Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Dalam sebuah ruangan kantor perusahaan wisata.
Matahari :" Alhamdulillah bisa di terima di perusahaan ini, walau sedikit bohong", gumamnya dalam hati. Dia membanyangkan kala pendaftaran pekerjaan yang terpaksa menyamar identitas dengan bantuan teman perempuannya yang telah bekerja sebagai sekretaris.
Ibu kepala cleaning servis (Ibu Rahma) :" Hai kau....sini ....!kenapa bengong di situ....", tegurnya dengan pandangan mata yang tajam seolah ingin memangsa orang.
Matahari plonga- plongo karena merasa tidak di panggil namanya.
Ibu Rahma :" kau di panggil bukannya mendekat malah diam berdiri di situ", ujarnya galak sambil berkacak pinggang.
( Matahari bengong tak mengerti).
Matahari:" Maaf bu, ibu panggil saya ", ujarnya seraya mengacungkan jari ke muka sendiri.
Ibu Rahma :" La iya lantas siapa lagi, di sini hanya ada kamu...", ujarnya sok berkuasa.
Matahari :" baik bu ",jawabnya sambil memperbaiki kaca mata tebalnya.
Ibu Rahma :" Nah berhubung ruang rapat belum di rapikan dan sebentar lagi ada pertemuan maka bersihkan dulu sana... !",perintahnya.
Matahari :" Tapi bu, saya disini melamar sebagai tour guide bukan cleaning servis", jawabnya dengan mimik kecewa.
Ibu Rahma : "Hmm...tampang kaya gitu kok jadi tour guide, ngimpi ntuh jangan ketinggian....".tuturnya dengan senyuman mengejek .
Matahari :" Tapi kemarin saya lolos tes bu dan di terima jadi tour guide ", protesnya dengan nada sumbang.
Ibu Rahma :" Yang penting itu kerja, mau saya keluarkan", ancamnya.
( Matahari merenung dan bergumam;"andai aku keluar bagaimana kehidupanku, sedangkan aku butuh banget pekerjaan ini", batinnya bergumam).
Ibu Rahma :" ehh...malah bengong.., mau saya pecat...!"perintahnya tegas.
Matahari :" Ttt..tidak bu, baik saya mau bertugas", jawabnya cemas.
Ibu Rahma:" nah..sana cepat ", ujarnya datar dan berlalu pergi.
( Matahari bergegas pergi).
( Dalam ruangan rapat).
Matahari terkesima pada seorang pria yang nampak elegan sibuk memperhatikan ruangan.
Matahari bergumam:" Mck....mck...siapa itu..., apakah salah satu staf...", decaknya kagum.
Tanpa di sadari Matahari,pria tersebut mendekat dari arah belakang.
Cakrawala :" Sudah melamunnya...", tegurnya datar seraya menepuk pundaknya.
Matahari :" Ah...diam...mengganggu kenikmatan aja ", kilahnya sambil menepiskan tangan tersebut.
Matahari masih duduk termenung sambil senyum- senyum sendiri.
Cakrawala :" Eh...kau itu niat kerja nggak ", tegurnya.
Matahari berpaling dan tersenyum bodoh menahan malu.
Dengan tingkah sembrononya Matahari menyringai.
Matahari :" Oh...bapak, yaa sebentar pak , melenturkan otot- otot dulu ", jawabnya asal.
Asisten pribadinya P. Broto tersenyum menahan tawa karena melihat sikap kocak Matahari.
Pak Broto ingin memberi tahu pada Matahari bahwa pria yang di depannya pemilik perusahaan wisata, namun di cegah oleh Cakrawala dengan bahasa tubuh.
Pak Broto :" kau kalau bekerja bertanggung jawablah ",ulasnya.
Matahari :" Pak,tolong sedikit aja beri waktu beberapa detik untuk memulihkan sendi-sendi otot, lagian nih bapak, bapak berdua jangan seperti pemilik perusahaan wisata ini yang konon kabarnya manusia berwajah iblis yang seolah ingin makan orang hidup- hidup , ujar Matahari dengan tingkah lucunya.
Cakrawala mendengar perkataan Matahari menahan amarah sambil mengepalkan tangannya di samping.
Pak Broto hendak ngasih tahu, tapi Cakrawala mencegahnya sambil mengerlingkan matanya.
Matahari :" kenapa pak? mata bapak sakit yaa?", tanyanya polos.
Cakrawala mengangguk.
Matahari :" sungguh malang bapak pasti selalu di suruh si bos bekerja rodi ya pak, sehingga kurang tidur,"ujarnya seraya berjalan mengelilingi Cakrawala.
P.Broto :" Huss, kau itu sama si bos berani membicarakannya di belakang ntar kualat lho ", sanggahnya seraya tersenyum.
Matahari :" Alaaah...itu kenyataan lho pak,banyak kok orang yang mengatakannya tapi heran juga sih pak , banyak pula para gadis mengaguminya...", clotehnya tanpa bersalah.
Cakrawala menahan geram namun tak membuka identitasnya karena ingin tahu sejauh mana para pekerjanya menilai dirinya.
Matahari :" Hei...kenapa dari tadi diam, sariawan yaaa ", candanya seraya merangkulnya.
Pak Broto yang melihat tingkah Matahari tersenyum geli.
Pak Broto :" Hei kau jangan bergosip ".
Matahari :" tenang bapak, bapak meskipun saya ini pegawai rendahan tetap setia dalam menjalankan tugas walau di bawah pimpinan bermuka galak sekalipun karena ini misi dalam pekerjaan harus di terima dengan tabah, iya kan pak ", ujarnya dengan senyum konyolnya.
Cakrawala :"kau berani membicarakan bosmu di belakang apa nggak takut nanti ketahuan", clotehnya.
Matahari :" Pak ,begini saya nggak membicarakan tapi ini sebuah kenyataan yang harus di hilangkan sifat iblis dari sibos, karena bekerja di bawah tekanan mengakibatkan mental terganggu sehingga mengakibatkan nggak fokus dalam bekerja, kasihan kan pak".
Seakan terhipnotis Cakrawala manggut- manggut.
Cakrawala :" emang begitu Pak Broto?", tanyanya serius.
Pak Broto dengan senyum yang dipaksakan cuma menunduk pelan menahan rasa takut.
Matahari melirik Pak Broto merasa heran dengan tingkahnya.
Matahari :" pak, tolong jangan takut kita ntuh sama-sama makan nasi bicaralah apa adanya".
Pak Broto :"iya sih tapi tetap aja nggak baik membicarakaan pemilik perusahaan".
Cakrawala :"benar apa yang kau omongin, kalau punya bos seperti itu mempengaruhi pekerjaan karena bekerja di bawah tekanan ", penjelasannya yang bijak.
( *cheek*:"bunyi ibu jari").
Matahari :" Nah bapak ini puya pemikiran yang bijak ",ujarnya seraya membunyikan ibu jari.
Cakrawala:" oh iya saya belum pernah lihat kamu .......".
Matahari :" saya pak, saya baru diterima bekerja kemarin,"ujarnya dengan tampang lesu.
Cakrawala:" kenapa, kaya nggak senang gitu....??", tanyanya heran.
Matahari :" senang sih pak tapi saya kecewa karena lowongan pekerjaan tour guide nah melamar tour guide pula dan semua tes lolos memenuhi kreteria untuk jadi tour guide, eeeh malah di tempatkan di cleaning servis", katanya dengan mimik kecewa.
Cakrawala:" emang pekerjaan cleaning servis nggak baik apa??!!".
Matahari :" yaa tentu baiklah pak tapi ini bisa di bilang penipuan karena lowongan pekerjaan tour guide tapi bekerjanya di cleaning servis nah itu namanya mengecewakan para pelamar pekerja".
Cakrawala:"memangnya jadi cleaning servis pekerjaan hina??!!",tanyanya penasaran.
Matahari :" maaf pak, bapak salah mengartikan, semua pekerjaan itu baik asal halal yang saya maksud di sini kalau lowongan pekerjaannya cleaning servis dan tour guide yaa bisa diterima di hati sebab kita bekerjanya bisa sebagai cleaning servis atau tour guide tergantung mana yang di butuhkan jadi kita siapkan metal gitu lho pak".
Cakrawala:" baiklah penjelasan yang masuk akal, oh iya emang kamu nglamar tour guide? ".
Matahari mengangguk.
Cakrawala:" dari tadi ngomong siapa namamu ?".
Matahari :" saya pak, saya Matahari", jawabnya lugas.
Entah kenapa bos besar pariwisata memandang Matahari sangat tertarik.
Perbincanganpun usai karena waktunya rapat.
Cakrawala:" baiklah saya permisi, lanjutkan pekerjaanmu tunggu kabar baiknya nanti".
Matahari :" baik pak, terimakasih".
Pak Broto :" kau ini pegawai baru bikin ulah ",tegurnya halus seraya mengacungkan kedua ibu jari pada Matahari.
Cakrawala dan Pak Broto meninggalkan tempat.
Matahari turut keluar.
Dalam ruangan pantry.(bagian pantry karyawan itu ada pria dan wanita).
Ibu Rahma :" kemana aja kau....!!??",
tegurnya seraya berkacak pinggang.
Matahari :" saya bu...??!!".
Ibu Rahma :" ya iya lah emang siapa lagi, pegawai baru ".
Matahari :" laa ibukan yang menyuruh saya bersihkan ruang rapat ".
Ibu Rahma :" iya tapi kok lama emangnya kau itu tidur !!??", bentaknya sewot.
Bu Rahma itu terkenal judes tapi bertanggung jawab dalam bekerja dan mendidik anak buahnya.
Bu Rahma :" ya sudah, sana cepat kerja....!!??", perintahnya seraya menggerakan telapak tangan.
Ima :" Bu , di panggil atasan di tunggu di ruangan kantor.
Ibu Rahma tahu betul siapa yang memanggil yaitu Cakrawala.
(Ima seorang karyawan lama yang judes di pantry).
Ima :" kau...pegawai baru yaa..",tegurnya judes.
Matahari mengangguk seraya membenahi kaca mata tebalnya.
Ima :" kau itu bekerja harus serius jangan berlaga di sini...", ujarnya petantang petenteng.
Matahari:" baik mbak... ".
Ima :" kau harus patuh apa kataku...",ujarnya sok kuasa.
Di saat perbincangan mereka tiba-tiba masuk Ratih, Danu dan Randi.
(Ratih karyawati yang baik hati).
Ratih :" kita di suruh cepat- cepat mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan rapat, tamu asing segera merapat," ujarnya panik.
(Danu karyawan yang acuh).
Danu :" betul apa kata Ratih".
(Randi karyawan yang bermuka biasa aja tapi lucu).
Randi :" sudahlah jangan banyak bicara ", tegurnya sambil ambil air minuman.
Mereka sibuk mempersiapkan minuman dan beberapa buah tangan sebagai cindra mata untuk tamu.
Di saat sibuk mereka di kejutkan dengan staf bagian humas
( Staf humas Pak Candra).
Pak Candra :" oh ya adakah diantara kalian yang bisa Bahasa Inggris walau tidak lancar, memang tamu kita bisa Bahasa Indonesia tapi nggak begitu lancar, mereka baru pertama kali datang ke Indonesia dan setelah rapat ingin keliling kota ", ujarnya panik.
Ima, Danu, Ratih dan Rendi saling pandang.
Pak Candra :" aduh gimana nih, tamu segera kemari sedangkan para tour guide sudah keluar semua ", gumamnya panik sambil mondar- mandir seperti setrika sambil mengepal-ngepal tangan.
Dengan pandangan mata sana kemari para karyawan pantry mengikuti gerak gerik Pak Candra.
( Tiba-tiba Matahari angkat bicara).
Matahari :" maaf pak, boleh saya membantu?",cletuknya.
Pak Candra :" emang kamu bisa...!!??",jangan asal bicara...", ujarnya panik.
Ima :" hmm...sok pintar..!", gumamnya dengan mimik wajah judes.
Matahari :" Yaa bisa pak..".
Pak Candra :"baiklah, kau yang harus menangani ".
Matahari :" Siap pak...".
Pak Candra:" ayo ikuti saya untuk ganti baju ".
Matahari mengikuti dari belakang
Tiba-tiba Ibu Rahma datang.
Ibu Rahmah :" tamu sudah datang siapkan semuanya".
Ima dan Ratih :" baik bu...".
Ibu Rahma :" Itu...pegawai baru ituu...namanya siapa saya lupa ",
ujarnya seraya mengacung-ngacungkan jarinya.
Ima :" Matahari maksud ibu..".
Bu Rahma :" ya betu, kemana dia baru bekerja sudah kluyuran ".
Ima :" itu bu di bawa sama Pak Candra...", ujarnya sewot.
Ibu Rahma:" heh ...bisa apa dia ", cletuknya tersenyum mengejek.
Ima :" betul bu, sok pintar dia...", ujarnya iri.
Ratih :" Hus..jangan hegitu dia kan di minta bantuan sama Pak Candra ",
ujarnya membela.
Ima :"heii....emang kau udah kenal lama...",protesnya tak terima.
Ratih :iya sih, nggak kenal tapi dia kan disuruh ", sanggahnya.
Bu Rahmah :" sudah....sudah....kalian jangan ribut ",ujarnya galak.
Rendi dan Danu :" baik bu.... ".
Mereka mulai sibuk.
Diluar gedung pariwisata.
Mr. Steven :"Selamat siang ", sapanya terbata-bata.
Matahari :" Selamat siang ", jawabnya ramah.
Mrs. Deborah:" excuse me , if I can't speak Indonesia very well, I hope you can understand me ", ujarnya tersenyum.
Matahari :" Ofcuse, I understand don' worry step by step you can speak Indonesia ", jawabnya ramah.
Mr. Steve :" Indonesia is very well because of many culture , provence of language....", ucapnya kagum.
Matahari :"of course, thank you ".
Mereka berjalan menyusuri kota. Para tamu selalu mengambil gambar sana sini setiap ada hal yang menarik.
Mrs. Deborah :" oh yeah, I want to ask you which intersting more beetwen pleace ", tanyanya penasaran.
Matahari :" I mean each pleace very intersting....", jawabnya tersenyum ramah.
Matahari tak lelah- lelahnya menggambarkan berbagai keindahan pulau- pulau yang ada di Indonesia.
Mr. Steve :" of couse, Indonesua banyak pulau menarik ", ujarnya dalam bahasa Indonesia.
Tamu yang bernama Marcel sejak dari tadi diam manggut-manggut.
Para tamu puas dengan layanan tour guide Matahari.
Mereka kembali ke hotel dan besok pagi ingin ditemani lagi tuor giude oleh Matahari. Matahari kembali ke rumah.
( Suasana di rumah).
Ibu Ayu :" pak , kasihan putri kita harus bekerja dengan menyamar pria...", keluhnya.
Pak Ayu :" iya bu, bapak merasa nggak berguna, coba bapak dulu semasa muda giat bekerja tak mingkin anak dan istri menderita, maafkan bapak yaa buu", clotehnya penuh penyesalan.
(Oriza adik Matahari yang masih duduk di bangku SMA kelas dua).
Oriza :" sudahlah pak, lagian sudah terlanjur jangan di sesali, hidup itu tak perlu sesali tapi di jalani..", hiburnya bijak.
Bapak Ayu dan Ibu Ayu :"baiklah nak, asal kalian bahagia kami turut senang ,"ujar mereka kompak.
Bapak Ayu :" yang penting selama bapak masih bernapas akan berusaha mensejahterakan kalian..", ujarnya.
Di saat asyik- asyiknya perbincangan mereka terdengar suara pintu.
(* thok-thok*:" suara pintu ).
Ibu Ayu :" kayanya ada tamu tuh...".
Bapak Ayu :" cepat buka barang kali ada yang penting ".
Oriza melangkah ke pintu.
Matahari :" theretheteemm...aku pulang...",sapanya halus.
Oriza :" kakak pulang..", teriaknya terkejut.
Matahari :" iihh....lebay kaya di tinggal kerja jauh aja...", ujarnya lembut sambil nyubit pipinya.
Oriza :" bukan kaya gitu sih kak, kaka kan baru pertama kerja takutnya ada yang mbuli....", ucapnya manja.
( mereka melangkah masuk).
Ibu Ayu :" siapa yang berani membuli kakakmu yang ada kakakmulah yang membuli mereka ", cletuknya menggoda.
Pak Ayu :" kakakmu ntuh mantan preman jalanan", kelakarnya.
Keluarga mereka nampak harmonis.
Senjapun menjelang malam. Mereka terlelap tidur. Pagipun menyambut matahari yang bersinar di pagi hari, Matajari bergegas ke kantor.
( Suasana di kantor).
Ibu Rahma :" sana ganti baju bantu bersihin ruangan kerja bersama Ima", perintahnya sok berkuasa.
Matahari :" baik bu ".
Ima :" cepat kau sebelah sana..", bentaknya acuh.
Matahari :" baik mbak", jawabnya memelas.
Ratih, Danu dan Rendi hanya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah Ima. Ratih mendekati Matahari.
Ratih :" sabar yaa", sapanya tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Matahari.
Matahari mengangguk tersenyum.
Ima memang kepercayaanya Bu Rahma dan dia selalu mencari perhatian terhadap Rendi.
Ima :" Ren....kau itu jika capai istirahatlah sejenak ", pintanya mesra.
Rendi :" ah nggak kok...", jawabnya acuh dan berlalu pergi.
Rendi pergi menuju Matahari untuk membantu pekerjaannya.
Di saat mereka bekerja giat, Pak Candra masuk dan memanggil Matahari.
Pak Candra :" tolong minta waktunya sebentar, berhubung tamu kita kemarin ingin pulang ke negaranya nanti malam, tolong persiapkan cindra mata kita.
Ima dan kawan-kawan :" baik pak", jawab mereka kompak.
Pak Candera :" baiklah, terimakasih oh iya kau Matahari di suruh menemani lagi tamu-tamu yang kemarin, mereka puas dengan pelayanan kamu".
Matahari :" baik pak ".
Pak Candra :" sana cepat pergi dan ganti baju", perintahnya.
Matahari ;" siap pak ".
Setelah selesai Pak Canderapun pergi berlalu meninggalkan tempat.
Matahari :" sebenarnya temen-temen saya pamit dulu", ujarnya senang.
Ratih, Danu dan Randi mengangguk bahagia.
Lain halnya dengan Ima mengangguk penuh iri.
(Di luar kantor).
Mr. Steve :" Matahari saya senang sekali di Indonesia, pemandangannya indah, very nice In Indonesia ", ujarnya terbata-bata dalam bahasa Indonesia.
Marcel :" of course, so beautiful....I love Indonesia, maybe next time I arrival Indonesia and speak Indonesia language ",ujarnya tersenyum bahagia.
Mrs.Debora :"so do I ..",ulasnya tersenyum.
Mr. Steave :" huuh it's very hot today...,keluhnya tersenyum senang.
Marcel :" I see, because of Indonesia tropical climate ", ujarnya ramah dan senang.
Setelah berkeliling kota dan puas menikmati pemandangan pinggir kota mereka hendak ke hotel mempesiapkan segala sesuatu untuk kembali ke negaranya.
Mr. Steave, Mrs. Deborah dan Marcel mengucapkan terkamakasih.
Mr.Steave, Mr. Deborah dan Marcel :" terimakasih Matahari on your time", ucap mereka bersungguh- sungguh.
Matahari :" you're wellcome , and have nice day !!", ujarnya senang.
Matahari kembali kekantor setelah mengantar tamunya dengan aman dan memberikan kenangang-kenangan dari perusahaan wisatanya.