Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Di Kafe
Suka
Favorit
Bagikan
9. Kebahagiaan...

43. INT. CAFE-DAY


Kania menghela napas panjang dan beberapa kali salah mengantarkan minuman.

BU EMA

Kenapa Kania? Kok lesu begitu? Kayak ga bergairah?


BU NONI

Iya kayak ga fokus? Pasti mikirin sesuatu ya


KANIA

Ah ga kok.


PAK DONI

Kenapa ama dek Kania? Lagi ada masalah?


KANIA

Ga, ga masih semangat kok. Senyum nih senyum (senyum canggung)


PELANGGAN LAIN

Ah kelihatan itu. Ga pasti ada masalah. Iya, iya.


PAK DONI

Kalau remaja kayak Kania pasti itu masalah (beat)
Cinta.


SEMUA PELANGGAN

Woo, ciee! Beneran? Wahh


Jadi riuh, saling bicara sahut-sahutan.

BU NONI

Kan ada pepatah kejarlah cinta sampai ke negeri Cina


BU EMA

Kejarlah ilmu kali, bu


BU NONI

Bisa disesuaikanlah, bu


Keduanya tertawa.

KANIA

Aduuh ibu-ibu, bapak-bapak, siapa yang ada masalah cinta. Wong belum ada pacar kok akunya.
Mau refill lagi ga kopinya? (sambil menuang kopi)


BU EMA

Kalo gitu lagi mengharapkan cinta atau bertepuk sebelah tangan nih?


SASHA (nimbrung)

Bener banget tuh yang pertama ibu-ibu


SEMUA PELANGGAN (antusias)

Wah siapa orangnya? Apa pelanggan sini juga?


KANIA

Sasha! Ihh!


MEGA

Dia galau seharian karena itu, mikirin tuh cowo.
Tuh cowo udah dijodohin pula


KANIA

Bos!


SEMUA PELANGGAN

Waahh! Kayak di drama-drama ya!
Dek Kanianya suka apa suka banget? Apa...


KANIA

Ah ga tahulah ibu-ibu, bapak-bapak, saya... 
Lebih baik ngalah aja lah... Cewe itu lebih 
pantes sama dia, udah kenal dari kecil...


Kania terdiam selayaknya orang sedang bengong dan raut mukanya sedih.

PAK DONI

Udah jelas itu cinta atuh! Udah berani berkorban ituh!


KANIA

Tapi... 


BU NONI

Apa si pria suka sama tuh perempuan? Pasti ada tanda-tandanya kan? Dari gerak-geriknya?


KANIA

Biasa aja sih... 


BU NONI

Nah, mereka pacaran ga?


KANIA

Statusnya... kayaknya enggak


BU NONI, BU EMA, PAK DONI

Nah! 


PAK DONI

Kalo orang tuanya gimana ama dek Kania?


KANIA

Mereka awalnya ga suka sama kehadiran saya tapi sekarang mereka menghargai saya.


BU NONI

Ya udah so? 


PAK DONI

Apa dek Kania takut ditolak?


KANIA

...


Kania diam saja, bingung mau jawab apa. Dari tadi masih memegang pitcher karena larut akan pembicaraan mengenai Lee, tangannya jadi pegal, dia meletakkannya.

PAK DONI

Ya hal itu wajar-wajar aja kan hidup ini pilihan, nih ya kalo misalnya terus diam dan menunggu si cowo yang ga memberi kepastian atau menunggu dia nembak duluan mau sampai kapan ya ga ibu-ibu?


BU MARSHA

Iya ini kan soal masa depan juga.


KANIA

Memikirkan kondisinya... iya saya paham kenapa dia ga atau belum mau ngomong apa-apa, mungkin tekanan dari pihak keluarganya soal pendamping hidup yang sepadan... saya...


SEMUANYA DI KAFE

Oalah.


MEGA

Hmm... ini soal muda-mudi kan udah ga zaman orang tua ikut campur, yakin saya orang tuanya setuju-setuju saja kalau kamu membawa dampak baik.


SASHA

Iya Ka.


BU NONI

Orang tua yang ngatur-ngatur jodoh anaknya ga banget.


IBI-IBU LAIN

Jodoh ga tuh, cieee.


KANIA

Jodoh? Waduh ibu-ibu mikirnya! 

Kania memerah mukanya.


PAK DONI

Jadi pengen nyanyi euy! Nih tepat nih kayaknya buat dek Kania!


Lagu ME-Inikah Cinta

Saat kujumpa dirinya

Di suatu suasana

Terasa getaran dalam dada

Kucoba mendekatinya

Kutatap dirinya

Oh dia sungguh mempesona

Ingin daku menyapanya

Menyapa dirinya

Bercanda tawa dengan dirinya

Namun apa yang kurasa

Aku tak kuasa

Aku tak tau harus berkata apa

Inikah namanya cinta

Inikah cinta

Cinta pada jumpa pertama

Inikah rasanya cinta

Inikah cinta

Terasa bahagia saat jumpa

Dengan dirinya

Kujumpa dia berikutnya

Suasana berbeda

Getaran itu masih ada

Aku dekati dirinya

Kutatap wajahnya

Oh dia tetap mempesona

Ingin daku menyapanya

Menyapa dirinya

Bercanda tawa dengan dirinya

Namun apa yang kurasa

Aku tak kuasa

Aku tak tau harus berkata apa

Inikah namanya cinta

Inikah cinta

Cinta pada jumpa pertama

Inikah rasanya cinta

Inikah cinta

Terasa bahagia saat jumpa

Dengan dirinya

Rindu terasa

Dikala diri ini ingin jumpa

Ingin s'lalu bersama

Bersama dalam segala suasana

Pak Doni lalu menyanyi *bisa lagu Indonesia apa saja, bisa pakai dentingan gelas-gelas juga di sini.

Kania mesem-mesem sendiri dan lagunya cocok dengan suasana hatinya, dia juga mengikuti alunan lagu. Pelanggan lain juga ada yang ikut bernyanyi dan tepuk tangan sesuai beat lagu.

PAK DONI

Perjuangkan cintanya dek Kania, ayo! Nyatain perasaannya!


BU EMA

Ho-oh! Dia harus tahu perasaan kamu! Semua bisa terjadi, iya, kan?


SEMUA PELANGGAN

Ayo! Ayo~ Bilang! Yee!


BU NONI

Kita-kita peduli sama kamu karena kamu juga peduli dan hangat sama kami pelanggan di sini.


Semua pelanggan mengangguk-angguk.

SASHA

Kalo Sama Sasha?


BU NONI

Iya sama Sasha, mba Mega, semuanya juga deh


Semua yang ada di kafe tertawa, pekerja lain yang mendengar juga.

BU NONI

So Kania...


SASHA

Iya ini saatnya utamain keinginan loe dan kepentingan loe sendiri jangan selalu utamain perasaan orang lain. Put yourself first in this.


SEMUA PELANGGAN

Ayo bilang! Ayo bilang!


Kania tersentuh, dia tersenyum, dan jadi yakin untuk menyatakan cintanya.

KANIA

Iya, makasih semuanya!


Kania jadi yakin untuk menyatakan cintanya ke Lee, tapi dia tetap tak mengharapkan apa-apa dari Lee untuk membalas perasaannya.


44. INT. TEMPAT KOST KANIA-DAY

Kania sedang menyisir rambutnya di depan cermin, rambutnya kali ini digerai. Penampilannya lebih modis dengan blouse yang lebih bagus, masih dengan celana panjang untuk kenyamanan. Dia sudah berniat pergi ke suatu tempat, untuk hal penting, pas ketika weekend.

KANIA

Yak harus dilakuin. Kalo ga, gue bakal nyesel. Dan lagi ini weekend, pas, kapan lagi coba.


Senyum dengan keyakinan.

Kania beranjak keluar dari kost-annya. Dia juga memakai tas tapi bukan tote bag. Tas mini.

Saat mengikat sepatu, ibu kost menyapanya.

IBU KOST

Eh mau kemana Kania, pas hari libur gini kan?


KANIA

Ah iya jalan-jalan bu, refreshing


IBU KOST

Oh, kayaknya seneng banget ya, senyum-senyum nih


KANIA

Mau ngelakuin sesuatu yang menentukan takdir


IBU KOST

Hah? Maksudnya?


KANIA

Ada deh! Pamit ya bu!


Kania ketawa lalu pamit berlalu meninggalkan Ibu kost yang bingung.

CUT TO


45. INT/EXT. RUMAH LEE/PINTU DEPAN-DAY


Shoot: Kania muncul di depan pintu rumah keluarga Lee. Orang tua Lee membuka pintu.

MAMA LEE

Eh Kania, ada apa sore-sore begini?


KANIA

Iya tante saya mau ngajak Lee jalan-jalan boleh?


PAPA LEE

Jalan-jalan?


MAMA LEE

Kemana?


KANIA

Ke taman hiburan tante


Kania tersenyum.

Mama Lee agak mengernyit, Papa Lee juga.


MAMA LEE

Harus sekarang?


KANIA

Ah oh ga apa-apa kalau ga boleh tante, aku--


Lee ternyata melihat kedatangan Kania ketika dia keluar dari kamar.

LEE

Ka..nia?


KANIA

Hai Lee!


Kania melambai.


LEE

A..da a..pa? Ma?


MAMA LEE

Ah ga ini...


KANIA

Aku mau ngajak kamu jalan-jalan Lee.


Kania bicara dengan lantang karena jarak yang cukup jauh.

Mama Lee tersenyum canggung, dalam hatinya sebenarnya ia merasa keberatan.

LEE

Ja..lan?


MAMA LEE

Tapi gini Kania... ini kan ga penting-penting banget ya--


LEE

Ma..u


Lee langsung mau, mamanya belum selesai bicara.


MAMA LEE

Tapi Lee...


PAPA LEE

Udah biarin aja kan dia suntuk di rumah. Sana Lee.
Kania jaga Lee ya.


KANIA

Iya om pasti makasih!

Kania sumringah.


MAMA LEE

Pa... masalahnya... Fiona...


Mama Lee setengah berbisik.

PAPA LEE

Fiona bisa apa? Masak dia ngatur-ngatur bapaknya... 


Lee ke kamar, mengambil jaket. Dan kembali ke luar.

KANIA

Pamit om, tante!


MAMA LEE

Iya hati-hati ya!


Raut cemas Mama Lee bahkan terus melihati Lee dan Kania yang berlalu.

MAMA LEE

Ck, kalau Fiona tahu...


PAPA LEE

Udah lah, emangnya kenapa, masalah perjodohan itu?


MAMA LEE

Dia kan bisa aja minta bapaknya buat... ah tahu ah, aku jadi mikirin terus semenjak Fiona ngomong begitu pa!


PAPA LEE

Ya... tapi kan kita bisnis udah puluhan tahun, udah rasa percaya lah, perjodohan itu kan ditambah-tambahin aja


MAMA LEE

Iya tapi... 


Masalah perusahaan keluarga, perusahaan yang dimaksud adalah yang memproduksi barang-barang elektronik yang diwarisi turun temurun.

Papa Lee sempat menelpon papa Fiona malamnya.

INSERT SCENE

Papa Lee mengangkat telepon dan menghubungi seseorang dengan tatapan cemas, mama Lee juga di sampingnya sama-sama takut dan cemas.

Papa Lee menghubungi Papa Fiona.

PAPA LEE

Iya, halo? Ah apa kabar? Ha ha baik. Lee? Ya dia baik. Ah ini saya mau bicara sebenarnya soal... (melihat istrinya) Ini soal Fiona... Tadi dia ke sini mengungkit-ungkit soal perjanjian perjodohan bahkan mengancam kami soal perusahaan... Kerja sama kita masih terus berlanjut kan?


Ada jeda beberapa saat dari sisi penerima telepon, papa Fiona.

PAPA FIONA (O.s)

Iya pasti tentu saja. Udah lama sekali kan rekanan kita. Ga mungkin dicancel gitu aja. Fiona ck dia... yah gimana ya kalau soal perjodohan itu... itu saya rasa cuman sepihak aja ya, saat itu kan kita ga confirm sama Lee, kita ga tahu perasaan Lee sebenarnya gimana ke Fiona. Fiona memang ngebet, dia telepon saya bagaimanapun ingin meneruskan perjodohan, saya hanya iya-iyain saja.


Papa Lee menghembuskan nafas lega.

PAPA LEE

Oh gitu ya? Oke, baik baguslah kalau gitu. Iya terima kasih, mari.


Papa Lee menatap senang istrinya.

END OF SCENE

Back to present scene

PAPA LEE

Lagian Lee suka sama Fiona memangnya? Kok aku lihatnya Lee biasa aja ke Fiona, malah ama Kania dia... 


MAMA LEE

Apa? Papa juga pikir begitu?


PAPA LEE

Iya, serahin aja ke Lee lah, siapa yang dia lebih suka.


Mama Lee mengangguk-angguk.

MAMA LEE

Semenjak Kania banyak membantu Lee dan sering berada di sisi Lee, Lee banyak senyum ya pa, terus lebih tenang. Jelas dia suka itu ama Kania.


PAPA LEE

Iya papa sadar pokoknya kebahagian Lee segala-galanya. Memang Fiona udah lama dekat ama keluarga kita, tapi jika keputusan Lee beda, ya kita bisa apa?


MAMA LEE

Iya, tapi Fiona sikapnya kok gitu ya ternyata, kok ngancem-ngancem, sorot matanya itu lho, mama waktu itu kok ngerasa bergidik aja kemarin malem!


PAPA LEE

Selama ini papa dukung dia sebenernya, tapi sejak semalem ah udahlah.


MAMA LEE

Kalau misalnya benar Lee memilih Kania... masalah perbedaan kita kesampingkan aja dulu pa, yah pasti mereka kan pendekatan dulu trus pacaran... kalau nanti mereka memutuskan menikah nah di situ kita mulai serius.


PAPA LEE

Masih lama itu, mereka masih muda! Ha ha!


MAMA LEE

Ya kan... soal... Duh. Iya iya ntar dulu deh.


Papa dan mama Lee jadi ketawa.

CUT TO


46. EXT. TAMAN HIBURAN-NIGHT


MONTAGE

-Kania mengajak Lee ke taman hiburan. Mereka naik biang lala. Di taman hiburan sudah sore menjelang malam.

-Mereka tampak senang menikmati pemandangan malam dari atas dengan lampu-lampu rumah, gedung. Menikmati pemandangan malam dari atas. Mereka terlihat senang sekali. Untuk beberapa saat Kania menatap Lee, Lee tahu, Kania segera memalingkan muka, malu. Kania juga terus memikirkan dia akan menyatakan cintanya.

-Fiona tahu Lee sama Kania, dia menanyakan lewat telepon ke Mama Lee, dan menyusul ke taman hiburan. Setelah telepon dsri Fiona ditutup, Mama Lee nampak cemas.

-Fiona bergegas ke mobil, raut mukanya marah, dia memacu kendaraannya.

-Sehabis naik biang lala Kania menyatakan cintanya ke Lee. Dia mengajak duduk di spot untuk duduk-duduk.


END OF MONTAGE


KANIA

Lee aku mau ngomong kalau (beat) aku suka sama kamu. 
Sayang, cinta, dan sebagainya. Aku ga ngarep 
kamu ngebales juga kok. Aku ingin nyampein perasaan ini biar aku lega.
Dan aku lega ha ha. 


Fiona tahu-tahu ada di situ. Berjalan perlahan mendekat dengan tangan menyilang di dada.


FIONA

Ohh sweet banget sih!
Kania, Kania, si orang asing yang tahu-tahu muncul di kehidupan Lee. 
Siapa kamu berhak menyatakan cinta ke Lee, ha? 
Lee apa kamu ga ngerasa aneh, ga ngerasa dia punya tujuan lain? 


KANIA

Aku ga pernah ada niat begitu, Fiona.


FIONA

Jujur aku juga heran kok bisa ya ada orang sebaik kamu, mau berkorban untuk orang yang baru dia kenal,
dan ga takut ama perbedaan yang ada, tetep berani dia nyatain cintanya dengan banyak yang menentang dia?


KANIA

Cinta.


FIONA

Ha?


KANIA

Cinta yang buat aku bisa melalui semua. Cinta 
di hati aku buat Lee.


FIONA

Hmph! Kamu ngomong cinta cinta melulu. Terus 
sekarang kamu harep kamu happy ending gitu ama Lee?


KANIA

Aku ga mengharep bahkan menuntut apa-apa,
aku ingin utarain perasaan aku aja.
Aku sebelumnya juga ga yakin ini cinta yang sebenarnya atau bukan.
Tapi segala hal tentang Lee makin membuktikannya.
Kalau Lee ga merasakan hal yang sama juga aku ga bakal kecewa karena 
setidaknya aku udah ngakuin itu cinta dan menyatakannya. 


Kania tersenyum.


FIONA

Oh ya? Oke kita denger aja kata Lee tentang perasaan kamu, bagaimana Lee,
bagaimana perasaan kamu ke Kania?


LEE

A..ku cin..ta a..ma Ka..nia.


Lee langsung mengatakannya.

Fiona terbelalak. Kania terdiam. Jantungnya berdebar hebat saat ini.


LEE

U..dah le..bih du..lu se..be..lum Ka..nia.

Kania kaget.


FIONA

Hah? Apa itu maksudnya? 


LEE

Di ka..fe i..tu a..ku su..ka li..hat Ka..nia 
de..ngan pe..langgan..nya. Ha..ngat. Ra..mah. 
A..ku ya..ng le..bih du..lu su..ka Kania.

Napasnya cepat, mendengar pernyataan Lee, Kania merasa kakinya lemas, tapi dia juga bahagia.

Fiona marah sekali.


FIONA

Kamu ga lupa kan Lee, perjanjian keluarga aku ama kamu?
Perusahaan keluarga kamu disokong oleh perusahaan keluarga aku sejak dulu. 
Sebagai balasannya, kita dijodohkan. Kamu ga mau kan ada apa-apa sama...


KANIA

Fiona! Kamu tega banget! Kamu mengancem Lee ama keluarganya?


FIONA

Heh diem kamu! Aku lagi ngomong sama Lee! Ini semua gara-gara kamu tahu ga!! 


Fiona berteriak sambil berkaca-kaca. Dia terisak-isak.


FIONA

Aku cinta sama kamu Lee, udah dari kecil. Aku setia terus di samping kamu...
Aku udah ngebayangin kita bakal bersama selamanya. 
Makanya aku minta ke papa supaya bagaimanapun 
bisa sama kamu terus...


Fiona menangis.


KANIA

Fiona...


Lee mendekati Fiona.


LEE

Ma..af Fio..na da..n te..ri..ma ka..sih.


Lee menjulurkan tangan mengajaknya bersalaman,


FIONA

Lee kamu... Memangnya aku bisa maafin kamu. 
Kamu jahat Lee. 


Lee terus menjulurkan tangannya.


FIONA

Lee kamu tuh tulus tahu ga, ngeliat tatapan kamu itu
ga akan ada yang tega nyakitin kamu. 
Terserah kalian.


Fiona pergi sambil menangis.


KANIA

Fiona!


Lee dan Kania bertatapan. Tatapan cemas.

FADE OUT


FADE IN


47. INT. BANDARA/KABIN PESAWAT-DAY

Fiona terlihat di bandara, mengantri untuk masuk ke pesawat. Tatapannya kosong, meneteskan air mata, lalu menghapus air matanya.

Dia mencari tempat duduk di pesawat sesuai tiketnya. 

Dia akhirnya duduk sambil menghela napas panjang.


Flashback sesaat masa kecil Fiona, umur 9 thn.

48. EXT.HALAMAN RUMPUT-DAY

Halaman rumah keluarga Fiona, ada Fiona, Papa Fiona, kemudian Lee dan orang tuanya. Mereka nampak sedang makan-makan di luar, di halaman, saling mengobrol, tertawa.

FIONA

Lee! Lee! 


Lee sedang asyik bermain mobil-mobilan sendiri, tidak merespons Fiona.

FIONA

Ihh! Kok dicuekin sih!


Fiona lapor ke papanya.


FIONA

Pa anak yang namanya Lee itu jahat deh pa, masa aku dicuekin terus!


PAPA FIONA

Sayang, Lee itu tuna rungu sayang, dia ga bisa mendengar.


FIONA

Hah?


Fiona jadi penasaran sama Lee, dan mencari cara agar bisa bermain dengannya.

Lee pakai alat dengar, Fiona tahu dia harus lantang suaranya. Fiona pun jadi teriak-teriak tapi Lee malah jadi paham. Akhirnya mereka tertawa bermain bersama.

END OF FLASHBACK


Back to present scene


49. INT. KABIN PESAWAT-DAY

Fiona membuka bingkisan kado kecil dengan pita dan ada surat dari Lee.

INSERT SCENE

50. EXT. RUMAH FIONA-DAY

Lee yang ke rumah Fiona, dia menanyakan Fiona ke Asisten Rumah Tangga (ART) rumahnya. Pembantu rumahnya sudah dibilang untuk mengatakan dia tak ada.

LEE

Fi..o..na a..da?


ART

Oh lagi pergi tuh Den


Fiona lagi mengintip dari jendela di belakang Lee.


LEE

I..ni bu..at Fi..o..na bi


END OF SCENE

51. INT. KABIN PESAWAT-DAY

Fiona membaca surat singkat itu.

SHOOT: Tulisan di surat.


Dear Fiona, 

Terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik bagiku, selama kurang lebih sebelas tahun ini. Terima kasih selalu mendukung dan menyemangati aku yang suka rapuh sendiri ini. Fiona kamu adalah sosok wanita yang selalu aku kagumi dan aku mendoakan yang terbaik dan kebahagiaan juga kesuksesan ke depannya. Aku yakin sosok yang tepat dan lebih pantas untukmu menantikan dirimu, Fiona.

Lee.

Shoot: Kue Mooncake di bingkisan.


FIONA

Hmph, Mooncake bukan favorit-favorit aku amat Lee


Fiona menggeleng, tapi tatapannya sedih.

FIONA (Cont'd)

Jadi ya selama ini aku aja yang berharap...


Fiona balik ke Aussie untuk kuliah, dia di pesawat.

Sebelumnya Lee sempat mampir ke rumah Fiona memberi kue kesukaan mereka dan surat. Surat ucapan terima kasih telah menjadi sahabat yang baik.

Fiona menelpon papanya.


FIONA

Pa, iya yang perjanjian itu batalin aja. Iya 
saham perusahaan papa Lee dibeli aja. Kenapa papa bilang?
Lee bukan untuk aku pa.


Di pangkuan Fiona ada kotak seperti kado dengan pita, berisi kue dan suratnya yang sudah dikeluarkan.

CUT TO


52. INT. KAFE- DAY


Di kafe DAmigo. Kania seperti biasa melayani pelanggan kafe, dengan ramah dan semangat.


KANIA

Espresso 2?
Ha Macchiatto? Sha, Macchiatto satu!


SASHA

Sip!


KANIA

Kenapa bu Noni, krimnya kurang? Oke.


Setelah melayani beberapa pesanan, dia terhenti pada satu meja, seorang pria.


KANIA

Oke mau pesen apa ya?


Si pelanggan tersenyum ke Kania, ternyata dia Lee. Dia mengacungkan jari telunjuknya. Kania paham, tersenyum.


KANIA

(menggunakan bahasa isyarat 'oke' dan 'tunggu')

Oke, tunggu ya. 


*Bahasa isyarat optional tapi sebaiknya iya, menunjukkan Kania siap belajar untuk Lee.


Kafe, zoom out.


FADE OUT


CREDIT




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar