Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Black Rainbow
Suka
Favorit
Bagikan
3. Tiga

SEAN 

(memikirkannya)

Jadi .... 
Dia kesel karena pacarnya mati.


SERUNI

Damar juga dituduh bunuh Disya, 
Anaknya Kak Ratri sama si Salim. 


SEAN 

(lalu melihat Seruni) 

Anak? 


SERUNI

Iya. 
Kak Ratri mantan istrinya Salim. 


SEAN 

Jadi anaknya meninggal? 


INDAH

Katanya keracunan.


Sean beralih melihatnya. 


INDAH

Waktu dia pergi sama Damar. 


Sean terenyak memikirkannya. 


SERUNI 

Tapi ....


Semua orang kini melihatnya. 


SERUNI

Sebenernya tadi ....


DISSOLVE TO FLASHBACK :


DAMAR

Buka!

(menyuruh Seruni membuka pintu di sampingnya)


BCU : Tangan Seruni gemetar saat mencari kunci yang tepat. 


Kunci di tangan Seruni terjatuh. Seruni bergegas memungutnya, sembari menarik satu anak kunci dari pengait, lalu menyimpannya ke dalam saku celananya. 


Seruni lalu memakai anak kunci yang tepat untuk membuka pintu. 


FADE OUT & FADE IN :


Seruni menunjukkan anak kunci di tangannya. 


Sean, Azalea, dan Indah tersentak. 


AZALEA

Jadi kita—


SERUNI

Ssst! 

(menyuruh Azalea diam) 


AZALEA

Iya iya!

(tanpa suara, menatap kesal Seruni)


SERUNI

(meletakkan anak kunci itu ke lantai) 

Ini kunci yang sama. 

(berbisik) 


Mereka lalu saling lihat. 


CUT TO :

23. INT. RUMAH KOS PELANGI. RUANGAN LAIN - SIANG

Damar duduk sendirian. Di meja di depannya berjajar rapi ponsel milik para penghuni kos. 

Damar terlihat galau. 


CUT TO :

24. INT. RUMAH KOS PELANGI. LANTAI 1 - SIANG

Damar membereskan kekacauan di lantai 1. Menyeret bungkusan hitam berisi mayat ke dapur, lalu membersihkan darah di lantai menggunakan alat pel. 


CUT TO :

25. EXT. RUMAH KOS PELANGI. PEKARANGAN - MALAM

ESTABLISH - Bagian belakang rumah kos pelangi. 


Seseorang berjaket dengan tudung hitam sedang mencangkul tanah pekarangan. Dia sesekali melihat pepohonan di sekitarnya.


CUT TO :

26. INT. RUMAH KOS PELANGI. RUANG PENYANDERAAN - MALAM 


SFX : Suara cangkul. 


Indah tampak mendengarkan suara dari arah dinding di belakangnya. 


INDAH 

(melihat teman-temannya) 

Sekarang. 


CUT TO :


Azalea membuka pintu menggunakan kunci. Yang lain menunggu dengan cemas di belakangnya.  

Azalea menghela napas, lalu perlahan menarik daun pintu. 

Pintu ruangan itu sedikit terbuka. 

Azalea mengintip keadaan di luar, lalu membuka pintu lebih lebar. Tapi saat menoleh ke arah lain, dia tersentak. 


POV AZALEA : Pistol yang ditodongkan Damar. 


Azalea beranjak mundur. Tapi Damar lebih dulu menariknya keluar. 


Seruni menjerit histeris, melihat Damar menodongkan pistol pada Azalea. 


CUT BACK TO :


Bonar, laki-laki di pekarangan membuka tudung jaket, melihat bangunan kos di belakangnya.


CU : Wajah Bonar sedikit ketakutan.


Bonar melihat pepohonan di sekitar, sementara tangannya mengusap lengannya yang merinding.


Dia bergegas melanjutkan tugasnya menggali tanah.


CUT TO :


Indah dan Sean juga terperangah. 


DAMAR

Aku bilang jangan keluar.


Sean dan yang lain tercekam. Sean melihat Damar mencabut anak kunci dari pintu, lalu mengantonginya. 

Damar lalu melihat Seruni. 

Seruni segera menunduk, merasa bersalah.  


Damar menembak Azalea. 

Azalea segera limbung di tangannya.  


Seruni mengangkat wajah mendengar teriakan Azalea. Sean dan Indah terlihat semakin panik, tapi berusaha tetap di tempatnya. 

Mata Seruni berkaca-kaca. 

Damar mengarahkan pistol pada Seruni, Sean dan Indah, lalu menutup dan mengunci pintu dari luar. 


CUT TO :

27. INT. RUMAH KOS PELANGI. RUANG PENYANDERAAN - MALAM

Seruni menangis tersedu. Indah berusaha menenangkannya. Sementara Sean terdiam, memikirkan sesuatu, masih shock. 


JUMP CUT TO — PAGI


Sean membasuh wajah di kamar mandi, lalu kembali ke ruang sebelah.  


POV SEAN : Seruni dan Indah masih tidur. 


Sean bersandar di dinding, melihat pintu ruangan itu terbuka. 


Damar masuk sambil membawa nampan dengan tiga mangkuk sup daging di atasnya, juga tiga kotak minuman. 

Sean terenyak melihatnya, lalu pistol yang ada di tangan kanan Damar. 

Damar meletakkan nampan itu di lantai di dalam ruangan. 


SEAN 

Gue nggak mau makan. 


Damar tersentak, sementara Seruni terbangun.


DAMAR 

(menatap tajam Sean sembari siap menutup pintu)

Makan sekarang atau kamu—


Seruni menatap makanan di nampan penuh minat. Dia lapar. Pelan-pelan, dia membangunkan Indah. 


SEAN 

(membalas tatapan tajam Damar) 

Kita bukan tempat sampah!


Damar tersentak.


SEAN 

Kalau lo mau nyembunyiin kejahatan lo, gue punya cara yang lebih baik. 


Damar lalu melihat sup daging yang baru saja disajikannya. 

Seruni melihat Sean. 


SEAN 

Lo bisa campurin daging itu sama sisa makanan atau apa.
Lo buang sedikit-sedikit ke tempat sampah. 
Nggak akan ada yang curiga. 
Lo bahkan nggak keberatan masak dagingnya dulu. 


Damar melepaskan daun pintu, mulai berminat mendengarkan. 


SEAN 

Tapi tolong ....
Kasih kita makanan beneran. 
Seenggaknya yang bukan daging. 


DAMAR 

Jadi ....

(memikirkannya, lalu melihat Sean)

Lo nggak mau makan daging? 


SEAN 

Nggak! 

(kesal melihat Damar) 


DAMAR 

Tapi kalau aku lakuin itu, butuh waktu lama buat habisin semua daging. 


SEAN 

Ada berapa tempat sampah di kota ini? 


Damar kembali melihat Sean.


SEAN 

Lo nggak harus buang di tempat sampah yang sama. 


Damar tersenyum kecil memikirkannya. 

Indah dan Seruni juga memikirkannya. 

Tapi mereka lalu tersentak saat Damar mengarahkan pistol pada Sean. 


CU : Sean tercekam


DAMAR

Ikut aku!


CUT TO :

28. INT. RUMAH KOS PELANGI. LORONG DEPAN RUANG PENYANDERAAN - MALAM

Damar baru saja mengunci pintu dari luar menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanannya masih menodongkan pistol pada Sean. 


DAMAR

(lalu fokus menjaga agar Sean tidak kabur) 

Kalau kamu jadi aku apa yang bakal kamu lakuin? 


SEAN

Gue bakal nyerahin diri ke kantor polisi.  


DAMAR

Kalau hal itu nggak bisa dilakuin? 


SEAN

Nggak bisa atau nggak mau?


DAMAR

Jadi kematian temanmu itu belum cukup? 


SEAN

Kecuali lo mau seumur hidup dihantui rasa bersalah. 
Azalea bukan tujuan utama lo, kan? 
Dia cuma ada di tempat yang salah, di saat yang salah. 


Damar tidak habis pikir. 


SEAN

Kalau lo nggak segera berhenti,
Kejahatan lo bakal bertambah banyak. 
Lo tau bola salju? 


DAMAR

Aku nggak butuh ceramah kamu! 
Atau kamu butuh satu orang lagi jadi korban? Hah?


Sean terdiam. 


DAMAR

Kamu bantu aku. Atau aku habisin dua orang di dalam. 


Sean tercekam. 


SEAN

Apa yang lo mau? 


DAMAR

Aku pengen hilangin jejak. 


SEAN

Pergi sejauh mungkin dari sini. 


DAMAR

Ninggalin kalian, yang bisa buka mulut kapan aja? 


SEAN

(memerhatikan Damar) 

Lo bener-bener nggak tau mesti ngapain? 


DAMAR

(menekankan pistol ke pelipis kiri Sean)

Jawab. 


SEAN

Tenangin diri lo. 


Damar terenyak. 


SEAN

Gue tau lo masih sedih. 


Pistol di tangan Damar bergetar. Damar lalu menjauhkannya dari Sean.

 

SEAN

Berhenti berpikir kalo lo psikopat. 


Damar tersentak.


SEAN

Lo pikir lo udah jadi psikopat setelah berhasil bunuh satu orang? 
Lo pikir karena berhasil bunuh satu. 
Dua, tiga, atau empat nggak akan ada bedanya?


Damar memikirkannya. 


DAMAR

(lalu melihat Sean)

Kamu pikir aku nggak berani ngelakuin itu? 
Dari mana kamu tau itu yang pertama?


SEAN

Karena gue yakin lo nggak sejahat itu.

(jeda)

Tapi asal lo tahu, Damar. 
Bagi lo mungkin korban-korban selanjutnya nggak lebih dari deretan angka. 
Tapi bagi mereka, itu seluruh kehidupan mereka. 
Bagi orang-orang yang mereka sayang, mereka mungkin segalanya. 
Sama kayak lo ke Kak Ratri. 


Damar terenyak memikirkannya. 


DAMAR

Ada hal-hal yang nggak bisa diperbaiki. 
Kamu tau, kan? 


SEAN

Tapi selalu ada jalan buat berhenti. 


Damar memikirkannya. 


DAMAR

Oke. 
Aku mau berhenti. 
Tapi kamu harus bantu aku pergi dari semua ini. 


Sean terenyak. 


DAMAR

Aku akan lepasin kalian. 
Asal kalian janji nggak akan laporin ini semua ke polisi. 


SEAN

Lo nggak bisa ngendaliin orang lain. 
Lo nggak punya jaminan buat itu. 


DAMAR

(kesal melihat Sean) 

Terus? 


SEAN

Yang bisa lo kendaliin, cara lo menghilangkan jejak lo sendiri. 
Pakai identitas baru. 
Pergi sejauh mungkin dari sini. 


DAMAR

Kamu punya kenalan orang yang buat itu? 


SEAN

Nggak. 
Emangnya lo nggak bisa cari tau sendiri? 


Damar memikirkannya. 


SEAN

Setelah lo sampai di tempat tujuan lo. 
Baru lepasin kita. 


Damar kembali melihat Sean. 


SEAN

Lo bisa sewa orang buat ngawasin kita di sini biar nggak kabur sampai lo bener-bener pergi. 


DAMAR

(memikirkannya)

Terus?


SEAN

Terus, buat rencana lo sendiri. 


Damar kembali melihat Sean. 


SEAN

Jangan kasih tau gue. 
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar