Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BOK*P
Suka
Favorit
Bagikan
6. 6
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

35. INT. RUANG TAMU RUMAH NUNO. MENJELANG MALAM.

Cast: Nuno, Ayah, Fifi

Nuno dan Ayah duduk berdampingan di sofa. Ayah sedang menangis. Fifi membuka pintu dan terkejut. MUSIK SEDIH.

FIFI

Lu apain ayah?!!

(duduk di samping Ayah dan mengelus pundak Ayah)

Yah, kenapa, Yah?

AYAH

(makin terisak dan menunduk. Tangannya mensyaratkan “Ayah enggak papa” pada Fifi)

FIFI

Yah, bilang ke Fifi.

(diam sejenak)

Heh, lu apain Ayah? Pulang-pulang bawa masalah aja lu!

NUNO

(wajahnya datar, lalu ia mengambil hape dan tasnya yang tergeletak di atas meja, lalu keluar rumah dengan membanting pintu keras-keras)

FIFI

Eh mau ke mana lu??!!! Hey!!

(berdiri dan berusaha mengejar Nuno, namun ketika baru beberapa langkah, Nuno sudah membanting pintunya)

Arrgghh!

(memukul pintu dengan telapak tangan, berdiri dan terdiam sejenak, lalu menghampiri Ayah)

Ayah, Nuno bikin masalah apa lagi?

AYAH

(berusaha berbicara namun tak bisa, dan akhirnya menangis lagi)

36. EXT. DI SEBUAH JALAN YANG CUKUP SEPI. MALAM.

Cast: Nuno, Si Perempuan #1 , beberapa pengendara motor.

Nuno berjalan lesu sembari menendang apa pun yang ada di depannya. Wajahnya tertunduk. Teriakan seorang perempuan (25) menyadarkannya dari kelesuan. Ia awalnya belum menyadari keberadaan perempuan itu. Perempuan itu berada sekitar 50 meter di depan Nuno, dan duduk dengan posisi setengah bersujud.

NUNO

(menghampiri si perempuan, mengamatinya barang sejenak)

Enggak papa, Mbak?

SI PEREMPUAN#1

(menangis sesenggukan)

NUNO

Mbak? Boleh saya bantu berdiri?

SI PEREMPUAN#1

(masih terus menangis sesenggukan)

NUNO

Ayo Mbak, saya bantu berdiri. Kita pindah ke situ, Mbak

(menunjuk bahu jalan).

Ayo Mbak, pelan-pelan

(mulai membantu perempuan itu berdiri, dan membawa si perempuan ke bahu jalan)

SI PEREMPUAN #1

(masih menangis)

NUNO

Kenapa Mbak?

SI PEREMPUAN #1

(terbata-bata)

Gue udah enggak punya masa depan

NUNO

Jangan begitu, Mbak. Masih banyak laki-laki di dunia ini. Mbak habis putus cinta, ya? Pacar Mbak selingkuh?

SI PEREMPUAN#1

(menahan tangis dan memandangi Nuno lekat-lekat)

Lelaki di dunia ini memang banyak. Dari yang banyak itu, hanya sedikit yang baik hati. Dari sedikit yang baik hati itu, belum ada yang ketemu sama gue.

NUNO

Suatu saat pasti ketemu, Mbak..

SI PEREMPUAN#1

(menangis lagi)

Gue pengen mati aja..

NUNO

Jangan begitu, Mbak. Aku pernah baca di sebuah buku, tak usah ditantang pun, kalau maut sudah datang, ia pasti akan menang. Kira-kira begitu.

SI PEREMPUAN#1

Enggak usah nasihatin gue! Gue udah bosen hidup. Gue muak sama cinta!

(menangis lagi)

Gue pengen mati!!!

(berteriak kencang)

NUNO

Ada orang yang masih peduli sama Mbak. Jangan kecewakan mereka.

SI PEREMPUAN#1

Gue udah enggak punya siapa-siapa di dunia ini! Gue pengen mati aja. Orang-orang yang menyanyangi gue udah enggak ada! 

NUNO

Memangnya Mbak kenapa?

SI PEREMPUAN#1

Sebentar lagi lu akan tahu sendiri. Dan ketika lu udah tau, lu cari berita tentang penemuan mayat perempuan yang ciri-cirinya mirip gue, karena sudah pasti itu gue.

NUNO

Jangan gitu, Mbak. Ada yang bisa kubantu buat ngeringanin beban Mbak?

SI PEREMPUAN#1

Lu pergi dari sini!! Pergi!!

NUNO

Please, Mbak tenang dulu. Kuasai diri. Seberat apa pun beban yang menimpa Mbak, kematian bukanlah jalan terbaik.

SI PEREMPUAN#1

Enggak sudah nasihatin gue.. minggir!!

(mendorong Nuno)

NUNO

(terdorong ke belakang)

SI PEREMPUAN#1

Pergi lu!!

NUNO

Rumah saya di jalan bakung nomer 9. Kalo Mbak suatu kali lewat sana atau mencari saya, silahkan mampir saja..

SI PEREMPUAN#1

(menangis tersedu-sedu)

NUNO

(pergi meninggalkan Si Perempuan sambil memandanginya dengan penuh rasa kasihan)

37. INT. RUMAH BANG JONI. MALAM.

Cast: Bang Joni, Nuno

Bang Joni sedang tiduran di sofa dan menonton video porno, dapat terlihat dari gelegatnya. Nuno mengetuk pintu.

NUNO

Bang..

BANG JONI

(membuka pintu)

Ganggu aje lu

(kembali ke sofa)

NUNO

(ikut masuk dan menutup pintu, lalu duduk di kursi)

Mereka terdiam cukup lama

BANG JONI

Lagi mikirin ape lu?

NUNO

Enggak, Bang..

BANG JONI

Lu jangan bikin onar di sekolah lagi. Tadi sore Fifi dateng ke kios, nanyain lu..

NUNO

(bungkam, lalu memeriksa hape karena terdengar nada pesan masuk. Pesan itu dari Aldi. Aldi mengabari kalau ia akan pindah sekolah ke Banjarnegara, dan ia akan tinggal bersama kakeknya. Nuno tak bisa menyembunyikan wajah sedihnya)

BANG JONI

(memerhatikan muka Nuno sembari menonton)

SMS dari siapa? Kok surem amat muke lu?

NUNO

Aldi, Bang..

BANG JONI

Kenape si Aldi?

NUNO

Dia pindah sekolah ke Banjarnegara..

BANG JONI

(duduk)

Udah, ambil hikmahnya aja. Temen lu udah pergi gegara hal-hal yang kagak perlu dilakuin di sekolah. Sekolah tempatnya belajar, kalau lu mau nonton video ginian (menunjukan jari kakan, jempol diapit telunjuk dan jari tengah) lu dateng ke sini aja. Tapi gue enggak tanggungjawab sama yang lu lakuin setelah itu..

NUNO

Ya, Bang..

BANG JONI

Udah, jangan sedih lagi. Nih gue ada yang baru. Gue jamin lu belum liat..

NUNO

(tersenyum menyeringai, lalu duduk di samping Bang Joni, sembari menatap layar hape)

38. INT. KAMAR AYAH. MALAM.

Cast: Ayah, Fifi

Ayah terbaring sakit di kamar. Mukanya pucat. Fifi duduk di samping Ayah.

FIFI

Ayah besok enggak usah masuk kerja dulu. Ayah masih sakit..

AYAH

Nuno belum pulang?

FIFI

Belum, Yah. Udah, tenang aja. Fifi yang cari

AYAH

Ke mana anak itu ya..

FIFI

Jangan terlalu dipikirkan, Yah. Ayah jadi sakit kan jadinya.

AYAH

Ayah cuma kecapekan

FIFI

Capek mikirin Nuno, kan? 

(diam sejenak)

Ayah mau kubawa ke rumah sakit aja? Biar cepet sembuh?

AYAH

Enggak usah Fi..

(memohon)

(batuk-batuk)

Ayah enggak papa. Sebentar lagi juga sembuh..

39. EXT. DI SEBUAH TOKO KELONTONG. SIANG

Cast: Nuno, Ibu penjual, dan tiga pemuda.

Nuno pergi membeli sabun di sebuah toko kelontong di dekat rumah Bang Joni. Di depan toko kelontong ada tiga pemuda yang sedang sibuk dengan sebuah hape.

NUNO

(memencet bel sembari memperhatikan ketiga pemuda itu, dan ketika Ibu penjual sudah melayaninya, matanya masih tertuju pada ketiga pemuda itu)

IBU TOKO

Beli apa?

NUNO

Sabun, Bu..

IBU TOKO

Sabun apa?

NUNO

Sabun mandi, Bu

IBU TOKO

Merknya apa?

NUNO

Biasa, Bu..

IBU TOKO

Memangnya aku ini ibumu, heh? Sampai aku tahu apa sabun yang biasa kamu pakai. Kalau diajak bicara itu lihat yang mengajak, bukan ke orang lain!

NUNO

Yang merah aja deh Bu..

(menunjuk ke sabun yang dimaksud)

IBU TOKO

(menyodorkan sabun yang dimaksud Nuno)

NUNO

(menyodorkan uang Rp2.000, kembali melihat tiga pemuda itu)

Tiga pemuda itu menarik perhatian Nuno karena ada salah seorang pemuda yang bilang “mantap bro,” “widih, besar juga,” “ini anak masih kuliah kata temen gue”

IBU TOKO

Heh nunggu apa lagi..

NUNO

Kembalian, Bu..

IBU TOKO

Kembalian dari Hongkong, uangmu pas!

NUNO

Ooh, yaudah makasih Bu..

40. INT. RUANG KELAS. JAM ISTIRAHAT SIANG.

Cast: Manda, dan dua orang temannya.

Dua orang teman Manda menggodai Manda karena ia terlihat murung. 

TEMAN 1

Nda, akhir-akhir ini muke lu kagak ada bahagia-bahagianya banget. Kenapa sih?

TEMAN 2

Karena Nuno enggak masuk, ya?

MANDA

(menghela nafas)

TEMAN 2

Lu suka ya sama Nuno?

TEMAN 1

Iih, masih banyak cowok lain yang akhlaknya lebih bagusan dikit..

TEMAN 2

Cinta itu buta!

TEMAN 1

Ya ya ya cinta itu buta, kemungkinan lain ya kena pelet

MANDA

Gue enggak tau

TEMAN 2

Buat apa Nuno ngasih lu novel kalo bukan buat ngebuktiin dia suka sama lu? Dan ngasihnya enggak cuma sekalii

MANDA

Apa jangan-jangan gue suka ya sama Nuno?

TEMAN 1

Haloo, dunia, nih dengerin temen gue lagi galau..

TEMAN 2

(menutup mulut Teman 1 dengan tangannya)

Bersisik amat sih lu

TEMAN 1

Manda, cewek berprestasi yang disukai banyak cowok, dan cowok itu cakep-cakep, malah mikirin Nuno, seorang yang enggak punya akhlak sama sekali. Masa Manda suka sama cowok yang diskors gara-gara nonton video gituan? Mending lu terima aja deh cinta si Guntur. Ya, walaupun sama-sama diskors, yaa seenggaknya Gintur diskors karena ikut balapan liar. Lebih keren kan?

TEMAN 2

Siapa tau Nuno malah nikah sama lu? Mampus lu

MANDA

Ntar anterin gue ke rumah Nuno, yuk

TEMAN 1

What? Lu mau ngapain?

MANDA

Jenguk aja..

TEMAN 1

Yaelah, Nuno pasti sehat

MANDA

Udah lama banget dia enggak ngirim kabar ke gue. Nomornya enggak aktif. Umpama aktif, dia enggak bales SMS gue.

TEMAN 2

Oke, nanti kita temenin. Tapi inget, jangan sampai sore-sore..

MANDA

(mengangguk dan tersenyum)

41. EXT. RUMAH NUNO. SIANG.

Cast: Manda, dua orang temannya, Ayah, Fifi.

Manda dan dua orang temannya berhenti di depan rumah.

TEMAN 1

Gue tunggu sini ya, lu ketok pintu noh..

TEMAN 2

(mengangguk)

TEMAN 1

Kali aja Nuno di rumah

MANDA

(mengangguk dan menuju pintu, berdiam sebentar, lalu mengetoknya beberapa kali, namun tak ada orang yang membukakan pintu. Manda lalu kembali ke kedua temannya)

Enggak ada orang

TEMAN 2

Mungkin lagi main sama Aldi?

Ayah pulang dengan mengendarai motor. Lalu ia turun dan berjalan sempoyongan, mukanya pucat.

TEMAN 1

Eh itu ayahnya Nuno..

AYAH

Temennya Nuno, ya?

MANDA

Ya, Pak. Nunonya ke mana ya?

AYAH

(batuk-batuk dan memegangi kepala)

Nuno..

(batuk-batuk)

MANDA

Eh, bapak ayo masuk dulu Pak. Bapak sedang sakit?

Manda dan dua temannya menuntun Ayah hingga teras, dan Ayah didudukkan di sebuah kursi.

MANDA

Di rumah enggak ada orang, pak? Biar kami buatkan teh untuk bapak

AYAH

Enggak ada orang. Kuncinya ada di bawah pot bunga itu

(menunjuk ke sebuah pot yang dimaksud)

TEMAN 2

(mengambil kunci lalu diberikan pada Manda)

MANDA

(membuka pintu)

Mari Pak, kami tuntun masuk ke dalam..

Mereka bertiga mendudukan Ayah di sofa. 

AYAH

(batuk-batuk)

Terima kasih, kalian sungguh baik hati

MANDA

Sama-sama, Pak.. kami tak bis…

Perkataan Manda terpotong karena Fifi masuk secara tiba-tiba.

FIFI

Yah

(berjalan menuju Ayah)

Ayah sih, sudah dibilang jangan masuk kerja dulu..

AYAH

Buatkan mereka minum, Fi. Mereka teman-teman Nuno..

MANDA

Enggak usah, pak. Kami langsung pulang saja..

AYAH

Kenapa buru-buru?

MANDA

(terdiam sebentar, mencari jawaban yang wajar)

Kami harus menyelesaikan tugas sekolah, pak, dikumpulkan besok..

AYAH

Ya sudah, hati-hati ya..

MANDA

Ya, Pak. Bapak juga cepat sembuh ya..

AYAH

Terima kasih..

Fifi mengantar mereka keluar

FIFI

Sudah cukup lama Nuno tak berada di rumah..

MANDA

Ke mana Nuno, kak?

FIFI

Kakak enggak tau. Dia sangat susah dihubungi..

MANDA

Kenapa Nuno sampai begitu, kak?

FIFI

Ceritanya panjang. Kapan-kapan kalian datanglah ke sini, kakak akan jelaskan..

MANDA

Ya, kak. Semoga ada waktu. Kami pulang dulu kak..

FIFI

Hati-hati, ya..

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar