan tempat makan dan dimasukan ke dalam tas kain)
Serli (CONT'D) :
Mulai sekarang, saya minta kalian semua bersikap lebih profesional dan ikuti aturan. Kalian harus tahu, di perusahaan itu ada struktur organisasi, jadi, hormati dan hargai atasan kalian. Itu termasuk Ibu Kayana. Ibu Kayana adalah atasan saya dan Pak Wolof, jabatannya setara ibu Chika.
Saya sangat kecewa kalian mempermalukan ibu Kayana, dengan ngadu ke Ibu Chika.
(yang lain saling berpandangan)
Tlina :
Maaf bu, kita semua cuma merasa gak tega dengan Ibu Serli.
Virli :
Memang kami akui, ini bukan urusan kami. Hanya saja, kami semua punya hati nurani. Kami tidak bisa menerima sesama wanita saling menyakiti, bu. Maaf kalau kami lancang.
Serli :
(menarik nafas panjang) Sebenarnya saya sudah sering bilang, jangan suka ikut campur urusan pribadi orang lain. Perduli boleh, kasihan boleh, tapi tidak perlu memusuhi atau menyusahkan pihak lain.
Kalian tidak tahu cerita yang sebenarnya, tapi ikut campur masalah ini. Saya yang menjodohkan Kayana dan Aryand....sebenarnya saya males ngomong hal ini dan gak perlu juga kan, saya cerita sama kalian?
(yang lain tampak kaget, saling lirik dan menunduk)
Serli (CONT'D) :
Ibu Kayana itu orang baik dan dia sahabat terbaik saya. Memang kadang kami ada masalah, tapi bukan berarti itu salah dia. Sahabat memang seperti itu, kadang kami saling bersebrangan, tapi bukan berarti saling benci.
Apa kalian gak punya sahabat?
(semua tetap menunduk dan diam)
Tlina :
Maaf bu, tapi kami tidak bermaksud jahat.
Serli :
Ikut campur urusan pribadi orang lain, itu jahat loh. Apalagi sampai menyusahkan hidup orang tersebut.
(hening sejenak)
Serli (CONT'D) :
Sekarang, saya ingin mengajak kalian semua untuk melupakan yang sudah terjadi di belakang dan kita mulai lagi. Jujur saja, dimana kalian bisa mendapatkan pekerjaan sebaik disini? Kalau kalian serius, masa depan kalian akan sangat cerah.
Tlina,...
Tlina :
(tampak kaget) Iya bu Serli.
Serli :
Kamu ditempatkan di divisi baru, karena perusahaan menilai kamu sangat berpotensi. Kita lagi banyak projek dan kemungkinan pergerakan ke seluruh asia dan eropa semakin terbuka lebar. Please, serius Tlina. Mandiri dan mulai bentuk tim kamu sendiri. Jangan kamu tinggalin junior-junior kamu di sana.
Tlina :
Iya bu Serli, saya sadar dan minta maaf.
Serli :
Untuk rekan-rekan yang lain, tolong serius di pekerjaan dan jangan mengerjakan hal-hal yang tidak penting atau ikut campur urusan orang lain. Hormati dan hargai rekan kerja dan atasan kalian. Perilaku kurang ajar, tidak bisa ditoleransi di tempat ini.
(semua tetap diam dan menunduk)
Serli (CONT'D) :
Saya akan memecat satu orang dari antara kalian, karena saya anggap memberi pengaruh buruk dan suka mengadu domba.
(Serli melirik Weni dan semua tahu, siapa yang akan dipecat oleh Serli)
CUT TO:
31. INT. SEBUAH KAMAR - PAGI
Kayana berdiri di sebuah kamar, mengenakan baju pengantin putihnya. Tangannya memegang sebuah surat berwarna putih. Mulai terdengar suara Serli, yang mewakili tulisan yang ada di surat.
Serli :
Happy wedding my bestie. Maaf gua gak ada di sana, ada hidup yang sedang gua perbaiki.
Gua minta Chika untuk mempercepat perjalanan ke Korea. Semoga di Korea, gua bisa ketemu Gong Yoo. Gua akan foto-foto yang banyak sama dia. Bahkan gua sudah bisa membayangkan, lo akan cemburu banget lihat foto gua.
Kayana :
(tertawa pelan sambil mengusap airmatanya)
INT. DI DALAM PESAWAT - PAGI
Serli duduk di dekat jendela dan melihat keluar
Serli (V.O) :
Gua banyak memikirkan hidup gua, akhir-akhir ini. Tidak ada yang gua sesali dan akan gua simpan di dalam hati. Kalian benar, kalau gua harus mulai memikirkan diri sendiri dan mencari kebahagian gua sendiri.
Kalian jangan khawatir, gua akan baik-baik saja disini. Suatu hari nanti, gua akan kembali sebagai Serli yang baru. Serli yang bisa mengimbangi kalian, Serli yang sudah tahu apa yang dia tuju.
I wish you all the best, my best friend. Terima kasih, untuk terus menjaga dan menarik gua keluar, dari jalan yang tidak berujung.
Pintu kamar terbuka dan Wolof tersenyum ke arah Kayana.
Wolof :
Sudah waktunya, Kay.
Kayana :
(melipat surat dari Serli dan diberikan ke Wolof. Berjalan keluar pintu)
Kayana (V.O) :
Carilah kebahagianmu di sana, Ser.
(masuk ke dalam ruangan di gereja dan di depan Altar, Aryand tersenyum ke arah Kayana mengenakan pakaian pengantin pria. Musik mulai mengalun dan perlahan Kayana berjalan ke arah Aryand)
Kayana (V.O) :
Aku akan menunggu di sini, Serli. Kalau sudah kamu temukan, bawa kebahagianmu ke sini, bersama sahabat-sahabatmu dan kita bisa bahagia bersama.
(Kayana tersenyum lebar ke arah Aryand)
(perlahan gambar memudar)
CUT TO:
32. EXT. KEBUN BINATANG RAGUNAN — PAGI
Cast : Serli dan Kayana.
Text on screen : Tunggu, jangan beranjak dulu.
LONG SHOT.
Suasana di Kebun Binatang Ragunan tidak terlalu ramai. Kayana mengenakan celana jeans dan kaos berwarna biru. Dia tampak berdiri sendirian. Tiba-tiba ada yang mencolek bahunya dan Kayana membalikkan badan.
MEDIUM SHOT - SERLI & KAYANA
Serli :
Hi Bestie...(tersenyum)
Kayana :
(tersenyum) Akhirnya datang juga.
Serli :
Yuk...
(mereka berjalan bersama, masuk ke dalam kebun binatang ragunan)
FADE OUT.