Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT.KAFE BERKELANA-NIGHT
Berlian dan Nathan ke luar dari mobil.
BERLIAN
Masuk yuk, Kak
NATHAN
Masa tadi ke kafe sekarang ke kafe lagi? Capek ah, aku mau di mobil aja, ya
BERLIAN
Ya udah deh aku sendirian di sana
Nathan berpikir sebentar.
NATHAN
Kamu kalau ada apa-apa telpon, jangan lirik sana-sini, kalau ada cowok gak jelas nyamperin langsung telpon, terus-
BERLIAN
Iya iya Kak, ya udah aku duluan ya, bye
Berlian melambaikan tangan lalu pergi ke dalam kafe
NATHAN
Rosse pake santet apaan sih sampe adek gue kayak gini?
Nathan kembali masuk mobil.
CUT TO:
INT.KAFE BERKELANA-NIGHT
Berlian masuk ke dalam kafe. Rosse sudah naik di atas panggung.
DEA
Selamat malam Kak, mau pesan apa?
Berlian mengeluarkan uang dari saku lalu berpikir sebentar. Ia tersenyum.
BERLIAN
Hmm, hot americano ya, Kak
DEA
Ada lagi yang mau dipesan?
Berlian menggeleng.
BERLIAN
Itu aja, Kak
DEA
Totalnya enam belas ribu
Berlian menyerahkan uang pas.
DEA
Silakan ditunggu sepuluh menit ya, Kak
BERLIAN
Iya, makasih Kak
Berlian berjalan ke tempat duduk yang paling dekat dengan panggung lalu duduk di sana. Rosse menyadari keberadaan Berlian dan mengerutkan dahi.
ROSSE(VOICE OVER)
Nih orang ngapain lagi sih?
Berlian mengepalkan tangan pada Rosse memberi semangat
CUT TO:
Rosse turun dari panggung lalu menghampiri Berlian.
ROSSE
Lo ngapain sih ngikutin gue?
Berlian tersenyum.
BERLIAN
Habis ini mau ke mana? Udah malem loh, kamu gak pulang?
ROSSE
Gue masih kerja, udahlah gak usah ikutin gue lagi
Berlian menarik Rosse untuk duduk di hadapannya
BERLIAN
Rosse, ini udah jam segini loh, kamu masih kerja? Besok sekolah, loh
ROSSE
Terserah gue, lah, bukan urusan lo juga, kan
BERLIAN
Urusan aku juga dong
Rosse mengerutkan dahi. Berlian menggenggam tangan Rosse.
BERLIAN
Rosse, mungkin kamu selalu bilang kalau kamu gak suka ada orang lain mencampuri hidup kamu, tapi sebenernya kamu sedang kesepian, kan? Kamu sedang membutuhkan orang lain untuk bersandar?
Rosse menatap Berlian.
BERLIAN
Setelah ini, percaya deh sama aku, aku akan jadi tempat di mana kamu sedang kesepian, di mana kamu sedang membutuhkan teman
ROSSE
Gue bukan orang baik, lo liat sendiri kelakuan gue ke Azeya tadi, jadi jangan temenan sama gue
BERLIAN
Aku tau kamu bukan orang jahat, Rosse, aku percaya kamu sebenernya orang yang baik
Rosse perlahan menangis. Berlian mengusap air mata Rosse.
ROSSE
Sebenernya..
EXT.KAFE BERKELANA-NIGHT
Rosse dan Berlian ke luar dari kafe dan berjalan menghampiri mobil Nathan.
ROSSE
Beneran gak apa, nih?
BERLIAN
Gak apa banget!
ROSSE
Pasti kakak lo ga setuju
BERLIAN
Kak Nathan mah gampang
Berlian mengetuk kaca mobil. Nathan membuka kunci pintu mobil. Rosse dan Berlian masuk ke dalam mobil.
CUT TO:
MOBIL NATHAN-NIGHT
NATHAN
Loh, Rosse kok lo
BERLIAN
Ssht, nanti aku jelasin, ayo pulang
NATHAN
Terus dia?
BERLIAN
Ikut kita
NATHAN
Ke mana?
BERLIAN
Ke rumah
Nathan membelalak
NATHAN
Loh, gak bisa gak bisa, Rosse gak boleh ikut pulang ke rumah
BERLIAN
Kak, nanti aku jelasin di rumah
NATHAN
Nggak, pokoknya nggak, Rosse turun!
BERLIAN
Kak
Rosse menepuk bahu Berlian.
ROSSE
Gak apa Berlian, gue pulang sendiri aja
BERLIAN
Kamu mau pulang ke mana, Rosse?
ROSSE
Gue-, gak usah lo pikirin, pasti ada cara
Rosse membuka pintu mobil lalu turun.
BERLIAN
Kak, Kak Nathan tega banget, sih?
NATHAN
Gini ya Berlian, kalau Rosse pulang ke rumah kita, orang tuanya bakal nyariin
BERLIAN
Kak, Rosse udah gak punya orang tua, ada suatu masalah yang membuat dia gak bisa pulang ke rumah, Kak Nathan mau biarin Rosse tidur di pinggir jalan
Nathan menatap lurus ke depan. Mesin mobil dinyalakan lalu mobil melaju lalu berhenti di depan Rosse yang belum jauh.
NATHAN
Rosse!
Rosse menoleh ke arah Nathan.
CUT TO:
PINGGIR JALAN DEKAT KAFE BERKELANA-NIGHT
Nathan ke luar dari mobil lalu menghampiri Rosse.
NATHAN
Ikut pulang sama gue
ROSSE
Gak usah
NATHAN
Terus lo mau pulang ke mana?
ROSSE
Gue bisa nginep di sekolah
Nathan menarik tangan Rosse. Rosse melepas paksa genggaman Nathan.
ROSSE
Gue gak mau
NATHAN
Gue juga gak mau denger kehebohan sekolah karena liat hantu kurang gizi kayak lo
Nathan menarik tangan Rosse ke dalam mobil.
EXT.RUMAH BERLIAN-NIGHT
Mobil diparkirkan, Rosse, Berlian, dan Nathan ke luar dari mobil.
BERLIAN
Ini rumahku, Rosse
Rosse menatap rumah Berlian
BERLIAN
Masuk, yuk
Berlian menarik tangan Rosse namun Rosse tidak berjalan
BERLIAN
Kenapa?
ROSSE
Gak apa nih, gue mesti numpang di rumah lo dulu?
BERLIAN
Gak apa kok, aku malah seneng ada temen di rumah, bosen sama Kak Nathan mulu
Berlian menarik tangan Rosse ke dalam rumah. Nathan menatap dari belakang lalu ikut masuk ke dalam rumah.
INT.RUMAH BERLIAN-NIGHT
Berlian dan Rosse masuk ke dalam rumah disusul Nathan.
BERLIAN
Assalamu'alaikum
Berlian dan Rosse duduk di ruang tamu.
BERLIAN
Kamu duduk di sini dulu ya, Rosse
Rosse diam. Berlian menoleh pada Nathan.
BERLIAN
Kak, udah sholat isya?
NATHAN
Maghrib aja belum
BERLIAN
Sholat kok ngaret, cepetan Kak, sholat
Nathan menggulung lengan baju.
NATHAN
Salah siapa tadi gue mesti nungguin orang dari pulang sekolah sampai sekarang
Rosse melirik Nathan. Nathan menatap sinis Rosse.
BERLIAN
Gak usah alesan ih
Berlian menoleh pada Rosse.
BERLIAN
Sori ya, Kak Nathan memang agak susah kalau disuruh sholat
ROSSE
Lo sendiri gak sholat?
BERLIAN
Nggak, aku lagi halangan, oh iya aku ke dapur dulu ya, kamu kalau mau langsung ke kamarku, kamarku yang di situ, yang pintunya biru
Berlian menunjuk pintu berwarna biru langit. Rosse mengangguk lalu berjalan ke kamar Berlian.
INT.KAMAR BERLIAN-NIGHT
Rosse menghidupkan sakelar lalu mengamati kamar. Perlahan masuk ke dalam kamar dan duduk di kursi. Berlian datang ke dalam kamar sambil membawa gelas berisi air mineral.
BERLIAN
Ini Rosse, diminum dulu, kamu pasti capek kan abis kerja part time
Berlian menaruh gelas di atas meja. Rosse mengangguk lalu mengambil gelas dan meminumnya.
BERLIAN
Kamu kalau mau mandi dulu, itu kamar mandinya di pojok kamar ya
ROSSE
Lo duluan aja
BERLIAN
Aku mandi di kamar mandi luar, kamu mandi di sana aja
Rosse mengangguk lalu mengeluarkan pakaian dari tas.
BERLIAN
Kamu kalau nanti kekurangan pakaian, kamu bisa pinjem punyaku, ya, aku mandi dulu
Rosse diam. Berlian tersenyum lalu ke luar kamar. Rosse menatap isi tasnya.
CUT TO:
Rosse mengeluarkan tasnya dan mengambil buku pelajaran. Berlian memperhatikan Rosse.
BERLIAN
Besok ada PR apa, Rosse?
Rosse menggeleng.
ROSSE
Gak ada
BERLIAN
Kamu mau belajar?
Rosse diam, membalikkan halaman.
BERLIAN
Kamu gak capek?
Rosse diam, mencatat di buku tulis. Berlian tersenyum dan duduk di samping Rosse.
BERLIAN
Aku mau belajar bareng kamu, dong!
Rosse menatap Berlian.
BERLIAN
Kenapa? Gak boleh ya?
Rosse diam.
ROSSE
Gue gak biasa
BERLIAN
Gak biasa apa?
ROSSE
Belajar bareng orang lain
BERLIAN
Mmm, kamu gak nyaman, ya? Nggak apa, kalau gitu aku belajar di ruang tamu aja
Berlian berdiri.
ROSSE
Gak usah
Rosse menatap Berlian.
ROSSE
Lo belajar sama gue aja
BERLIAN
Beneran boleh?
ROSSE
Ya
Berlian tersenyum lebar lalu duduk di sebelah Rosse.
BERLIAN
Kamu lagi belajar biologi, ya, aku ikut, deh!
Rosse dan Berlian belajar bersama.
CUT TO:
INT.KAMAR BERLIAN-DAY
Suara adzan berkumandang. Berlian dan Rosse tertidur di atas karpet. Berlian bangun lalu pergi ke kamar mandi. Berlian ke luar kamar mandi dan melaksanakan sholat di dalam rumah.
Masih mengenakan mukena, Berlian menghampiri Rosse. Berlian tersenyum dan mengambil selimut di kasur dan menyelimuti Rosse. Berlian mengambil buku-buku Rosse dan merapikannya.
CUT TO:
Rosse terbangun karena mendengar Berlian membaca Al Qur'an.
ROSSE
Lo udah bangun?
Berlian menoleh.
BERLIAN
Eh, maaf, kamu kebangun karena suaraku, ya?
Rosse menggeleng.
ROSSE
Nggak
Sesaat kemudian Rosse berdiri.
BERLIAN
Kenapa Rosse?
ROSSE
Ini jam berapa?
BERLIAN
Jam setengah enam
ROSSE
Mampus!
BERLIAN
Kenapa?
ROSSE
Gue belum masak
Berlian mengerutkan dahi. Rosse berdiri membuka pintu. Sesaat kemudian ia menutup pintu lagi. Berlian menghampiri Rosse.
BERLIAN
Kenapa, Rosse?
ROSSE
Gue lupa gue gak di rumah
Berlian mengusap bahu Rosse.
BERLIAN
Insya Allah masalahnya bakal cepet selesai, Rosse, dan kamu bisa segera kembali ke rumah
Rosse diam cukup lama.
ROSSE
Btw, gue..
Berlian menaikkan sebelah alis.
ROSSE
Gue..
BERLIAN
Kamu kenapa?
ROSSE
Gue boleh masak nggak?
Berlian tertawa.
BERLIAN
Susah banget ya ngomong pingin masak?
Rosse diam.
BERLIAN
Boleh banget, Rosse, sebenernya di rumah ini ada Bi Inah, tapi Bi Inah udah seminggu sakit jadi biasanya aku sama Kak Nathan makan sandwich buat sarapan, tapi tenang aja, sayuran sama daging di kulkas masih penuh, kok, sini aku anterin ke dapur
Berlian dan Rosse ke luar kamar
CUT TO:
INT.DAPUR RUMAH ROSSE-DAY
Berlian dan Rosse berjalan ke dapur.
BERLIAN
Jeng jeng, ini dapurnya! Kalau kamu butuh alat lebih banyak ada di lemari situ ya, Lemari yang warnanya hitam di bagian atas, terus kalau mau cari bahan-bahan, di kulkas Insya Allah ada
Rosse mengangguk.
BERLIAN
Hmm memangnya kamu mau masak apa?
Rosse membuka kulkas dan mengamati isinya.
ROSSE
Capcay, lo suka nggak?
BERLIAN
Suka banget! Kak Nathan pasti juga kangen makan capcay
Rosse mengangguk lalu mengeluarkan bahan dari kulkas.
ROSSE
Lo lanjutin aja baca Qur'annya
BERLIAN
Aku mau bantuin kamu aja deh
ROSSE
Gak usah, gue bisa sendiri
Berlian mengambil baskom lalu menaruh sayur-sayuran di atasnya.
BERLIAN
Ini aku cuciin dulu ya
Berlian menuju wastafel sambil membawa baskom berisi sayuran dan mencuci sayurannya. Rosse menatap Berlian lalu tersenyum tipis.
ROSSE
Siniin sayurnya
Rosse mengambil baskom berisi sayuran lalu memotong kecil-kecil.
BERLIAN
Mau aku ulekin gak bumbunya?
ROSSE
Memangnya lo bisa?
Berlian nyengir.
BERLIAN
Nggak sih, tapi mau coba
ROSSE
Nggak usah, nanti gue aja
BERLIAN
Kamu juga bisa masak tempe gak? Aku lagi pengen banget tempe goreng nih
ROSSE
Bisa
BERLIAN
Tapi yang enak, ya
ROSSE
Lo raguin gue?
Berlian tertawa
BERLIAN
Ya udah aku keluarin tempenya dari kulkas, ya
Berlian mengambil tempe di kulkas.
Nathan berjalan dari arah kamar melewati dapur lalu berhenti.
NATHAN
Tumben di dapur, ngapain?
Berlian menoleh.
BERLIAN
Ini bantuin Rosse masak
Nathan mengangkat satu alis.
NATHAN
Lo mau masak buat kita? Nggak deh, nggak, nggak boleh, ntar gue mati keracunan
ROSSE
Seandainya ada racun yang bisa mengatasi kebrengsekan lo udah gue pake tuh racun
Nathan membuang muka.
NATHAN
Terserah lo deh, tapi gue gak akan makan masakan lo, gue mau makan sandwich aja
ROSSE
Gue juga gak maksa lo makan masakan gue
Nathan berjalan ke kulkas dan mengambil air dingin.
BERLIAN
Bumbu tempe gorengnya apa, Rosse?
ROSSE
Udah lo potong-potong tempe aja, ntar gue yang ngurus bumbunya
NATHAN
Nih kan, gue jadi tambah curiga nih, lo pasti masukin apa-apa kan ke bumbunya
Rosse memotong wortel dengan keras sampai suara pisau membentur telenan terdengar keras.
ROSSE
Gue sigar ya lo lama-lama
Nathan meneguk ludah.
NATHAN
Gak ada akhlak banget lo di rumah orang
Nathan berjalan ke dalam kamarnya.
ROSSE
Itu mulut kakak lo bisa diplester gak, sih?
Berlian tertawa kecil.