Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
GRADUASHITTT
Suka
Favorit
Bagikan
3. PART #3

21. INT. CAFE KEKINIAN - CONTINUOUS

Kita melihat Aurel dan teman-temannya sedang duduk sambil melihat-lihat sekitarnya.

MAYA

Gimana guys tempatnya? Keren kan?

Vicky mengambil hape di saku celananya, memotret pemandangan sekitar cafe.

VICKY

Lumayanlah buat tambahan koleksi foto di medsos.

MAYA

Fotoin gue juga, Vick.

Vicky mengarahkan kamera hape ke arah Maya. Kita diperlihatkan layar hape Vicky yang menampilkan gambar Maya yang tersenyum.

MAYA (CONT'D)

Udah? (Beat) Coba gue lihat hasilnya.

Vicky memberikan hapenya ke Maya. Maya melihat-lihat hasil jepretan foto Vicky dengan tatapan kagum.

MAYA (CONT'D)

Kamera hape lo bagus juga, Vick. Fotoin gue sekali lagi ya.

Vicky mengambil hapenya. Maya kembali tersenyum, berpose ke arah kamera.

MAYA (CONT'D)

Ayo, Vik. Kita foto bareng. Gue yang fotoin deh.

Maya bergerak mendekat, merangkul pundak Vicky.

VICKY

Foto sendiri aja ya, May.

SISSY

Makan dulu, baru foto-foto. Tadi katanya laper.

Vicky bergerak menjauhkan (tangan) Maya dari pundaknya.

VICKY

Iya, nih. Gue panggilin mbaknya sekarang ya, biar kita bisa cepet makan.

CUT TO:

22. EXT. DEPAN GEDUNG KOPERASI - EVENING

Kita diperlihatkan sebuah mobil tua yang berhenti tepat di depan sebuah halaman gedung koprasi simpan pinjam. Kaca depan mobil itu terbuka, menampilkan sosok bapak yang duduk di depan stir kemudi.

Bapak mengetuk stir berulang kali sambil menatap gedung koperasi itu cukup lama. Dia lalu turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung.

CUT TO:

23. INT. CAFE KEKINIAN - CONTINUOUS

Kita melihat seorang waiters berdiri di depan meja Aurel. Aurel, Maya, Sissy dan Vicky terlihat serius membaca daftar menu.

AUREL (V.O)

Tempat baru launching, tapi kenapa harganya mahal semua? Makananannya gak ada yang di diskon apa ya? Pesan apa nih yang murah?

Maya menutup buku menu dan memberikannya ke waiter.

MAYA

Mbak aku mau pesan roti bakarnya satu sama lemon tea satu.

Waiter menuliskan pesanan Maya ke selembar kertas.

VICKY

Aku pisang selimutnya dua, roti bakar sama es teh manis segelas.

SISSY

Kalo aku pesen macaroni scottel satu ya, sama jus jeruknya juga satu.

Waiter kembali menulis catatan pesanan Vicky dan Sissy. Selesai mencatat, dia melirik ke Aurel yang masih melihat daftar buku menu.

WAITER

(Menunjuk ke Aurel) Mbaknya yang ini mau pesen apa?

Aurel menundukkan kepala, seperti tidak mendengar. Maya, Vicky dan Sissy saling berpandangan, menatap Aurel keheranan.

VICKY

Rel, Aurel.

Aurel mendongak, menoleh bingung ke Vicky.

AUREL

Iya. Kenapa?

MAYA

Itu lo dari tadi ditanya mau pesan apa

Aurel tersenyum malu menatap waiter.

AUREL

Oh. Saya pesan es teh manis saja ya, Mbak. Satu.

Vicky yang duduk disebelah Aurel, menyenggol lengannya.

VICKY

(Berbisik) Lo beneran cuma pesan itu doang? Enggak beli makan?

AUREL

(Berbisik) Iya

WAITER

Baik. Semua pesannya sudah saya catat. Silahkan tunggu dulu sebentar ya. Permisi.

Waiter berjalan meninggalkan meja Aurel.

MAYA

Rel, lo kenapa sih hari ini? Gue perhatiin lo bengong terus.

SISSY

Tau tuh dari tadi diem aja. Kenapa sih? Sariawan?

AUREL

(Mengeleng) Gue nggak kenapa-kenapa kok, guys. Beneran.

CUT TO:

24. INT. RESTORAN - DAY

Kita diperlihatkan sebuah restoran, dimana para waiter terlihat sedang sibuk mengelap satu persatu meja dengan kain basah.

Aurel berjalan masuk dengan cangung. Hostess berjalan mendekati Aurel.

HOSTESS

Mohon maaf mbak, restoran kami belum buka. Silahkan datang kembali dua jam lagi.

AUREL

Saya kemari bukan mau pesan makanan. (Beat) Saya liat brosur yang ditempel di depan. Apa benar disini sedang membutuhkan pekerja part time untuk posisi waiters?

HOSTESS

Iya, benar. Ada apa ya?

AUREL

Saya berminat mengisi posisi tersebut (memberikan amplop coklat) Ini berkas lamaran saya. Semoga bisa jadi pertimbang

HOSTESS

Oh. Baiklah. Berkas mbaknya ini nanti akan saya sampaikan ke manager saya.

AUREL

Terima kasih. Permisi.

Aurel menunduk hormat seraya berjalan keluar restoran.

CUT TO:

25. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - NIGHT

Kita melihat Aurel duduk di atas kasur sambil menatap layar hape. Dia mendesah berat sambil menaruh hapenya sembarangan.

AUREL (V.O.)

Susah banget cari kerja kalo cuma pakai ijazah SMA.

Kita mendengar suara ketukan pintu dan melihat pintu yang dibuka dari luar. Ibu berdiri dari balik pintu, menghela napas saat melihat Aurel duduk termenung. Lalu ia berjalan mendekati Aurel.

IBU

Udah malam bukannya tidur malah bengong.

Aurel tersentak kaget, menatap ibu dengan bingung.

AUREL

Eh, Ibu. Ada apa, Bu?

IBU

(Mengeleng) Anak gadis gak boleh kebanyakan bengong. Kalo sapi, udah dipotong kamu karena sering bengong.

Ibu tertawa pelan. Aurel ikut tertawa mendengar gurauan ibunya.

AUREL

(Mengelak) Siapa yang bengong? Aurel cuma...

IBU

(Menyela) Cuma apa? Cuma ngelamun. Ya, sama aja itu Aurel.

AUREL

Udah ah, Bu. Aurel ngantuk mau tidur.

Aurel merebahkan tubuh diatas kasur. Ibu berjalan mendekat, duduk perlahan di pinggir kasur. Dia menyentuh (kepala) Aurel dan mengusap-usap lembut dengan mata berkaca-kaca.

IBU

Ibu kemari cuma mau bilang. Jangan sampai berhenti kuliah ya, Nak. Sayang kalo sampai tidak selesai. Kamu kan sebentar lagi mau lulus.

Kita melihat (mata) Aurel tertutup rapat. Ibu mengigit pelan bibirnya, menahan isak tangis yang hendak keluar.

AUREL

Iya, Bu.

Aurel mendongak, terkejut. Dia lantas bangkit, memandang Ibu dengan tatapan bingung.

AUREL (CONT'D)

Ibu kenapa nangis? (Beat) Pasti karena perkataan Aurel tempo hari ya. Aurel minta maaf ya, Bu.

Ibu mengeleng pelan, menghapus air mata yang jatuh di pipi.

IBU

Ibu nggak nangis, Nak. Ini cuma kelilipan aja.

Aurel keheranan. Kita melihat ponsel Aurel yang berdering.

IBU (CONT'D)

Itu hape kamu bunyi tuh.

Ibu menunjuk ponsel Aurel yang tergeletak diatas meja. Aurel mengambil ponsel itu, menatap layarnya dengan wajah bingung.

IBU (CONT'D)

Telpon dari siapa, Nak?

AUREL

Enggak tahu, Bu. Nomornya gak dikenal.

IBU

Angkat aja, Nak. Siapa tahu, penting.

Aurel mengangguk dan mengangkat panggilan telpon itu.

INTERCUT TO:

26. INT. RUANG INTERVIEW - RESTORAN - DAY

Kita melihat Aurel (memakai kemeja putih dan celana panjang hitam) berjalan masuk ke ruangan tertutup dengan kikuk. Manager Resto yang terlihat sudah duduk di dalam, lantas berdiri menyapa Aurel.

MANAGER RESTO

Nona Aurelia?

AUREL

Benar, Pak.

Manajer Resto memberi isyarat kepada Aurel dengan menunjuk ke arah kursi kosong yang ada di depannya.

MANAGER RESTO

Silahkan duduk.

Aurel berjalan menuju kursi itu dan perlahan duduk. Wajahnya terlihat tegang.

INTERCUT TO:

27. INT. RUANG INTERVIEW - RESTORAN - CONTINUOUS

Kita di perlihatkan suasana interview yang di lakukan Manager Resto. Aurel duduk sambil berbicara tentang dirinya, Manager Resto menanggapi dengan pertanyaan. Aurel menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh Manager Resto.

CUT TO:

28. INT. RUANG INTERVIEW - RESTORAN - MOMENTS LATER

Kita melihat dua orang Waiter. Aurel (memakai seragam waiters) berdiri tegap menghadap seorang wanita (Head Waiter) dengan wajah serus. Head Waiter terlihat memberikan pengarahan ke Aurel.

CUT TO:

29. INT. RUANG TAMU - RUMAH AUREL - EVENING

Aurel membuka pintu kost, berjalan menuju sofa. Wajahnya terlihat letih. Dia lalu duduk bersandar di atas sofa sambil memejamkan mata.

AUREL (V.O.)

Capek banget. Badan rasanya kaya mau remuk.

Ibu berjalan mendekati Aurel.

IBU

Tumben kamu jam segini baru pulang. Habis darimana saja kamu?

AUREL

Biasalah, Bu.

Aurel terlihat enggan menjawab pertanyaan Ibu. Dia mendekatkan lengannya ke hidung sambil mengendus-endus baju yang dipakainya.

AUREL (CONT'D)

Aurel mau ganti baju dulu sekalian mandi ya, Bu. Badan gerah, lengket seharian diluar.

Aurel berdiri dari sofa, lalu berjalan menuju kamarnya.

CUT TO:

30. INT. CAFE KEKINIAN - DAY

Kita diperlihatkan Maya yang sedang berkumpul dengan Vicky dan Sissy. Waiters datang sambil membawa troli makanan.

VICKY

Akhirnya pesanan kita datang, Guys.

Waiters menyajikan makanan di atas meja Maya. Vicky menatap makanan di depannya dengan air liur menetes.

VICKY (CONT'D)

Wih... Kelihatannya enak semua nih.

Vicky memajukkan badannya, hendak menyendokkan makan ke dalam mulut.

MAYA

(Teriak) Eh, tunggu dulu.

Tangan Maya menghalangi Vicky yang ingin menyantap makanannya. Vicky melihat Maya dengan tatapan heran.

MAYA (CONT'D)

Kayanya ada yang kurang deh.

VICKY

Apaan ya kurang? Pesenan lo?

MAYA

(Mengeleng) Bukan.

May menoleh ke Sissy.

MAYA (CONT'D)

Aurel kemana, Si? Kok nggak diajak kemari juga sih?

SISSY

Hah?

Sissy melihat ke sekelilingnya, baru menyadari tidak ada Aurel disana.

SISSY (CONT'D)

Iya, ya. Aurel kemana ya?

Vicky mengeleng melihat tingkah Sissy.

VICKY

Yang nggak ngajak Aurel itu siapa, May? Dia sendiri kok yang nggak mau dateng kesini.

MAYA

Tumben banget, Aurel nolak. Biasanya dia yang paling semangat kumpul bareng gini.

SISSY

Iya. Akhir-akhir ini Aurel jadi agak aneh tahu. Sok sibuk gitu.

MAYA

Sibuk ngapain dia?

SISSY

(Mengeleng) Enggak tahu.

VICKY

(Mengerutu) Aurel udah nggak asik lagi sekarang.

Maya dan Sissy mengangguk, menyetujui perkataan Vicky.

CUT TO:

31. INT. RUANG KELAS - DAY

Kita diperlihatkan ruang kelas yang lengang. Satu persatu mahasiswa masuk ke kelas. Aurel berjalan masuk, dia melihat teman-temannya sudah datang (duduk berkelompok). Aurel menghampiri mereka dengan senyum mengembang.

AUREL

Hi, guys.

Maya dan kedua temannya menoleh, menatap Aurel dengan tatapan sinis.

MAYA

Masih inget sama kita-kita, Lo? Kirain udah lupa.

AUREL

Mana mungkin gue lupa sama kalian. Sorry ya, guys. Kalo gue udah jarang ngumpul sama kalian lagi. Mau gimana lagi, banyak kerjaan.

VICKY

Sok sibuk lo sekarang.

SISSY

Bener tuh. Sok Sibuk

AUREL

Beneran, guys. Gue emang lagi sibuk banget akhir-akhir ini.

MAYA

Sibuk ngapain sih? Pacaran?

AUREL

Boro-boro. Punya pacar enggak.

Maya, Vicky dan Sissy saling melirik satu sama lain, terlihat enggan berada di sekitar Aurel. Maya memberikan isyarat ke Vicky, agar meraka pergi dari sana. Vicky mengangguk pelan.

Maya tiba-tiba berakting. Berteriak dengan histeris, seperti teringat sesuatu.

MAYA

Ya ampun, guys. Hape gue ketinggalan di kantin kampus. Gue mesti ke kantin sekarang juga.

Maya mengambil tas disebelahnya, lalu berdiri.

MAYA (CONT'D)

Sorry semuanya. Gue tinggal ke kantin dulu ya.

Maya berjalan menjauh. Vicky tiba-tiba memukul kepalanya sendiri sambil mengerutu.

AUREL

Kenapa, Vick?

VICKY

Gue baru inget. Tadi gue lupa, makan bakso belum bayar.

Vicky berdiri sambil mengambil tas gendongnya. Dia berjalan menyusul Maya.

VICKY (CONT'D)

May, tunggu. Gue juga mau ke kantin.

Sissy yang melihat Maya dan Vicky pergi, ikut mengambil tas jinjingnya dengan cepat.

SISSY

(Berteriak) Kalian mau kemana? Tungguin, hey. Gue ikut.

Sissy menoleh ke Aurel dengan bingung.

SISSY (CONT'D)

Sorry, Rel. Gue tinggal ya.

Aurel menatap Sissy yang berlarian mengejar Maya dan Vicky. Dia terlihat bingung.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar