Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bloody Money
Suka
Favorit
Bagikan
1. #1

FADE OUT

FADE IN

CREDIT TITLE

”Inilah dunia ... maka dari itu berhati hatilah kalian terhadapnya ...”

(Nabi Isa AS)

FADE OUT

FADE IN

ESTABLISHED > Kota Jakarta, kota metropolitan.

MONTAGE> Kehidupan dan aktivitas malam ibukota Jakarta.

Montage berakhir di depan sebuah diskotik/bar.

FADE OUT

FADE IN

01. EXT. DEPAN DISKOTIK/BAR.MALAM.

Cast : Kartaji – Vicky – Wanita cantik – 2 Bodyguard.

Nampak seorang pria setengah baya berpenampilan perlente bernama Vicky dengan julukan the Viking bersama seorang wanita cantik dan seksi keluar dari diskotik/bar, mereka berpelukan mesra, di belakang mereka mengiringi 2 bodyguard Vicky. Mereka berdiri menunggu mobil jemputan.

Tak lama kemudian muncul sebuah mobil mewah di hadapan Vicky, petugas valet parking keluar dari mobil mewah tersebut dan memberikan kuncinya pada salah satu bodyguad Vicky. Bodyguard yang memegang kunci masuk ke dalam kemudi mobil, yang satunya lagi membukakan pintu belakang mobil. Vicky dan wanita cantik yang bersamanya masuk ke dalam mobil. Bodyguard yang membukakan pintu mobil masuk ke dalam mobil di samping pengemudi, mobil menyala lalu bergerak meninggalkan tempat tersebut.

MONTAGE> Mobil Vicky meluncur di berbagai lokasi. Tak lama dari belakang, mobil dari arah jalan lain muncul sebuah motor sport, yang mengendarainya memakai jaket kulit, sarung tangan dan helm berkaca gelap mengikuti mobil Vicky.

CUT TO

02. INT. RESTORAN ITALIA/MARKAS DON BRUNO. MALAM.

Cast : Don Bruno – Kartaji.

FLASHBACK

OST. Music orkestra penyanyi opera italia Paparotti.

Nampak Kartaji dan Don Bruno tengah duduk saling berhadapan, suasana ruangan temaram, wajah Don Bruno tidak begitu jelas. Don Bruno menyodorkan amplop besar berwarna coklat, Kartaji mengambil amplop tersebut lalu Ia buka, di dalam amplop tersebut berisi beberapa lembar foto, Kartaji memperhatikan foto tersebut, Kartaji menghela nafas, lalu memasukkan kembali foto tersebut ke dalam amplopnya.

KARTAJI

Boleh gue minta satu permintaan?

DON BRUNO

Silahkan.

Kartaji menarik nafas panjang.

KARTAJI

Setelah ini gue mau pensiun.

Don Bruno terdiam.

KARTAJI

Semua ada waktunya … Ada akhirnya.

Don Bruno pun bangkit berdiri dari kursinya, Don Bruno menyodorkan tangannya.

DON BRUNO

(tersenyum) Deal.

KARTAJI

(bangkit dari duduknya) Deal.

Mereka pun bersalaman.

DON BRUNO

Setelah pensiun, rencana lo apa?

Tanpa menjawab, Kartaji mengambil sesuatu dari kantong jaketnya, tiga lembar postcard bergambar pemandangan pulau dan pantai yang sangat indah, yang satu ia berikan pada Don Bruno, Don Bruno memperhatikan postcard tersebut, tanpa berkata-kata Kartaji melangkah pergi.

CUT TO

03. EXT/INT. JALANAN –GEDUNG – BASEMENT PARKIRAN GEDUNG. MALAM.

Cast : Kartaji – Wanita cantik – Vicky - 2 bodyguard Vicky.

Mobil Vicky terus melaju, tidak menyadari mereka tengah diikuti oleh Kartaji yang mengendarai motor. Mobil belok ke sebuah gedung, tak lama sampailah mobil di sebuah ATM yang ada di basement Gedung tersebut. Mobil berhenti di depan ATM, Vicky dan wanita cantik turun dari mobil menuju ATM, mobil lalu parkir tak jauh dari ATM, dua bodyguard Vicky keluar dari mobil, mereka saling berbagi rokok.

Tiba-tiba muncul Kartaji (masih mengenakan helm) dari kegelapan dengan membawa stick baseball, lalu menyerang kedua bodyguard Vicky. Maka terjadilah perkelahian seru (perkelahian diarahkan oleh fighting director) antara kedua bodyguard Vicky dan Kartaji. Tak lama kedua bodyguard Vicky dapat dilumpuhkan Kartaji.

Sambil menyeret stick baseball, Kartaji menghampri Vicky dan wanita cantik yang masih berada di dalam kamar mesin ATM (Vicky dan wanita itu tidak tahu kejadian di luar kamar mesin ATM). Ketika Vicky dan si wanita cantik keluar dari kamar mesin ATM, alangkah kagetnya Vicky karena di hadapannya berdiri Kartaji dengan stick baseball di tangannya. Dengan cepat Vicky mencabut pistolnya dari balik jaketnya, dengan cepat pula Kartaji melempar stick baseball-nya ke tangan Vicky yang memegang pistol. Pistol pun terjatuh, secepat kilat Kartaji menyerang Vicky, maka terjadilah perkelahian antara Vicky dan Kartaji (diatur oleh instruktur fighting).

Vicky tewas seketika, pandangan Kartaji berkeliling mencari si wanita cantik, nampak wanita itu tengah berlari menjauh. Kartaji menoleh ke arah pistol yang tergeletak di lantai, lalu ia meraihnya (Kartaji memakai sarung tangan), pistol tersebut ia arahkan pada si wanita cantik yang tengah berlari. Kartaji menembak wanita sexy tersebut. Wanita itu terjatuh dan tewas terkena tembakan. Kartaji melangkah pergi seperti tidak terjadi apa-apa.

FADE OUT

FADE IN

04. EXT. HUTAN BELANTARA (LOKASI BEBAS). SIANG.

Cast : Melly – Armand – David.

FLASH FORWARD DREAM MELLY

Melly, Armand dan David tengah berjalan beriringan di hutan belantara. Posisi berjalannya, Armand berada di depan dengan sekop ditangan dan ransel berisi uang hasil rampokan di punggungnya, sedangkan pistol terselip di pinggangnya. David berjalan di tengah membawa tas ransel di punggungnya berisikan uang yang juga hasil rampokan, pistol terselip di pinggangnya, sedangkan Melly berjalan di belakang. Melly dengan sekop di tangannya, tiba-tiba Armand memberi isyarat untuk berhenti. Melly dan David menghentikan langkah, pandangan Armand berkeliling.

 

FADE OUT

FADE IN

Nampak David tengah menggali lobang.

FADE OUT

FADE IN

Tak lama lubang selesai digali, tas ransel tersebut dimasukkan ke dalam lubang tersebut, lalu lubang diurug/ditutup kembali oleh Armand dan David, sedangkan Melly hanya memperhatikan, tiba-tiba Armand melempar sekop pada David dan Melly. David dan Melly saling berpandangan.

ARMAND

Satu lobang lagi.

DAVID

Buat apa?

ARMAND

Diam lo! ...  Gali!

FADE OUT

FADE IN

Tak lama lubang selesai digali, Melly keluar dari lobang, David masih berada di dalam lobang, nampak Armand tengah menodongkan pistolnya pada Melly. Melly terpana, tak lama David keluar dari lobang, Armand menodongkan pistolnya pada David. Tiba-tiba Armand menembak David tepat di kepalanya, David tersungkur masuk dalam lubang, Armand mengarahkan pistolnya pada Melly yang berdiri di pinggir lobang.

MELLY

Sial!!

Armand menembak Melly, berbarengan dengan jatuhnya Melly di lubang, Melly terbangun dari tidurnya.

Catatan teknik :

Ketika Melly jatuh/tersungkur di lobang mempergunakan teknik dissolve to ketika Melly bangun dari mimpinya.

FLASHFORWARD DREAM MELLY CUT TO

 

05. INT. RUMAH MELLY – KAMAR MELLY. SIANG.

Cast : Melly.

Melly terbangun dari mimpinya, nafasnya tersengal-sengal, wajahnya terlihat ketakutan, pandangannya berkeliling,

CUT TO

 

 

06. INT. RESTORAN ITALIA/MARKAS DON BRUNO. PAGI.

Cast : Don Bruno – Tukang Koran (anak kecil) - Waitress.

OST. Musik klasik Pavarotti.

Nampak masuk anak kecil tukang koran ke dalam restoran Italia yang masih sepi milik Don Bruno. Tukang koran menanyakan sesuatu pada waitress yang tengah bersih-bersih meja, waitress menunjuk, tukang koran melangkah menuju tempat yang ditunjuk waitress.

Tak lama tukang koran tersebut berhenti, nampak di hadapannya tengah duduk seorang pria gemuk dengan pakaian rapi (penampilannya mirip mafia-mafia italia). Pria tersebut bernama Don Bruno, yang mempunyai bisnis narkoba, penyediakan jasa pembunuh bayaran dan rentenir gelap. Ia membuka usaha restoran hanya bisnis kamuflase saja, cuma kedok saja.

Nampak Don Bruno tengah menikmati kopi sambil mengisap cerutu, tanpa bicara tukang koran meletakkan korannya di meja. Don Bruno mengeluarkan uang Rp. 5.000,- di meja, tukang koran tersebut mengambilnya, lalu melangkah pergi, baru beberapa langkah, terdengar Don Bruno memanggilnya.

DON BRUNO

Pppsssttt …

Tukang koran berhenti melangkah, Don Bruno mengisyaratkan agar ia kembali mendatanginya lagi. Tukang koran melangkah menuju Don Bruno, setelah berhadapan dengan Don Bruno.

Don Bruno Ia sodorkan pada tukang koran (seperti pengemis), tukang korang merogoh kantongnya, lalu memberi uang recehan sebesar Rp. 1.500,- ke tangan Don Bruno untuk kembalian koran. Tukang koran pergi sambil menggerutu. Don Bruno hanya tersenyum simpul.

Don Bruno mengambil alat bantu pernapasan, lalu ia semprotkan ke dalam mulutnya. Koran ia buka dan terlihat berita utama di halaman depan koran tentang berita kematian Vicky si bandar narkoba, Don Bruno tersenyum penuh arti.

CUT TO

 

07. INT.RUMAH KARTAJI – RUANG FITNESS. PAGI.

Cast : Kartaji.

Establish Shot> Rumah Kartaji.

Terlihat Kartaji tengah berolah raga fitness (catatan : Kartaji bebas sedang melakukan gaya fitness seperti apa), nampak tato (tato bergambar bebas) di punggung, belakang leher dan lengannya. OS> handphone Kartaji berbunyi, Kartaji menerimanya.

KARTAJI

(pelan) Ya.

DON BRUNO (OS)

Setengahnya sekarang gue transfer.

KARTAJI

Ok … Thanks, Don.

INTER CUT> SCENE 06

DON BRUNO

Gue yang terima kasih sama lo, lo udah jaga reputasi gue …

Don Bruno menutup handphone-nya, dan kembali meneruskan makannya.

CUT TO

08. INT. CAFÉ/RESTORAN. EXT. DEPAN CAFÉ. SORE.

Cast : Kartaji – Kartika – Ratna.

Nampak Kartaji tengah menikmati hidangan berupa cake dan satu cup besar ice capuccino. Kartaji duduk di kursi dekat jendela café, nampak di luar sebuah mobil berhenti, lalu keluar dari mobil Ratna, mantan istri Kartaji (mereka sudah lama bercerai) dan anak satu-satunya bernama Kartika (Tika) berusia 14 tahun (Tika sekolah kelas 2 SMP), Tika mencium tangan Ratna dan kedua pipinya, lalu Ratna membalas dengan mencium kening Tika, Tika melangkah menuju café, sedangkan Ratna masuk ke mobilnya lalu meluncur pergi. Tika masuk café lalu menghampiri Kartaji.

KARTIKA

Hai, Papi.

Kartaji tersenyum senang, mereka saling berpelukan, Tika mencium pipi kiri kanan Kartaji, begitu juga Kartaji ditambah dengan mencium kening Tika.

KARTIKA

Lama tidak bertemu … gimana kabarnya Papi?

KARTAJI

Fine … seperti yang kamu lihat.

Kartika duduk di hadapan Kartaji, Kartaji memandang dalam-dalam Kartika.

KARTIKA

(bingung) Ada yang salah dengan Tika, Papi?

KARTAJI

Ohhh … Gak, gak ada yang salah … Papi lihat kamu tambah besar.

KARTIKA

(tersenyum) Ya jelas, Papi … orang dikasih makan.

KARTAJI

Maksud Papi … bertambah cantik.

KARTIKA

Cantik … Seperti Mami, ya?

KARTAJI

Sudahlah … kita bertemu bukan untuk membicarakan mami kamu.

Sejenak mereka terdiam, Tika memandang tajam Kartaji.

KARTAJI

(menghela nafas) Seandainya mami kamu ... sedikit bersabar ...

KARTIKA

(memotong) Kita bertemu … bukan untuk membahas mami  kan, Pi?

Sejenak mereka terdiam.

KARTAJI

(menghela nafas) Oke … Kamu mau pesan makanan apa?

KARTIKA

(tersenyum) Steak … Tika sudah lama tidak makan steak.

KARTAJI

(tersenyum) Good choice.

Sambil menikmati hidangan mereka berbincang bincang.

KARTAJI

Bagaimana sekolah kamu? … Apa ada kesulitan?

KARTIKA

Biasa aja, Pi … Sedikit membosankan.

Sejenak mereka terdiam.

KARTIKA

0h iya, Pi … Kemarin Tika diganggu sama kakak kelas Tika … Mereka sangat-sangat keterlaluan.

KARTAJI

Oh ya?

KARTIKA

Tapi untungnya ada yang menolong Tika … Kakak SMA … semuanya dihajar sama kakak SMA itu.

KARTAJI

Hebat sekali kakak SMA kamu, siapa Namanya?

KARTIKA

(menggeleng) Itulah, Tika tidak sempat nanya namanya … tapi kita sempat foto-foto, Pi.

Kartaji member isyarat agar Kartika memberikan fotonya.

KARTIKA

Bukan di handphone ... Kamera polaraid … Punya dia.

KARTAJI

Ya sudah … Kalau kamu bertemu dengan pahlawan kamu itu … Titip salam dari papi … Bilang padanya … Papi terima kasih padanya.

KARTIKA

Siap, Pi.

CUT TO

09. EXT. DEPAN CAFÉ (JALAN RAYA). MALAM.

Cast : Kartaji – Kartika.

Nampak Kartaji dan Kartika berdiri di pinggir jalan raya dekat dari café.

KARTAJI

Kamu yakin tidak mau diantar, Papi?

KARTIKA

Tika sudah janjian sama Mami di salon langganan Mami.

KARTAJI

(menghela nafas, kecewa) Memang Papi tidak bisa menjadi …

KARTIKA

(memotong) Please … Jangan mulai, Pi … Bagi Tika … Papi adalah Papi yang tetap seperti dahulu … my hero.

Mereka saling berpelukan, tak lama Kartaji mengeluarkan postcard bergambar pemandangan pantai yang indah, lalu memberikan pada Tika. Tika menerimanya, dan memperhatikan postcard tersebut. Tika memandang Kartaji, berharap Kartaji memberi keterangan.

KARTAJI

(tersenyum) Habis bulan ini … Papi mau mengajak kamu pergi … ke tempat itu.

Terlihat mata Kartika berbinar-binar.

KARTIKA

(senang) Benarkah, Pi?

Kartaji mengangguk.

KARTIKA

Terima kasih, Papi …

Mereka kembali berpelukan, kini pelukan mereka semakin erat, tak lama muncul taxi, Kartaji menyetopnya. Taxi berhenti tepat di depan mereka, Kartaji membukakan pintu taxi, Kartika mencium kedua pipi Kartaji, begitu juga Kartaji, ditambah dengan ciuman pada kening Kartika. Kartaji menyelipkan amplop berisi uang pada tas Kartika, Kartika mengembalikannya.

KARTIKA

Tidak usah, Papi … Dari mami sudah cukup … simpan untuk Papi saja.

KARTAJI

Ambillah … Papi sangat paham keperluan seorang gadis seumuran kamu.

KARTIKA

Terima kasih banyak, Papi.

KARTAJI

Ya … Hati-hati di jalan.

Kartika masuk kedalam taxi, Kartaji menutup pintunya, taxi pun meluncur pergi, Kartaji memandang kepergian taxi.

CUT TO

10. EXT. JALANAN SEPI (LOKASI BEBAS). MALAM.

Cast : Armand – Victor –  5 anak buah Don Bruno.

FLASHBACK

OST. Masuk Hip Hop/rap.

Nampak Armand tengah berjalan kaki, Ia menyalakan rokok, suasana sepi. Armand terus melangkah, tiba-tiba langkahnya terhenti, di hadapannya berdiri beberapa orang menghadangnya.

ARMAND

Sialan!

Armand membuang rokoknya, lalu berbalik badan, dan melarikan diri, orang yang menghadang Armand mengejarnya. Sampailah mereka di lokasi yang lapang, maka terjadi perkelahian yang seru antara Armand dengan orang yang menghadangnya (perkelahian diarahkan oleh instruktur fighting).

Armand dapat mengalahkannya, ada kesempatan untuk melarikan diri, Armand langsung kabur, ketika sampai di tikungan gedung, tiba-tiba muncul Victor yang berbadan tinggi besar dari balik tikungan tersebut, tak ayal lagi Armand pun bertabrakan dengan Victor bodyguard Don Bruno.

Armand terpental beberapa meter, langsung bangkit lalu menyerang Victor, pukulan Armand ditangkap Victor. Victor memelintirnya, Armand kesakitan. Victor menendang Armand, lalu memukulnya. Armand pun tersungkur tidak berdaya. Victor menginjak kepala Armand yang terlihat jatuh pingsan, kemudian menyeret Armand.

CUT TO 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar