Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
DREAMCATCHER
Suka
Favorit
Bagikan
6. Chapter tanpa judul #6

INT. RUMAH AUDREY -NIGHT

Audrey terbaring di dalam kamar, masih dengan tatapan kosong. Seorang Psikiater baru aja selesai memeriksa Audrey.

WILDAN

Bagaimana, Dok? Kondisinya masih seperti itu

sejak saya jemput di kantor polisi.

PSIKIATER

Mamamu juga pasien saya, kemungkinan besar

kejadian ini karena faktor genetik. Walaupun

pasti ada pemicu yang membuat Audrey depresi.

Wildan hanya mengangguk, matanya menatap cemas Audrey. Lalu ia selipkan boneka Elmo yang mulai lusuh pada tangan Audrey.

PSIKIATER (CONT'D)

Obatnya harus diminum rutin dan harus ada

yang mengawasi Audrey. Kondisi kejiwaannya

masih sangat rentan.

WILDAN

Baik, Dok.

PSIKIATER (CONT'D)

Akan lebih mudah jika kita mengetahui faktor

pemicu. Saya jadwalkan besok malam untuk

hipnosis dengan hipnoterapis.

WILDAN

Siap, Dok. Lebih cepat lebih baik.

CUT TO:

INT. RUMAH SEDERHANA MISHA - NIGHT

Misha baru saja selesai mandi, ketika Ibu memanaskan lauk di dapur untuk makan malam. Ia menarik kursi meja makan, duduk lesu.

MISHA

Ayah kemana, Bu?

IBU

Ada rapat RT, kayaknya sekalian ronda. Kenapa?

MISHA

Misha tadi nolongin orang mau bunuh diri di JPO.

IBU

Ah, terus?!

MISHA

(menjelaskan dengan lemas)

Terus diamankan di kantor polisi sampai

ada keluarga yang menjemput.

IBU

Terus?

MISHA

Nggak terus Bu. Belok kiri, ntar

perempatan kedua belok kanan.

IBU

Ah kamu ini, Ibu tanya serius.

Terus kamu gimana?

MISHA

Ya sekarang Misha gini, rasanya capek banget.

Misha beranjak dari kursi, membongkar lemari dapur.

IBU

Kamu cari apa, Misha? selemari dibongkar.

MISHA

Kopi, Bu. Kayaknya masih ada satu

renteng deh, kemana yah?

IBU

Kopi? Ngelindur kamu. Sejak kapan dirumah

ini ada kopi. Ibu buatkan teh manis panas yah.

MISHA

Nggak usah, Bu. Misha mau tidur cepet aja.

Nanti tolong kasih tau Ayah yah.

CUT TO:

INT. RUMAH AUDREY - NIGHT

Wildan menyeduh air panas di teko, lalu membuka satu sachet teh tarik dan dimasukkannya ke dalam mug. Sembari menunggu teko bersiul, Wildan membongkar lemari dapur.

Beberapa sachet kopi yang ditemukannya, dibuang ke dalam tong sampah.

WILDAN

Ck..ck..Audrey. Lo harus berhenti

minum kopi. Terlalu banyak kafein,

bikin tubuh lo nggak rileks.

SUARA teko bersiul. Wildan mematikan kompor dan menuangkan air panas ke dalam mug.

Seorang pembantu rumah tangga buru-buru menuruni anak tangga.Lalu menyerahkan sebuah kotak kayu pada Wildan yang sedang menikmati teh tarik panas di meja bar.

PRT

ini saya temukan di bawah tempat

tidur non Audrey.

WILDAN

Makasi mbak.

Wildan segera mengeluarkan seluruh isinya di atas meja. Kotak susu coklat yang sudah dipipihkan dan selembar foto.

INSERT - FOTO LAMA

sebuah foto seorang siswa mengenakan seragam SMA. Dibalik fotonya ada nama "JANU SATYA PERMANA" dibingkai darah yang mengering berbentuk hati.

BACK TO SCENE

Wildan menyesap teh tariknya yang tak lagi panas.

WILDAN

Lo apain adek gue sampe dia merasa

hidupnya nggak berharga! Berengsek!

Wildan beranjak menghampiri foto keluarga yang terbingkai kayu dan digantung di dinding, tangannya mengangkat mug, menunjuk foto.

WILDAN (CONT'D)

Lo juga sama, berengsek! Lo buang

nyokap demi perempuan lain!

Wildan melempar mug tepat di wajah Papanya, foto itu robek.

CUT TO:

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)