Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
GRADUASHITTT
Suka
Favorit
Bagikan
8. PART #8

58. INT. DI DALAM BIS - MOMENTS LATER

Aurel duduk di pinggir, menatap sendu ke arah kaca samping Dia melihat jalanan dengan tatapan kosong.

IBU (O.S.)

Bapakmu, Aurel.

AUREL (O.S.)

Bapak kenapa, Bu?

IBU (O.S.)

Bapakmu di serempet orang pas lagi motoran, Nak. Sekarang ibu lagi dirumah sakit. Kamu lagi dimana sekarang? Cepat kesini, Nak. Ibu takut.

AUREL (O.S.)

Iya, iya. Aurel segera kesana.

IBU (O.S.)

Hati-hati di jalan ya, Nak.

AUREL (O.S.)

Iya. Ibu tenang ya.

CUT TO:

59. INT. RUANG IGD - RUMAH SAKIT - MOMENTS LATER

Aurel berlarian di koridor. Ibu duduk di depan ruangan. Melihat kedatangan Aurel, ia lalu berdiri.

Aurel menghampiri ibu dan memeluk erat.

AUREL

Ayah dimana, Bu? Aurel mau lihat ayah.

IBU

Ada didalam, Nak. Lagi di periksa sama dokter. Kita tunggu disini saja ya.

Aurel mengangguk. Ibu mengajak Aurel duduk.

Dokter keluar ruang operasi. Ibu berlari menghampiri dokter, Aurel mengikuti di belakangnya.

DOKTER

Apa ibu keluarga korban tabrak lari yang ada di dalam?

IBU

Iya, saya istrinya. Gimana keadaan suami saya, Dok?

DOKTER

Sejauh ini kondisi pasien lebih stabil dan sudah melewati masa kritisnya Walau ada sedikit cedera akibat benturan keras di bagian kepala pasien. Mudah-mudahan ini tidak berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi otaknya. Yang bisa kita lakukan sekarang hanya menunggu pasien siuman. Baru kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan.

IBU

Apa saya sudah di perbolehkan masuk, Dok?

DOKTER

Mohon tunggu sebentar dulu ya, Bu. Nanti kalo sudah di pindahkan ke ruang perawatan, pasien baru boleh di jengguk oleh pihak keluarga.

Dokter berjalan menjauh. Aurel mendekati Ibu, memeluknya dari belakang.

CUT TO:

60. INT. KANTIN PABRIK - DAY

Ferdi berjalan menuju meja Vicky. Dia duduk di depan Vicky yang sedang makan.

FERDI

Kamu temannya Aurel kan?

VICKY

Hmm.

FERDI

Aurelnya kemana? Kenapa gak makan bareng kaya biasanya?

Vicky mengabaikan ucapan Ferdi. Dia sibuk makan, seolah tidak mendengar.

FERDI (CONT'D)

Ditanyain kok diem aja? Apa jangan-jangan kalian berdua lagi marahan ya?

Vicky yang hendak menyendokkan nasi ke mulutnya, mendadak mengurungkan niat dan menaruh sendok itu ke piring. Dia menatap Ferdi, heran.

VICKY

Memang mas belum tahu ya, kalo Aurel udah gak ini lagi?

FERDI

Gak disini lagi, gimana maksudnya?

VICKY

Gak magang lagi disini. Alias udah selesai atau end.

Ferdi menatap polos sambil mengeleng. Vicky menghela napas, kembali melanjutkan makannya.

FERDI

Oh jadi dia magangnya selesai duluan. Kirain selesainya barengan.

VICKY

(Lirih) Seharusnya sih memang bareng. Tapi Aurel tiba-tiba minta di percepat waktu magangnya.

Raut wajah Vicky berubah merengut, kecewa. Ferdi keheranan.

CUT TO:

61. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH FERDI - NIGHT

Ferdi berbaring di kasur. Dia merenung sambil memandang langit kamarnya.

FERDI (V.O.)

Kenapa Aurel minta magangnya dipercepat?

Ferdi bangun, mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja belajar. Dia memegangi ponsel sambil berpikir.

Kita melihat kontak nomor yang disimpan dengan nama Aurel di dalam layar hape Ferdi.

MAMA FERDI (O.S.)

(Teriak) Ferdi.... Ayo, turun makan dulu.

Ferdi terkejut, (tangannya) tak sengaja menekan panggilan telepon nomor Aurel.

FERDI (V.O.)

Ah, sial. Kepencet lagi.

AUREL (O.S.)

Halo?

FERDI (O.S.)

Diangkat lagi sama nih cewek. (Beat) Aduh... Gua mesti ngomong apa nih?

INTERCUT TO:

62. INT. RUANG RAWAT INAP - RUMAH SAKIT - NIGHT

Aurel duduk, menatap ayah. Kita diperlihatkan kondisi ayah yang terbaring di atas ranjang.

Aurel mendesah panjang. Kita diperdengarkan suara bunyi panggilan telepon masuk.

Aurel mengambil hape di saku celananya, menatap hape itu cukup lama. Kita diperlihatkan layar ponsel Aurel yang berisi sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Dia berjalan perlahan ke luar ruangan sambil mendekatkan ponsel ke telinganya.

AUREL

Halo?

INTERCUT TO:

63. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH FERDI - CONTINUOUS

FERDI

Ini Aurel, anak magang yang di bagian HRD kan ya?

AUREL (O.C.)

Iya, benar. Ini siapa ya?

FERDI

Ferdi Fransisco, bagian produksi.

AUREL (O.C.)

Oh. Dapat nomor ini dari mana?

FERDI

Vicky yang magang di bagian PPIC itu temen lo kan?

AUREL (O.C.)

Iya. (Beat) Oh dapet nomor dari Vicky. Ada perlu apa ya?

FERDI

Bukan keperluan penting sih, cuma mau tanya-tanya aja. (Beat) Denger-denger Aurel udah gak magang lagi ya?

AUREL (O.C.)

Iya, udah selesai.

FERDI

Kok gak ngomong apa-apa sebelumnya? Ngucapin salam perpisahan juga gak, tahu-tahu ngilang gitu aja.

AUREL (O.C.)

Harus banget ya ngomong sama situ.

FERDI

Ya haruslah. Sebagai orang yang paling deket sama lo selama di pabrik. Gua beneran sedih loh. Lo pergi tanpa pamit gitu, Rel.

AUREL (O.C.)

(Tertawa kecil) Sorry deh, Fer. Gak sempat ngomong waktu itu.

FERDI

Iya, nggak apa-apa. Ngomong-ngomong sekarang lagi dimana? Gua nggak ganggu lo mau tidur lagi kan?

AUREL (O.C.)

Rumah sakit.

FERDI

(Terkejut) Rumah sakit? Siapa yang sakit, Rel?

Ferdi terlihat bingung sambil menjauhkan hape dari telinga. Dia menatap layar hape sekilas, lalu kembali mendekatkan hape itu ke telinganya.

FERDI (CONT'D)

Rel? Halo? Aurel?

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar