Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6. INT. RUANG TAMU — SIANG HARI
Sebuah ruangan yang luas, ada kursi tamu dekat jendela, lemari pendek yang di atasnya terdapat satu box piringan hitam dan sebuah gramofon. Di ujung ruangan terdapat satu pintu yang mengarah ke dapur dan pekarangan belakang. Di sisi lain terdapat meja makan tinggi dan barang-barang klasik seperti mesin tik, kacamata bening, kamera dan pita rambut yang tersimpan dalam lemari kaca, lukisan serta patung-patung terpajang ditambah piano tua yang memberikan kesan klasik.
Laras masuk mendorong Subagito hingga ke dekat lemari yang di atasnya terdapat gramofon.
Laras
Tak berapa lama, Nadine berjalan membawa sekotak barang-barang yang hampir jatuh. Laras menghampiri untuk menolongnya.
Subagito menatap langit-langit hingga sampai pada gramofon di sampingnya, perlahan ia menyentuh alat pemutarnya kemudian menyalakan alat tersebut yang ternyata sudah ada piringan hitam di dalamnya hingga mengalun Waltz in C Sharp Minor (Op. 64 No.2) Chopin.
Dari pintu yang mengarah ke dapur, pintu ke pekarangan terbuka, seorang gadis berusia 23 tahunan dengan memakai dress kasual bunga-bunga selutut dan rambut diikat setengah berjalan menghampiri Subagito dengan tersenyum.
Subagito tua
Sosok Aruni
(Tersenyum, kemudian langsung mematikan gramofon)
Subagito tua
Sosok Aruni
Subagito tua
CUT TO:
7. EXT. TAMAN BELAKANG RUMAH- SIANG HARI
Pohon besar (mangga) masih berdiri di sampingnya ada kolam ikan dengan air mancur otomatis, tepat di bawah pohon ada bangku yang muat 3 orang. Di sekelilingnya terdapat bunga aster, mawar putih, dan anggrek serta tanaman hias lainnya.
Subagito tua
Angin pelan menggoyangkan dedaunan pohon besar disertai langit yang terik.
Sosok Aruni
Subagito tua
Sosok Aruni
(Terdiam sejenak, menahan tangis)
Subagito tua
Sosok Aruni
Subagito tua
Rofik dan Nadine (O.S)
Sosok Aruni
(Berjongkok di depan Subagito dan menatap lembut)
Subagito tua
Sosok Aruni mendorong kursi roda. Saat melewati jendela Subagito melihat Rumika, Hanafi dan Januar sedang berada di meja makan. Ketika Subagito masuk, sosok 3 orang yang dilihatnya berubah menjadi Deni, Rofik dan Nadine.
CUT TO:
8. INT. RUANG MAKAN YANG MENYATU DENGAN RUANG TAMU TIDAK ADA SEKAT- SIANG HARI
Di atas meja terdapat dua buah pizza, satu cup bubur, 4 buah air mineral sebuah termos kecil dan 4 buah cangkir juga beberapa makanan ringan yang sudah dibuka.
Nadine
(Membawa satu cup bubur yang belum dibuka)
Subagito tua
(Tersenyum menatap Nadine)
Nadine
(Mendekati ibunya dengan raut wajah bingung)
Laras
(Menghela nafas, kemudian agak berbisik)
(Nadine, Deni dan Rofik yang curi-curi dengar mengangguk).
Laras lanjut menyuapi Subagito tua.
CUT TO:
9. EXT. BERANDA RUMAH-SIANG HARI
Rofik sedang fokus bermain game sambil duduk santai, di sebelahnya Nadine sedang bermain ponsel. Kemudian Laras berteriak dari dalam rumah.
Laras (O.S)
Rofik
Iya Bu!
Nadine
Laras
Bantu Ibu pindahin gramofon sama piringan hitam yang di sana ke gudang. Kakak taukan letak gudangnya?
Rofik
(Mendekati gramofon diikuti Nadine)
Laras
Nadine
Laras
Rofik membawa gramofon lengkap dengan speaker corongnya yang masih tersimpan, Nadine membawa kardus tumpukan beberapa piringan hitam.
CUT TO:
10. EXT. DEPAN GUDANG- SIANG HARI
Sebuah pintu dengan pengait gembok yang tidak dikunci.
Rofik
Gak dikunci!
Ruangan yang cukup luas diisi berbagai benda lama dan antik tertata rapi namun cukup berdebu.
Nadine
Wahh!!
Rofik
Jangan sentuh sembarangan!
Nadine
Rofik
Nadine
Rofik
Bodo amat, kakak mau pilih kamar aja sekarang.
Nadine
Ih kak licik banget sih, tungguin aku!!
Rofik (O.S)
Nadine (O.S)
Iyaa!
CUT TO:
11. INT. SEBUAH KAMAR- SIANG HARI
Ruangan cukup luas dengan nuansa zaman dulu, terdapat sebuah ranjang sedang, lemari kecil di pinggir ranjang dan lemari pakaian di seberang ranjang.
Rofik
Nadine datang lalu ikut menaiki kasur.
Apa sih dek, ini kamar kakak. Kamu pilih kamar lain aja!
Nadine
Gak mau, kakak aja yang pindah!
Rofik
Nadine
Bodo amat!! Kenapa juga ninggalin aku di gudang.
Deni
(Masuk membawa dua buah koper)
Nadine
Rofik
Lah ngadu, kamu juga seenaknya mau ambil alih kamar ini kan kakak yang duluan milih!
(Melirik kotak yang dibawa Nadine)
Nadine
Rofik
Nadine
Ihh, lagian juga ini udah gak berfungsi.
Laras
Sssttt, keluar, keluar! Kakak sama adek pilih kamar yang lain, ini kamar kakek!
Rofik
Yaudah, kakak mau pilih kamar yang lain
Nadine
Ih kakak….
Deni
Heh, heh, jangan rebutan!
Laras
(Mendorong kursi roda ke tepi ranjang dekat lemari, kemudian melihat jam dinding)
Sudah 30 menit, papah minum obat dulu ya. Laras ambil obat dan air dulu.
Subagito tua
Laras
(Terkejut dan menjatuhkan gelas hingga pecah)
Papah!
(Mengguncangkan tubuh Subagito yang kini mulutnya mengeluarkan busa putih dan matanya melotot ke atas, semakin histeris dan memanggil suaminya)
Tak lama Deni, Rofik dan Nadine datang dengan ikut panik.
Deni
Kita ke Dokter sekarang! Kamu tenang dulu Ras, Rofik bantu ayah panasin mobil! Ayo kita bawa papah!
Laras terus saja mencoba menenangkan Subagito dan memegangi tubuhnya dengan menangis khawatir.
Nadine
(Masih terlihat syok dan hanya mematung memperhatikan keluarganya hingga mobilnnya keluar halaman rumah. Kemudian menatap pecahan gelas yang berserakan dan kotak musik yang masih bersuara lalu segara menutupnya, mengambil alat pel dan tempat sampah kecil. Memasukan pecahan gelas ke dalam tempat sampah dan mengepel lantai yang basah. Matanya tak sengaja melihat buku diary yang tergeletak di lantai, kemudian mengambilnya)
Inikan buku yang kak Rofik ambil dari gudang. Apa kakek membacanya? Aku jadi penasaran isinya apa.
Rumika (V.O)
DISSOLVE TO: