Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
11. INT. AULA TEMPAT LATIHAN TEATER – MALAM
Semacam aula kecil atau bisa juga semacam ruang kelas, tetapi tidak ada kursi dsb. Terdapat pintu untuk keluar masuk. Di depan pintu terdapat lobi atau atap atau emperan atau beranda. Di dalam ruangan sudah disetting untuk pementasan teater. Tampak kain backdrop, lampu-lampu sorot tergantung di sekitar panggung. Alat pertukangan juga tampak di sekitarnya.
Anggota teater lainnya tampak sedang duduk istirahat dan bercakap-cakap. Duduk tidak beraturan, menyebar di berbagai penjuru ruangan. Jon terlihat duduk diam di sudut ruangan, berada jauh dari teman-temannya. Jon berdiri lalu mengajak teman-temannya untuk mulai latihan lagi
JON
CUT TO:
12. INT. KAMAR KOS SALSA – MALAM
Tidak ada perabotan yang istimewa. Sebagaimana umumnya kamar kos perempuan. Lampu baca, meja belajar lesehan, almari kecil, tempat tidur, rak buku dan karpet atau permadani di lantai. Hiasan Dinding bisa apa saja, yang tidak terlalu mencolok.
Dinda tiduran di atas tempat tidur sembari bermain ponsel. Salsa masih mengetik di laptop dan sebuah buku yang terbuka berada di sebelahnya. Salsa duduk di bawah beralaskan karpet. Dinda terlihat gusar, mukanya cemberut. Salsa terlihat diam, tenang dan penuh konsentrasi di depan layar laptopnya.
DINDA
Salsa masih fokus mengetik. Tidak menanggapi. Dinda membentak Salsa karena diam dan tidak menanggapi.
DINDA
Salsa yang kaget dan terganggu konsentrasinya sekarang terlihat kesal.
SALSA
Dinda lalu berbicara dengan manja dan kekanak-kanakan.
DINDA
SALSA
Salsa mematikan laptopnya. Mereka berdua keluar kamar.
CUT TO:
13. INT. AULA TEMPAT LATIHAN TEATER – MALAM
Semua anggota teater berkumpul usai latihan. Duduk melingkar. Tampak Jon sedang berbicara. Anton dan Rizal duduk di sebelah kanan dan kiri Jon.
JON
Semua menundukkan kepala dan berdoa. Lalu berdiri dan berjalan pulang, kecuali Anton, Rizal dan Jon yang masih berada di tempat merapikan kertas-kertas naskah, alat musik, dan alat pertukangan yang berserakan di lantai. Tiba-tiba Jon memanggil dua orang aktornya, laki-laki dan perempuan. RIKO (20) dan NADIA (19). Jon setengah berteriak ketika memanggil.
JON
Mereka berdua berhenti, lalu berjalan mendekati Jon. Wajah Jon tampak serius. Mata Jon tidak berkedip menatap Nadia dan Riko. Riko dan Nadia tampak gugup dan takut.
RIKO
Jon diam tidak langsung menjawab dan masih melotot menatap kedua aktornya. Riko dan Nadia menundukkan kepala tidak berani menatap Jon. Kemudian Jon berbicara, kembali normal dan santai.
JON
Riko dan Nadia saling pandang. Mereka tampak bingung.
CUT TO:
14. INT. RUMAH MAKAN – MALAM
Rumah makan yang biasa saja. Umumnya warung makan di lingkungan mahasiswa. Terdapat meja dan kursi panjang untuk para pelanggan. Etalase makanan di bagian belakang rumah makan. Beberapa pelanggan terlihat juga menempati kursi dan meja, sedang makan tentunya. Pegawai rumah makan terlihat sedang mondar-mandir mengantar pesanan kepada pelanggan.
Salsa dan Dinda selesai makan malam. Tampak piring yang sudah kosong. Minuman di gelas masih setengah. Mereka bercakap-cakap, sesekali meneguk atau menyedot minuman.
SALSA
DINDA
CUT TO:
15. INT. AULA TEMPAT LATIHAN TEATER – MALAM
Riko dan Nadia berada di panggung, di bawah sorot lampu, berpegangan tangan dan saling menatap mata satu sama lain. Jon terlihat serius memperhatikan keduanya. Jon duduk menyaksikan mereka beradegan. Jon tersenyum puas, merasa sudah sesuai yang ia harapkan.
JON
Anton dan Rizal terlihat sedang merapikan kertas-kertas naskah dan peralatan lainnya. Sesekali melirik ke arah Jon. Lalu keduanya beradu pandang dan menahan tawa.
JON
Riko dan Nadia meninggalkan area panggung. Berjalan mendekati Jon.
JON
Nadia dan Riko menganggukkan kepala. Riko terlihat senang. Nadia datar saja.
JON
CUT TO:
16. INT. RUMAH MAKAN – MALAM
Salsa dan Dinda masih duduk di rumah makan, mereka berdua masih melanjutkan pembicaraan.
DINDA
SALSA
Dinda diam saja, ekspresi wajahnya tampak seperti sedang memikirkan atau menimbang-nimbang saran dari Salsa.
SALSA (CONT'D)
DINDA
SALSA
CUT TO:
17. EXT. DEPAN AULA TEMPAT TEATER – MALAM
Jon, Rizal dan Anton berada di luar aula. Duduk di emper aula dan bercakap-cakap. Rizal berdiri meledek Jon. Menirukan gayanya ketika tadi memberi arahan kepada Nadia dan Riko. Nada bicara Rizal seperti orang bertanya.
RIZAL
Rizal tertawa. Anton tertawa dan ikut menimpali.
ANTON
Rizal dan Anton tertawa terbahak-bahak. Jon diam saja, ekspresi mukanya terlihat kesal.
RIZAL
Anton kemudian berlutut di depan Jon dan menyembah-nyembah, seperti orang yang sedang memohon ampun. Rizal masih berdiri dan tertawa. Setelah Anton dan Rizal berhenti tertawa Jon baru menanggapi.
ANTON
JON
Jon menghentikan perkataannya. Memberi kode kepada Anton dan Rizal untuk melanjutkan kalimatnya dengan menunjukkan jari tangan kanan seperti vokalis band di hadapan para penonton. Lalu Anton dan Rizal berteriak keras.
ANTON & RIZAL
CUT TO:
18. INT. RUMAH MAKAN – MALAM
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
DINDA
SALSA
FADE OUT
19. EXT. BERANDA RUMAH JON – MALAM
FADE IN
Narti duduk di beranda rumah. Narti membelai kepala dan tubuh Bagong. BAGONG adalah kucing jantan piaraannya yang tubuhnya gemuk bulat (warna bulu bebas). Narti duduk di temani Bagong. Ia menunggu Jon yang belum pulang.
NARTI
Narti mengangkat dan membawa Bagong masuk ke dalam rumah. Narti menutup pintu dan mematikan lampu ruang tamu.
FADE OUT