Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunda, Di Rumah Saja
Suka
Favorit
Bagikan
5. Chapter #5

24. INT. RUMAH RAY : RUANG TAMU – MALAM

MIRNA, RAY, LEA

 

ESTABLISH

LEA bersandar di pangkuan RAY.

 

RAY

Kamu kayaknya malah jadi tenang banget tahu MANDA sama neneknya..

 

LEA

Iya lah.. Udah pasti aman di sana.. Tapi RYAN justru khawatir..

 

RAY

Ngambek kan MANDA. Kamu nggak ngerasa bersalah?

 

LEA

(menghela napas)

Aku harus gimana? Dari dulu.. Aku kerja.. Sebelum menikah karirku sudah gilang-gemilang.. RYAN tau itu.. Dia memahami itu.. Tapi MANDA? RYAN tahu aku nggak mau jadi ibu rumah tangga yang cuma di rumah..

 

RAY

(menatap lekat)

Aku juga memahami kamu. Hanya saja, kalian lebih dulu jatuh cinta dan bertemu.

 

LEA mengusap wajah RAY, masih dalam pangkuan RAY.

 

LEA

How about MIRNA?

 

 

RAY

(menaikkan kedua alisnya)

Jangan itu lagi..

 

LEA

Menurutku dia wanita yang sangat keren.

 

RAY

Bukan seleraku. Terlalu tangguh dan berani.

 

LEA

Banyak wanita lebih muda dari aku yang lebih menarik di luar sana RAY..

 

RAY

Aku nggak akan menikah.. Kamu bisa lihat aku menikah sama wanita lain?

 

LEA bangun. Mendekatkan wajahnya pada wajah RAY.

 

LEA

Aku istri kakakmu.

 

RAY tidak menjawab dan justru mencium bibir LEA.

 

CUT TO.

25. INT. RUMAH RAY: RUANG TAMU – PAGI

RAY, LEA, MIRNA

 

LEA masih dengan keadaan berantakan (hanya memakai lingerie seksi), menerima telepon dari MAMA MERTUA-nya.

 

 

LEA

Iya.. Iya MAH.. Ini udah perjalanan ke sana.. MANDA udah bangun? Udah sarapan? Iya... habis anterin MANDA langsung ke kantor...

 

LEA sibuk mondar-mandir menyiapkan kopi dan berbenah. Tak lama RAY muncul dalam keadaan yang sama berantakan.

LEA menatap RAY sesaat lalu mengisyaratkan padanya untuk diam dengan jari telunjuknya.

 

FX: bel pintu rumah

 

RAY berjalan ke arah pintu.

 

LEA

Ya udah MAH, buru-buru nih..

(tidak tahu ada yang menekan bel pintu)

 

RAY membuka pintu dan mematung.

Sosok MIRNA berdiri di muka pintu dengan senyum yang mengintimidasi.

 

CU: RAY bingung berkata apa.

 

LEA (OS)

Sayang.. Aku harus buru-buru nih...

 

MIRNA masih tersenyum walau juga wajahnya tampak terkejut.

 

RAY

(memejamkan mata sambil mendengus)

Jadi, ada urusan apa ke sini Nona?

 

LEA

Siapa RAY?

 

LEA lalu muncul dari balik punggung RAY.

LEA pun memasang wajah tidak suka saat melihat MIRNA yang datang.

 

MIRNA

SURPRISEEEE!

Tapi kayaknya saya datang di waktu yang tidak tepat.

(masih terus tersenyum licik)

 

LEA

Kamu? Dari mana tahu rumah ini?

 

RAY

(berkata pada LEA)

Udah biar aku yang urus.

 

MIRNA

Sebenarnya saya ingin membangunkan BAPAK dan membuatkan sarapan. Tapi justru mengganggu? Jadi saya pamit dulu.

(berbalik)

 

RAY

Tolong jangan datang lagi.

 

MIRNA

(berbalik lagi)

Saya memang belum tentu memilih Anda menjadi suami saya, tapi saya akhirnya memutuskan untuk mau mengenal BAPAK lebih dalam. Jadi, jangan kaget.

(menatap RAY dan LEA bergantian yang tampak terkejut)

 

Setelahnya MIRNA beranjak pergi.

 

LEA menghela naps kesal. RAY langsung memeluk pinggang LEA dari belakang.

RAY

Jangan khawatir... Dia nggak akan bisa ngalahin kamu.. Dia nggak akan betah ngadepin aku, believe me..

 

LEA menyentakkan tangan RAY dan berlari mengejar MIRNA.

 

CUT TO.

26. RUMAH RAY: TAMAN – PAGI

MIRNA, LEA

 

LEA

Hei.... Hei, tunggu!

 

MIRNA menoleh.

 

LEA

(sedikit terengah)

Ini semua salah paham.. Denger..

 

MIRNA

Maaf, sepertinya Anda yang salah paham.

(tersenyum licik)

Saya mengerti keadaannya tapi bukan berarti saya akan mencampuri urusan rumah tangga Anda. Anda tidak perlu khawatir, calon kakak ipar. Selama saya masih orang asing di keluarga RAY, saya tidak akan bertindak apa-apa. Tapi jika nanti saya menikah dengan RAY, ceritanya akan berbeda.

 

MIRNA melanjutkan langkahnya.

LEA terbengong, merasa direndahkan, tidak tahu berbuat apa.

 

CUT TO.

 

 

27. INT. MOBIL – PAGI

LEA, MANDA

 

LEA

Ati-ati ya, jangan nakal (mencium MANDA)

Malem ini mau pesta apa kita?

 

MANDA

Dalam rangka apa?

 

LEA

(pura-pura berpikir) Hmmm.. Nggak dalam rangka apa-apa. Dalam rangka.. BUNDA sayang sama MANDA. Soalnya MANDA udah nggak ngambek lagi...

 

MANDA

(nyengir)

MANDA mau pesta barbekyu! Yeaaaaayy!

 

LEA

Okey, okey. Mana ciuman buat BUNDA?

(menyodorkan pipinya).

 

MANDA

Muaaaah!

 

MANDA mencium pipi bundanya lalu turun dari mobil sambil melambaikan tangan yang dibalas Lea dengan lambaian tangan pula.

 

LEA pun kembali menyetir.

 

CU: handphone LEA bergetar dan nama RAY muncul di layar

LEA menghela napas berat sebelum menjawabnya. LEA menjawab dengan menggunakan earphone.

LEA

Halo

 

RAY (OS)

Sayang, jadi ke resto kan?

 

LEA

Coba kupikir dulu ya.. Sebaiknya kita jangan...

 

RAY

Kenapa? Gara-gara MIRNA? Kita kan udah bahas tadi. Nggak akan ada apa-apa okey? Dan aku sekarang klienmu okey? Aku akan bilang RYAN. Jadi nggak akan aneh lagi kalau kita sering ketemu. Aku serius. Kita bekerja secara profesional. Aku mau kamu urus grand opening restoku yang kedua.

 

LEA terdiam.

 

RAY

Kok diam? Aku masak sesuatu yang special nih. Jarang-jarang lho! Come on! Kita nggak bisa lama-lama kan? Habis ini kamu seharian di kantor, malam kamu urusi keluargamu.

 

LEA

Oke, oke. Kita bahas tentang grand-opening restomu di sana.

 

RAY

Sip, see you! Muach!

 

CUT TO.

28. INT. RESTO RAY : DAPUR - PAGI

RAY, LEA, MIRNA, KARYAWAN RESTO

 

LEA

   Udah belum?

 

RAY menutup kedua mata LEA dengan sapu tangan lalu menuntunnya berjalan perlahan.

 

RAY

Jangan kaget ya. Satu, dua, tada!

(membuka sapu tangan di mata LEA)

 

Lea mengerjapkan mata lalu melebarkan matanya seakan tak percaya bercampur kaget.

 

CU: di atas meja ada nasi goreng bento yang dihias dengan sangat lucu yaitu kepala beruang dan tubuhnya berupa telur dadar gulung.

 

 

LEA

Ini? (hendak tertawa).

 

    RAY mengangguk berulang-ulang dengan bangga.

 

RAY

Ini nasi goreng seafood bento ala Chef RAY ADIMULIA!

 

LEA akhirnya terbahak. LEA langsung memeluk leher RAY dan menciumnya.

 

LEA

Thank you, so sweet...

 

RAY

Coba dulu rasanya

(menyuapi LEA yang masih memeluknya).

 

Belum juga LEA selesai mengunyah, tiba-tiba MIRNA berdiri di hadapan mereka. Menatap dengan senyum jijik. LEA dan RAY langsung membeku seketika.

 

KARYAWAN RESTO

Maaf Bos, tadi udah bilang dilarang masuk dapur tapi ibu ini maksa

 

RAY

Iya nggak pa-pa

(langsung melepaskan pelukan LEA).

Si KARYAWAN RESTO keluar.

 

RAY

Kenapa kamu bisa sampai sini?! Nggak bisa baca yang tidak berkepentingan dilarang masuk?

 

MIRNA

Aku ke sini karena memang mau ketemu kamu. Aku lagi free. Jadi mau bantu-bantu. Lagian aku nggak ganggu operasional kan? Apa aku ganggu? (sinis dan sarkas)

 

LEA menghembuskan napas dalam.

 

LEA

Aku udah ditungguin di kantor (pergi tanpa menatap MIRNA). Kamu ladeni aja dia.

 

RAY

Oke, hati-hati!

    CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar