Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Black Rainbow
Suka
Favorit
Bagikan
1. Satu
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator


BLACK RAINBOW


FADE IN :

01. INT. RUMAH KOS. KAMAR SEAN - MALAM

Sean duduk, menghabiskan kopi, lalu melihat suasana malam dari jendela. 


POV SEAN : Ponsel Sean menunjukkan Pukul 23 : 55


Sean meletakkan ponselnya di meja, lalu memejamkan mata sejenak. 


JUMP CUT TO :


BCU : Layar ponsel Sean : Detik jam berganti, dari Pukul 00:03 menjadi 00:04.


Sean membuka situs website dari ponsel.


CU : Wajah Sean penuh harap, sekaligus cemas, matanya meneliti layar. 


Tangan Sean menggulir halaman yang ditampilkan. 


CU : Sean tersentak. 


Sean kembali menggulir halaman pada ponsel. 


POV SEAN : Layar ponsel menampilkan sebuah halaman website dengan dua puluh daftar nama yang perlahan digulir Sean. 


Sean menghela napas panjang, kecewa. Dia meletakkan ponsel di meja sembari mengalihkan pandangan. 


CU : Mata Sean berkaca-kaca. 


Sean lalu menangis sembari menutupi wajah dengan telapak tangan. 


CUT TO :

02. INT. RESTORAN - SIANG

ESTABLISH—Restoran mewah dengan beberapa tamu yang sedang makan siang atau menunggu pesanan sembari mengobrol dengan teman.


Sean yang berseragam waitress datang membawa nampan berisi makanan dan minuman, lalu meletakkan makanan itu di salah satu meja. 


TAMU 1 (P)

Saya nggak pesan ini. 


Sean berhenti menyajikan, melihat Tamu 1, lalu Tamu 2.


TAMU 2 (L)

Saya juga nggak. 


Sean melihat ke meja lain. 


POV SEAN : Seorang remaja yang juga mengamatinya, lalu makanan yang ada di meja Tamu 1. 


SEAN 

(kembali melihat Tamu 1) 

Oh, maaf. 

(mengambil kembali makanannya, lalu menyajikannya di meja remaja itu) 


Remaja itu berterimakasih. 


INSERT : 

Seorang waitress benama Firda memerhatikan Sean dari jauh, berusaha menahan emosi. 


CUT TO :


Sean membawa nampan kosong ke dapur, tapi Firda mencegat, membuatnya menghentikan langkah. 


FIRDA

Udah berapa lama di sini masih nggak hafal nomor meja? 


Sean diam saja. 

Firda melihat Sean dengan pandangan meremehkan, lalu pergi.


TYAS

(melihat Firda pergi, lalu menghampiri Sean) 

Lo udah istirahat? 


SEAN

(menggeleng) 

Belum. 


CUT TO :

03. EXT. FOOD COURT - SIANG 

Sean dan Tyas makan bersama. 


TYAS

Lo kenapa sih menyendiri mulu? 


Sean belum menjawab, masih makan sembari memikirkannya. 


TYAS

Kak Firda itu sebenernya baik tau. 
Tapi lo aja yang selama ini nggak mau gabung sama yang lain. 
Dikiranya lo sombong. 


SEAN

Jadi menurut lo, gue nggak sombong? 


TYAS

Nggak. 

(makan sebentar) 

Lo malu, kan? 


SEAN 

(terenyak)

Kenapa dia nggak tau?


TYAS

Dia mana peduli? 
Lagian lo anak baru. 
Lo yang harus beradaptasi. 


Sean memikirkannya. 


CUT TO :

04. INT. RESTORAN. RUANG KARYAWAN - SIANG

Tyas menyimpan tas di loker. 


SEAN 

Yas, aku ke kamar mandi dulu ya. 


TYAS

(melihat Sean sebentar)

Oh, oke. 


Sean keluar dari ruangan, berbelok, melewati kamar mandi sembari melihatnya sambil lalu, lalu naik ke lantai dua. 


POV SEAN : Pintu Ruang HRD yang tertutup. 


CUT TO :

05. INT. RESTORAN. RUANGAN HRD - SIANG

Bu Sita sedang mengerjakan laporan menggunakan laptop.  


SFX : Suaran ketukan pintu. 


BU SITA 

Masuk. 


Sean membuka pintu. 


BU SITA

(melihat Sean) 

Oh kamu ....
Ada apa?


CUT TO :


Sean sudah duduk di seberang Bu Sita.


BU SITA

Kenapa?

(penasaran)


SEAN 

Saya nggak boleh kerja jauh-jauh sama orang tua. 


BU SITA

(menghela napas)

Nggak bisa ya yakinin orang tua kamu dulu? 
Kamu boleh ambil cuti kalau mau, 
Kamu pulang dulu ke Malang?


SEAN 

Nggak, Bu. Saya mau resign aja. 


BU SITA

Kamu nggak sayang apa? 
Udah lima bulan loh kamu di sini. 
Kamu udah lupa masa-masa interview? 


Sean tersentak. 


BU SITA

Dari puluhan orang, kamu beruntung bisa diterima kerja di sini. 


Sean memikirkannya. 


BU SITA

Kamu ada masalah sama yang lain? 


SEAN 

Nggak, Bu. 


BU SITA

(menghela napas) 

Mending kamu pikirin lagi deh. 

(mengambil berkas di mejanya) 

Saya cuma terima jawaban Sabtu depan, 
Bukan minggu ini. 

(jeda) 

Kalaupun beneran mau resign, 
Nggak bisa langsung. 
Kamu baca kontraknya, kan? 


SEAN 

Iya, Bu. 


CUT TO :

06. INT. RUMAH KOS. KAMAR SEAN - SORE


BCU : Buku berisi kalender buatan Sean, dengan catatan berwarna hitam bertuliskan "Pitching Forum" yang lalu dicoret Sean menggunakan tinta merah. 


Sean menambahkan tulisan di samping catatan itu. 


BCU : Tulisan yang ditambahkan Sean : "FAILED" 


Sean membuka halaman-halaman sebelumnya.  


BCU : Beberapa halaman pada kalender Sean menampilkan catatan dengan coretan dan tambahan tulisan berwarna merah lainnya. Ada yang, "FAILED", ada yang, "REJECTED", ada juga yang, "BODO AMAT". 


Sean menghela napas, bersandar di kursinya, lalu mengamati vision board yang terpasang didinding. 


POV SEAN : Vision Board itu berisi kolase gambar beberapa tempat di dunia seperti Paris, Antartika, serta luar angkasa, juga kutipan beberapa penulis dunia seperti, J.K. Rowling dan Tere Liye.


SFX : Dering ponsel Sean 


Sean menjawab panggilan dari ponselnya. 


SEAN 

(berbicara di telepon) 

Ibu ....

(jeda) 

E .... iya Sean baru pulang ini. 

(jeda) 

Nggak apa-apa kok. 
Emang sengaja dimatiin HP nya. 

(jeda) 

Iya. 

(jeda) 

Nggak bisa lah, Bu kalau bulan ini. 

(jeda)

Ya nanti, Sean ajuin cuti dulu. 


CUT TO :


Sean duduk di tempat tidur sambil menulis di bukunya. 


SEAN (V.O) 

Kalau gue nyelesaiin tulisan dulu. 
Mungkin nggak ada beban lagi di kerjaan. 
Tapi, sewaktu-waktu pasti kayak gini lagi. 


SEAN 

(geregetan) 

Ya. Nulis. 

(memikirkannya, lalu melanjutkan menulis) 


SEAN (V.O) 

Kalo aja gue nggak nulis, mungkin pekerjaan gue nggak bakal berantakan. 


SEAN 

Oke. 
Berapa lama? 

(memikirkannya) 

Satu tahun? 
Dua tahun? 

(lalu mulai merengek) 

Nggak mau. 

(memikirkannya)

Kenapa gue nggak mau? 


SEAN (V.O)

Ya karena ada cerita yang belum gue selesaiin. 


SEAN 

Oke. Gimana kalo kita selesaiin dulu.
Terus ....
Terus kita nggak usah nulis dulu ....
Lima tahun. 

(tersentak dengan pemikirannya sendiri) 


SEAN (V.O) 

(menulis lagi) 

Ya. Lima tahun cukup buat ngembaliin keadaan ekonomi gue ....

(memikirkannya) 


BCU : Lanjutan tulisan Sean di buku : 

Yang udah lima tahun ini berantakan karena pengen jadi penulis. 


CUT TO :

07. EXT. JALANAN - MALAM


SEAN (O.S)

Tapi sebelumnya, 
Gue mau pesta. 


Sean berjalan sendirian sambil mengamati suasana di sekitar.


CUT TO :

08. INT. MINIMARKET - MALAM 

Sean mengambil sebungkus besar kopi instan, roti, dan sekaleng sarden—membaca keterangan pada kaleng itu, lalu mengambil satu kaleng lagi, dan membawanya ke kasir. 


CUT TO :

09. INT. RESTORAN - PAGI 


SEAN (O.S)

Gue mau fokus sepenuhnya. 
Lanjutin cerita ....
Sebulan penuh. 


Sean memulai tugasnya sebagai waitress. Tapi seseorang memanggilnya. Sean lalu naik ke lantai dua. 


CUT TO :

10. INT. RUANG HRD - PAGI 

Bu Sita menyerahkan sebuah dokumen yang lalu di tanda-tangani Sean.  


SEAN (O.S)

Tanpa harus terganggu rutinitas kerja. 


CUT TO :

11. INT. KERETA API - SIANG 

Sean duduk di dekat jendela dengan sebuah novel di pangkuannya. Pandangannya teralih ke luar jendela saat kereta api berhenti di salah satu stasiun.


POV : Peron itu dipenuhi orang-orang yang tidak sabar ingin segera naik kereta.


SEAN (O.S)

Dan Jakarta bukan tempat yang cocok untuk itu. 
Gue butuh tempat yang lebih tenang.


CUT TO :

12. EXT. DEPAN RUMAH KOS PELANGI - SORE

Sean baru saja turun dari motor tukang ojek, melihat rumah kos di depannya.


POV SEAN : Rumah kos empat lantai yang sedikit usang namun tampak kokoh—di kanan kirinya ada tanah lapang, juga pepohonan rindang.


CUT TO :


































Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar