Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cinta tak terhitung Cinta tiada ujung...
Suka
Favorit
Bagikan
3. Ketahuan Tamu dari china identitas asli dan terjadi kecelakaan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

( DI HOTEL).

Xieng Yie menyambutnya dengan gembira.

Xieng Yie :" apakah kamu di kirim dari perusahaan wisatamu untuk memandu...?", tanyanya sopan dengan Bahasa Indonesia dengan lancar.

Matahari :" benar...", angguknya ramah.

Setelah percakapan mereka usai. Matahari memandu Mr.Xieng Yie berkeliling kota.

Sekiranya puas Mr. Xieng Cie kembali ke hotel.


Malampun tiba. Cakrawala bersama tamu Tiongkok mengadakan perjamuan di hotel setelah kesepakatan di tanda tangani.

Cakrawala :" berdadanlah layaknya wanita, karena berkatmu nanti malam tamu kita akan mencapai kesepakatan.

Matahari :" siap bos...".

( Tiba-tiba Vera nylonong ke kamar ganti hotel ).

Cakrawala :" lho....kenapa kau kesini..?", tanyanya terkejut.

Vera :" aku di suruh tante , mamahmu untuk menemani tamu dari Tiongkok.

Dengan berat hati Cakrawala menyetujui.

Cakrawala:"saya tunggu di lobi ".

Matahari :" siap...boss!!?".

Vera :" ayo kira keluar duluan ", ajaknya sambil melingkarkan tangan Cakrawala ke pinggangnya.

Cakrawala:" iihh lepasin...", ujarnya marah sambil menghempaskan tangan Vera.

( Di lobi hotel).

Semua karyawan perusahaan wisata mengahadiri pesta baik dari pantry bagian staf tanpa terkecuali.

Cakrawala sengaja mengadakan pesta untuk tamunya sekaligus membiarkan para karyawanya menikmati kesenangan.

Mata mereka yang berada di lobi di buat takjub melihat seorang gadis turun dari tangga.

Mr.Xieng Yie :" wow....alangkah cantiknya tour guide Pak Cakrawala", bisiknya pada Cakrawala.

Cakrawala mengangguk dan bola matanya tajam memandanginya tak berkedip sekalipun.

Melihat Cakrawala yang melongok takjub, Vera tak terima dan menggandengnya kearah tamu lain.

Di selah- selah pesta Mr. Xieng Yie dan Cakrawala sepakat menandatangani di bidang pariwisata.

Pesta berlanjut meriah, di sisi lain pikiran picik Vera bekerja.


Vera :" pak tolong , jus ini kasihkan pada wanita yang berdiri di sana ", perintahnya seraya memasukkan bubuk putih ke dalam minuman jus.

Pelayan :" tapi...bu...", ucapnya ketakutan.

Vera :" tenang...ini bukan racun kok", ulasnya seraya menyodorkan beberapa lembar uang.

Pelayan :" baik bu...", jawabnya setuju dan berlalu pergi ke arah Matahari.

(Di tengah lobi).

Pelayan :" ini bu...jusnya...", ujarnya seraya menyodorkan gelas dan matanya melirik ke arah Vera.

Matahari :" terimakasih pak...".

Vera melihat dari kejauhan merasa puas karena jus yang di berikan itu obat perangsang 

Vera :" rasain loe biar kau di permalukan dan Cakrawala tak mau lagi samamu", batinnya bergumam.

* Di tengah lobi *, minuman yang di berikan pelayan nyaris di minum tapi diletakkan di meja karena kakinya menyangkut sesuatu.

Kebetulan jus yang terisi obat perangsang di minum Mr. Xieng Yie.

Mr. Xieng Yie:" Matahari kenapa saya tiba- tiba merasa nggak enak badan, tolong antar saya ke kamar..",pintanya merajuk.

Matahari :" baik Mr, tapi izin sama bos saya dulu.

Matahari minta izin pada Cakrawala dan tak lama kemudian Matahari memapah tamunya.

Vera memperhatikan gerak- gerik Matahari merasa puas karena nampak dari kejauhan jalannya sempoyongan bersama tamu dari Tiongkok, dia merasa puas,padahal Matahari nampak sempoyongan karena tidak kuat memapah tamunya.

( Dalam kamar hotel).

Mr.Xieng Yie:" Matahari...kau nampak begitu cantik, ayo layani aku...nanti ku beri tip yang banyak....", ujarnya sempoyongan.

Matahari :" maaf tuan saya wanita bukan seperti itu ",tolaknya halus.

Sementara di tempat lain Cakrawala menunggu cemas karena Matahari tak kunjung datang.

Vera :" ayo pulang bersama....", pintanya genit.

Cakrawala :" pulang aja sana biar Pak Broto antar kamu ", jawabnya cemas.

Vera tahu apa yang ada di pikiran Cakrawala dan dia membiarkannya menyusul ke kamar hotel.

Vera :" baiklah aku pulang sendiri biar nanti di antar taxi", ujarnya tersenyum licik.

( Kamar hotel ).

Matahari :" pak tolong lepaskan....", brontaknya memohon.

Mr.Xieng Yie di pengaruhi obat perangsang tak bisa terkendali dengan nafsu bejatnya memaksa kehendak terhadap Matahari.

Untung aja Matahari bisa bela diri maka dengan sekuat tenaga melepaskan diri dan menotok bagian sendi Mr.Xieng Yie.

Matahari keluar dengan rambut acak-acakan dan pakaian semrawut.

Cakrawala mencari- cari Matahari tanpa sengaja mendengar pelayan bercerita tentang kelakuannya yang tidak terpuji pada teman kerjanya.

Pelayan 1:" aduuh...aku merasa berdosa karena mencampuri sesuatu di minuman jus...", keluhnya pada temannya. Pelayan 2:" kok bisa lagian kenapa mau..", ujar temannya.

Pelayan 1:" entahlah ada setan apa...untung tadi aku lihat gadis itu nggak meminumnya malah di minum tamunya...".ujarnya penuh penyesalan.

Mendengar pecakapan mereka Cakrawala mendekat dan menunjuk kan gambar di Hpnya.

Di saat keluar Cakrawala melihat seklebat bayangan yang nampaknya Matahari diapun mengejarnya.

Matahari masuk ke ruangan ganti.

Matahari :" enak aja ....hampir saja mahkota ku ke bobolan, untung aku bisa ilmu bela diri...., kalau nggak bisa gawat....aku kan asli wanita...", gumamnya sendiri. 

Mendengar clotehan Matahari barusan membuat Cakrawala terkejut tak percaya. Diapun menyakinkan dirinya untuk lebih dekat dengan matahari.

Matahari kaget melihat bos tepat di depannya, diapun lari ketakutan takut penyamarannya terbongkar.

Matahari lari terbirit-birit.

Cakrawala mengejar.

Cakrawala :" tunggu...berhenti ??!!", teriaknya sambil berlari terengah-engah.

Sungguh na-as sekali tanpa disadari Matahari ,mobil melaju kencang kearahnya diapun menghindar tapi apa boleh nasib tidak berpihak padanya sehingga kepalanya terbentur tiang listrik.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar